Sinyal Ponsel Merangsang Otak

nurcahyo

New member
Sinyal Ponsel Merangsang Otak

KapanLagi.com - Emisi sinyal telepon selular ternyata bisa merangsang bagian korteks otak yang paling dekat dengan pesawat telepon itu, namun masih belum jelas apakah pancaran gelombang tersebut memberi dampak berbahaya atau tidak bagi kinerja otak dalam jangka waktu lama, seperti yang dikatakan para ilmuwan Itali dan dilansir Reuter, Senin (26/06).

Studi yang dimuat dalam "Annals of Neurology" ini menambah besar jumlah lembaga penelitian yang sering dilakukan sebelumnya tentang pengaruh ponsel pada otak dan hubungannya dengan kanker.

Menurut perkiraan industri, sekitar 730 juta ponsel akan dipasarkan tahun ini dan hampir dua miliar orang di seluruh dunia sudah menggunakan ponsel. Dari jumlah tersebut lebih dari 500 juta menggunakan jenis yang memancarkan medan elektromagnetik yang dikenal sebagai "Sistem Global Komunikasi Bergerak" atau lebih dikenal dengan istilah ponsel jenis GSM (Global System for Mobile).

Namun sejauh ini dampak yang mungkin ditimbulkannya pada otak masih menjadi perdebatan dan belum bisa dipahami dengan baik.

Dr. Paolo Rossini dari rumah sakit Fatebenefratelli di Milan dan rekan menggunakan Transcranial Magnetic Stimulation (TSM) untuk memeriksa fungsi otak saat menggunakan ponsel.

Dalam studi ini Paolo dibantu 15 relawan pria yang menggunakan ponsel GSM 900 selama 45 menit. Hasilnya, sel-sel korteks motor sekitar 12 dari 15 relawan yang berdekatan dengan ponsel terlihat mengalami rangsangan selama menggunakan ponsel namun kembali normal setelah satu jam kemudian.

Korteks adalah lapisan terluar otak, sementara korteks motor yang dikenal sebagai 'daerah yang mudah mengalami rangsangan', karena stimulasi magnetik yang mengakibatkan keregangan otot.

Para peneliti menegaskan bahwa mereka belum menemukan efek buruk penggunaan ponsel pada otak, namun pada orang dengan kondisi seperti epilepsi, yang berkaitan dengan rangsangan sel otak, memiliki potensi untuk terpengaruh stimulasi magnetik.

"Boleh dikatakan penggunaan EMF (frekuensi elektromagnetik) dalam jangka waktu lama dan kontinyu berkaitan dengan penggunaan ponsel dalam kehidupan sehari-hari mungkin akan memicu resiko atau bahkan manfaat bagi penderita sakit otak."

"Kita masih butuh studi lebih lanjut agar bisa lebih mengetahui kondisi ini dan memberikan peraturan yang aman bagi pengguna ponsel yang makin tersebar luas ini," jelas Paolo dan rekan.

Sebenarnya studi medis mengenai penggunaan ponsel dan pengaruhnya pada otak telah memberi hasil beragam. Tahun lalu para peneliti Swedia menemukan penggunaan ponsel dalam jangka waktu lama akan meningkatkan resiko tumor otak. Namun studi ini dimentahkan empat operator ponsel Jepang yang tak menemukan bukti bahwa gelombang radio dari ponsel bisa membahayakan sel atau DNA.

Hal yang sama juga dikeluarkan Dewan Kesehatan Belanda yang menganalisis beberapa studi dan tak menemukan bukti bahwa radiasi dari telepon selular berbahaya bagi orak. (rtr/rit)
 
Back
Top