nurcahyo
New member
Sifat Alloh Al-Maji' (Tiba) dan Al-Ityan (Datang)
"Artinya : Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan kedatangan Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya." [Al-Baqarah : 210]
"Artinya : ]angan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut. Dan tibalah Rabbmu sedangkan malaikat berbaris-baris." [Al-Fajr : 21-22]
Ayat-ayat yang disebutkan oleh penulis ini, juga ayat-ayat yang lain, memuat penetapan sifat Al-Maji' (tiba') dan Al-ltyan (datang), demikian pula sifat An-Nuzul (turun), sesuai dengan makna yang laik dengan keagungan Allah Ta'ala. Perbuatan-perbuatan ikhtiari ini dilakukan berkaitan dengan Al-Masyi'ah (kehendak) dan Al-Qudrah (kemampuan) Allah.
Sifat Al-Wajhu (Wajah), Al-Yadain (Dua Tangan), Al-'Ainain (Dua Mata)
"Artinya : Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." [Ar-Rahman : 27]
"Artinya : Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabbmu, sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Mata Kami" [Ath-Thur : 48]
"Artinya : Apakah yang mcnghalangi kamu sujud kepada (Adam) yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku." [Shad : 75]
Dalam ayat-ayat ini terkandung penetapan wajah, dua tangan, dan dua mata bagi Allah Ta'ala, dengan sifat yang sesuai dengan kebesaran-Nya. Adapun hadits yang menunjukkan sifat dua mata ini, adalah sabda Nabi Sallallahu 'alaihi wassalam :
Artinya : Sesungguhnya Rabbmu tidak buta sebelah matanya."
[Disalin dari kitab Syrah Al-Aqidah Al-Wasithiyah Li Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah, Penulis Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qathaniy, Terbitan At-Tibyan]
_________
"Artinya : Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan kedatangan Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya." [Al-Baqarah : 210]
"Artinya : ]angan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut. Dan tibalah Rabbmu sedangkan malaikat berbaris-baris." [Al-Fajr : 21-22]
Ayat-ayat yang disebutkan oleh penulis ini, juga ayat-ayat yang lain, memuat penetapan sifat Al-Maji' (tiba') dan Al-ltyan (datang), demikian pula sifat An-Nuzul (turun), sesuai dengan makna yang laik dengan keagungan Allah Ta'ala. Perbuatan-perbuatan ikhtiari ini dilakukan berkaitan dengan Al-Masyi'ah (kehendak) dan Al-Qudrah (kemampuan) Allah.
Sifat Al-Wajhu (Wajah), Al-Yadain (Dua Tangan), Al-'Ainain (Dua Mata)
"Artinya : Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." [Ar-Rahman : 27]
"Artinya : Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabbmu, sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Mata Kami" [Ath-Thur : 48]
"Artinya : Apakah yang mcnghalangi kamu sujud kepada (Adam) yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku." [Shad : 75]
Dalam ayat-ayat ini terkandung penetapan wajah, dua tangan, dan dua mata bagi Allah Ta'ala, dengan sifat yang sesuai dengan kebesaran-Nya. Adapun hadits yang menunjukkan sifat dua mata ini, adalah sabda Nabi Sallallahu 'alaihi wassalam :
Artinya : Sesungguhnya Rabbmu tidak buta sebelah matanya."
[Disalin dari kitab Syrah Al-Aqidah Al-Wasithiyah Li Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah, Penulis Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qathaniy, Terbitan At-Tibyan]
_________
Last edited: