Kamboja, bangkit dari masa lalu yang kelam

naruto

New member
Kamboja, bangkit dari masa lalu yang kelam

Kamboja atau Kampuchea merupakan negara di Asia Tenggara yang semula berbentuk Kerajaan di bawah kekuasaan Dinasti Khmer di Semenanjung Indo-China antara Abad Ke-11 dan Abad Ke-14. Rakyat Kamboja biasanya dikenal dengan sebutan Cambodian atau Khmer, yang mengacu pada etnis Khmer di negara tersebut.
Negara ini berbatasan dengan Thailadn di sebelah barat dan barat laut, Laos di sebelah timur laut, Vietnam di sebelah timur dan tenggara, serta di sebelah selatan dibatasi oleh Teluk Thailand.
Sebagian besar rakyat Kamboja beragama Buddha Theravada, yang turun-temurun dianut oleh etnis Khmer. Namun, sebagian warganya juga ada yang beragama Islam dari keturunan muslim Cham. Secara geografis, Kamboja bergantung pada Sungai Mekong dan Sungai Tonl? Sap (sungai dengan air jernih), yang banyak menghasilkan ikan.
Nasib Kamboja mengguncang dunia ketika komunis radikal Khmer Merah di bawah kepemimpinan Pol Pot berkuasa pada tahun 1975, setelah bertahun-tahun melakukan perang gerilya. Pol Pot berupaya mewujudkan impian, Khmer Merah untuk menghapus uang dan kekayaan pribadi.
 
Sekitar 1,7 juta warga Kamboja meninggal dalam kurun waktu tiga tahun kekuasaan Pol Pot, sebagian besar meninggal karena kelelahan dan kelaparan, atau karena disiksa dan dibunuh karena dianggap sebagai musuh negara. Baru akhir-akhir ini Kamboja memulai mekanisme untuk membawa pihak yang bertanggung jawab atas killing field (ladang pembantaian) itu ke pengadilan. Kamboja dan PBB telah sepakat membentuk sebuah pengadilan bagi para pemimpin yang terlibat dalam pembunuhan massal itu.
Kamboja adalah salah satu negara termiskin di dunia dan bergantung pada bantuan luar negeri. Para penyumbang dana luar negeri mendesak pemerintah setempat untuk bersungguh-sungguh membasmi korupsi.
Pariwisata juga merupakan hal penting dalam mendorong perekonomian. Kompleks Kuil Angkor Wat, yang dibangun antara Abad Ke-9 dan Abad Ke-13 oleh raja-raja Khmer, merupakan peninggalan sejarah yang dilindungi PBB dan menarik banyak wisatawan. - tya/AP
 
Back
Top