steddy_vodka
New member
Wahai jiwa jiwa yang usang
Diantara tembok dan tiang yang kokoh berdiri
Saat kau topang tubuh mu dengan ragu
Dan kau hempas tubuh mu diantara ruang kosong...
Entah berapa lama kau mencoba
Menjadi sesuatu hingga ujung jalan
Setelah raga muda mu kau biarkan berpesta
Hingar bingar dalam sunyinya malam
Kau rajut suka tanpa henti
Kau teriakan peluh dalam birahi
Kau basahi dengan percikan noda
Hingga kau tak perduli bisikan kaum surgawi
Yang tangannya menjamah dan coba menarikmu
Yang suaranya membelah kalbu mu
saat kau...
Bersuara lantang dalam tegar
Melangkah garang dengan gontai…
Kau pun menari dalam semu
Sehingga suatu ketika nyayian malam
Sadarkan kau akan kemunafikan
Diantara sabda alam di raga mu yang semakin menyusut…
Sengalan nafas yang tak lagi beraturan
Tatapan mata yang tak lagi nanar
Kau pun terbata bata mengucap bait bait keagungan
Kau pun basuh kesombongan dengan tangis
Hingga pada suatu fajar bias bias cahaya menyentuh hati mu
Dan kicauan burung pun berbisik…
Memohonlah… karena tak kan percuma tetesan air mata mu
Diantara rintik hujan…
Diantara tembok dan tiang yang kokoh berdiri
Saat kau topang tubuh mu dengan ragu
Dan kau hempas tubuh mu diantara ruang kosong...
Entah berapa lama kau mencoba
Menjadi sesuatu hingga ujung jalan
Setelah raga muda mu kau biarkan berpesta
Hingar bingar dalam sunyinya malam
Kau rajut suka tanpa henti
Kau teriakan peluh dalam birahi
Kau basahi dengan percikan noda
Hingga kau tak perduli bisikan kaum surgawi
Yang tangannya menjamah dan coba menarikmu
Yang suaranya membelah kalbu mu
saat kau...
Bersuara lantang dalam tegar
Melangkah garang dengan gontai…
Kau pun menari dalam semu
Sehingga suatu ketika nyayian malam
Sadarkan kau akan kemunafikan
Diantara sabda alam di raga mu yang semakin menyusut…
Sengalan nafas yang tak lagi beraturan
Tatapan mata yang tak lagi nanar
Kau pun terbata bata mengucap bait bait keagungan
Kau pun basuh kesombongan dengan tangis
Hingga pada suatu fajar bias bias cahaya menyentuh hati mu
Dan kicauan burung pun berbisik…
Memohonlah… karena tak kan percuma tetesan air mata mu
Diantara rintik hujan…
