Nesfatin-1, Molekul Pengatur Selera Makan

nurcahyo

New member
Nesfatin-1, Molekul Pengatur Selera Makan
Lihat Gambar

KapanLagi.com - Sekelompok ilmuwan Jepang telah berhasil menemukan satu molekul yang diyakini bertanggung jawab untuk memberikan penentuan atas "rasa kenyang" bagi kelompok mamalia (hewan menyusui) yang dapat membawa ke penemuan tingkat lanjut untuk merawat dan atau menangani obesitas yaitu masalah kelebihan berat badan pada manusia.

Kelompok ilmuwan Jepang tersebut meyakini rasa selera makan dikendalikan dari dan oleh bagian otak yang terletak pada bagian depan yang disebut hypothalamus dan kelompok peneliti Jepang itu juga mengatakan mereka telah mengidentifikasikan molekul yang menjadi penentu untuk meningkatkan atau menurunkan selera makan.

Makalah yang berisi hasil penelitian tersebut yang dipublikasikan pada media online Minggu (01/10/06) adalah salah satu versi dari majalah kedokteran The Journal Nature, menjelaskan molekul yang dimaksud dinamakan nesfatin-1 yang dihasilkan secara alami di otak.

Setelah menyuntikkan molekul tersebut kedalam otak sejumlah tikus, maka para peneliti menyaksikan hewan pengerat yang umumnya hidup disaluran pembuangan air (got) semakin lama semakin berkurang selera makannya sampai mengalami kehilangan sejumlah berat badan.

Selanjutnya para ilmuwan juga melakukan pemblokiran atau penyumbatan pada nesfatin-1 pada hewan tikus tersebut dan melihat perkembangan selera makan yang bertambah yang mengakibatkan bertambahnya bobot hewan tersebut .

"Kami telah menyuntikkan antibody anti-nesfatin-1 yang memperlihatkan bertambahnya selera makan hewan tikus yang mengakibatkan pertambahan berat badan," kata Masatomo Mori dari Unit Pengembangan Ilmu Kedokteran Molekul di Fakultas Kedokteran Universitas Gunma, mengatakan kepada Reuters dalam wawancara melalui telepon .

Mori mengatakan penemuan tersebut dapat membuka jalan bagi pengembangan terapi obesitas yang menjadi masalah utama kesehatan di negara-negara berkembang maupun di negara-negara maju.

Sedikitnya tercatat ada satu milyar orang dewasa di dunia yang dinyatakan kelebihan berat badan, 300 juta diantaranya digolongkan masuk kelompok "kegemukan" demikian catatan organisasi kesehatan internasional, WHO.

Obesitas terkait erat dengan penyakit kronis antara lain antara lain diabetes type 2, cardiovascular (penyakit jantung), hipertensi (tekanan darah tinggi) dan stroke (perdarahan atau penggumpalan darah pada otak) dan beberapa jenis penyakit kanker. (*/rit)
 
Back
Top