Seleccao Das Quinas Tantang Argentina Ratna Puspita

Dewa

New member
CALL—Portugal mengalahkan Guatemala
1-0 pada babak 16 besar Piala Dunia TJ-20 2011 di Stadion Paseual Guerrero, Cali, Kolombia,Rabu(10/8) pagiWlB. Pada perempat final, Portugal menantang juara enam kali, Argentina, yang melaju setelah menang tipis 2-1 atas Mesir. Arsitek Portugal, Ilido Vale, merasa senang dengan keberhasilan timnya melaju ke perempat final. Di sisi lain, ia merasa tak puas dengan kegagalan timnya melesakkan banyak gol. Karena itu, Vale meminta anak anak asuhnya untuk lebih siap menghadapi duel kontra Argentina.
“Saya memiliki perasaan manis-getir karena melaju ke perempat final dengan cara ini. Saya yakin laga berikutnya akan sangat berbeda. Kami harus lebih mampu bersaing,” ujar Vale seperti dilansirAP, Rabu (10/8).
Gol Nelson Oliveira melalui titik putih pada menit ketujuh membawa Portugal unggul cepat atas Guatemala. Selanjutnya, Seleccao as Quinas, julukan timnas Portugal, menguasai jalannya pertandingan di babak pertama dan memiliki peluang yang lebih baik dari pada Guatemala.
Portugal juga dominan pada awal babak kedua, tapi gagal memaksimalkan peluang emas. Sebaliknya, Guatemala justru mulai memberikan ancaman pãda ini belakang Portugal. Sayangnya, tendangan jarak jauh Jose Melgar pada menit ke-70 masih melebar. Arsitek Guatemala, Ever Almeida, tak kecewa dengan penampilan timnya yang menjukkan karakter tidak ingin kalah. ia pun mengkritik kinerja wasit, “Kami tidak melakukannya untuk mencari-cari alasan,” ujar dia.
Wasit juga menjadi sorotan pada laga Mesir melawan Argentina di Stadion Atanasio Girardot, Medellin. Mesir menyesalkan keputusan wasit asal Swedia, Markus Strombergsson, yang memberikan hadiah penalti kedua pada Argentina setelah Luque terjatuh di kotak terlarang pada menit ke-64.
Protes tersebut lantaran Mesir menilai Luque tidak pernah disentuh oleh pemain belakangnya. Tapi,Strombergsson tak menghiraukan protes tersebut dan Erik Lamela sukses melesakkan gol kedua untuk Argentina. Gol pertama Argentina juga lahir dari kaki pengatur serangan AS Roma itu melalui titik putih pada tiga menit sebelum turun minum.
Sementara itu, Mesir hanya berhasil mencetak gol balasan melalui Mohamed Salah melalui titik putih pada menit ke-70 setelah Saleh Gomaa dijatuhkan di kotak penalti.
Arsitek Argentina, Walter Perazzo, mengatakan, duel itu berlangsung sangat ketat dan Mesir juga memeragakan permainan yang impresif. “Itu adalah laga dengan tensi tinggi, tapi kami layak mendapat kemenangan,” ujar dia.
Adapun Arsitek Mesh’, El Sayed Diaa, enggan menyalahkan wasit atas kegagalan timnya melaju ke perempat final. “ini sepak bola, mungkin ada banyak kesalahan, mungkin tidak. Kami harus menerimanya. Mesir sudah bermain bagus. Sayangnya, kami tidak bisa meraih kemenangan,” kata dia. Duel Portugal melawan Argentina akan dihelat di Stadion Jaime Moron Leon, Cartagena, Sabtu (13/7) waktu setempat. Argentina merupakan tim paling sukses di turnamen ini dengan kemenangan pada 1979, 1995, 1997,2001,
2005, dan 2007. Sedangkan, Portugal menjadi kampiun melalui generasi emasnya pada 1989 dan 1991.
Meksiko juga merebut tiket ke perempat final usai menang adu penalti atas kamerun. Mereka akan menghadapi tuan rumah Kolombia yang juga menang susah payah 3-2 atas Kosta Rika. Ed : endro yuwanto

Sumber : republika
 
Back
Top