Imagination 1st

Bls: Imagination 1st

gampang buat ngerti tulisannya, tinggal kamu berimajinasi kalau sudah paham.

Di tulisan saia, tidak ada ilmu pastinya, sumbernya, dll. Semuanya murni pendapat dari saia dan beberapa yang lain. . . :)
 
Bls: Imagination 1st

[<:) wew..keren2 deh pendapatnya,,
tuinggg...ikutan dunk..mau nanya nih..

imajinasi...berimajinasi, secara garis besar bisa disimpulkan bahwa berimajinasi dengan tanpa batas....
kalau dipikir - pikir dan diimajinasikan, hmm mang bener juga yak..siip. Dari imjinasi itu tidak menutup kemungkinan segala sesuatu yang kita inginkan bisa tercapai dengan usaha pencapaian tertentu..

Nah ada sisi negatifnya atau tidak ya jika kita sering berimajinasi, maksud aku ditinjau dari sisi lain...hmm berimajinasi, namanya orang, berimajinasi pasti maunya yang baik-baik/ indah- indah,,,,nah nggak nutup kemungkinan kalau orang tersebut terkurung dalam imajinasinya,, karena dia merasa nyaman akan imajinasinya,,dan yang ada malah tidak bergerak untuk mewujudkannya dalam kenyatan, kalu sampai seperti itu bagaimana ya??
(nurut aku sih bisa aja kayak gitu)
 
Bls: Imagination 1st

for me... imajinasi itu seperti api...
untuk hidup.. dia membutuhkan bahan.. (api perlu sedikitnya dua hal utk bisa nyala dan imajinasi perlu pengetahuan utk bisa muncul)
dan seperti api juga.. jika sudah terlalu besar dan diluar kendali kita, ia akan menimbulkan kerusakan..

hehehe.. i'm done talking.. howgh..
 
Bls: Imagination 1st

hmm...hmmmm...hmm...hihihi pssstt, om popoi belagu ahh diselingin bahasa inggris segala

peace om,,, hu um deh,,, tak cantolkan dulu postingan om pop ini,,,
 
Bls: Imagination 1st

[<:) wew..keren2 deh pendapatnya,,
tuinggg...ikutan dunk..mau nanya nih..

imajinasi...berimajinasi, secara garis besar bisa disimpulkan bahwa berimajinasi dengan tanpa batas....
kalau dipikir - pikir dan diimajinasikan, hmm mang bener juga yak..siip. Dari imjinasi itu tidak menutup kemungkinan segala sesuatu yang kita inginkan bisa tercapai dengan usaha pencapaian tertentu..

Nah ada sisi negatifnya atau tidak ya jika kita sering berimajinasi, maksud aku ditinjau dari sisi lain...hmm berimajinasi, namanya orang, berimajinasi pasti maunya yang baik-baik/ indah- indah,,,,nah nggak nutup kemungkinan kalau orang tersebut terkurung dalam imajinasinya,, karena dia merasa nyaman akan imajinasinya,,dan yang ada malah tidak bergerak untuk mewujudkannya dalam kenyatan, kalu sampai seperti itu bagaimana ya??
(nurut aku sih bisa aja kayak gitu)

Semua hal yang berlebihan pasti ada negatifnya, gag cuma imajinasi. Ingat contoh saia yang paling ekstrem? Jika terlalu terbuai dengan dunia yang dibuatnya, dinamakan Gila. Jika terlalu berpikir secara rasional saja, kamu itu autis.

iya, yang terkurung dalam imajinasinya, ampe merasa nyaman, itu kan namanya gila? hidup dengan mimpi saja~

Nah, untuk membuat tidak sampai seperti itu, perlu masukan dari luar. Tinggal kitanya terbuka gag sama masukan itu . . . untuk mencapai sikap terbuka, gw pikir perlu yang namanya menghilangkan batas terlalu berimajinasi atau terlalu berpikir logis~
 
Bls: Imagination 1st

berimajinasilah sambil berusaha... dan berusahalah sambil berimajinasi... kwkwkwkw....
 
Bls: Imagination 1st

emang yang benar mana, pengetahuan itu imajinatif ato eksperimental redbastard, dua hal tersebutkan bertolak belakang, artinya kalo semua yang pernah diposting di threat ini dari dan terdiri atas hasil imajinatif itu artinya tidak teruji keilmiahannya, so bukanlah sebuah pengetahuan ilmiah donk
 
Bls: Imagination 1st

simple..

ekperimental dari gw ya emang kejadian nyata.. yang awalnya dari imajinasi gw yang pengen bisa ol di rumah.. trus imajinasi itu gw perkuat ma keinginan dari dalam diri.. dan dijatwahkan lewat usaha dan doa..

sedangkan postingan di thread ini menjelaskan banyak hal mengenai pemaknaan dari imajinasi itu sendiri.. tentunya dengan pandangan masing-masing..
 
Bls: Imagination 1st

emang yang benar mana, pengetahuan itu imajinatif ato eksperimental redbastard, dua hal tersebutkan bertolak belakang, artinya kalo semua yang pernah diposting di threat ini dari dan terdiri atas hasil imajinatif itu artinya tidak teruji keilmiahannya, so bukanlah sebuah pengetahuan ilmiah donk

iya, kata bang red bener. saia tambahin perumpaannya. pengetahuan yang bersifat ilmiah itu adalah masa lalu. Sedangkan pengetahuan yang bersifat hipotesa adalah masa depan. Jadi sebelum hal tersebut berupa ilmiah, diawali dengan hipotesa.

Dan jelas, imajinasi adalah pengetahuan hipotesa bukan pengetahuan ilmiah. Yang artinya, pengetahuan dasar (Tuhan, alam dan pengalaman) di olah menjadi hal yang lebih nyata. Hal yang nyata itu dinamakan ilmiah
 
Bls: Imagination 1st

yup.. imajinasi hanya sebuah hipotesa belaka,, jika kita g mau berusaha mewujudkannya..

Albert Einstein bukan siapa2 jika dia hanya berimajinasi belaka mengenai rumus E=MC2 ataupun mengenai teori Relativitas waktunya..
 
Bls: Imagination 1st

wekwkekwekwek, tenggelem nih, gw mulai dengan dongeng yah~ mau?? judulnya,

Ini tentang kisah hidup Mayor James Nesmeth
Sumber: klik disini

Mayor James Nesmeth, seorang tentara yang doyan main golf. Si mayor ini begitu tergila-gila dengan golf. Sayangnya, sebelum menikmati kesempatan itu, dia ditugaskan ke Vietnam Utara. Sungguh sial, saat di Vietnam si mayor ditangkep oleh tentara musuh dan dijebloskan ke penjara yang pengap dan sempit. Dia nggak diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan siapa pun. Situasi pengap, kosong, dan beku itu sungguh menjadi siksaan fisik dan mental yang meletihkan baginya. Untungnya, Nesmeth sadar dirinya harus menjaga pikirannya agar gak sinting. Dia mulai berlatih mental. Setiap hari, dengan imajinasinya, dia membayangkan dirinya berada di padang golf yang indah dan memainkan golf 18 hole. Dia berimajinasi secara detail. Dia melakukannya rata-rata empat jam sehari selama tujuh tahun. Lantas, tujuh tahun kemudian, dia pun dibebaskan dari penjara. Namun, ada yang menarik saat dia mulai bermain golf kembali untuk pertama kalinya. Ternyata, Mayor James Nesmeth mampu mengurangi rata-rata 20 pukulan dari permainannya dulu. Orang-orang pun bertanya kepada siapa dia berlatih. Tentu saja, tidak dengan siapa pun. Yang jelas, dia hanya bermain dengan imajinasinya. Tetapi, ternyata itu berdampak pada hasil kemampuannya.

baiklah, itu cerita mengharukan tentang imajinasi. Yang dimana, ternyata kemampuan imajinasinya dapat mengubah pandangan dia, istilahnya "MELATIH FISIK JUGA". Dari cerita itu, beliau melatih ketajaman kemampuan yang sering di gembar-gemborkan dengan latihan fisik yang lebih nyata. Buktinya? Itu buktinya, kemampuan tidak hanya mengandalkan fisik, tapi juga intuisi~

Apa itu intuisi?
Nah, nah. . .Intuisi pasti sering dengerkan? Definisi gw adalah, memproses sebuah imajinasi dan memproyeksikan bahwa itu akan terjadi. Tanpa imajinasi, intuisi tidak akan muncul. Sehingga dalam kasus autistik yang parah, dokter ahli menyebutnya (menyebut jika tanpa intuisi:red) mati rasa.

Intuisi ada 2 jenis. Intuisi negatif dan positif.

Intuisi Negatif
Intuisi negatif, adalah fear of something. Kalian pasti pernah merasa takut bukan. Kasus ekstrem sebuah intuisi ini adalah parno. Parno itu sendiri adalah takut akan sesuatu yang belum terjadi. Ketika dalam keadaan ini, manusia akan gemetar dan mendorong untuk mengatakan tidak. Untuk apapun. Tapi, intuisi negatif ini gw gag bilang gag baik buat hidup manusia loh!

Gw pernah denger ada seseorang yang mengatakan, ketakutan paling besar adalah ketakutan itu sendiri. Jadi, intuisi negatif akan berubah ke hal yang baik jika kita membawa diri kita untuk menantangnya! Itulah arti "hidup dengan tantangan!" bagi gw. Jika imajinasimu membuat intuisi negatif, maka bentuk lagi sebuah imajinasi yang membawamu kepada sebuah kemenangan. Imajinasikan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Sehingga, ketika kita melewatkan hal ini, penyesalan tertutup dengan usaha kita yang sudah maksimal untuk menentangnya. Kalian tau manga-manga karya dari Jepang. Kebanyakan dari mereka menggambarkan hal ini, kalau kalian dapat menemukannya.

Tidak hanya itu juga, dengan menantang rasa takut (intuisi negatif) kita sendiri, dalam kedokteran disebutkan bahwa hal ini menyehatkan. (Rada lupa sih) Karena, Adrenaline kita terpompa, membuat kita jauh lebih baik dalam kelima panca indra kita. Ingatkah kalian ketika di kejar anjing? Orang yang sedang dikejar sebuah anjing besar dan ganas akan berlari lebih kencang daripada ketika ia disuruh berlari untuk tergesa-gesa padahal ia sendiri sedang tidak ingin.

Intuisi Positif
Nah, bagaimana dengan intuisi positif? Intuisi positif adalah selangkah kedepan dari membentuk imajinasi. Sama seperti yang negatif, intuisi juga bisa berubah menjadi baik dan menjadi buruk. Menjadi baiknya, tentu saja ketika kita percaya akan intuisi ini maka akan terbentuk sebuah kata, "TUH! BENER KAN KATA GW?" kata-kata ini memacu seseorang untuk mempercayai bahwa tidak semua imajinasi buruk. Di titik ini, manusia akan lebih terbuka namun, juga bisa tertutup. Yang manusia tertutup inilah yang merupakan intuisi positif yang tidak baik. Ia akan merasa apa yang dirasanya akan menjadi sebuah kenyataan, dan menutup masukan dari luar. Wih! Harus dihindarin nih! Karena ketika sebuah intuisi ini diluar dari apa yang ia bayangkan, maka si pengembang imajinasi akan jatuh dan masuk ke tahap ia memikirkan hal yang buruk (intuisi negatif)

Menghindari intuisi postif yang buruk bukan artinya, "ah lebih baik jangan menerka-nerka!". Ingat, apa yang terjadi kalau intuisi positif itu menjadi sesuai harapan kita. Cara untuk membuat intuisi positif ini tetap pada kadarnya sehingga tidak keluar menjadi manusia yang sombong adalah, tetap ke jalurnya.

Ingat-ingat (karena mulai jauh tulisannya). Ini semua berawal dari sebuah imajinasi. Alangkah lebih baiknya kita kembali ke imajinasi lagi. Kontrol dirimu sebelum intuisi itu yang menguasai diri kalian semua. Kembali lagi, ketika kita mendengar orang berbicara, kita menerimanya sebagai sebuah hal yang "masuk akal" bagi imajinasi kita. Tidak ada yang namanya tidak mungkin, adalah tujuan membuat imajinasi menjadi nyata.

Semoga berguna,

*Tambahan: sisanya, bisa hadir disebelah ini. Ada banyak tips untuk meningkatkan intuisi itu sendiri, monggo =b=*
nah! Akhir kata, gw pengen jelasin, keterangan2 yg gw tulis di atas. Tidak dapat di pertanggung jawabkan. Tidak ada sumbernya! Jadi, percaya tidak percaya saia kembalikan kepada anda:)
 
Last edited:
Bls: Imagination 1st

UDAHHH RAPPIIHHH!!!! nunggu ampe halaman 5 ahh~~
 
Last edited:
Bls: Imagination 1st

MULTI PERSONALITY ORDER
(menentukan sendiri Kepribadian ganda)
Huekekekekeke. Setelah sekian lama, sekian abad, saya angkat lagi thread saya dimana tidak ada bukti empiris apapun untuk dapat di studikan. Tidak ada hasil survey, tidak ada perumusan selain hanya hipotesa yang berlandaskan teori yang berjubel di otak.

sebelum lanjut menuju teori baru ini, saya ingin mendongeng kisah tentang seorang terapis autistik dengan high-function autism:

Kisah Martin dan Howard Buten (pendiri Adam Shelton Center, Paris)


Paris, adalah kota dimana seorang ahli psikoterapi, Howard Buten (yang juga sebagai aktor Hollywood dan juga aktor pantomim), mengabdikan pekerjaannya menangani beberapa kasus autistik. Ia dan beberapa rekannya yang lain, telah menangani berbagai jenis autistik dengan beberapa yang memiliki ciri unik juga. Seperti halnya, Martin, seorang anak yang biasa dikategorikan sebagai High-Function (kemampuan khusus) Autistik. Sebelumnya, mari kita mengetahui apa itu High-Function Autism.

Menurut Chris Williams dan Barry Wright di bukunya yang berjudul How To Live with Autism and Asperger Syndrome,

Spoiler:
286-08-24951.jpg




High Function Autism adalah termasuk salah satu diagnosa lanjutan dari ASD (Autism Spectrum Disorder) yang menjurus ke arah yang lebih terperinci. Yaitu, orang-orang yang memiliki kesulitan seperti pada umumnya anak yang mengidap Autism tapi memiliki tingkat intelegen rata-rata atau diatasnya.

Martin termasuk kedalamnya. Martin adalah seorang penyaru (peniru) yang sangat ulung dibandingkan daripada sebuah radio yang menyiarkan suara seseorang yang sebelumnya berada dibalik mikrofon. Martin mampu mengingat dan memproduksi ulang seluruh hal yang ia dengar.Kalau kita menginginkan untuknya mengucapkan secara terbalik atau mundur, Martin mampu melakukannya. Paradoksnya, ketika Martin mengucapkan sepatah kalimat yang memang menjadi dirinya sendiri, ia melakukannya dengan ekspresi datar, tanpa nuansa dan irama yang tidak bervariasi). Ia sungguh bisa menjadi seorang aktor hebat, kalau ia mampu menyadarinya
icon_biggrin.png
icon_biggrin.png


Suatu hari, ketika Howard (Howard Buten, Ph.D.) sedang melakukan uji coba psikoterapi "Gestalt" didalam sesi terapi-nya kepada Martin(ala Fritz Perls pada 1960-an).

Spoiler: -Psikologi gestalt bisa dibilang memiliki dua mahzab. yang satu adalah teori dari Wertheimer, Kohler, dan Koffka yang secara garis besar tertarik pada masalah pada bagaimana manusia (otak mereka, pikiran mereka) memperlakukan persepsi kelima indra (sebagai contoh: Pada saat kita melihat satu bujur sangkar. Sekalipun ada cukilan kecil yang hilang dari salah satu sisinya, atau cukilan mini disana-sini, atau bermotif totol, besar atau kecil, terputar kesana sini, bagi mata perspektif kita benda itu masih bujur sangkar.)

sedangkan Perls meminjam hal tersebut dan menerapkannya pada masalah-masalah kehidupan emosional. Menurut Perls, kita cendrung merasakan kehidupan kita (hubungan antar sesama, ingatan sadar dan bawah sadar, situasi emosi) sebagai gestalt emosi. Dan menurutnya lagi, Gestalt-gestalt emosi ini bisa "terbuka" dan "tertutup". Jika seseorang merasa tidak enak (gelisah), mungkin didalam hidupnya itu terdapat suatu hubungan, ingatan, atau situasi yang dirasakannya "terbuka" (yang seharusnya ia merasakan sebagai hal yang "tertutup").

Jadi, Perls mengatakan, agak orang itu merasa lebih baik dan mampu melanjutkan hidupnya, ia harus melibatkan hal yang "terbuka" tersebut dalam kehidupan nyata. Tidak cukup hanya dibicarakan. (Jadi ketika marah, menurut Perls seseorang harus melakukan ritual seperti memukul bantal sebagai pelampiasan amarahnya dan ritual ritual lainnya yang melibatkan seseorang dengan kehidupan nyata)

Sehingga nantinya, hal yang seharusnya "tertutup" tersebut dapat ia "tutup" dan pendam sehingga tidak dapat merisaukannya lagi.




Howard meminta Martin untuk duduk diantara dua kursi yang berhadapan (Howard mengambil jarak 1 meter diantaranya)

"Lihatlah kursi di depanmu, Martin. Dengan menggunakan gambaran-gambaran dalam otakmu (Martin selalu membicarakan "gambaran-gambaran dalam otak"-nya kepada Howard), bayangkan bahwa Martin sedang duduk di situ, di depanmu. Martin-2. Kau sendiri Martin-1. Yang duduk di depanmu adalah Martin-2."

"Orangnya tidak sama," balas Martin.

"Nanti kita lihat ..."

"Mau kembali jadi 'Martin-yang-tadi-datang'," pinta Martin lagi kepada Howard.

"Ide bagus. Lihatlah Martin-2, Martin yang duduk di depanmu. Dia akan jadi 'Martin-yang-tadi-datang'."

Martin bereaksi seolah-olah sedang mengetes salah satu dirinya yang ada dihadapannya. Lalu ia tersenyum dan mengatakan,

"Memang dia!"

"Memang. Katakan sesuatu padanya," perintah Howard.

Lalu, Martin menirukan suara ayahnya dan mulai menunjukkan bakatnya sebagai peniru ulung, "Jangan, jangan, jangan ... Kau pikir, apa yang kau ... Oh, hebat, kau menghancurkan tape recorder itu lagi ..."

"Bukan. Aku ingin yang berbicara kepada 'Martin-yang-tadi-datang adalah Martin-1," pinta Howard sekali lagi kepada Martin.

"Orangnya tidak akan sama," balas Martin.

"Biar saja ..."

"Ada Martin-1 dan Martin-2," ucap Martin.

"Tanya kepada Martin-2 apakah ia ingin tetap Autistik."

"Aku takut berhenti jadi Autistik," gumam Martin menjawab permintaan Howard.

"Tanyalah kepada Martin-2."

"Aku takut," balas Martin lagi.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Howard.

"Kau yang bilang."

Sebelum sesi terapi yang sedang dijalani Howard saat itu, Howard melakukan hipotesa bahwa Martin takut ia tidak akan menjadi autistik lagi. Melihat bahwa, ia selalu menciptakan suara-suara yang selalu ia gunakan sebagai dirinya sendiri. Sehingga, siapapun yang mempersepsikannya akan melihat bahwa ia mungkin tidak ingin sendiri sehingga ia melakukan hal-hal yang kita sebut sebagai menirukan. Tapi, hingga saat itu Martin belum mengungkapkan pendapatnya.

"Martin. Tanya Martin-2"

Martin melihat ke kursi yang ada dihadapannya. "Apa kau taku tidak menjadi autistik lagi?"

"Sekarang, duduklah dikursi satunya. (lalu Martin melakukannya). Bagus! Sekarang, Martin-2, jawablah martin-1."

Lalu Martin menirukan suara Howard yang sebelumnya pernah ia dengar, "Begini, Teman, hadapi sajalah!" Tapi itu bukanlah sebagai jawaban sebagai dirinya sendiri (menurut Howard).

Sehingga, Howard mengulangi lagi dengan mengatakan, "Martin-2, Martin-yang-tadi-datang, jawablah pertanyaan Martin-1."

Dan akhirnya sesi terapi tersebut berakhir (tidak ada cerita lebih lanjut lagi tentang terapi ini)

Dihari lainnya, Martin mulai menghancurkan dirinya sendiri. Ia mulai menghadapi yang biasa kita sebut perang batin (mungkin karena ia mulai terlihat jelas siapakah dirinya sendiri dan gambaran-gambaran lain yang ada dirinya). Ia kehilangan kendali, tak dapat mengekang diri. Ia berteriak, "ada yang salah dengan diriku!"

Ia bahkan mulai memecahkan segalanya masih dalam keadaan yang terlihat frustasi. Ia mengatakan bahwa ia ingin menjadi 'martin-yang-tadi-datang'. Lalu seluruh rekan Howard berada dalam perdebatan hebat mengenai Refleksi Skematis Terakhir tentang Martin. Yang intinya, ada sesuatu yang salah mengapa Martin bersikap seperti itu. Howard mengeluarkan hipotesis seperti ini:
Spoiler:
Perilaku Martin akhir-akhir ini mencerminkan suatu keadaan rasa takut yang sebenarnya: rasa takut akan kekosongan psikologis. Kekosongan ini tercipta karena tidak adanya hubungan objek afektif yang seharusnya memberikan arti pada kehidupan: Cinta, Persahabatan, Kasih sayang, berbagi, kebanggaan, rasa malu, kedermawanan, Empati. Ketidakmampuan merasakan hal seperti ini memang bawaan autisme. Sampai saat ini, Martin menggunakan pertahanan autistik klasik untuk menangkis kekosongan nonautistik ini (streotip gerakan, stereotip suara, isolasi).

Namun, sudah beberapa lama ini kita melihat adanya penurunan yang jelas dalam perilaku dan isolasi streotipikal Martin. Sistem pertahanan autistiknya, autisme Martin sendiri, tampak mulai menghilang.

Kegelisahan yang dirasakan Martin bersifat, menurut definisi, nonautistik. (Tidak ada unsur autistik dalam merasakan kegelisahan nyata akibat adanya kekosongan yang nyata.) Tetapi, cara pertahanan apa yang sekarang dapat ia gunakan untuk melawan kegelisahan nyata yang ditimbulkan akibat kekosongan itu?

Jawab: Martin, yang memang selalu brilian, sudah menemukan cara untuk memamfaatkan kegelisahan itu sendiri sebagai pertahanan melawan kegelisan: dia "memainkan" kegelisahan itu. Begitu merasakan kegelisahan datang, dia mulai "berakting" gelisah (mengulang isakan dan teriakan diluar kepala, seperti kalimat-kalimat dalam sandiwara). Kegelisahan Martin adalah nyata sekaligus pura-pura.

Seandainya benar bahwa sistem pertahanan Martin yang lama mulai menghilang, itu pasti karena kekosongan autistiknya, entah bagaimana, mulai terisi. Kita sudah melihat tanda-tanda persahabatan, kedermawanan, kebanggaan. Ini kemajuan.

Strategi kita haruslah membantu Martin melepaskan dirinya dari sistem pertahanan yang baru, dan pada saat yang sama membantu dia mengisi kekosongan itu.

Apa yang harus dilakukan? Pertama, kita harus menetapkan satu sikap umum terhadap pertahanan teatrikal Martin (kalau sedang teatrikal): hilangkan pertahanan itu dengan menghilangkan semua reaksi yang mengakui keberadaan pertahanan tersebut. Pada saat yang sama, kita harus mengajari Martin hal-hal yang memberi arti pada hidup ini ... dengan membicarakan hal-hal itu, dan di atas segalanya, dengan teladan kita sendiri.

H.B., 3 Maret



Pertanyaan: Bagaimana kita dapat memperlihatkan hal yang membuat hidup ini berharga kepada seorang autistik?

jawab: akali saja.

Lalu, Howard mencoba mengimplementasikan. Dari yang sebelumnya dalam tahap terapi mereka melakukan dengan poster dan sandiwara, takkan ada lagi poster-poster dan sandiwaranya tidak akan berjudul (sama seperti seorang guru teater menerapkan suatu emosi dengan melibatkan dirinya secara langsung, namun tetap sandiwara. Tentu untuk lebih bisa dirasakan seseorang tentang suatu hubungan emosi dengan lawan mainnya).

"Martin, kita akan mencoba melatih ide penghiburan sekarang," kata Howard.

"Tidak ada lagi poster karena apa?"

"Kita akan mencoba melatih penghiburan," jawab Howard.

Lalu, Martin menirukan lagi suara orang lain, "Oke, Martin, kau boleh dapat penghiburan, tapi kalau kau memecahkannya, hati-hatilah kau!"

"Apabila seseorang sedang sedih atau marah, dan kau mencoba bersikap baik kepada orang ini supaya dia tidak sedih atau marah lagi, itu disebut menghibur," terang Howard.

Martin lagi-lagi menirukan suara orang lain, "Hadapi saja, teman!"

"Ambil contoh ibumu ..."

Martin kembali menirukan suara seseorang, "Martin, ibumu benar-benar marah! Betulkan, sayang? Ya, betul. Ibu benar-benar marah!"

"Martin ..."

"Apa?"

"Kau cinta ibumu?" tanya Howard.

"Ya."

"Kautahukan, kadang-kadang ibumu khawatir ..."

"Aku mau TV yang berkabut ... TV yang berkabut? Tidak boleh!" kata Martin.

"Ibumu mengkhawatirkanmu, Martin."

"Aku sangat khawatir, Dr. Buten. Dia merobek-robek bajunya lagi," tiru Martin menirukan suara ibunya.

"Nah, kalau kau mencintainya, kau harus menghiburnya."

Howard mulai mengajarkan bagaimana seseorang yang khawatir kepada Martin. Martin menirukannya. Setiap ia berhasil menirukannya, Howard memberikan penghargaan kepadanya.

Lalu, Howard tiba-tiba meninggalkannya ia menaiki tangga dan Martin mengikutinya.

"Kau kelihatan marah!" katanya.

Aku mengangguk. "Lihat kan, Martin? Kau sudah ada kemajuan."

"Kenapa bilang begitu?"

"Kau mengenali kemarahan. Sebelumnya, kau tidak bisa."

"Kau marah karena apa?"

"Kau tahu kenapa," jawab Howard sambil menatapnya.

"Aku minta maaf!" kata Martin.

"Sudah terlambat."

"AKU MINTA MAAF!"

"Kau tahu kenapa aku bilang kau sudah ada kemajuan?" tanya Howard kali ini dengan ekspresi yang berbeda dari sebelumnya.

"Tidak."

"Karena kau memahami bahwa aku marah ... Yah, bahwa aku setidaknya sedang pura-pura marah ..."

"Ini kan hanya untuk bersenang-senang."

"... dan itu berarti, kau mulai merasakan dalam dirimu apa yang orang lain rasakan," kata Howard meneruskan dan tidak memperhatikan Martin.

"Tidak ..."

"Itu disebut 'empati' ..."

"Aku akan menghancurkannya," kata Martin memotong pembicaraan.

Namun Howard tidak mempedulikannya dan melanjutkan, "... perasaan orang lain."

"Itu tidak sama," kata Martin.

"Seandainya kau tahu setengahnya saja ..." Kata Howard.

Tiga bulan kemudian, Ibu Martin menelpon Howard dengan penuh haru. Malam sebelumnya, Martin pulang sangat terlambat dari klinik. Ketika Martin masuk, ibunya berkata, "Martin! Syukurlah kau disini! Ibu khawatir sekali"

Dan, menurut ibunya, Martin menjawab, "Jangan khawatir, Bu. Aku disini sekarang."

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Martin menghibur seseorang.

------------------selesai---------------------

kisah ini dikutip dari buku karya Howard Buten, Ph.D. dengan judul: dinding-dinding kaca. Terbitan Qanita. Tahun: 2005.
dongeng yang sedikit panjang bukan?
huehehehe. Betapa misterius sekaligus menakjubkan dunia mereka.
yuk sekarang masuk kedalam tema

1.Apa maksud kisah diatas?

Gw pengen kalian melihat kepribadian martin yang cukup mengesankan dimata gw sendiri. Saya cukup takjub dengan keakuratan Martin untuk menirukan (menyaru) sebuah percakapan, sebuah teguran, sebuah omelan, sebuah apapun yang disuarakan. Untuk seorang yang lambat dalam perkembangan sosialnya, ia bisa dikatakan aktor cilik yang super keren karena kemampuannya tersebut.

Sebenarnya saya ingin fokus kepada apa yang menjadi teori Howard kalau Martin adalah seorang anak yang menggunakan kemampuan tingginya sebagai alat pertahanan.

Martin, yang memang selalu brilian, sudah menemukan cara untuk memamfaatkan kegelisahan itu sendiri sebagai pertahanan melawan kegelisan: dia "memainkan" kegelisahan itu. Begitu merasakan kegelisahan datang, dia mulai "berakting" gelisah (mengulang isakan dan teriakan diluar kepala, seperti kalimat-kalimat dalam sandiwara). Kegelisahan Martin adalah nyata sekaligus pura-pura.
2. Kemampuan seperti ini sangatlah nyata dan sering kita jumpai

yap, kemampuan Martin yang diatas sering kita jumpai. Sebagai sebuah tindak kesadaran atau tidak sadar. Terkadang manusia melakukannya untuk melindungi dirinya dari hal yang telah membuat dirinya hancur berkeping-keping (perasaannya).

Pernah merasa menangis karena hanya ingin menangis? Entah mengapa, terkadang ketika kita sedang ingin mengekspresikan sebuah emosi kepada sesuatu (sedih atau gembira), terkadang kita hanya ingin meluapkannya. Hal ini sungguhlah baik! (tapi, tidak untuk martin. Karena tindakannya tidaklah berlandaskan kesadaran dan pertahanan yang dibentuknya adalah suatu usaha melarikan diri dari kenyataan)

3. SANGAT BERBAHAYA!

saya sungguh tidak sangat menganjurkan jika ada seseorang yang melakukan teori yang saya tulis ini untuk penerapan dihidupnya. Syarat utama yang harus semua orang ingat disini adalah: mampu membedakan antara kesadaran kehidupan nyata dan emosi yang ada pada diri sendiri. (jadi gila, bukan tanggungan gw loh ya!)

Namun, jika kita bisa menciptakan suatu pertahanan yang bisa membuat kita sadar tentang kehidupan dunia nyata, kita bisa menggunakannya sebagai jurus ampuh yang saya namai: MULTI PERSONALITY ORDER.

4. Peranan Imajinasi dan bagaimana cara memulainya, semua ada pada diri kita sendiri!

Imajinasi sangat dibutuhkan disini (yay! Imagination always 1st!) untuk mampu membedakan dan memisahkan antara kesadaran dan emosi. Emosi yang ada pada diri kita (Senang, sedih, dll) haruslah mampu dikotakkan dalam tempat spesial yang jauh dari kesadaran diri kita sendiri. Hal ini dimaksudkan agar proses Multi Personality Order ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan mamfaatnya. Karena antara kesadaran jika melibatkan emosi maka akan timbul semacam jati diri jika saya boleh sebut.

Oke, jadi yang pertama kali harus dilakukan adalah kesadaran pikiran kita untuk dapat membedakan antara: kesadaran realita dan emosi jiwa.

selanjutnya, tidak hanya sampai disitu saja! Setelah kita mampu dengan benar yang mana namanya kesadaran realita dan emosi itu, sekarang kita coba pikirkan sebenarnya siapa sih itu kita?

huekekekeke. . .disini diperlukan self judging untuk menilai karakter kita sendiri. Karena sebenarnya, manusia hakikatnya memiliki seluruh karakteristik seluruh umat manusia! Kamu percaya, kamu memiliki karakter pendiam? kamu percaya kamu memiliki karakter penggosip? kamu percaya kamu memiliki karakter licik? Mulai dari sekarang, percayalah! Kalau masih belum percaya, kamu harus kembali ke prosesi awal dimana harus memisahkan antara kesadaran dan emosi jiwa.

Jangan pedulikan seluruh pujian tentang kamu, seluruh cacian atas karaktermu. Karena kamu tidak ingin bukan, karaktermu dibentuk atas perkataan orang lain? Menurut survey yang didukung oleh streotip saya, manusia menilai orang lain cendrung kepada hal yang ingin orang lain itu dengar.

Cara terbaik agar kamu mendapati jati diri kamu adalah, mulailah menilai sendiri bagaimana cara kamu menilai orang lain. Dari sanalah kita bisa mengetahui, siapa jati diri kita.

Murni, kamu tanya siapa jati dirimu? Apa sudah bisa mengira siapa kamu? kalau belum, kembali ke prosesi awal lagi deh. Soalnya memang rada sulit untuk memisahkan antara yang namanya emosi, sama yang namanya kesadaran.

Oke? sekarang taruhlah jati diriku:
-cuek
-malas
-egois

Ketika seseorang mulai mengetahui siapa jati dirinya, tentulah karakteristik itu ia pegang. Ia katakan pada diri sendiri, itulah kamu. PERINGATAN!!! HAL INI SANGATLAH PENTING!!! KENAPA? JIKA KAMU SAMPAI RAGU SEPERTI APA JATI DIRIMU, MAKA KAMU AKAN SELALU MERASA JATI DIRIMU TIDAK PERNAH KAMU DAPATI!!! SEHINGGA KAMU AKAN BINGUNG SIAPA SEBENARNYA KAMU!! SEPERTI APA KAMU!!! JADI KALAU SUDAH SAMPAI TAHAP BINGUNG, KEMBALI LAGI KE PROSESI AWAL!!!

Pegang kuat-kuat jati dirimu, dan taruhlah didalam kotak lainnya (didalam pikiran kita sendiri). Taruh itu, sebagai acuan kembali menjadi orang yang dikenal teman-teman kita. Setelah taruh didalam kotak tersendiri, taruhlah kotak itu didalam kotak kesadaran dunia nyata.

Kotak itu sangat kamu perlukan untuk berinteraksi dengan teman-temanmu lagi. Jangan sampai kehilangan karaktermu, tanamkan kuat-kuat itu karaktermu.

Kalau kamu belum bisa, kembali ke prosesi awal. Kalau kamu sudah bisa, lanjutkan ke prosesi selanjutnya: Pembentukan karakter baru.

Seperti yang gw bilang sebelumnya, manusia memiliki seluruh karakter yang ada pada manusia. Sekarang, bereksperimenlah dengan emosi-emosi jiwa yang kamu kumpulkan, Karakter yang ada dalam diri kamu secara hak-nya. Cara termudahnya adalah mengikuti streotip atau menjadi penyaru seperti Martin. Awalnya, bisa kamu gunakan karakter orang lain yang paling dekat dengan kamu sebagai latihan. Lalu yang terpenting, terapkan!

Jika hanya melakukan gambarannya saja, tidak akan mungkin bisa kamu rasakan efeknya personality baru kamu. Tapi ingatlah kamu masih mempunyai jati diri sebenarnya yang telah kamu simpan sebelumnya. Dan hopla, jika kamu bisa menghayati karaktermu (membuka karakter baru tersebut didalam kesadaran dunia nyata) kamu sudah menjadi seorang penyaru yang ulung. Bahasa kerennya AKTOR yang bukan kacangan!

5. Mamfaat baik dan buruknya

gw belum katakan mamfaat baiknya, kini gw jelasin apa mamfaat baiknya:

- Menutupi kelemahan kepada orang yang tidak ingin kita tunjukkan kelemahan kita.
- Mekanisme pertahanan sempurna untuk menjaga diri kita dari kejamnya dunia. (kita bisa memindahkan emosi yang tidak ingin kita rasakan kepada karakter baru ini. Lalu setelah itu sesaat kita bisa kembali menjadi diri kita)
- Menjadi aktor (menipu tidak dianjurkan; membodohi tidak dianjurkan; mencuri hati lawan tidak dianjurkan)

tapi dibalik kegunaan yang sangat bermamfaat itu, ada sisi buruknya:

- Jika tidak berhasil, kamu akan mengidap penyakit hilangnya jati diri. Sehingga orang-orang mungkin akan sulit menilaimu dan sebagian orang akan mungkin menolakmu dalam hal kerja sama.

- Jika tidak berhasil, hilangnya kepercayaan dari orang lain bahkan kepercayaan diri akan drastis menurun.

6. Aturan pakai

pengimplementasian tehnik ini jangan digunakan setidaknya, jika kita tidak mengetahui tujuan kita melakukannya, mengingat efek buruknya fatal sekali. Mantapkan niatmu melakukan tehnik ini untuk apa, baru setelah itu gunakan. Sejauh yang bisa saya informasikan, menjadi seorang penyaru sangatlah mudah karena manusia dianugrahi seluruh karakteristik manusia yang ada di dunia ini.

Dan jangan lupa, harus berlandaskan kepercayaan. Jika kamu tidak mempercayainya, tidak akan terjadi. Sama seperti halnya sebagian hal-hal yang berbau mistis. Kalau percaya kita mampu, tidak akan ada yang bisa mengalahkannya. Dan jangan pernah lupa juga, kepribadian ini adalah bukan jati diriku sebenarnya. Kepribadian ini adalah benda baru yang kuciptakan, dan aku memiliki jati diri sebenarnya. diinget itu yah. . .

jika dirasa jati dirimu telah hilang, hubungin dokter psikologi terdekat :D

sincerely [<:),
bjhe
 
Last edited:
Bls: Imagination 1st

tengkyu. . .kantong saya masih muat kok buat sebuah bintang atau 5 buah.

@bala bala
gimana menurutmu bala2? khe khe khe. kan non bala2 udah dateng dari awal. oia MPO itu ada gak ya di psikologi gitu?
 
Back
Top