KEBON SIRIH —Taman Margasatwa Ragunan (TMR) kekurangan fasilitas kandang untuk orang utan. “Terjadi kelebihan populasi di kandang orang utan,” ucap Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian (DKP) DKI Jakarta, ipih Ruyani, di Balaikota DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis
Saat ini, populasi orang utan di Ragunan rnencapai 55 ekor. Padahal, idealnya kandang yang disediakan untuk orang utan di Ragunan hanya dapat ditempati oleh 30 ekor. Ada nya keterbatasan kandang ini dikhawatirkan dapat membuat kehidupan orang utan tidak maksimal.
Kepala Badan Layanan umum Daerah (BLUD) flIP, Enny Pudjiwati, membenarkan adanya kelebihan populasi orang utan. “Dengan adanya penambahan, harus ada pengembangan kandang karena orang utan tidak bisa dicampur seperti hewan lainnya. Tidurnya pun harus sendiri,” paparnya.
Untuk mengatasi permasalahan itu, telah disiapkan dana sekitar Rp 6-8 miliar untuk pembangunan fisik kandang pada 2011. Sedangkan untuk kesehatan seluruh satwa, termasuk orang utan, TMR menganggarkan Rp 500 juta per tahun karena setiap satwa harus melakukan general check up, termasuk orang utan.
TMR telah menyiapkan Road Map Penyejahteraan Orang Utan dan tahun 2009 hingga 2012. Langkah yang telah dilakukan pada tahun 2009 dalam program tersebut adalah pemetaan lahan, pembuatan rencana strategi orang utan, penjaringan ide dan stakeholder, penyiapan sumber daya manusia (5DM), kerja sama dengan pihak lain, dan pembangunan kandang. Pada 2010, telah dilakukan perencanaan pembangunan fisik kandang, rehabilitasi kondisi yang ada (kandang dan habitat), program tukar menukar satwa dan relokasi orang utan ke habitat aslinya sedangkan pada 2011 ini.
sedang dilakukan pembangunan, pelatihan perawat orang utan (dalam dan luar negeri), pengadaan sarana pendukung, serta pemindahan dan penempatan kandang baru. Kemudian pada 2012, direncanakan pembangunan kandang orang utan, pengadaan sarana orang utan, dan promosi. “Perbaikan dan pembangunan kandang orang utan masih akan dilakukan pada 2011 dan 2012 dengan dukunganAPBD DKI,” ujar Ipih. Dirinya berharap semua akan rampung pada tahun 2012. Dengan begitu, pada 2013, kesejahteraan hidup orang utan sudah meningkat. ed: endah hapsari
Sumber : republika
Saat ini, populasi orang utan di Ragunan rnencapai 55 ekor. Padahal, idealnya kandang yang disediakan untuk orang utan di Ragunan hanya dapat ditempati oleh 30 ekor. Ada nya keterbatasan kandang ini dikhawatirkan dapat membuat kehidupan orang utan tidak maksimal.
Kepala Badan Layanan umum Daerah (BLUD) flIP, Enny Pudjiwati, membenarkan adanya kelebihan populasi orang utan. “Dengan adanya penambahan, harus ada pengembangan kandang karena orang utan tidak bisa dicampur seperti hewan lainnya. Tidurnya pun harus sendiri,” paparnya.
Untuk mengatasi permasalahan itu, telah disiapkan dana sekitar Rp 6-8 miliar untuk pembangunan fisik kandang pada 2011. Sedangkan untuk kesehatan seluruh satwa, termasuk orang utan, TMR menganggarkan Rp 500 juta per tahun karena setiap satwa harus melakukan general check up, termasuk orang utan.
TMR telah menyiapkan Road Map Penyejahteraan Orang Utan dan tahun 2009 hingga 2012. Langkah yang telah dilakukan pada tahun 2009 dalam program tersebut adalah pemetaan lahan, pembuatan rencana strategi orang utan, penjaringan ide dan stakeholder, penyiapan sumber daya manusia (5DM), kerja sama dengan pihak lain, dan pembangunan kandang. Pada 2010, telah dilakukan perencanaan pembangunan fisik kandang, rehabilitasi kondisi yang ada (kandang dan habitat), program tukar menukar satwa dan relokasi orang utan ke habitat aslinya sedangkan pada 2011 ini.
sedang dilakukan pembangunan, pelatihan perawat orang utan (dalam dan luar negeri), pengadaan sarana pendukung, serta pemindahan dan penempatan kandang baru. Kemudian pada 2012, direncanakan pembangunan kandang orang utan, pengadaan sarana orang utan, dan promosi. “Perbaikan dan pembangunan kandang orang utan masih akan dilakukan pada 2011 dan 2012 dengan dukunganAPBD DKI,” ujar Ipih. Dirinya berharap semua akan rampung pada tahun 2012. Dengan begitu, pada 2013, kesejahteraan hidup orang utan sudah meningkat. ed: endah hapsari
Sumber : republika