Pelatih Lisensi B Harga Mati

T-Rex

New member
Badan Liga Indonesia (BLI) memutuskan minimal lisensi B bagi pelatih Divisi Utama sebagai harga mati. Jika tidak,sosok manajer akan menjadi pengganti sementara hingga tim mendapat pelatih.

Keputusan itu diambil karena BLI ingin adanya peningkatan mutu dalam hal kepelatihan, terutama untuk meningkatkan kualitas persepakbolaan nasional. ?Mengacu ke Manual Liga Indonesia (MLI), pelatih Divisi Utama harus memiliki lisensi B. Jika tidak, manajer akan mengurus semua,? kata Manajer Kompetisi Joko Driyono dalam pertemuan antarmanajer, Jumat (2/2).

Pria asal Ngawi ini mengatakan, keputusan menggunakan pelatih dengan lisensi B memang telah menjadi peraturan, terutama seusai melakukan raparnas dalam pengesahan MLI di Batu, Malang. Jadi, kasus pelatih ini sudah tidak ada tawar menawar lagi. Selain itu, keputusan memilih pelatih dengan lisensi B terkait dengan Kompetisi Liga Indonesia (Ligina) yang semakin ketat. Pasalnya, banyak pelatih yang selama ini menukangi klub Divisi Utama dengan lisensi C1.

Hingga kini,ada beberapa tim Divisi Utama yang belum mendapat pelatih dengan minimal memiliki lisensi B, salah satunya Persiwa Wamena. Namun, pria berkacamata ini enggan membahas ketiadaan jasa pelatih bagi salah satu tim asal Papua ini. Yang pasti, pada jeda putaran pertama Ligina nanti, PSSI akan menggelar kembali kursus pelatih. ?BLI bersama PSSI pada Mei berencana menggelar kursus pelatih lagi.

Kami akan menawarkan kepada pelatih yang belum memiliki lisensi B,? tambah mantan manajer Pelita KS tersebut. Sementara Manajer Persiwa John Banua mengatakan belum mendapat pelatih atas permintaan BLI. ?Kami akan melakukan koordinasi dengan BLI terlebih dahulu, mengenai status pelatih Persiwa,? tandas Banua, dua hari lalu.
 
Back
Top