Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

Radha_Krsna

New member
Bhagavata Purana 1.2.11
vadanti tat tattva-vidas
tatvam yaj jnanam advayam
brahmeti paramatmeti
bhagavan iti sabdyate

(Kebenaran yang paling utama yang maha mutlak diinsyafi dalam tiga tingkatan yaitu : Brahman yang tidak berbentuk pribadi, Paramatma (Roh Yang Utama yang berada dalam diri setiap mahluk hidup) dan Bhagavan yaitu Kepribadian Tuhan Yang Mahaesa Yang Asli)
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

mungkin sloka yang lain nyusul ato dalam perjalanan >%|
silahkan dilanjut Konsep Ketuhanan dalam Vaishnawa ........
sekedar perbandingan dengan

ParamaSiwa

SadaSiwa

Siwa


lalu sekalian kasih dong penjelasan tentang

Nirguna Brahman

Saguna Brahman
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

Parama Siva, Sada Siva dan Siva punya pengertian tersendiri dalam beberapa literatur Veda. Kalo menurut Hindu Bali saya kurang tahu artinya.
Brahma Samhita adalah kitab suci yg berisikan nyanyian-nyanyian suci Dewa Brahma kepada Krsna.

Brahma samhita 5.1 (Isvarah paramah Krsnah, sad-cid-ananda vigrahah, anadir adir govindah, sarva-karana-karanam), artinya Krsna adalah Kepribadian Yang paling utama, dan badan-Nya bersifat kekal, penuh pengetahuan, dan kebahagiaan. Beliau adalah Sri Govinda yang pertama dan Beliau adalah sebab dari segala sebab.
Jadi yang dimaksud dengan Parama Siva /Parama Isvara dalam Tri Purusa di Bali tidak ada lain adalah Sri Krsna, sedangkan yang dimaksud dengan Sada Siva adalah Sri Visnu, dan yang dimaksud dengan Siva barulah Rudra atau Dewa Siwa sendiri. Jadi disini sangat jelas kedudukan pribadi Sri Krsna sebagai yang tertinggi.
Demikian Sri Krsnalah yang pertamakali memberikan pelajaran Veda itu kepada Brahma seperti sloka dikutip.

yo brahmanam vidadhati
purvam yo vai vedam's'ca
gapayati smah krsnah​
artinya :
Beliau yang sudah ada sebelum adanya dewa Brahma, yang memberikan pengetahuan Veda dan yang membebaskan dewa Brahma dari sifat kebodohan adalah Sri Krsna. (Atharva Veda, Gopala Tapani Upanisad 1.24).
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

maksud membebaskan Dewa Brahma dari kebodohan itu gemana?

sedangkan Krsna adalah awatara Dewa Wisnu
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

Itu adalah do'a Dewa Brahma kepada Krsna.
Krsna memberikan kecerdasan pada Dewa Brahma.

Krsna = avatar Visnu?
Itu adalah pendapat umum yang perlu dikoreksi, jika ditelusuri tidak ada sloka yg menjelaskan demikian.

Ini sy kutipkan sloka bhwa sebenarnya Krsna itu adalah Avatari (Sumber semua penjelmaan), yg turun sbg Visnu kemudian turun kembali dalam wujud asli-Nya ke dunia material.

Bhagavata Purana 1.3.28:
ete camsa-kalah pumsah
krsnas tu bhagavan svayam
indrari-vyakulam lokam
mrdayanti yuge yuge

(Semua penjelmaan tersebut di atas adalah bagian-bagian yang berkuasa penuh atau bagian-bagian dari bagian-bagian yang berkuasa penuh dari Tuhan, tetapi Tuhan Sri Krsna adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa yang asli. Semuanya muncul di planet-planet bilamana ada gangguan yang diciptakan oleh kaum ateis. Tuhan menjelma untuk melindungi orang yang percaya kepada Tuhan)​
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

maksud membebaskan Dewa Brahma dari kebodohan itu gemana?

sedangkan Krsna adalah awatara Dewa Wisnu

Apa itu avatara?
Di dalam Veda dijelaskan Avatara adalah penjelmaan Tuhan.

Nah, Visnu bukanlah dewa melainkan Tuhan. Dalam literatur Veda, Siva adalah dewa tertinggi dan juga adalah Vaisnava / penyembah Visnu yang paling agung.

(Cc. Adi. 7.64) :
bhaja govinda bhaja govinda mudha mate
samprapte sanihite kale nahi nahi raksati duhrn karane

Pujalah Govinda, pujalah Govinda, hanya pujalah Govinda wahai orang bodoh. Semua argumentasimu, ilmu tata bahasa dan spekulasi filsafatmu tidak akan menyelamatkan kamu pada saat kematianmu."​

Govinda adalah nama lain dari Krsna.
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep


yo brahmanam vidadhati
purvam yo vai vedam's'ca
gapayati smah krsnah​
artinya :
Beliau yang sudah ada sebelum adanya dewa Brahma, yang memberikan pengetahuan Veda dan yang membebaskan dewa Brahma dari sifat kebodohan adalah Sri Krsna. (Atharva Veda, Gopala Tapani Upanisad 1.24).

harap dipahami bahwa yang dimaksud dengan Gopala Tapani adalah sebuah Upanisad yang mengambil referensi dari Arthava Veda
kita tau masing2 dari Veda Samhita :
Rg Veda
Sama Veda
Yajur Veda
Arthava Veda

memiliki kitab Brahmana , Aranyaka dan Upanisad nya masing2
nah Samhita (kitab Mantra) + Brahmana + Aranyaka & Upanisad inilah yang masuk golongan Kitab Sruti
meski jika kita telusuri, sebenarnya Brahmana, Aranyaka Upanisad merupakan ulasan dari kitab Mantra (samhita) dengan penekanan tertentu

Brahmana : uraian panjang tetang ketuhanan/teologi, teristimewa observasi tentang jalannya upacara korban dan prosedur dari upacara kurban. Bisa dikatakan Brahmana adalah ilmu tentang upacara

Aranyaka : berisi tentang penjelasan tentang philosofis /arti dan makna upacara

Upanisad : merupakan kesimpulan dari kitab-kitab Aranyaka,karena itu upanisad disebut Vedanta, kesimpulan dari Veda

=========================================================

maksud membebaskan Dewa Brahma dari kebodohan itu gemana?

sedangkan Krsna adalah awatara Dewa Wisnu

Itu adalah do'a Dewa Brahma kepada Krsna.
Krsna memberikan kecerdasan pada Dewa Brahma.

Krsna = avatar Visnu?
Itu adalah pendapat umum yang perlu dikoreksi, jika ditelusuri tidak ada sloka yg menjelaskan demikian.

Ini sy kutipkan sloka bhwa sebenarnya Krsna itu adalah Avatari (Sumber semua penjelmaan), yg turun sbg Visnu kemudian turun kembali dalam wujud asli-Nya ke dunia material.

Bhagavata Purana 1.3.28:
ete camsa-kalah pumsah
krsnas tu bhagavan svayam
indrari-vyakulam lokam
mrdayanti yuge yuge

(Semua penjelmaan tersebut di atas adalah bagian-bagian yang berkuasa penuh atau bagian-bagian dari bagian-bagian yang berkuasa penuh dari Tuhan, tetapi Tuhan Sri Krsna adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa yang asli. Semuanya muncul di planet-planet bilamana ada gangguan yang diciptakan oleh kaum ateis. Tuhan menjelma untuk melindungi orang yang percaya kepada Tuhan)​


apa yang disampaikan oleh saudara RamaKiJay adalah salah satu pandangan dari sekian banyaknya Aliran dalam Hindu
di Hindu kita mengenal tiga aliran Utama

1. Saiva
2. Vaishnava
3. Sakta /Shakti

dari ketiga aliran utama terbagi lagi dalam banyak cabang
masing2 Aliran mempunyai perbedaan dalam realitas dari Brahman (Tuhan)

Saiva , mempersonalisasi Shiva sebagai realitas dari Brahman , beserta turunannya : Ganesa , Murugan /Skanda

Vaishnava ' mempersonalisasi Vishnu sebagai realitas dari Brahman , beserta Avatara nya seperti Rama dan Khrisna

Sakta , mempersonalisasi ibu / Devi sebagai realitas dari Brahman , beserta variasinya Uma , Laksmi dll....

masing 2 disamping menerima otoritas Veda sruti juga memiliki kitab Suci yang dikenal dengan Agamasastra.

jadi wajar apa yang disampaikan oleh saudara RamaKiJay dari sudut pandang Vaishnawa dan yang dikutip pun bersal dari kitab pedomannya
seperti Brahma Samhita yang merupakan salah satu dari Pancaratra, kitab utama para Vaishnawa. demikian pula Bhagavata Purana / Srimad Bhagavatam adalah salah satu dari Kitab Purana yang masuk golongan Satwika

bila kita runut kembali, perbedaan pandangan ini bisa dikatakan berawal dari adanya kitab-kitab Purana ( 18 Mahapurana )
yang digolongkan menjadi 3
Satwika : mengagungkan Vishnu
Rajasika : Mengagungkan Brahma
Tamasika : Mengagungkan Shiva

jadi janganlah berdebat mana yg benar , apakah Shiva adalah personalitas Tuhan, Vishnu personalitas Tuhan, Khrisna Personalitas Tuhan, Brahma Personalitas Tuhan, atau Devi adalah Personalitas Tuhan ya silahkan saja
itu sah2 saja dalam Hindu ;)
 
Last edited:
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

Bukan cuma itu kok, bahkan Vaisnava juga menggunakan Siva Purana. Dlm Vaisnava jg dikatakan bhwa Siva adalah dewa tertinggi.
Cek, kenapa dalam Siva Purana, Siva dianggap sebagai Tuhan:

PERCAKAPAN DEWA SIVA DENGAN PARVATI DEWI

Parvati Dewi berkata kepada Dewa Siva, :"Tuanku, Engkau mengatakan kepada saya bahwa hendaknya seseorang menghindari berbicara dengan para Mayavadi. Bagaimanakah ciri-ciri mereka dan apa yang mereka lakukan?". Dewa Siva berkata, "Orang yang dihayalkan oleh kebodohan menjelaskan bahwa ada kepribadian lain yang lebih tinggi dari Visnu, penguasa seluruh alam semesta, maka dia adalah Mayavadi. Orang yang memakai kalungan tengkorak, tulang-tulang dan mengolesi badannya dengan abu, tidak memakai tanda-tanda Veda yang benar yang menganggap Sri Visnu sejajar dengan kepribadian lain seperti Brahma dan Rudra dan yang tidak menyembah Visnu, maka dia adalah Mayavadi."

Parvati berkata, "Tuanku, uraian kitab suci menyalahkan memakai tengkorak, abu dan tulang-tulang, lalu mengapa anda menggunakannya?, ceritakanlah rahasia ini dan maafkanlah hamba kalau pertanyaan hamba ini tidak berkenan". Dewa Siva berkata, "Oh, devi, dengarkanlah, aku akan menceritakan suatu rahasia yang ajaib. Oh Dewi, hendaknya kau jangan katakan hal ini pada orang lain.

Pada jaman Svayambhuva (manu) ada banyak raksasa yang sakti seperti Namuci dan lainnya. Semua dewa yang dipimpin oleh Indra semua merasa takut dan frustrasi, lalu mereka mendekati Sri Visnu untuk meminta perlindungan, dan para dewa berdoa, "Oh Kesava, Engkau sendiri mampu menaklukkan raksasa-raksasa besar ini, yang tak mampu kami kalahkan. Lindungilah kami yang menyerahkan diri pada kaki padmaMu
".

Dewa Siva melanjutkan, "Setelah mendengar permohonan para dewa yang ketakutan itu, Sri Visnu, Purusottama, bersabda kepadaku; "O Rudra, untuk menghayalkan musuh para dewa susunlah suatu lapangan tindakan yang diikuti oleh para mayavadi. Ceritakanlah purana-purana gelap (purana-purana yang menyesatkan), juga rancanglah teks-teks suci yang membingungkan. Dengan kekuatan sugesti (bhava sakti) mu pengaruhilah para brahmana dan resi mulia seperti Kanada, Gautama, Sakti, Upamayu, Jaimini, Kapila, Durvasa, Mrikandu, Brihaspati, Bhragava dan Jamadagnya untuk menguraikan purana gelap dan ajaran-ajaran yang menyebabkan para asura tersesat seketika, dan untuk membingungkan orang-orang di ketiga dunia ini kau sendiri pakailah tanda-tanda seperti tengkorak, abu dan tulang-tulang. Juga susunlah ajaran-ajaran yang tidak bertanda khusus yang diluar ajaran Veda. Orang-orang yang memakai abu, tulang dan tengkorak dan sejenisnya akan menyembah engkau sebagai kepribadian yang paling utama atau Tuhan. Dengan menerima ajaran-ajaran gelap ini maka para asura itu akan segera menentangku. O, Rudra dalam penjelmaan-penjelmaanKu, Aku akan menyembahmu dalam setiap jaman hanya untuk lebih membingungkan orang-orang jahat. Setelah menyelami ajaran-ajaran ini mereka pasti jatuh".

Itulah sebabnya mengapa penjelmaan Tuhan sebagai Sri Rama menyembah Dewa Siva. Mahadeva berkata, "O Dewi, setelah mendengar sabda Sri Visnu, aku merasa lemas tak berdaya. Setelah aku menyampaikan doa-doa pujian, aku berkata, "O Devata, jika hamba laksanakan perintah anda di bumi maka hal ini akan mnghancurkan hamba sendiri. O Visnu, tidak mungkin hamba melaksanakan perintah-Mu, akan tetapi hal ini sangat menyakitkan, O dewi", selesai aku berkata demikian Sri Visnu bersabda, "Aku akan melindungimu, kau tidak akan hancur, lakukanlah seperti apa yang aku perintahkan. Aku akan memberikanmu sebuah mantra yang bernama Visnusahasranama (seribu nama Visnu). Semayamkanlah Aku dihatimu dan ucapkanlah mantra ini "ramaya namah" (sembah sujud pada Sri Rama, suami Sita Dewi). Mantra ini menghancurkan segala dosa dan menganugrahkan pembebasan. Ucapkanlah mantra ini setiap hari, maka kau akan bebas dari segala kesalahan menyampaikan ajaran Mayavadi, memakai abu, tengkorak dan tulang-tulang. Pujalah Aku di hatimu, patuhilah perintahKu, semua ini akan mujur bagimu. Setelah bersabda demikian, Sri Visnu menghilang.

Deva Siva melanjutkan, "Demi kebaikan para dewa aku menerima jalan mayavadi, memakai kalungan tengkorak, abu dan tulang-tulang. Sesuai dengan perintah Sri Visnu aku mulai menyusun purana sesat dan ajaran-ajaran Saiva atau Pasupata. Dengan kekuatanku, aku mempengaruhi para brahmana dan resi untuk melaksanakan missi ini sehingga kaum asura menentang Sri Visnu dan malah merekan akan menyembahku dengan persembahan daging, darah dan sejenisnya. Dengan menerima berkahku mereka akan menjadi sombong, terikat dengan obyek-obyek indria, penuh nafsu dan marah. Orang-orang di bumi yang menyimpang dari jalan kebenaran akan berkindung pada doktrin/ajaran-ajaran sehingga mereka akan pergi ke neraka.

Dengan melaksanakan perintah Sri Visnu, O Dewi, aku memakai tanda-tanda ini (tengkorak, abu dan lain-lain). Ini hanya tanda-tanda luar saja untuk membingungkan orang-orang jahat, akan tetapi dihati aku selalu bersemadi pada Sri Visnu
". Parvati berkata, "O yang tak ternoda, uraikanlah ajaran-ajaran gelap yang disusun oleh para brahmana yang kurang berbhakti pada Sri Visnu. Katakanlah nama-namanya". Dewa Siva menjawab, "Dengarkanlah, O Dewi, akan kuuraikan ajaran-ajaran jahat itu, hanya dengan mengingatnya bahkan orang bijaksanapun akan dihayalkan.
Pertama-tama aku sendiri menyusun doktrin atau ajaran Saiva. Dengan kekuatanku aku telah mempengaruhi para brahmana dan resi seperti Kanada menyusun doktrin atau ajaran Vaisesika, Gautama dengan doktrin Nyaya, Kapila dengan doktrin Sankhya, Brhaspati dengan doktrin Carvaka, Sri Visnu dalam penjelmaannya sebagai Buddha dengan doktrin Buddha yang palsu. Doktrin maya (ilusi) adalah doktrin jahat dan disebut dengan buddhist gadungan. Doktrin atau ajaran ini akan aku sampaikan sendiri dalam penjelmaanku sebagai seorang brahmana di Kali Yuga. Ajaran ini akan melemah artikan ajaran-ajaran Veda yang benar. Untuk membingungkan orang-orang kali yuga, aku akan menghadirkan ajaran-ajaran yang besar yang mirip dengan penjelasan veda-veda tetapi sebenarnya hanya hayalan (maya) belaka. Atas perintahku Jaimini menyampaikan doktrin purva mimamsa yang menguraikan faham meniadakan Tuhan dan meniadakan arti Veda."
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

Bukan cuma itu kok, bahkan Vaisnava juga menggunakan Siva Purana. Dlm Vaisnava jg dikatakan bhwa Siva adalah dewa tertinggi.
Cek, kenapa dalam Siva Purana, Siva dianggap sebagai Tuhan:

PERCAKAPAN DEWA SIVA DENGAN PARVATI DEWI

......................................................

......................................................

Jadi bahas Purana deh

kebetulan anda menyinggung tentang Shiva Purana
berarti anda juga tau dong kisah lain yang disebutkan dalam Shiva Purana

Tentang bagaimana Vishnu memperoleh Cakra Sudarsana

Dahulu kala, ketika para Deva terdesak oleh Asura, mereka menghadap dan meminta perlindungan kepada Vishnu.
Vishnu berkata dia memerlukan sebuah senjata sakti untuk mengalahkan para Asura, untuk itu Beliau Memuja Siva
Vishnu mulai memuja Siva, dengan menyebutkan Shivasahasranama disertai 1000 kuntum bunga teratai setiap hari.
Shiva bermaksud menguji Vishnu, suatu hari Beliau 'mencuri' satu bunga persembahan Vishnu.
tetapi Vishnu menggantinya dengan salah satu mata Beliau sehingga genap berjumlah 1000 kuntum untuk Shivasahasranama.
Shiva pun sangat puas lalu menganugerahkan Cakra Sudarsana kepada Vishnu.
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

Jadi bahas Purana deh

kebetulan anda menyinggung tentang Shiva Purana
berarti anda juga tau dong kisah lain yang disebutkan dalam Shiva Purana

Tentang bagaimana Vishnu memperoleh Cakra Sudarsana

Dahulu kala, ketika para Deva terdesak oleh Asura, mereka menghadap dan meminta perlindungan kepada Vishnu.
Vishnu berkata dia memerlukan sebuah senjata sakti untuk mengalahkan para Asura, untuk itu Beliau Memuja Siva
Vishnu mulai memuja Siva, dengan menyebutkan Shivasahasranama disertai 1000 kuntum bunga teratai setiap hari.
Shiva bermaksud menguji Vishnu, suatu hari Beliau 'mencuri' satu bunga persembahan Vishnu.
tetapi Vishnu menggantinya dengan salah satu mata Beliau sehingga genap berjumlah 1000 kuntum untuk Shivasahasranama.
Shiva pun sangat puas lalu menganugerahkan Cakra Sudarsana kepada Vishnu.

Bukan cuma itu kok, bahkan Vaisnava juga menggunakan Siva Purana. Dlm Vaisnava jg dikatakan bhwa Siva adalah dewa tertinggi.
Cek, kenapa dalam Siva Purana, Siva dianggap sebagai Tuhan:

PERCAKAPAN DEWA SIVA DENGAN PARVATI DEWI

Parvati Dewi berkata kepada Dewa Siva, :"Tuanku, Engkau mengatakan kepada saya bahwa hendaknya seseorang menghindari berbicara dengan para Mayavadi. Bagaimanakah ciri-ciri mereka dan apa yang mereka lakukan?". Dewa Siva berkata, "Orang yang dihayalkan oleh kebodohan menjelaskan bahwa ada kepribadian lain yang lebih tinggi dari Visnu, penguasa seluruh alam semesta, maka dia adalah Mayavadi. Orang yang memakai kalungan tengkorak, tulang-tulang dan mengolesi badannya dengan abu, tidak memakai tanda-tanda Veda yang benar yang menganggap Sri Visnu sejajar dengan kepribadian lain seperti Brahma dan Rudra dan yang tidak menyembah Visnu, maka dia adalah Mayavadi."

Parvati berkata, "Tuanku, uraian kitab suci menyalahkan memakai tengkorak, abu dan tulang-tulang, lalu mengapa anda menggunakannya?, ceritakanlah rahasia ini dan maafkanlah hamba kalau pertanyaan hamba ini tidak berkenan". Dewa Siva berkata, "Oh, devi, dengarkanlah, aku akan menceritakan suatu rahasia yang ajaib. Oh Dewi, hendaknya kau jangan katakan hal ini pada orang lain.

Pada jaman Svayambhuva (manu) ada banyak raksasa yang sakti seperti Namuci dan lainnya. Semua dewa yang dipimpin oleh Indra semua merasa takut dan frustrasi, lalu mereka mendekati Sri Visnu untuk meminta perlindungan, dan para dewa berdoa, "Oh Kesava, Engkau sendiri mampu menaklukkan raksasa-raksasa besar ini, yang tak mampu kami kalahkan. Lindungilah kami yang menyerahkan diri pada kaki padmaMu
".

Dewa Siva melanjutkan, "Setelah mendengar permohonan para dewa yang ketakutan itu, Sri Visnu, Purusottama, bersabda kepadaku; "O Rudra, untuk menghayalkan musuh para dewa susunlah suatu lapangan tindakan yang diikuti oleh para mayavadi. Ceritakanlah purana-purana gelap (purana-purana yang menyesatkan), juga rancanglah teks-teks suci yang membingungkan. Dengan kekuatan sugesti (bhava sakti) mu pengaruhilah para brahmana dan resi mulia seperti Kanada, Gautama, Sakti, Upamayu, Jaimini, Kapila, Durvasa, Mrikandu, Brihaspati, Bhragava dan Jamadagnya untuk menguraikan purana gelap dan ajaran-ajaran yang menyebabkan para asura tersesat seketika, dan untuk membingungkan orang-orang di ketiga dunia ini kau sendiri pakailah tanda-tanda seperti tengkorak, abu dan tulang-tulang. Juga susunlah ajaran-ajaran yang tidak bertanda khusus yang diluar ajaran Veda. Orang-orang yang memakai abu, tulang dan tengkorak dan sejenisnya akan menyembah engkau sebagai kepribadian yang paling utama atau Tuhan. Dengan menerima ajaran-ajaran gelap ini maka para asura itu akan segera menentangku. O, Rudra dalam penjelmaan-penjelmaanKu, Aku akan menyembahmu dalam setiap jaman hanya untuk lebih membingungkan orang-orang jahat. Setelah menyelami ajaran-ajaran ini mereka pasti jatuh".

Itulah sebabnya mengapa penjelmaan Tuhan sebagai Sri Rama menyembah Dewa Siva. Mahadeva berkata, "O Dewi, setelah mendengar sabda Sri Visnu, aku merasa lemas tak berdaya. Setelah aku menyampaikan doa-doa pujian, aku berkata, "O Devata, jika hamba laksanakan perintah anda di bumi maka hal ini akan mnghancurkan hamba sendiri. O Visnu, tidak mungkin hamba melaksanakan perintah-Mu, akan tetapi hal ini sangat menyakitkan, O dewi", selesai aku berkata demikian Sri Visnu bersabda, "Aku akan melindungimu, kau tidak akan hancur, lakukanlah seperti apa yang aku perintahkan. Aku akan memberikanmu sebuah mantra yang bernama Visnusahasranama (seribu nama Visnu). Semayamkanlah Aku dihatimu dan ucapkanlah mantra ini "ramaya namah" (sembah sujud pada Sri Rama, suami Sita Dewi). Mantra ini menghancurkan segala dosa dan menganugrahkan pembebasan. Ucapkanlah mantra ini setiap hari, maka kau akan bebas dari segala kesalahan menyampaikan ajaran Mayavadi, memakai abu, tengkorak dan tulang-tulang. Pujalah Aku di hatimu, patuhilah perintahKu, semua ini akan mujur bagimu. Setelah bersabda demikian, Sri Visnu menghilang.

Deva Siva melanjutkan, "Demi kebaikan para dewa aku menerima jalan mayavadi, memakai kalungan tengkorak, abu dan tulang-tulang. Sesuai dengan perintah Sri Visnu aku mulai menyusun purana sesat dan ajaran-ajaran Saiva atau Pasupata. Dengan kekuatanku, aku mempengaruhi para brahmana dan resi untuk melaksanakan missi ini sehingga kaum asura menentang Sri Visnu dan malah merekan akan menyembahku dengan persembahan daging, darah dan sejenisnya. Dengan menerima berkahku mereka akan menjadi sombong, terikat dengan obyek-obyek indria, penuh nafsu dan marah. Orang-orang di bumi yang menyimpang dari jalan kebenaran akan berkindung pada doktrin/ajaran-ajaran sehingga mereka akan pergi ke neraka.

Dengan melaksanakan perintah Sri Visnu, O Dewi, aku memakai tanda-tanda ini (tengkorak, abu dan lain-lain). Ini hanya tanda-tanda luar saja untuk membingungkan orang-orang jahat, akan tetapi dihati aku selalu bersemadi pada Sri Visnu
". Parvati berkata, "O yang tak ternoda, uraikanlah ajaran-ajaran gelap yang disusun oleh para brahmana yang kurang berbhakti pada Sri Visnu. Katakanlah nama-namanya". Dewa Siva menjawab, "Dengarkanlah, O Dewi, akan kuuraikan ajaran-ajaran jahat itu, hanya dengan mengingatnya bahkan orang bijaksanapun akan dihayalkan.
Pertama-tama aku sendiri menyusun doktrin atau ajaran Saiva. Dengan kekuatanku aku telah mempengaruhi para brahmana dan resi seperti Kanada menyusun doktrin atau ajaran Vaisesika, Gautama dengan doktrin Nyaya, Kapila dengan doktrin Sankhya, Brhaspati dengan doktrin Carvaka, Sri Visnu dalam penjelmaannya sebagai Buddha dengan doktrin Buddha yang palsu. Doktrin maya (ilusi) adalah doktrin jahat dan disebut dengan buddhist gadungan. Doktrin atau ajaran ini akan aku sampaikan sendiri dalam penjelmaanku sebagai seorang brahmana di Kali Yuga. Ajaran ini akan melemah artikan ajaran-ajaran Veda yang benar. Untuk membingungkan orang-orang kali yuga, aku akan menghadirkan ajaran-ajaran yang besar yang mirip dengan penjelasan veda-veda tetapi sebenarnya hanya hayalan (maya) belaka. Atas perintahku Jaimini menyampaikan doktrin purva mimamsa yang menguraikan faham meniadakan Tuhan dan meniadakan arti Veda."

Asura = makhluk yang dimaksud.
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

hmmm .... saya kira anda akan ngasih kisah Purana yang lain, ternyata masih mentok dan mengulang. >:l
btw...... hurufnya kurang gede tuh ;)

kenapa ga sekalian anda cerita, bagaimana Vishnu mengecoh Tripurasura, dengan menciptakan brahmana yang membawa ajaran baru yang membuat Tripurasura tidak lagi mengikuti Veda dan tidak lagi menjadi penyembah Shiva, sehingga Shiva pun memusnahkan tiga kota ( Tripura ) tempat kediaman para Asura tersebut dengan Pasuphata.
setelah Tripurasura dihancurkan, Vishnu menyuruh Brahmana ciptaan beliau untuk pergi ke suatu tempat, lalu muncul kembali pada jaman Kali untuk memperbaharui ajarannya, ajaran mereka adalah Jain.

=========================================================

maaf ya saudara RamaKijay, saya ga bermaksud merendahkan personalitas Tuhan yang satu lalu meninggikan Personalitas Tuhan yang lain.
Brahma, Vishnu, Shiva adalah personalitas Brahman, masing2 mempunyai peran tersendiri. namun para pemuja lah yng mengindentikkan personalitas tersebut sebagai Brahman

Vaishnawa menganggap Vishnu adalah Brahman itu sendiri
Saiva menganggap bahwa Shiva adalah Brahman
demikian juga para Bhakta yang memilih istadewata yang lain.

mana yang benar mana yang salah ? jawabannya semuanya benar pada porsinya masing2, namun ada hal yg harus kita perhatikan, jika anda Vaishnawa janganlah merendahkan Pemuja Shiva, dan bila anda Saiwa janganlah mencela Pemuja Vishnu
Brahma, Vishnu da Shiva adalah satu esensi yaitu Brahman (Tuhan)

nb :
sesungguh sapa yang benar2 tau Tuhan ? Deva Deva pun tidak
silahkan anda baca kembali Nasadiya Sukta dari Rgveda
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

hmmm .... saya kira anda akan ngasih kisah Purana yang lain, ternyata masih mentok dan mengulang. >:l
btw...... hurufnya kurang gede tuh ;)

kenapa ga sekalian anda cerita, bagaimana Vishnu mengecoh Tripurasura, dengan menciptakan brahmana yang membawa ajaran baru yang membuat Tripurasura tidak lagi mengikuti Veda dan tidak lagi menjadi penyembah Shiva, sehingga Shiva pun memusnahkan tiga kota ( Tripura ) tempat kediaman para Asura tersebut dengan Pasuphata.
setelah Tripurasura dihancurkan, Vishnu menyuruh Brahmana ciptaan beliau untuk pergi ke suatu tempat, lalu muncul kembali pada jaman Kali untuk memperbaharui ajarannya, ajaran mereka adalah Jain.

=========================================================

maaf ya saudara RamaKijay, saya ga bermaksud merendahkan personalitas Tuhan yang satu lalu meninggikan Personalitas Tuhan yang lain.
Brahma, Vishnu, Shiva adalah personalitas Brahman, masing2 mempunyai peran tersendiri. namun para pemuja lah yng mengindentikkan personalitas tersebut sebagai Brahman

Vaishnawa menganggap Vishnu adalah Brahman itu sendiri
Saiva menganggap bahwa Shiva adalah Brahman
demikian juga para Bhakta yang memilih istadewata yang lain.

mana yang benar mana yang salah ? jawabannya semuanya benar pada porsinya masing2, namun ada hal yg harus kita perhatikan, jika anda Vaishnawa janganlah merendahkan Pemuja Shiva, dan bila anda Saiwa janganlah mencela Pemuja Vishnu
Brahma, Vishnu da Shiva adalah satu esensi yaitu Brahman (Tuhan)

nb :
sesungguh sapa yang benar2 tau Tuhan ? Deva Deva pun tidak
silahkan anda baca kembali Nasadiya Sukta dari Rgveda

Mohon tunjukkan di mana saya mencela? Perasaan saya tidak ada mencela. Dari awal saya katakan Siva adalah dewa tertinggi apa ini mencela?
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

Dengarkanlah, O Dewi, akan kuuraikan ajaran-ajaran jahat itu, hanya dengan mengingatnya bahkan orang bijaksanapun akan dihayalkan.
Pertama-tama aku sendiri menyusun doktrin atau ajaran Saiva. Dengan kekuatanku aku telah mempengaruhi para brahmana dan resi seperti Kanada menyusun doktrin atau ajaran Vaisesika, Gautama dengan doktrin Nyaya, Kapila dengan doktrin Sankhya, Brhaspati dengan doktrin Carvaka, Sri Visnu dalam penjelmaannya sebagai Buddha dengan doktrin Buddha yang palsu. Doktrin maya (ilusi) adalah doktrin jahat dan disebut dengan buddhist gadungan. Doktrin atau ajaran ini akan aku sampaikan sendiri dalam penjelmaanku sebagai seorang brahmana di Kali Yuga. Ajaran ini akan melemah artikan ajaran-ajaran Veda yang benar. Untuk membingungkan orang-orang kali yuga, aku akan menghadirkan ajaran-ajaran yang besar yang mirip dengan penjelasan veda-veda tetapi sebenarnya hanya hayalan (maya) belaka. Atas perintahku Jaimini menyampaikan doktrin purva mimamsa yang menguraikan faham meniadakan Tuhan dan meniadakan arti Veda."

Saudaraku Ramakijay, anda yang tidak sadar atau saya yg sensi ya >:l
lihat aja postingan anda diatas.
diatas disebutkan :

Saiva

Vaisesika
Nyaya
Sankhya
purva mimamsa
(keempat ini adalah bagian dari Sad Dharsana atau enam aliran filsafat ,harap dicatat Sad Dharsana menerima otoritas dari Veda)

=========================================================
sesuai dengan uraian anda sebelumnya dikatakan Deva Shiva menurunkan dan mempengaruhi Ajaran2 tersebut diatas, sehingga seorang berjalan dalam jalan Mayavadi = mereka yang diliputi kebodohan dan menganggap ada kepribadian yang lebih tinggi dari Sri Hari Vishnu atau mereka yang mensejajarkan Vishnu dengan yang lain seperti Brahma dan Rudra, demikian juga orang yang tidak menyembah Vishnu.
uraian anda sebelunya juga menyampaikan ajaran "sesat" bertujuan untuk mengecoh para Asura. sehingga menganggap Shiva adalah yang tertinggi bukan yang lain.
=========================================================
dan kesimpulan orang yang membaca uraian anda itu apa :
Mayavadi itu bodoh dan sesat, mereka akan mengalami kejatuhan seperti Asura
dan siapa para Mayavadi ? mereka yang diliputi kebodohan dan menganggap ada kepribadian yang lebih tinggi dari Sri Hari Vishnu atau mereka yang mensejajarkan Vishnu dengan yang lain seperti Brahma dan Rudra, demikian juga orang yang tidak menyembah Vishnu.

Saiva adalah paham yang menganggap Shiva sebagai personalitas tertinggi, bukankah berarti penganut Saiva adalah Mayavadi.
Penganut Saiva ada di India selatan dan juga di Indonesia (Shiva Siddhanta)
Apakah mereka orang bodoh sesuai dengan kriteria Mayavadi anda ?

menyebut orang lain "Bodoh dan sesat" hanya karena mereka mengganggap ada personalitasi lain yg lebih tinggi dari Vishnu atau hanya mensejajarkan dengan yg lain (Brahma, Rudra / Konsep Trimurti) apakah itu bukan mencela ?

>%|
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

Itu'kan hanya kutipan dari Siva Purana. Lagi pula tujuan itu untuk Asura. Bli belum lagi membaca Caitanya Caritamrta.
Di dalam kitab Caitanya Caritamrta (mohon jangan terkejut), menyebutkan Bhagavad Gita tiada artinya, kitab itu meremehkan Bhagavad Gita...
Padahal, Sri Caitanya sendiri adalah Krsna itu sendiri...
Jangan suruh tiang jelaskan, tiang sendiri belum pernah mendalaminya secara mantap... Kalo mau mendalami filsafat-filsafat Veda, ngiring kemari: http://ngarayana.web.ugm.ac.id/
Masih banyak filsafat tinggi yang tidak kita ketahui...
Di satu sisi dijelaskan Siva sebagai Sankara mengatakan filsafat Mayavadi itu bodoh, namun di sisi lain Krsna mengajarkan bagaimana kita mencapai Brahman. Jika Mayavadi itu kebodohan, mengapa Krsna mengajarkan ttg Brahman?:
Bhagavad-gita 8.11
Orang yang berpengetahuan tentang veda, yang mengucapkan omkara dan menjadi resi-resi yang mulia pada tingkatan hidup untuk meninggalkan hal-hal duniawi masuk ke dalam Brahman. Jika seseorang menginginkan kesempurnaan seperti itu, ia berpantang hubungan suami istri. Sekarang Aku akan menjelaskan kepadamu secara singkat proses yang memungkinkan seseorang mencapai pembebasan.

Bhagavad-gita 8.24
Orang yang mengenal Brahman Yang paling utama mencapai kepada Yang Mahakuasa dengan cara meninggal dunia selama pengaruh dewa api, dalam cahaya, pada saat suci pada waktu siang , selama dua minggu menjelang bulan purnama, atau selama enam bulan pada waktu matahari berjalan menuju utara.

Bhagavad-gita 14.26
Orang yang menekuni bhakti sepenuhnya, dan tidak gagal dalam segala keadaan, segera melampaui sifat-sifat alam material, dan dengan demikian mencapai tingkat Brahman.

Jangan terkejut menemukan sesuatu yang kelihatan nyakitin hati bli. Inilah menariknya Veda dengan ada banyaknya filsafat2 tinggi. Lebih baik kita mendalami setiap filsafat, baru kita mengerti maksud filsafat yang sangat bertentangan.

Oiya, berikut filsafat tinggi lagi, mungkin bli berpikir Vaisnava itu anti dengan Siva: (Sri Caitanya adalah avatara terakhir yang pernah turun. Sri Caitanya adalah jelmaan gabungan Radha dan Krsna. Rama berwarna hijau sedangkan Sri Caitanya berwarna keemasan. Sri Caitanya disebut Golden Avatara atau Avatara keemasan...)

__________
Suatu ketika Sri Caitanya berjalan-jalan bersama murid-Nya. Ketika itu, Sri Caitanya dan murid-Nya melihat sekumpulan orang selesai melakukan persembahan pada dewa Siva. Sri Caitanya berkata pada murid-Nya bahwa mereka tidak boleh menerima lungsuran (lungsuran=sisa persembahan) dari pemujaan Siva tersebut. Jelas murid-Nya menuruti apa kata gurunya.
Kemudian, dalam perjalanan selanjutnya, tiba2 Sri Caitanya memakan lungsuran dari persembahan kepada Dewa Siva. Para murid-Nya bertanya tentang hal ini.

Tahukah bli apa jawabannya?

=======
Filsafat berikutnya:
_________
Suatu ketika, Sri Caitanya sedang tertidur pulas di pintu dapur sembari menghalangi lalu lalang di sana (di dalam dapur tidak ada siapa-siapa kecuali Sri Caitanya). Seorang murid hendak mempersiapkan makanan persembahan untuk persembahyangan dengan maksud ingin memasak terlebih dahulu di dapur. Didapatinya Sri Caitanya tertidur pulas menghalanginya untuk masuk ke dapur. Sang murid berpikir, 'jika saya mebangunkan guru, itu berarti saya menggangu-Nya. Jika saya melangkahi guru, berarti saya melangkahi Tuhan'.

Tahukah bli apa yg dilakukan oleh sang murid?

Hehe, tiang memang seneng banget sama filsafat Veda. Skrg tiang kuliah di STAH, awalnya pingin ambil jurusan Filsafat, tp bpk tiang nyuruh ambil jurusan Hukum. Doakan tiang smoga tiang bisa sukses. Suksma.
 
Last edited:
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

Filsafat berikutnya yang bikin sakit hati:
Beberapa Vaisnava sakit hati kalo kita mengatakan Krsna meninggal karena kaki-Nya kena panah. Mereka menolak dengan mengatakan Krsna menghilang atau sebagainya... Padahal memang benar kok Krsna meninggal karena kaki-Nya kena panah. Tapi, itulah lila Tuhan (lila=kegiatan permainan Tuhan di dunia untuk mengajarkan kebaikan pada umat manusia ).
=======
Waduh, tiang lupa di mana naruh filenya. Entar tiang cari lagi. File tersebut menjelaskan mengapa kaki padma Krsna terkena panah.
________________

Berikutnya:
Sebenarnya salah kalau mengatakan Krsna banyak selir. Krsna memperbanyak diri sejumlah gopi-gopi-Nya. Mengapa Krsna memiliki banyak gopi? (Gopi=pelayan Tuhan (wanita), gopa=pelayan Tuhan (laki-laki).
===============
Suatu ketika beberapa ashram diganggu oleh para raksasa. Para Rsi yang mendiami ashram-ashram tersebut meminta pada pemimpin para Rsi yakni Rsi Visvamitra untuk meminta bantuan pada raja Dasaratha agar memberikan anaknya untuk melindungi ashram-ashram. Dengan berat hati dan kesedihan yang sangat mendalam akhirnya, sang raja mengutus Rama dan Laksmana dan akhirnya para raksasa itu dibunuh oleh Rama dan Laksmana. Para Rsi meminta Sri Rama untuk tetap tinggal di ashram, namun Sri Rama tentu tidak bisa menerima permintaan itu. Tetapi, Sri Rama berkata pada para Rsi, “suatu saat kita akan bersama-sama lagi”.

Nah, para gopi itulah reinkarnasi dari para Rsi tersebut. Sehingga akhirnya Rama (Krsna) dapat menemani para Rsi yang rindu akan Tuhan.
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

Itu'kan hanya kutipan dari Siva Purana. Lagi pula tujuan itu untuk Asura. Bli belum lagi membaca Caitanya Caritamrta.
Di dalam kitab Caitanya Caritamrta (mohon jangan terkejut), menyebutkan Bhagavad Gita tiada artinya, kitab itu meremehkan Bhagavad Gita...
Padahal, Sri Caitanya sendiri adalah Krsna itu sendiri...
Jangan suruh tiang jelaskan, tiang sendiri belum pernah mendalaminya secara mantap...

Saudara RamaKiJay
Sangat bagus kita mempelajari kitab2 suci, lalu mengaktualisasikan dalam kehidupan kita, namun dalam mengutip kitab suci kita juga perlu memperhatikan sikon dan tempatnya.
Ini adalah forum umum, dimana banyak orang berkumpul dari berbagai karakter, tingkat pemahaman dan latar belakang yg berbeda (sangat heterogen).
Jika ini forum/ web khusus untuk Vaishnawa, saya ga akan komentar, paling Cuma menyimak, namun sekali lagi ini forum umum, apa yang kita share ini untuk menambah wawasan bagi saudara2 Hindu di ii.
Semua tanggapan saya atas postingan anda hanya untuk menekankan bahwa apa yang saudara RamaKiJay sampaikan adalah pandangan dari Paham Vaishnawa.
Saya tidak ingin room ii berubah menjadi pertentangan antar paham, seperti yg sering terjadi di forum2 luar (India) macam Indiadivine.org

Saya tidak terkejut dengan apa yang termuat dalam CC. itu hal yang biasa terjadi Bhagavad Gita juga mengatakan kitabVeda itu tidak penting


BG. 2.46

yavan artha udapane
sarvatah samplutodake
tavan sarveshu vedesu
brahmanasya vijanatah

artinya :
Seperti kegunaan sebuah kolam di daerah banjir, dengan air yang melimpah di mana-mana, demikian pula kitab Veda bagi para Brahmana yang bijaksana.

Apa benar Bhagavad Gita mengatakan Kitab Veda itu ga berguna ? jawabannya akan ditemukan jika anda baca Bhagavad Gita secara menyeluruh lalu pahami maksudnya secara mendalam, jangan terpaku pada sloka tersebut saja .
Sama juga hal nya dalam CC apa benar bermaksud meremehkan Bhagavad Gita ? tentunya kita harus baca secara keseluruhan dan pahami ulasannya dari kitab tersebut.
Demikianlah yang sering terjadi dalam kitab2 suci.

Seperti yang saya lakukan dengan anda , saudara RamaKiJay yang mengutip penggalan kisah dari Purana, tentu bagi orang yg belum membaca secara keseluruhan Shiva Purana dan pernah membaca 18 Maha Purana akan melihat suatu pertentangan ato kontradiksi, namun jika kita sudah mempelajari dan memahami dari berbagai sudut pandang maka kita tau jawabanya.
Itihasa & Purana adalah langkah awal dalam mempelajari Sruti, jadi kita dibiasakan memandang suatu masalah dari sudut pandang & penekanan berbeda.




Kalo mau mendalami filsafat-filsafat Veda, ngiring kemari: http://ngarayana.web.ugm.ac.id/

Saya pernah berkunjung kesana dan memberi komentar pada sebuah topic, tapi kemudian saya menarik diri karena alas an Etika


Bhagavad-gita 8.11
Orang yang berpengetahuan tentang veda, yang mengucapkan omkara dan menjadi resi-resi yang mulia pada tingkatan hidup untuk meninggalkan hal-hal duniawi masuk ke dalam Brahman. Jika seseorang menginginkan kesempurnaan seperti itu, ia berpantang hubungan suami istri. Sekarang Aku akan menjelaskan kepadamu secara singkat proses yang memungkinkan seseorang mencapai pembebasan.

8-11

yad aksharam veda-vido vadanti
vishanti yad yatayo vita-ragah
yad icchanto brahmacaryam caranti
tat te padam sangrahena pravaksye

Aku akan melukiskan secara ringkas kepadamu keadaan yang disebut Abadi oleh mereka yang mengetahui kitab suci Veda, yang dimasuki para pertapa yang bebas dari nafsu dan yang diinginkan oleh mereka yang menjalani kehidupan pengendalian diri.

Bhagavad-gita 8.24
Orang yang mengenal Brahman Yang paling utama mencapai kepada Yang Mahakuasa dengan cara meninggal dunia selama pengaruh dewa api, dalam cahaya, pada saat suci pada waktu siang , selama dua minggu menjelang bulan purnama, atau selama enam bulan pada waktu matahari berjalan menuju utara.

agnir jyotir ahah suklah
san-masa uttarayanam
tatra prayata gacchanti
brahma brahma-vido janah


Api, cahaya, siang hari, malam cerah (purnama), enam bulan jalan matahari ke Utara, maka perjalanan roh mereka yang mengetahui Yang Mutlak akan pergi menuju-Nya



Bhagavad-gita 14.26
Orang yang menekuni bhakti sepenuhnya, dan tidak gagal dalam segala keadaan, segera melampaui sifat-sifat alam material, dan dengan demikian mencapai tingkat Brahman.

14-26

mam ca yo ’vyabhicarena
bhakti-yogena sevate
sa gunan samatityaitan
brahma-bhuyaya kalpate

Ia yang melayani-Ku dengan pengabdian yang tak kunjung padam, mengatasi ketiga guna, ia juga layak mencapai Brahman.

Nah kita lihat sendiri kan arti & ulasan terhadap Bhagavad Gita pun ada sedikit perbedaan.



Jangan terkejut menemukan sesuatu yang kelihatan nyakitin hati bli. Inilah menariknya Veda dengan ada banyaknya filsafat2 tinggi. Lebih baik kita mendalami setiap filsafat, baru kita mengerti maksud filsafat yang sangat bertentangan.

Sekali lagi saya tidak terkejut, saya sudah jelaskan tujuan saya diatas

Oiya, berikut filsafat tinggi lagi, mungkin bli berpikir Vaisnava itu anti dengan Siva…………….
Saya tidak pernah berpikir seperti itu
Namun tidak dipungkiri ada oknum di setiap paham, baik Saiwa ,Sakta Vaishnawa atau sekte lain yang karena rasa cinta terhadap paham yang dianut berbuat seperti itu (meski pada tataran diskusi, pertentangan antar sekte Hindu tidak melahirkan tindak kekerasan fisik )
Oknum 2 itu klo qta analogikan mirip orang2 yang baru belajar ilmu silat disebuah perguruan, masing2 menganggap perguruannya lah yang paling hebat.



Hehe, tiang memang seneng banget sama filsafat Veda. Skrg tiang kuliah di STAH, awalnya pingin ambil jurusan Filsafat, tp bpk tiang nyuruh ambil jurusan Hukum. Doakan tiang smoga tiang bisa sukses. Suksma.

Wah sama dong, saya juga senang mempelajari filsafat Veda
Saya yakin maksud Ayah anda baik kok, ga masalah kan nanti S2 nya nyari aja jurusan Filsafat Hindu, nanti kan jadi “SH. M-Fil.H”
Pasti, saya doa kan
 
Bls: Tuhan Diinsyafi dalam Tiga Konsep

OK, saya minta maaf kalo kurang berkenan. Tapi tujuan saya sesungguhnya bukan itu. Sebenarnya tujuan saya ingin menjelaskan bahwasannya Vaisnava bukan memuliakan Visnu semata.

Ada filsafat Vaisnava yang mengatakan malah menyembah Siva lebih mulia daripada penyembah Krsna.

Bahkan penyembah lebih hebat daripada Visnu itu sendiri.

Sebenarnya Vaisnava memuliakan seluruh keberadaan.

Aum biasa A= Brahma, U= Visnu, M=Siva.

Kalo dalam Vaisnava, A= Krsna, U= Radha, M= ciptaan-Nya.

Jadi, kata AUM tidak hanya sebatas memuliakan Tri Murti tetapi makna AUM dalam Vaisnava memuliakan seluruh keberadaan.

Maksud tiang cuma ingin meluruskan pandangan ttg Vaisnava yg seolah memuliakan Visnu dan menistakan para dewa yang lain.
 
Back
Top