Melahirkan Sendiri? Kalau Terpaksa, Kenapa Tidak?!!!

T-Rex

New member
Written by Naning Ariyanto
Friday, 29 July 2005

Detik-detik saat melahirkan pastilah sangat mendebarkan bagi sang ibu hamil. Apalagi jika itu terjadi pada ibu baru, dengan kata lain baru akan melahirkan bayi pertamanya. Yang pasti, sang ibu baru belum bisa mensifati kondisi badannya saat-saat akan melahirkan, karena tidak semua wanita mengalami fase-fase yang sama dalam proses kelahiran bayinya, dan tidak semua persalinan berjalanan normal, lancar sesuai harapan, juga tepat sesuai prediksi waktu lahir dari dokter atau bidan.

Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang medis zaman sekarang, diwarnai dengan semakin tepatnya prediksi waktu kelahiran sang bayi. Walau begitu, tetap saja sering terjadi maju-mundur dari waktu prediksi tersebut pada kenyataannya. Untuk itu, secara medis ditetapkan waktu prediksi kelahiran bayi, plus kisaran waktu 2 minggu sebelum dan sesudahnya. Jika normalnya bayi lahir setelah jangka waktu 42 minggu masa janin di dalam rahim ibu, maka antara usia 40 minggu sampai 44 minggu, sang ibu harus bersiap-siap untuk kelahiran yang sebenarnya. Nah, bagaimana kalau kejadiannya, belum sempet ke rumah sakit atau klinik bersalin, sang bayi keburu nongol duluan?. Ikutin tip-tip berikut dech!, InsyaAllah berguna.

1. Jangan panik, usahakan tenang, kondisi kejiwaan ibu dan kontrol emosi yang bagus sangat menentukan kesuksesan kelahiran si buah hati
2. Berdo?a dan pasrah, melahirkan adalah ladang jihad bagi wanita. Bisa juga sambil membayangkan betapa indahnya ketika si mungil sudah keluar dan menangis kencang
3. Pada detik-detik terakhir bayi akan keluar, sang ibu akan mengalami kontraksi hebat dan back pain (sakit di pinggang ke bawah, bagian belakang) yang sulit dibayangkan sakitnya ketika dalam kondisi sehat. mengatur nafas dan tenaga dengan baik serta konsentrasi ketika push down (mengeluarkan bayi ke arah jalan keluar/leher rahim (?ngeden? dalam bahasa jawanya)
4. Usahakan semua anggota keluarga yang berkepentingan dan ada saat itu membantu semaksimal mungkin mempersiapkan segala hal yang diperlukan (materi dan non-materi)
5. Harus ada orang lain yang mempersiapkan dirinya untuk menangkap bayi pada tempat keluarnya bayi. Hal ini sangat membantu sang ibu yang sedang berjuang melahirkan, dan pasti sangat lah lelah setelahnya
6. Ketika bayi udah keluar dengan hati-hati anda bisa melakukan step-step di bawah ini:
* Sediakan lah kain kering yang bersih untuk membersihkan muka dan bagian hidung bayi anda agar bayi bisa bernafas dg baik
* Letakkan kepala bayi sedikit lebih rendah dari kaki dan badannya. Dengan begini, cairan yang masih ada di dalam paru-paru bayi akan segera keluar. Jika bayi masih sukar bernafas hindarilah memukul pantat bayi. Sebaiknya, letakkan bayi diatas pusar/perut dan eluslah sedikit kencang bagian belakang bayi (circular motion). Mengusap bagian belakang bayi (spine) akan men-stimulasi otak sehingga dapat memperlancar pernafasan. Kita juga bisa menyentil perlahan di bagian bawah kaki bayi untuk lebih lagi men-stimulasi otak bayi.
* Jika bayi sudah bernafas dengan lancar, jepit cord/tali pusar bayi agar darah yang sudah mengalir dalam tubuh bayi tidak kembali ke sang ibu. Tali pusar dapat di jepit/diikat dengan tali sepatu, jepitan rambut atau jika tidak ada apa2 disekitar, cobalah untuk mengikat tali pusar tersebut dengan apapun yg sekiranya bisa dipakai, yang penting disini adalah untuk menghindari darah kembali masuk ke badan sang ibu. Jangan mencoba untuk menggunting tali pusar bayi, sebaiknya bawalah ke rumah sakit dan biarkan dokter/bidan yang mengguntingnya.


Sumber:
- Indomedia-oz,tips melahirkan sendiri. Edisi June 2005
- Pengalaman sendiri dan seorang teman
 
Back
Top