MAKASSAR— Seorang nenek yang dikaruniai 24 cucu, warga IKelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Hj Sotta Daeng Rannu (82 tahun), terkena peluru nyasar di bagian Øerut, Sabtu (28/5) sekitar pukul 02.00 wiTh.
Akibat peluru nyasar yang mendarat sekitar lima sentimeter sebelah kanan pusar, nenek Sotta terbaring sakit di rumahnya, Jalan Emmy Saelan Lorong I No 27, Sebelumnya, in sempat menjalani perawatan enam jam di RS Bayangkara.
Kepada wartawan, in menceritakan saat tertidur pulas di salah satu kamar di Iantai dua, a terbangun kaget. Ada suara letusan, yang awalnya dikira dan suara korek gas yang meledak.
Sementra saat itu, Akbar, sang cucu, yang sedang menonton TV mencluga ada yang melempar atap. - “Saya langsung masuk kamar dan melihat nenek berdarah dan ada peluru,” ucap Akbar.
Akbar lab menengadah ke atas dan benar, plafon kamar dan atap rurnah dan seng sudah bolong tertembus peluru. Salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Tidung, Rustam Daeng Lewang, meminta agar aparat bertindak cepat dan segera memberi penjelasan kepada warga tentang peluru nyasar yang diperkirakan berasal dan arah tenggara atau selatan.
Kapolsek Rappocini, AKP Herman M, berdasarkan olah TKP membenarkan dugaan tu. Perihal pihak yang bertanggungjawab atas peluru tersebut diteliti oleh laboratorium forensik.
Akibat peluru nyasar yang mendarat sekitar lima sentimeter sebelah kanan pusar, nenek Sotta terbaring sakit di rumahnya, Jalan Emmy Saelan Lorong I No 27, Sebelumnya, in sempat menjalani perawatan enam jam di RS Bayangkara.
Kepada wartawan, in menceritakan saat tertidur pulas di salah satu kamar di Iantai dua, a terbangun kaget. Ada suara letusan, yang awalnya dikira dan suara korek gas yang meledak.
Sementra saat itu, Akbar, sang cucu, yang sedang menonton TV mencluga ada yang melempar atap. - “Saya langsung masuk kamar dan melihat nenek berdarah dan ada peluru,” ucap Akbar.
Akbar lab menengadah ke atas dan benar, plafon kamar dan atap rurnah dan seng sudah bolong tertembus peluru. Salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Tidung, Rustam Daeng Lewang, meminta agar aparat bertindak cepat dan segera memberi penjelasan kepada warga tentang peluru nyasar yang diperkirakan berasal dan arah tenggara atau selatan.
Kapolsek Rappocini, AKP Herman M, berdasarkan olah TKP membenarkan dugaan tu. Perihal pihak yang bertanggungjawab atas peluru tersebut diteliti oleh laboratorium forensik.