Reinkarnasi

icarus_69

New member
Dalam Panca Sradha, hanya ini yang meragukan dalam benak-ku

Aku percaya dengan reinkarnasi, tapi ada hal yang aku ngga ngerti

Jika kehidupanku ini dan orang lain berulang, seharusnya jumlah penduduk, minimal-lah dalam keluarga-ku itu tetap, bukan terus bertambah

Apa memang dari dulu penduduk di bumi ini banyak?



Hmm... Ada lagi, ketika bumi kiamat, apa mungkin sejarah akan berulang?
 
Bls: Reinkarnasi

Boleh nimbrung ya mas...
Menarik juga nih Reinkarnasi...
Mahluk hidup terdiri dari tiga unsur utama, unsur Material Kasar, unsur Material Halus dan Unsur Hidup (Roh), Unsur material kasar berupa : tanah, air, api, udara dan Ether. Unsur material halus : Pikiran, Kecerdasan dan Keakuan Palsu (False Ego). Roh memiliki sifat : Kekal, penuh pengetahuan dan penuh kebahagiaan. Karena sifat dasar inilah mengapa manusia yang memiliki kesadaran yang lebih dari mahluk lain tidak senang kalau menjadi tua terus mininggal, selalu ingin tahu dan juga selalu ingin mencari kebahagiaan.
Kenapa manusia banyak yang tidak mengetahui kelahiran apa mereka sebelumnya ? Bagi Roh yang masih terbelengu dalam ikatan material, setiap pergantian badan akan memberikan kesadaran yang berbeda sesuai dengan badan apa yang diperoleh. Kalau sang roh mendapatkan badan ikan maka kesadaran Ikan yang dia peroleh, tetapi sifat alamiah sang roh tetap tidak berubah, hanya karena dia sebagai penumpang di dalam badan tertentu dia harus menerima kesadaran tertentu pula dari badan yang dia peroleh. Kalau dalam badan harimau maka kesadaran harimau yang dia peroleh. Badan yang dia peroleh tergantung dari keinginan dan kegiatan masa lalunya. Mengenai orang yang bisa mengingat masa lalunya disebabkan sebelumnya sang roh hampir mencapai kemurniannya namun oleh karena suatu kesalahan mereka harus menerima kembali badan manusia yang memiliki kesadaran yang tinggi. Sebenarnya perlu banyak uraian dan perlu berhari-hari untuk menguraikannya, dan pastinya muncul pertanyaan yang lain yang memerlukan jawaban.
 
Bls: Reinkarnasi

klo TS nya berpikir, reinkarnasi berarti :
klo dalam kehidupan dulu sebagai manusia maka kehidupan sekarang juga jadi manusia
klo kehidupan sebelumnya jadi semut maka kehidupan sekarang juga jadi semut

ya wajar pertanyaan dan keraguan itu muncul.

"Punarbhawa/ samsara dialami atman akibat dari karmaphala, sampai pada suatu saat sang Atman mencapai Moksha"

dalam Punarbhawa ini, karmaphala lah yang menentukan apakah sang Atma lahir dalam wujud manusia , hewn, serangga dll........
 
Bls: Reinkarnasi

klo TS nya berpikir, reinkarnasi berarti :
klo dalam kehidupan dulu sebagai manusia maka kehidupan sekarang juga jadi manusia
klo kehidupan sebelumnya jadi semut maka kehidupan sekarang juga jadi semut

ya wajar pertanyaan dan keraguan itu muncul.

"Punarbhawa/ samsara dialami atman akibat dari karmaphala, sampai pada suatu saat sang Atman mencapai Moksha"

dalam Punarbhawa ini, karmaphala lah yang menentukan apakah sang Atma lahir dalam wujud manusia , hewn, serangga dll........

Ini benar. Menurut tradisi Bali, leluhur kita reinkarnasi menjadi keturunan kita. Ini artinya manusia renkarnasi jd manusia lg. Namun, menurut Veda tidak demikian. Kita dapat bereinkarnasi ke dalam bentuk hewan maupun tumbuhan. Dlm kitab Padmapurana disebutkan kita dapat memasuki badan dalam 8.400.000 jenis spesies mulai dari bakteri, rerumputan, serangga, sapi sampai manusia. Badan sbg manusia adalah kesempatan terbaik untuk mencapai moksa. Jd jgn sia2kan ya...
 
Bls: Reinkarnasi

nah, di sebuah buku tentang reinkarnasi yang aku baca

dikatakan bahwa, sambil menunggu untuk lahir menjadi manusia, atman itu terlahir menjadi tumbuh2an yang berumur pendek seperti padi
 
Bls: Reinkarnasi

Tidak mesti seperti di atas, menurut Bhagavata Purana, kita bisa menempati alam dewa Yama dahulu.
 
Menarik juga soal reinkarnasi....sepertitinya ditentukan dengan karma pahala kita saat menjalani kehidupan ini........

Pertanyaanya lagi...orang-orang yang tak punya keyakinan dengan Tuhan, apakah mereka bisa reinkarnasi atau mauk sorga??
 
Menarik juga soal reinkarnasi....sepertitinya ditentukan dengan karma pahala kita saat menjalani kehidupan ini........

Pertanyaanya lagi...orang-orang yang tak punya keyakinan dengan Tuhan, apakah mereka bisa reinkarnasi atau mauk sorga??

percaya ato ga ma Tuhan
proses tetap dijalani, reinkarnasi adalah cakupannya semesta bukan hanya manusia atau penganut agama tertentu :)
 
Sebelum mencapai Moksa
Hukum tumimbal lahir akan terus berlaku
Cara hidup untuk mencapai moksa adalah
dalam menjalani kehidupan jangan pernah "turun kelas"
Naik terus tahap demi tahap
Jalankan meditasi dan yoga dengan mantap dan Sradha yang kokoh kuat.
 
Sebelum mencapai Moksa
Hukum tumimbal lahir akan terus berlaku
Cara hidup untuk mencapai moksa adalah
dalam menjalani kehidupan jangan pernah "turun kelas"
Naik terus tahap demi tahap
Jalankan meditasi dan yoga dengan mantap dan Sradha yang kokoh kuat.
katanya kita lahir kembali karena kita masih punya keinginan, terutama materi

sesuatu yang berhubungan dengan reinkarnasi selalu menarik perhatianku :)
 
Jalankan meditasi dan yoga dengan mantap dan Sradha yang kokoh kuat.
Setelah sampai di pintu gerbang
Minta Tuhan membukakan pintu
 
Bhaktivedanta VedaBase : Kembali Lagi (Sains Reinkarnasi)

-----₹-----
Pendapat para Ilmuwan Mengenai Reinkarnasi :

“Saya yakin bahwa hal seperti hidup kembali itu betul-betul ada, bahwa mereka yang hidup itu berasal dari mereka yang sudah meninggal, dan bahwa arwah orang yang sudah meninggal itu masih ada.” —Socrates

“Sang roh berasal dari luar dan masuk ke dalam badan manusia, seolah-olah memasuki tempat tinggal sementara, lalu keluar lagi . . . ia masuk ke dalam tempat tinggal yang lain, sebab sang roh itu kekal.” —Ralph Waldo Emerson (Journals of Ralph Waldo Emerson)

“Saya mulai ada bukan dari saat saya lahir, ataupun dari saat saya di dalam kandungan. Saya telah tumbuh, berkembang, selama beribu-ribu tahun yang lalu. Semua diri-diri saya dari dahulu kala itu menyisakan suara-suara, gu-maman, bisikan-bisikan di dalam diri saya . . . Wah, tidak dapat dihitung berapa kali lagi saya akan lahir.” —Jack London (The Star Rover)

“Tidak ada kematian. Bagaimana mungkin ada kematian kalau segala sesuatu adalah bagian dari Tuhan Yang Maha Esa? Sang roh tidak pernah mati dan badan sebenarnya tidak pernah hidup.” —Isaac Bashevis Singer (Pemenang Hadiah Nobel Stories from Behind the Stove)

“Dia melihat semua bentuk-bentuk dan wajah-wajah itu dalam seribu hubungan . . . menjadi lahir kembali. Semuanya tidak kekal, sebuah contoh yang penuh gairah dan menyakitkan tentang segala sesuatu yang bersifat sementara. Namun tidak ada satu pun di antara mereka yang mati, mereka hanya berubah, dan mereka selalu lahir kembali, senantiasa mempunyai wajah baru: hanya waktu saja yang memisahkan wajah yang satu dengan wajah yang lain.” —Herman Hesse (Pemenang Hadiah Nobel, Siddhartha)

“Apakah kamu dapat membayangkan berapa kali kehidupan yang harus kita lewati sebelum kita mendapat gagasan pertama bahwa dalam hidup ada hal-hal yang lebih penting ketimbang makan, atau bertengkar, atau adu kekuatan antar kawan? Seribu penjelmaan, John, sepuluh ribu! . . . Kita memilih dunia kita yang akan datang melalui apa yang kita pelajari di dunia ini . . . Tetapi Anda, John, telah mempelajari begitu banyak sekaligus sehingga Anda tidak harus melewati seribu penjelmaan untuk mencapai kesadaran ini.” —Richard Bach (Jonathan Livingston Seagull)

“Seperti halnya kita mengalami ribuan mimpi dalam hidup kita sekarang, begitu pula hidup kita sekarang ini hanyalah salah satu di antara ribuan kehidupan seperti itu yang kita masuki dari kehidupan lain yang lebih sejati . . . dan kemudian kita kembali sesudah meninggal. Kehidupan kita ini hanyalah salah satu di antara impian-impian dalam kehidupan yang lebih sejati itu, dan berlangsung untuk selamanya, sampai yang paling akhir, yakni kehidupan yang sangat sejati-kehidupan ketuhanan.” —Count Leo Tolstoy
 
Bhaktivedanta VedaBase : Kembali Lagi (Sains Reinkarnasi)

-----₹-----
Bhagavad-gītā 2.20

na jāyate mriyate vā kadācin
nāyam bhūtvā bhavitā vā na bhūyah
ajo nityah śāśvato 'yam purāno
na hanyate hanyamāne śarīre

"Tidak ada kelahiran maupun kematian bagi sang roh pada saat manapun. Dia tidak diciptakan pada masa lampau, ia tidak diciptakan pada masa sekarang, dan dia tidak akan diciptakan pada masa yang akan datang. Dia tidak dilahirkan, berada untuk selamanya dan bersifat abadi. Dia tidak terbunuh apabila badan dibunuh."

Bhagavad-gītā 2.22

vāsāmsi jīrnāni yathā vihāya
navāni gṛhnāti naro 'parāni
tathā śarīrāni vihāya jīrnāny
anyāni samyāti navāni dehī

"Seperti halnya seseorang mengenakan pakaian baru, dan membuka pakaian lama, begitu pula sang roh menerima badan-badan jasmani yang baru, dengan meninggalkan badan-badan lama yang tidak berguna"

-----₹-----
Apakah hidup dimulai dengan kelahiran dan diakhiri oleh kematian?
Apakah kita pernah hidup sebelumnya?

Pertanyaan semacam itu pada umumnya diidentikkan sebagai agama-agama Timur, yang memiliki keyakinan bahwa kehidupan seorang manusia bukan hanya berlangsung antara lahir hingga ke liang lahat, melainkan melalui perjalanan panjang yang berlangsung selama berjuta-juta zaman.

Kesusasteraan Veda membenarkan bahwa sang roh, menurut penyamaannya dengan alam material, menerima salah satu di antara 8.400.000 bentuk kehidupan dan, setelah ia menerima badan dalam jenis kehidupan tertentu, ia berevolusi secara otomatis dari bentuk yang lebih rendah ke bentuk yang lebih tinggi, dan akhirnya mencapai badan manusia hingga menyatu kepada kesadaran utama (uttama)
 
Bhagavad-gītā 2.13

dehino 'smin yathā dehe
kaumāram yauvanam jarā
tathā dehāntara-prāptir
dhīras tatra na muhyati

"Seperti halnya sang roh terkurung di dalam badan terus menerus mengalami perpindahan, di dalam badan ini, dari masa kanak-kanak sampai masa remaja sampai usia tua, begitu juga sang roh masuk ke dalam badan lain pada waktu meninggal. Orang yang tenang tidak bingung karena penggantian itu"

-----₹-----
Pikiran adalah mekanisme yang mengatur perpindahan-perpindahan tersebut, yang terus memacu sang roh mendapatkan badan baru dan yang terbaru.

Dalam Bhagavad-gītā dijelaskan, “Keadaan hidup mana pun yang diingat seseorang pada saat ia meninggalkan badannya, . . . pasti kea-daan itulah yang akan dicapainya (dalam kehidupan yang akan datang).”

Segala sesuatu yang kita pikirkan dan yang kita lakukan selama hidup ini akan berkesan dalam pikiran kita, dan jumlah total kesan tersebut memengaruhi kesadaran terakhir pada saat kita meninggal.

Sesuai dengan kualitas kesadaran tersebut, alam material memberikan ba-dan yang cocok bagi kita. Karena itu jenis badan milik kita sekarang adalah pengekspresian kesadaran kita pada saat kita mengalami kematian kita yang terakhir kali.

Selanjutnya, reinkarnasi tidak selalu menanjak ke atas; belum pasti bahwa nanti manusia akan lahir sebagai manusia.

Misalnya, jika seseorang meninggal dengan mentalitas seperti hewan dalam hidupnya, maka dalam kelahiran berikutnya dia pun akan bermata, bertelinga, berhidung, dsb berbadan hewan, demikian ia diizinkan menikmati kesenanganya sebagai hewan.

Śrī-Krṣna membenarkan bahwa begitulah nasib sang roh yang kurang beruntung seperti dalam sabda-Nya “Bila ia meninggal dalam sifat-sifat kebodohan, maka ia akan lahir dalam kerajaan binatang.”
 
Back
Top