'Boc5', Molekul Kunci Penemuan Obat Diabetes

nurcahyo

New member
'Boc5', Molekul Kunci Penemuan Obat Diabetes
Lihat Gambar

KapanLagi.com - Para peneliti China telah mengidentifikasi satu senyawa yang dapat mengontrol dibetes pada hewan percobaan tikus dan dapat menjadi pembuka jalan bagi tata laksana yang lebih ramah lingkungan bagi semua jenis diabetes pada manusia, demikian dilaporkan dari satu hasil penelitian, Selasa (2/1).

Senyawa tersebut sejauh ini baru diuji cobakan kepada hewan tikus, namun apabila hal itu menunjukkan keefektifannya pada manusia, maka dapat menjadi obat bagi manusia, menggantikan obat-obatan yang kurang ramah linkungan yang harus disuntikkan si penderita dua kali sehari.

"Kami mencari rekanan bidang farmasi dengan harapan agar kami dapat mengembangkan senyawa ini," kata Ming-Wei Wang, direktur Pusat Penelitian Obat di Shanghai yang menjadi kepala tim peneliti.

Para ilmuwan peneliti di lembaga tersebut telah mengidentifikasikan molekul 'Boc5', setelah melakukan penyaringan ribuan senyawa untuk dapat menemukan yang hampir serupa dengan hormon yang mengatur kadar glukosa dalam tubuh yang disebut 'GLP-1' dalam bentuk obat oral.

'GLP-1' telah memperlihatkan tingkat kenormalan glukosa pada pasien diabetes, namun karena manfaatnya hilang dalam waktu yang singkat maka industri farmasi telah memusatkan perhatiannya pada satu jenis senyawa yang dapat meniru efek dari hormon tersebut, namun dapat membawa manfaatnya dalam waktu yang cukup lama.

Pada tahun 2005, pabrik farmasi Amylin dan Eli Lilly memulai memasarkan satu senyawa yang disebut 'incretin mimetic' bagi penderita diabetes type II atau penderita diabet usia dewasa.

Obat tersebut bernama 'Byetta', yang dapat membantu pasien diabet untuk mengontrol tingkat gula dalam darah mereka dengan cara merangsang pankreas untuk memproduksi insulin setelah selesai makan dan memperlambat tingkat gula darah yang disebabkan oleh makanan di dalam rongga perut dan dapat mencegah terjadinya penimbunan glukosa setelah makan.

'Byetta' juga memperlihatkan daya untuk memperlambat nafsu makan dan membantu si penderita untuk mengurangi berat badannya pada sejumlah pasien. Namun, hanya dapat diperoleh dalam bentuk obat suntik yang bagi sejumlah pasien lainnya akan merupakan masalah. Sehingga para peneliti terus melanjutkan pencarian untuk dapat menemukan senyawa yang dapat berfungsi seperti 'GLP-1' namun dapat diperoleh dalam bentuk obat oral.

Dalam uji coba laboratoris pada hewan tikus 'Boc5' menambah sensitifitas insulin (kemampuan untuk memetabolis glukosa) mengurangi tingkat kolesterol dan membendung nafsu makan, demikian menurut penelitian yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Sains Nasional (PNAS).

Setelah satu bulan pemberian 'Boc5' kepada hewan tikus penderita diabetes yang bertujuan untuk melakukan tes serum pengatur glukosa jangka panjang, dan setelah pemberian 'Boc5' dosis tinggi, maka hewan tikus yang menderita diabet kehilangan bobot tubuhnya sebesar 20% dari bobot semula.

Senyawa yang dapat mengontrol kadar gula hewan tikus yang dapat dibuat dalam bentuk obat minum, dan satu hari nanti diharapkan dapat meringankan penderitaan yang paling banyak terjadi pada manusia penderita diabetes. (*/bun)
 
Back
Top