Sifat Alloh Al-Iradah Dan dan Sifat Al-Masyi'ah (Menghendaki)

nurcahyo

New member
Sifat Alloh Al-Iradah Dan dan Sifat Al-Masyi'ah (Menghendaki)

"Artinya : Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya." [Al-Baqarah : 253]

"Artinya : Barangsiapa yang Allah berkehendak untuk memberikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk) Islam. Dan barangsiapa yang Allah berkehendak untuk menyesatkannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit."[Al-An'am : 125]

Iradah (kehendak) Allah terbagi menjadi dua :

[1]. Al-Iradah Al-Kauniyah
Al-Iradah Al-Kauniyah ini bersinonim dengan Al-Masyi'ah. Iradah Kauniyah atau Masyi'ah ini berkenaan dengan apa saja yang hendak dilakukan dan diadakan oleh Allah Subhanallahu wa ta'ala Apabila Allah Subhanallahu wa ta'ala menghendaki terjadinya sesuatu, maka sesuatu itu terjadi begitu. Dia menghendakinya. Sebagaimana firman Allah Ta'ala :

"Artinya : Sesungguhnya perintah-Nya, apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah berkata kepadanya"Kun" (Jadilah), maka terjadilah ia." [Yasin : 82]

Jadi, apapun yang dikehendaki oleh Allah, niscaya terjadi, sedangkan apapun yang dikehendaki Allah untuk tidak terjadi, niscaya tidak terjadi.

[2]. Al-Iradah Asy-Syar'iyah
Iradah ini berkaitan dengan apa saja yang diperintahkan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya, berupa hal-hal yang dicintai dan diridhai-Nya. Iradah ini disebutkan, misalnya, dalam firman Allah Ta'ala :

" Artinya : Allah menghendaki kemudahan bagimn, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." [Al-Baqarah : 185]

Perbedaan Antara Kedua Iradah Ini.

Al-Iradah Al-Kauniyah Al-Qadariyah bersifat umum, meliputi seluruh peristiwa dan apapun yang terjadi di jagad raya ini, entah berupa kebaikan maupun keburukan, kekafiran maupun keimanan, dan ketaatan maupun kemaksiatan.
Adapun Al-Iradah Ad-Diniyah Asy-Syar'iyah bersifat khusus berkaitan dengan apa saja yang dicintai dan diridhai oleh Allah, yang dijelaskan di dalam Al-Kitab dan As-sunah.

Kedua Iradah di atas berpadu pada diri seorang hamba yang taat. Adapun orang yang bermaksiat dan kafir hanya mengikuti Al-Iradah Al-Kauniyah Al-Qadariyah. Artinya, ketaatan seseorang itu sesuai dengan iradah (kehendak) Allah, baik Al-Iradah Ad-Diniyah Asy-Syar'iyah maupun Al-Iradah Al-Kauniyah Al-Qadariyah. Adapun orang kafir, perbuatannya itu sesuai dengan iradah kauniyah qadariyah, tetapi tidak sesuai dengan iradah diniyah syar'iyah.



sumber : almanhaj.or.id - Berjalan Di Atas Manhaj As-Salaf Ash-Shalih
 
Last edited:
Back
Top