Abdullah bin Abbas Sosok Mufasir Terkemuka

andy_baex

New member
Abdullah bin Abbas
Sosok Mufasir Terkemuka
Nasab dan Kelahirannya.

Abu Abbas (kunyah dari Abdullah bin Abbas) adalah pemimpin umat, faqih di masa itu, dan imam at-tafsir. Abdullah adalah anak laki-laki dari paman Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yaitu Abbas bin Abdul Mutholib Syaibah bin Hasyim, (namanya adalah) Amr bin Abdul Manaf bin Qashay bin Kilab Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Gholib bin Fihar Al-Quraisyi Al-Hasyimi Al-Makki Al-Amir.

Belau lahir di rumah bani Hasyim pada tahun ke-3 sebelum hijriyah dan ada yang mengatakan tahun ke-2 sebelum Hijrah. Ibunya bernama Ummul Fadhl Lubabah binti Harits bin Hazn bin Bujair Al-Hilaliyyah bin Hilal bin 'Amir. Ia adalah saudara wanitanya ummul mukminin Maimunah. Ibnu Abbas dikaruniai beberapa anak, yang paling besar bernama Abbas. Nama ini dikunyahkan kepadanya (baca, Abu Abbas), kemudian Fadhl, Muhammad, Ubaidullah, Lubabah, Asma' dan yang paling kecil adalah Ali.
Kepribadian Abdullah bin Abbas.

Beliau adalah shahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, juga anak laki-laki paman Rasulullah. Selisih umur Ibnu Umar dengan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sekitar 58 tahun (Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam wafat ia berumur 15 tahun, Fathu Rabbani juz 22, Hal 294). Kemudian ia hijrah bersama kedua orang tuanya pada tahun penaklukan kota Makkah, sedang ia telah masuk Islam sebelumnya. Beliau elok mukanya, berkulit putih, ganteng, tinggi badannya, gagah, cerah roman mukanya bagai bulan. Berkata 'Atta' dalam Siyar Al-A'lam An-Nubala', "Waktu kami melihat bulan, malam ke-14, yang kami ingat tak lain adalah wajah Ibnu Abbas." Selain akalnya cerdik, kaya dan termasuk laki-laki sempurna. Sehingga beliau dikatakan hibrul ummah (pemimpin ummat), faqihul ashr (faqih di masanya) dan imam tafsir. Ia dijuluki pula al-bahr (lautan) karena banyaknya ilmu. Disamping itu ia banyak dido'akan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas adalah shahabat Nabi yang kaya raya, sehingga tidak pernah kosong roti dan daging di dalam rumahnya. Walau demikian, ia bersikap dermawan. Diterangkan dalam Siyar Al-A'lam An-Nubala' III/352, bahwa Abu Ayyub Al-Anshari datang kepada Mu'awiyyah, ia laporkan apa yang menjadi beban hutangnya namun ia tidak mendapatkan seperti yang ia ingini kemudian ia pergi ke Bashrah, menuju ke rumah Ibnu Abbas. Sesampainya disana, kemudian ia curahkan isi hatinya, "Sungguh saya perlu denganmu, sebagaimana engkau perlu kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam." Kemudian Ibnu Abbas berkata, "Berapa tanggungan hutangmu ?" Abu Ayyub Al-Anshari menjawab, "dua puluh ribu." Kemudian Ibnu Abbas memberinya empat puluh ribu, dua puluh budak dan lainnya yang ada di rumahnya.

Semua insan tidak lepas dari cobaan, musibah dan ujian. Tak terkecuali Ibnu Abbas. Ia mendapat musibah pada masa lanjut usia dengan lemah pandangannya dan buta kedua matanya. Ketika tertimpa musibah tersebut, datanglah sekelompok penduduk Thoif menghadap Ibnu Abbas sambil membawa kedua buku karya beliau. Mereka minta dibacakan. Permintaan itu menjadikan Ibnu Abbas bimbang. Lantas beliau berkata, "Sesungguhnya aku bimbang lantaran musibahku ini. Maka barangsiapa memiliki ilmu dariku, hendaknya ia bacakan di hadapanku. Sesungguhnya pengakuanku adalah seperti bacaanku sendiri." Kemudian mereka pun membacakan kitab tersebut di hadapannya.
Ilmu Ibnu Abdullah bin Abbas

Shahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang terkenal banyak ilmunya adalah shahabat Abdullah bin Abbas, sehingga beliu dijuluki al-bahr (lautan) karena luas dan banyaknya ilmu. Beliau menguasai dengan baik dari ilmu fiqh sampai kepada ilmu ta'wil Al-Qur'an dan yang terkenal dari beliau adalah bidang tafsir. Semua itu berkat do'a-do'a dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kepadanya.

Ibnu Abbas termasuk salah seorang sahabat yang lebih pandai dalam tafsir Al-Qur'an dari sekian banyak shahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.

Dan sebaik-baik penerjemah Al-Qur'an adalah Ibnu Abbas. Di dalam kitab Al-Mustadrak halaman 618 berkata Syaqiq, "Ibnu Abbas berkhutbah pada waktu musim haji, beliau membukanya (memulainya) dengan surat An-Nur lantas berlalu membaca dan menafsirkannya. Kemudian kami berkata, "Kami tidak pernah melihat dan mendengar perkataan seorang laki-laki seperti dia, seandainya penduduk Persia dan Romawi mendengarkannya niscaya mereka akan masuk Islam." Pada halaman 619 Abu Wail berkata, "Kami dan shahabat kami melaksanakan ibadah haji. Ibnu Abbas sebagai amir haji, kemudian beliau membaca surat An-Nur dan menafsirkannya. Lantas sahabat kami berkata, "Subhanallah, apa yang keluar dari kepala orang laki-laki ini. Seandainya bangsa Turki mendengar ini tentu mereka akan masuk Islam." Dalam kitab As-Siyar III/342 Thawus berkata, "Kami tidak melihat yang lebih sangat ta'dzimnya bagi hurumatillah dari Ibnu Abbas." Abdullah bin Mas'ud berkata, "Seandainya Ibnu Abbas mengetahui umur (ilmu) kami, tentu tiada seorangpun dari kami sepersepuluhnya." (sanadnya shahih dalam at-Thabaqat II/366). Abu Shaleh berkata, "Sungguh kami telah mengetahui majelis Ibnu Abbas. Seandainya semua kaum Quraisy berbangga niscaya cukuplah mereka berbangga dengannya. Dan sungguh kami mengetahui manusia berkumpul, sehingga jalan menjadi sempit, seseorang yang datang sulit baginya kembali. Berkata (Abu Shaleh), "Aku masuk kedalam dan aku kabari Ibnu Abbas, bahwa mereka menunggu di pintu." Ibnu Abbas berkata kepadaku, "Ambilkan air wudhu untukku." Kemudian beliau wudhu dan duduk seraya berkata kepadaku, "Keluarlah dan katakan kepada mereka dan katakan kepada mereka, "Barangsiapa yang ingin bertanya kepada Al-Qur'an dan huruf-hurufnya hendaknya ia masuk!" Kemudian aku keluar dan memberitahukan mereka. Maka masuklah mereka sehingga penuhlah rumah dan kamarnya. Dan tidaklah mereka bertanya tentang sesuatu, kecuali dijawabnya. Bahkan lebih banyak dan luas dari yang ditanyakan. Beliau berkata, "(Ganti) teman-temanmu yang lain." Maka mereka keluar. Kemudian ia berkata kepadaku, "Keluarlah dan katakan kepada mereka barangsiapa yang ingin bertanya tentang halal dan haram serta fiqh, hendaknya ia masuk!" Kemudian aku keluar dan memberitahu mereka. Maka masuklah mereka sehingga penuhlah rumah dan kamarnya. Dan tidaklah mereka bertanya tentang sesuatu kecuali dijawbnya, bahkan lebih banyak dan luas dari yang ditanyakan. Beliau berkata "(Ganti) teman-temanmu yang lain." Maka mereka keluar. Kemudian ia berkata kepadaku, "Keluarlah dan katakanlah kepada mereka, barangsiapa yang ingin bertanya tentang fara'idh (hukum waris) dan yang semisalnya, hendaknya ia masuk!" Kemudian aku keluar dan memberitahu mereka. Maka masuklah mereka sehingga penuhlah rumah dan kamarnya. Dan tidak mereka bertanya tentang sesuatu pun kecuali dijawabnya, bahkan lebih banyak dan luas dari yang ditanyakan. Beliau berkata, "(Ganti) teman-temanmu yang lain!" Maka mereka keluar kemudian ia berkata kepadaku lagi, "Keluarlah dan katakan kepada mereka dan katakan kepada mereka, barangsiapa yang ingin bertanya tentang Bahasa Arab, Syair dan kata-kata asing, hendaknya ia masuk!" Kemudian aku keluar dan memberitahu mereka. Maka masuklah mereka sehingga penuhlah rumah dan kamarnya. Dan tidak mereka bertanya tentang sesuatu kecuali dijawabnya, bahkan lebih banyak dan luas dari yang ditanyakan. Abu shaleh berkata, "Seandainya semua kaum Quraisy berbangga niscaya cukuplah mereka berbangga dengannya." Ia berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang seperti dia." (Al-Mustadrak juz III Hal 619).

Masruq berkata, "Apabila kami melihat Ibnu Abbas, kami berkomentar, "Manusia paling cakep". Apabila ia bertutur kata, kami berkata, "Paling fasih diantara manusia," Dan apabila bercakap-cakap, kami berkata, "Paling pandai diantara manusia" (Siyar Al-A'lam An-Nubala' III/351).

Musnad Abdullah Ibnu Abbas sebanyak 1660 hadits, yang disepakati bukhari dan muslim sebanyak 75 hadits, bukhori 120 hadits, dan muslim sebanyak 9 hadits.

Ibnu Abbas, apabila ditanya tentang sesuatu, jika yang ditanyakan ada keterangan di kitab Allah maka ia menjawab dengannya. Jika tidak ada, dan adanya berdasar sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam maka ia mengatakan dengan sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Jika dari keduanya (Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah) tidak ada dan adanya dari shahabat (Abu Bakar, Umar) maka ia mengatakan dengan perkataannya. Apabila ketiga-tiganya tidak ada maka ia berijtihad dengan ra'yunya (dikeluarkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam Al-Ilmu II/57).
Kelebihan/Keutamannya.

Keistimewaan yang dimiliki Ibnu Abbas banyak sekali diantaranya :
1. pernah ia didekap Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam seraya beliau do'akan :
اللهم علمه الحكمة

Ya Allah, ajarkan kepadanya hikmah, yang dimaksud hikmah adalah pemahaman terhadap Al-Qur'an. (Tirmidzi, Tuhfatul Ahwadzi juz X no. 4077). Dalam fathul baary juz I halaman 224 beliau mendo'akan dengan lafazh :

اللهم علمه الكتاب

Ya Allah, ajarkan kepadanya al-kitab.

2. Ibnu Abbas pernah melihat jibril dalam dua kesempatan :
a. Ibnu Abbas berkata "Aku bersama bapakku di sisi Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, dan sisamping Rasulullah ada seorang laki-laki yang membisikinya. Maka beliau seakan-akan berpaling dari bapakku. Kemudian kami beranjak dari sisi Rasulullah seraya bapakku berkata, "Wahai anakku, tahukah engkau kenapa anak laki-laki pamanmu, (Rasulullah, pen) seperti berpaling (menghindar) dariku? Maka aku menjawab, "Wahai bapakku, sesungguhnya di sisi Rasulullah ada seorang laki-laki yang membisikinya." (Ibnu Abbas) berkata, "kemudian kami kembali (menghadap) Rasulullah. Lantas bapakku berkata, "Ya Rasulullah, aku berkata kepada Abdullah seperti ini dan seperti itu, kemudian Abdullah menceritakan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki disamping yang berbisik-bisik kepadamu. Apakah benar memang ada seorang disisimu ?" Rasulullah balik bertanya, "Apakah engkau melihatnya ya Abdullah ?", kami menjawab, "ya," Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya ia adalah Jibril alaihissalaam. Dialah yang menyibukkan kami dari kamu sekalian" (HR Ahmad Fathu Rabbani No 259 Juz 22 hal. 294, dan At-Thabrani dengan sanad dan rijal yang shahih).

b. Abbas mengutus Abdullah kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam suatu hajat (keperluan), dan Abdullah menjumpai seorang laki-laki bersama Rasulullah. Maka tatkala ia kembali dan tidak berbicara kepada Rasulullah, maka Rasulullah bersabda, "Engkau melihatnya ?" Abdullah menjawab, "iya," Nabi bersabda, "ia adalah Jibril. ingatlah sesungguhnya ia tidak akan mati, sehingga hilang pandangannya (buta) dan diberi (didatangkan) ilmu" (HR. ath-Thabrani dengan sanad dan rijal yang kuat).

3. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mendo'akannya dua kali, yaitu pertama memberikan hikmah atau mengajarkan kitab -ketika Rasulullah mendekap ke dadanya. Kedua, mendo'akan dengan mengajarkan kepandaian dalam ilmu agama. Yaitu ketika ia melayani Rasulullah dengan mengambil air wudhu (Tirmidzi, Tuhfatul Ahwadzi juz X No. 4075). Warqa' bin Umar al-Yasykari berkata, "Kami mendengar Ubaidallah bin Abi Yazid menceritakan tentang Ibnu Abbas. Bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di dalam kamar kecil - dan kami meletakkan air wudhu untuk beliau. Maka tatkala keluar Rasulullah bertanya, "Siapa yang menyiapkan air wudhu ini ? Mereka menjawab, "Ibnu Abbas," Kemudian Nabi mendo'akannya,

اللهم فقهه

Ya Allah, faqihkanlah (fahamkanlah) ia. (HR Muslim).

4. Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mendo'akan kepadaku agar Allah memberikan kepadaku ilmu hikmah itu dua kali (yang dimaksud hikmah disini adalah ilmu, fiqh qadha' (hukum) dengan adil (zhahir maknanya ialah, pemahaman terhadap Al-Qur'an) (Tirmidzi, Tuhfatul Ahwadzi juz X/hal 10).

5. Umar pernah berkata kepada Ibnu Abbas, "Sesungguhnya pada suatu hari kami melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mendo'akanmu kemudian mengusap kepalamu lantas berdo'a :

اللهم فقهه في الدين وعلمه التأويل

Ya Allah, Faqihkanlah dia didalam masalah dien dan berilah pengetahuan didalam masalah ta'wil (tafsir).

Wafatnya

Ibnu Abbas (kunyahnya abu Abbas) wafat di Thaif pada tahun 68 H. Di lain riwayat pada tahun 78 H. Dalam usia 75 tahun, di lain riwayat dalam usia 81 tahun, yang menshalati beliau dan yang menjadi imam adalah Muhammad bin Al-Hanifah (Hunaifah), dan beliau juga yang memasukkan ke dalam kubur.

Di dalam Mustadrak juz III halaman 622 dan dalam Siyar Al-A'lam An-Nubala'. Hadits riwayat Thabrani dan rijalnya adalah sholeh, diterangkan sekilas mengenai wafatnya Ibnu Abbas :
Ibnu Jubair menceritakan, bahwa Ibnu Abbas wafat di Thaif. Kami menyaksikan jenazahnya, maka saat tiba-tiba kami melihat burung putih datang yang tidak diketahui bentuk wujudnya. Kemudian masuk ke dalam keranda mayat ibnu titik. Kami memandang (kerandang itu) dan berpikir apakah burung tersebut akan keluar. Ternyata, burung tersebut tidak diketahui keluarnya dari keranda mayat itu. Dan ketika mayat telah dimakamkan tiba-tiba di tepi kuburan Ibnu Abbas terdengar suara bacaan ayat Al-Qur'an surat al-fajr 27-30.

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي

"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Masuklah ke dalam jama'ah hamba-hambaku, dan masuklah ke dalam surga-Ku (surat Al-Fajr 89:27-30). Suara itu tidak diketahui siapa pembacanya.
Allahu a'lam.

Ummu Ali Abdillah
Maraji'
- Tuhfah al-Ahwadzi bi Syarh Jami' at-Tirmidzi, Imam al-Hafidz Muhammad Abdurrahman al-Mubarakfuri.
- Fathu Al-Baari syarah Shahih al-Bukhari - Imam Ibnu Hajar Al-Ashqalani.
- Al-Mustadrak ala ash-Shahihaini - Al-Hafidz Hakim An-Naisaburi.
- Siyaru al-'alami An-Nubala' - Al-Imam Syamsuddin muhammad bin Ahmad Adh-dhahabi.
- Al-Fathu Al-Rabbaniyu litartibi Musnad al-imam Ahmad ibni Hanbal Al-Syaibani - Ahmad Abdurrahman Al-Banna.
 
Last edited:
Back
Top