jadi orang tua yang baik

andy_baex

New member
gimana jadi orang tua yang baik ya?? tolong para orang tua yang pengalaman bagi pengalaman ya......:)
 
Last edited:
Gw punya pandangan bahwa suatu orang tua yang baik itu adalah orang tua yang bisa mendidik dan membesarkan anaknya menjadi orang yang soleh, bertanggungjawab, berguna, mandiri, atau dengan kata lain orang yang baik.

Selain mendidik mana yang benar dan mana yang salah, Orang tua harus bisa mengenali kemampuan dan bakat yang ada dalam diri seorang anak dan mendorong agar anak tersebut mengembangkannya. Kemampuan tersebut bisa saja dibidang akademik, olahraga, ataupun yang lainnya. Hal ini sebaiknya dilakukan sejak dini. Kemampuan tersebut akan menjadi bekal anak tersebut ketika dewasa.
Untuk membentuk kepribadian anak yang baik, maka sudah menjadi tugas orang tua untuk memberi contoh dan menjauhkan hal hal yang berbau buruk.Soalnya , Sifat dan watak seseorang ketika dewasa itu adalah hasil dari pengalaman masa kecil dan lingkungan. Pasti pernah dengar dong ungkapan, "Orang yang tumbuh di lingkungan penjahat, maka kemungkinan besar menjadi penjahat".Jadi lingkungan itu berpengaruh besar.
Yang paling penting dari hal hal diatas adalah mengajarkan anak tentang agama, agar anak menjadi anak yang soleh. Tujuan kita hidup di dunia kan untuk mempersiapkan bekal di akhirat.
Memangnya anda ini sudah berkeluarga ya?
kalau saya sih kebetulan masih unmarried jadi belum berpengalaman. Saran diatas adalah menurut saya sendiri.
:)
 
hallo

Yah walaupun aku bukan orang tua seeh (orang muda kali yee) ! Sebagai orang tua mestinya kamu bisa ngasih contoh sama yang lebih muda !!! Jangan suka berbuat yang memalukan !! Biar gak dicontoh !! Dan yang terpenting jangan lakukan sesuatu yang kelewat batas dan harus dipertanggung jawabkan !!! Biar hasil yang diterima lebih baik !!! OK !!
 
bagaimana cara menghadapi ORTU yang OVER PROTEKTIF

selalu mengatur kehidupan anaknya

ini-itu harus sesuai dengan kehendak orang tuanya?
bagaimana menurut anda?
 
ada sisi baik dan ada sisi buruknya...
sisi baiknya bisa memprotek dari hal2 negatifnya
sisi buruknya, contoh. temen ane kuliah (seangkatan) di telkom sampe sekarang belum lulus2...kenapa.., kata dia ini kehendak ortu, tapi temen ane ngga minat ke teknik telekomunikasi, dia lebih suka mesin.....

ada yang mau nambahin.....

wss
ary_ds
 
kalo aku rasa seeh bukkannya over protective tapi karena sayangnya orang tua pada kita, mungkin kita sekarang nggak nyadari tetapi kelak kalo kita punya anak pasti bisa ngrasain... ohhh ternyata maksud orang tua nglarang-nglarang tuu ini ya, aku juga dulu sama tetapi ketika aku dah jadi ortu ehh ternyata larangan ortu dulu tuu maksudnya supaya begini
 
setuju sekali atas pendapatnya, maka kita sebagai anak kita harus berbakti pada orang tua jangan sampai membantah.
 
semua itu khan demi kebaikan anaknya juga. gak bakalan orang tua itu menjerumuskan anaknya, kecuali orang tua yang gila dan bejat.
 
jadilah orang tua yang mau mengerti dengan keadaan mental sang anak. kalo masih anak kecil, jangan diperlakukan seperti sesuatu yang tidak penting. kalo dah gede, jangan dianggap anak kecil. trus.. mengerti akan minat dan bakat anak itu sendiri. misalnya.. dia suka belajar matematika. jangan dipaksa belajar bahasa daerah.. kalo dia suka sekolah negeri, jangan dipaksa suruh sekolah di ponpes. kalo dia suka bebas, jangan terlalu dikekang. itu bisa membuat mental seorang anak jadi ga bener. bisa benci lohh sama orang tua.. makin nakal..
contohnya.. GUE..
 
1,Dlm ajaran agama Islam ada hak dan kewajiban:
a, Hak istri atas suami atau kewajiban suami terhadp istri
b, Hak suami atas istri atau kewajiban istri terhadap suami
c, Hak anak atas orang tua atau kewajiban orang tua terhadap anak
d, Hak orang tua atas anak atau kewjiban anak terhadap orang tua
karena anda sebagai orang tua dalam hal ini sebagai suami dan sebagai ayah maka secara singkat kami sampaikan poin 1 & 3:
1,Abu Laits assamargandi meriwayatkan dengan sanad dari Amas Bin Malik R.A bersabda: Rosulullah SAW ditanya : wahai rosulullah, siapakah orang yang sempurna imannya? Nabi SAW menjawab : ialah orang yang terbaik akhlaknya(budinya) terhadap keluarga(istrinya)

3.Hadist riwayat Abu Hurairah R.A bahwasanya Nabi SAW bersabda:
Termasuk hak anak (yang harus dilaksanakan) oleh orang tua ada 3 hal
Yaitu: a,orang tua hendaknya memberikan nama yang baik ketika anak lahir
b,orang tua hendaknya mengajari al-Quran ketika anak mulai bisa menggunakan akalnya
c, orang tua hendaknya menikahkan anaknya ketika anak sudah dewasa.
Untuk lebih jelas silahkan Hub kami/silahkan datang ke sekretariat,kami siap membantu
 
Gw punya pandangan bahwa suatu orang tua yang baik itu adalah orang tua yang bisa mendidik dan membesarkan anaknya menjadi orang yang soleh, bertanggungjawab, berguna, mandiri, atau dengan kata lain orang yang baik.

Selain mendidik mana yang benar dan mana yang salah, Orang tua harus bisa mengenali kemampuan dan bakat yang ada dalam diri seorang anak dan mendorong agar anak tersebut mengembangkannya. Kemampuan tersebut bisa saja dibidang akademik, olahraga, ataupun yang lainnya. Hal ini sebaiknya dilakukan sejak dini. Kemampuan tersebut akan menjadi bekal anak tersebut ketika dewasa.
Untuk membentuk kepribadian anak yang baik, maka sudah menjadi tugas orang tua untuk memberi contoh dan menjauhkan hal hal yang berbau buruk.Soalnya , Sifat dan watak seseorang ketika dewasa itu adalah hasil dari pengalaman masa kecil dan lingkungan. Pasti pernah dengar dong ungkapan, "Orang yang tumbuh di lingkungan penjahat, maka kemungkinan besar menjadi penjahat".Jadi lingkungan itu berpengaruh besar.
Yang paling penting dari hal hal diatas adalah mengajarkan anak tentang agama, agar anak menjadi anak yang soleh. Tujuan kita hidup di dunia kan untuk mempersiapkan bekal di akhirat.
Memangnya anda ini sudah berkeluarga ya?
kalau saya sih kebetulan masih unmarried jadi belum berpengalaman. Saran diatas adalah menurut saya sendiri.
:)


akhirnya mata gw terbuka.. Gak gampang yah jadi orang tua?
 
jadilah orang tua yang mau mengerti dengan keadaan mental sang anak. kalo masih anak kecil, jangan diperlakukan seperti sesuatu yang tidak penting. kalo dah gede, jangan dianggap anak kecil. trus.. mengerti akan minat dan bakat anak itu sendiri. misalnya.. dia suka belajar matematika. jangan dipaksa belajar bahasa daerah.. kalo dia suka sekolah negeri, jangan dipaksa suruh sekolah di ponpes. kalo dia suka bebas, jangan terlalu dikekang. itu bisa membuat mental seorang anak jadi ga bener. bisa benci lohh sama orang tua.. makin nakal..
contohnya.. GUE..

oh loe keluaran ponpes yah,,,
semua yang di lakukan orang tua itu benar,,apaseh susahnyah nurutin kata orang tua,,,orang tua itu lebih tau dari pada kita,,
hidup ini cuman sekali bos,,apa yang udah kita lewati,itu ga akan pernah kembali,walau cuman semenit pun,,,
sekarang kita bisa bilang ga suka dan benci ama orang tua,,,tapi nanti setelah orang yang kita sayangi itu"perg untuk selamanyah"kita pasti nyesel banget udah membangkang ama orang tua,,,
sekrang kita hanyah mikir untuk kebebasan,,,tapi buat apaan si kebebasan itu,???,,
kalo emang loe anak yang berbakti,kita yang harus
mengerti keadaan orang tua,,karna itu untuk kebaikan kita juga,,,,
 
Orang tua protektif mungkin karena memang anaknya yang belum bisa dipercaya. Jadi kalau mau diberi kepercayaan, tunjukanlah kedewasaan kamu. Bicara sama ortu pandangan dan opini kamu kalau memilih sesuatu. Tunjukan kapabilitas kamu bahwa kamu juga bisa memutuskan sesuatu secara bertanggung jawab. Kalau kamu berhasil di dalam hal yang kamu putuskan, tunjukan ke ortu prestasi itu. Jadi lama kelamaan ortu jadi percaya sama kamu. Tapi tentu saja kalau ortu worry itu wajar.. Kalau dicuekin nanti kamu malah sebel juga lagi...
 
O iya ada quotation bagus dari Mario Teguh di Q Channel:

Orang tua adalah figur yang dicontoh anak. Jangan berharap anak melakukan sesuatu kalau orang tua tidak mencontohkan. Contoh: ortu minta anak rajin baca, padahal bapak ibunya kerjanya nonton TV sepanjang di rumah dan malas baca. Ortu minta anak rajin sholat/ngaji di pengajian, padahal ortunya gak pernah mau sholat/ngaji saat ada acara pengajian. ETC

Quotation dari Toni Morrison di acara Oprah Winfrey:

Anak tidak perlu hadiah mahal, materi berlebihan. Yang diperlukan adalah pada saat dia masuk ke dalam ruangan di tempat kita berada, dia dipandang, disambut dan disapa dengan mata berbinar. A child just want our sincere acceptance and appreciation. Then she/he will know that she/he's loved...
 
jadi ortu yang baik memang gak gampang, tapi yang bisa kami lakukan untuk mereka, berusaha menjadi sahabat mereka, menjadi motivator mereka, membantu mewujudkan apa yang menjadi keinginan mereka, tidak terlalu mengekang..tapi gak terlalu dibebaskan juga...kayak layangan, di ulur tapi ditarik juga. Saya ikutan forum ini, bukan karena pingin seperti ABG lagi, tapi ingin masuk dalam dunia mereka.
Anak 1 saya, laki-laki, senin besok masuk SMK, hobi musik & gambar.
waktu dia mau pilih SMK, sebenarnya kami mau dia masuk SMA, tapi setelah ada diskusi yang panjang dengan dia bisa memberikan alasan yang tepat, akhirnya kami ijinkan dia untuk masuk SMK Cyber jurusan Multimedia. Untuk hobinya, kami coba untuk fasilitasi & kadang saya&adiknya ikut nyanyi bareng. Dia tidak merokok, dulu papa nya merokok, tapi waktu dia sudah umur 2 tahun, papa nya, juga eyang, semua berhenti merokok, cuma karena mau memberi contoh pada anaknya. karena akan sulit orang tua memberi larangan jika dia juga melakukannya.
Anak ke 2, gadis yang cantik, baru naik kelas 2 SMP. Dia selalu punya prestasi yang mengagumkan. Dia selalu heran dengan kawan-kawannya, kenapa mereka gak mau curhat ke mama&papa nya, apalagi untuk pergi bareng. Justru hal tersebut amat dia sukai. Lucunya kalo ada pelajaran mengarang, dia selalu buat karangan tentang mama nya...duh..senang rasa hati jadi mama........
Sampai sebesar sekarang...mereka masih belum risih untuk tidur dengan mama nya. kadang mereka berantem rebutan tampat supaya bisa dekat tidur dengan mama nya, terutama kalau papa mereka lagi dinas luar....
Anak ke 3, masih baru naik TK B.
1 kebahagiaan saya terasa kalau saya sedang sakit. mereka semua sibuk urus mama nya & sangat khawatir dengan mama nya.
kalau urusan datang ke sekolah, mereka selalu minta mama nya yang datang, mereka gak malu jalan sambil rangkulan pundak dengan mama nya di depan kawan-kawan.ehhhh.....kami para cewek-cewek hampir tiap hari mandi bareng ber 3 lho.....saya jadi tau perkembangan anak gadis saya.
Wah....sebenarnya enak lho kalau jadi ortu yang bisa dekat dengan anak-anak.........
 
untuk masalah agama, kebetulan kami muslim, kami berusaha untuk bisa sholat berjamaah diwaktu magrib minimalnya. biasa nya papa nya yang jadi imam, tapi kalau lagi gakda, anak 1 saya minta jadi imam, meski belum wajib, tapi dengan penjelasan, bahwa dia yang harus menjadi imam dalam rumah tangga jika papa lagi gakda, dia yang harus bertangung jawab pada kami, mama dan adik-adik perempuannya. Ya.....meski saya sendiri niat sholatnya tidak menjadi makmum nya karena dia masih belum baligh waktu itu.
 
wah topik nya menarik.. mungkin saya bisa urun saran dari kacamata pengalaman saya. tentu saja bukan berarti yang saya buat jauh lebih bagus dan yang lain tidak.. but anyway;

"Jadi orang tua yang baik?" mmmm saya sendiri tidak tahu apakah kita mesti jadi orang tua yang baik buat siapa? buat anak-anak? buat lingkungan? buat kesenangan diri kita sendiri?

Tentu saja apa yang dijawab rekan-rekan sebelum tulisan saya; pastilah benar adanya dan saya tidak melihat satupun kekurangan mengenai arti dan cara menjadi orang tua yang baik... cuman karena saya bukan keluarga yang konvensional jadi apa yang di tulis sebelum saya agak sangat klise dan terkesan tidak lebih ari sekedar pencapaian ideal sebagai orang tua.

Saya sendiri sebagai bapak dari dua orang anak, satu beranjak remaja (13 th) dan satunya lagi 8 tahun tentu saja punya pikiran apakah saya sudah menjadi bapak yang baik? sebagai anak-anak yang lahir bukan dari perkawinan secara negara ataupun agama, tentu tidak mudah buat saya untuk membesarkan mereka. Tetapi kebetulan karena saya berhubungan baik dengan mantan saya jadi tugas mengasuh mereka kita bagi. Kalau saya sibuk.. saya ajak bawa anak-anak ke tempat mama mereka dan saya bisa bekerja dengan tenang. Sampai kemudian anak saya memutuskan untuk tinggal di Bali bersama ibu saya. It's their choice.... dan mereka juga lebih senang berada di Bali dari pada di Jerman atau Belgia.

Mereka pun seperti umumnya anak-anak seusianya bergaul secara sehat dan normal. Kami (saya dan anak saya yang pre-teen) selalu berbicara mengenai apa saja.. termasuk ke hal-hal yang mungkin buat sebagian orang tua agak taboo. Cuman karena saya terbiasa memanggil nama masing-masing tanpa embel-embel daddy..jadi batasan itu tidak terlalu kentara. Tentu saja saya juga mengajarkan sopan santun dalam berbicara kepada siapa saja. Sama pengasuh nya, sopir mereka..dan sampai saat ini mereka saya lihat mereka descent kids di keluarga saya.

karena agama bukan prioritas saya..saya serahkan ke anak-anak untuk memilih agama apa yang cenderung "pas" ke mereka. Somehow mereka juga antusias belajar beberapa agama... cuman saya selalu bilang ke mereka.. it is your life.. I give you "vehicle" to ride but you choose your own way!
tentus aja bagi kalian..saya pasti bukan ayah yang baik.. but that is OK! Saya sendiri bukan penyuka gelar atau pujian jadi tidak masalah besar buat saya.

Kami selalu meluangkan waktu bersama kalau pas liburannya bersamaan atau paa saat pulang ke Bali bertemu mereka. Karena mereka terbiasa mengatakan apa yang mereka suka dan tidak suka ya mereka terkaang komplain kalau saya mempunyai "partner" yang tidak seirama engan mereka...

Ketika saya tanya ke mereka... Kids tell me am I a good father for you?..tanpa basa-basi mereka pasti bilang: you're the greatest man in the world and we are so proud to be your kids...
Saya tanya balik ke mereka: any reason why?
mereka bilang: I am so comfort to be with you.. talk likes buddy, you are our father, you are my friend and you are everythings that matter in our life.
 
To WNKS........salam kenal...
Salut untuk anda....saya yakin gak gampang untuk mendidik anak-anak anda sendiri. jika mereka kelak menjadi anak-anak seperti yang anda harapkan, akan menjadi kebahagiaan yang luar biasa. Tapi ada 1 hal.
Bagi pandangan saya, tantang anak2. Kita sebagai orang tua, terutama saya sebagai seorang mama, kita tidak akan meminta imbalan secara materi pada mereka akan sakitnya hamil, melahirkan, membesarkan & memberi pendidikan yang terbaik untuk mereka. Tapi tak bisa dipungkiri, bahwa yang kita harapkan dari mereka cuma 2 hal:
1. Jika kita tua, ada yang mau menyayangi, syukur merawat kita, terutama jika kita sedang sakit. Ada yang menghibur disaat kita sedang sedih.
2. Pada waktu nya nanti kita harus menghadap pada yang Maha Kuasa, ada yang mendoakan kita, (kebetulan saya muslim) karena jika kita sudah meninggal kelak, hanya 3 hal yang bisa membantu kita di alam sana. Amal Ibadah, Ilmu yang diamalkan & doa anak yang sholeh.
Tapi jika antara anak & orang tua tidak sejalan keyakinannya, saya tidak yakin, apakah hal ke 3 diatas bisa membantu kita kelak jika kita sudah dipanggil. Mungkin tidak masuk logika hal tentang akhirat, tapi daripada sekarang kita tidak percaya ternyata nantinya disana hal itu memang kita butuhkan, penyesalan takkan bisa merubah nasib kita kelak. Tapi jika sekarang kita percaya, dan kelak itu memang akan membantu kita disana, akan menjadi kebahagiaan dan rasa syukur yang tiada habisnya.
Maaf, bukan saya bermaksud menasihati lhooo.....
Salam hangat untuk anak-anak yang hebat.........
 
Back
Top