4 Cara Memberi Kepercayaan Kepada Anak

resi_dj

New member
-Nova-
Ketika Anda dan suami harus bekerja, Anda harus meninggalkan anak-anak di rumah bersama pengasuhnya. Namun, Anda tentu tak akan selalu bisa mengendalikan apa yang dilakukan anak-anak. Apakah pengasuh memengaruhi mereka dalam hal tontonan, apakah teman-temannya memberikan contoh perilaku yang buruk, ataukah anak-anak bebas mengakses internet tanpa pengawasan. Tiba-tiba, Anda menyadari anak sudah menelan banyak informasi yang belum pantas untuknya, atau anak merahasiakan sesuatu dari Anda.

Maka, penting bagi Anda untuk menerapkan saling percaya antara orangtua dan anak. Dengan selalu bersikap terbuka pada anak, kita bisa berharap anak pun akan meniru sikap baik tersebut. Sebaliknya, Anda pun mampu menerima bahwa anak memiliki kepribadiannya sendiri. Ia berhak bergaul dan melahap informasi sebanyak-banyaknya. Yang menjadi masalah sekarang, bagaimana memberikan kepercayaan pada anak untuk melakukan aktivitasnya, dan tetap bergaul tanpa meniru hal-hal yang negatif dari lingkungannya? Tips berikut mungkin bisa membantu.

1. Selalu ada untuknya

Biasakan anak bercerita dan bicara tentang pengalamannya setiap hari. Tanyakan, apa saja yang dilakukannya di sekolah. Biarkan anak mengutarakan ide, perasaan, dan ketakutannya secara terbuka. Dengarkan, jangan menggurui. Berusahalah agar Anda selalu ada di di sisinya ketika ia membutuhkan. Dorong anak untuk mengutarakan perasaannya secara kreatif dengan membuat tulisan atau lewat gambar.

2. Konsisten

Ciptakan rutinitas yang jelas dan konsisten. Misalnya, kapan waktu bermain, dan kapan waktu belajar. Sisihkan waktu Anda untuk menemani anak belajar. Bila sudah waktunya tidur katakan bahwa ia harus tidur, karena jika tidak, besok bisa bangun kesiangan dan terlambat ke sekolah. Ini akan membantu anak merasa aman dan terlindungi sehingga ia dapat belajar dengan jelas pula, apa yang benar dan yang salah. Jadi, bertindaklah selalu konsisten.

3. Sekali tidak, tetap tidak

Jika Anda berkata "Tidak", pastikan hal itu benar-benar pernyataan "Tidak", dan Anda serta pasangan bersepakat bahwa hal itu harus dipatuhi sesuai aturan.
Jangan memberi ancaman hukuman, atau berteriak. Anak ingin mengetahui apa arti "Tidak" dari Anda, yang benar-benar berarti TIDAK. Jadi, jika Anda sudah menerapkan aturan bahwa bermain game hanya boleh hari Sabtu dan Minggu, jangan mudah menyerah bila anak mulai merayu untuk bermain di hari lain.

4. Tak ada rahasia

Biasakan anak untuk tidak pernah menyimpan rahasia. Katakan padanya, menyimpan rahasia akan menimbulkan perasaan tak nyaman atau membingungkan. Hal ini mungkin bisa Anda lakukan lebih dulu, misalnya, katakan, "Tadi Ibu kesal sama ayah, soalnya ayah...." Dengan demikian, anak belajar untuk memahami perasaan ayah dan ibunya. Sebaliknya, anak juga belajar mengungkapkan perasaannya.


-semoga bermanfaat-
 
Bls: 4 Cara Memberi Kepercayaan Kepada Anak

aku pengen jadi seorang ayah yang sepereti
ini info yang bgs terima kasih yA
 
Bls: 4 Cara Memberi Kepercayaan Kepada Anak

@ gerimis & om lolo: makasih dah di baca...moga bermanfaat
 
Bls: 4 Cara Memberi Kepercayaan Kepada Anak

hmm,,hmm,,,hihi makasih juga dah mampir om..masak ga ninggalin sesuatu sih,,,ayo dong
 
Bls: 4 Cara Memberi Kepercayaan Kepada Anak

postingnya bagus jeng!
ilmu yang berguna buat ibu baru nih!
 
Bls: 4 Cara Memberi Kepercayaan Kepada Anak

Dido cari info bagaimana jadi bapak bagi anak-anak dari kedua isterinya? Someone want to help him?
 
Back
Top