Kehancuran bangsa

naruto

New member
Kehancuran bangsa

Seluruh komponen bangsa mengharapkan bangsa ini menjadi bangsa yang hidup dalam arti berkembang menjadi bangsa yang berperadaban, berakhlak, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.
Namun kecenderungan yang kita saksikan saat ini ternyata sangat bertentangan dengan apa yang kita inginkan. Hampir seluruh lapisan masyarakat mengalami proses degradasi moral.
Padahal rusaknya moral atau akhlak itu menjadi penyebab hancurnya suatu bangsa.
Rasulullah SAW pernah mengingatkan

?Sesungguhnya di antara tanda-tanda datangnya kehancuran suatu bangsa ialah diangkatnya (didangkalkannya) pengetahuan agama, serta didukungnya sifat jahil (bodoh) tentang agama, diminumnya minuman keras secara terang-terangan dan dilakukan perzinaan secara meluas dan terang-terangan.? [HR. Bukhari juz 1, hal. 28].
Kebodohan telah diperturutkan. Banyak anak dan remaja lebih memilih bersenang-senang daripada rajin belajar. Yang dewasa lebih memilih bersenang-senang di cafe, pub dan diskotik dari pada bekerja keras. Yang lain suka mengkonsumsi minuman keras dan Narkoba. Minuman keras laku sangat keras tersebar dimana-mana. Sedang perzinaan sudah sampai dalam tingkat yang sangat meresahkan. Kemajuan teknologi komunikasi banyak disalah-gunakan. Hanya dengan Rp 350 mereka bisa mengirim pesan SMS untuk berkencan. Banyak keluarga yang telah menjadi korban perzinaan.
Padahal Rasulullah SAW telah mengingatkan, ?Apabila perbuatan zina dan riba telah terang-terangan di suatu negeri, maka penduduk negeri itu sudah rela terhadap datangnya adzab Allah pada diri mereka.? [HR. Hakim]
Tidak ada seorangpun yang berani menyangkal bahwa di negeri ini zina dan riba telah terjadi dimana-mana. Gedung DPR RI pun tidak steril dari kasus perzinaan. Bahkan disinyalir hal yang sama terjadi di lingkungan gedung-gedung pemerintahan. Kalau para pejabat berthabiat demikian apa yang bisa kita harapkan dari mereka untuk membangun bangsa. Sementara itu Allah SWT berfirman (QS Al-Israa? : 16), yang artinya, ?Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentha?ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.?
Di masa Orde Baru, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) terisolasi pada lingkungan elite politik tingkat tinggi

. Namun saat ini dari Ibukota sampai ujung desa KKN telah menggurita. Banyak mantan anggota dewan, mantan gubernur, mantan bupati, bahkan mantan kepala desa yang masuk penjara. Sebenarnya mereka diseru untuk mentha?ati Allah demi kemuliaan diri mereka sendiri dan kejayaan bangsa. Namun mereka lebih memilih untuk mendurhakai Tuhan mereka. Padahal kedurhakaan para pembesar negeri itu menjadi salah satu tanda diantara tanda-tanda kehancuran suatu negeri yang mestinya kita hindari.
Saudaraku, mari kita simak baik-baik akan tanda-tanda kehancuran suatu bangsa yang telah diajarkan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Kemudian mari kita cocokkan dengan keadaan kita sekarang, sebagai langkah awal untuk melakukan perbaikan. Jangan kita bersikap acuh tak acuh, keselamatan bangsa ini tergantung bagaimana model kehidupan yang kita adopsi. Kejayaan bangsa kita tergantung pada keberhasilan kita membangun akhlak bangsa kita sendiri. Tergantung bagaimana kita membangun kembali iman dan takwa kita kepada Allah SWT di tengah puing-puing kehancuran moral bangsa kita. Allah SWT berfirman, yang artinya, ?Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, ??? (QS Al-A?raaf : 96)
Jalan perbaikan menuju kejayaan bangsa terbuka lebar, yakni dengan iman dan takwa. Mari kita bersama-sama bergandeng tangan melangkah ke depan untuk memperbaiki kualitas iman dan taqwa kita masing-masing. Lupakan perselisihan, hindarkan pertengkaran, dan tinggalkan perbedaan di belakang. Kau dan aku adalah satu, saudara seiman yang satu terhadap lainnya haram darahnya, haram hartanya dan haram kehormatannya. Mari kita saling menjaga kehormatan untuk memperkokoh persatuan. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Allah SWT berfriman, yang artinya :
Dengan difasilitasi oleh persatuan umat ini, kita akan lebih mampu berkarya nyata, beramal shaleh, berprestasi untuk kemajuan bangsa atas dasar iman yang benar. Dengan iman dan amal shalih inilah kita dapat berharap akan janji Allah untuk memberikan kepada orang beriman dan beramal shalih kekuasaan di muka bumi, meneguhkan Islam, dan menukar keadaan dari ketakutan menjadi aman sentosa.
Mari kita sibukkan diri kita untuk membangun iman dan taqwa. Mari kita sibukkan diri kita untuk berkarya nyata dan beramal shalih sebanyak-banyaknya. Mari kita sibukkan diri kita di dalam kebenaran dan menjauhi kebathilan. Imam Syafi?i pernah berpesan:
Idz lam tusyghil nafsaka bil-haqqi, saghalatka bil-baathili. (Jika kamu tidak sibuk dalam kebenaran, niscaya kamu akan sibuk dalam kebathilan)
Kita manfaatkan waktu dengan baik dan benar. Kita manfaatkan semua potensi yang ada untuk kebaikan dan kebenaran. Semoga Allah meridlai semua amal kita dan menghindarkan bangsa kita dari kehancuran. Aamiin. - Drs Ahmad Sukina Ketua Umum Majlis Tafsir Al-Qur?an (MTA).
 
Back
Top