Nazaruddin Diminta Bongkar Tuntas

Dewa

New member
JAKARTA— M Nazaruddin harus menjadikan momentum penangkapannya untuk membuka keterlibatan semua pihak. Termasuk juga Sekjen Partai demokrat Edhie Baskoro Yedlinyono (Ibas), sebagaimana sempat ia lontarkan kepada SBY, sebelum kabur ke Singapura. Dalam ribs yang diterima Republika, pengamat dan The Indonesian Reform M Arnie meminta agar Nazaruddin tidak emosional maupun terjebak imingiming pihak tertentu untuk sekadar menyerang Ketua Umum DIP Partai Demokrat Anas Urhaningrum. Ia juga harus berani mengungkapkan dana yang sudah disumbangkannya kepada partai dan pihak-pihak terkait, seperti Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng, bahkan Ibas, dan Marzuki Alie sekalipun. dengan mengungkapkan keterlibatan pihak-pihak tersebut, serta melengkapi
bukti, maka beban hukumnya tidak harus ia tanggung sendiri. ini sekaligus membongkar kebobrokan pihak istana.
Amin mengatakan, Nazaruddin harus menyadari bahwa kasus Wisma Atlet SEA Games dibongkar adalah berawal dari istana, untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Tidak mungkin KPK bernyali untuk mengusut Nazar sebagai bendahara umum partai berkuasa, kalau tidak mendapat angin dari istana. Apalagi, Busyro terpilih menjadi ketua KPK di DPR adalah deal Partai Demokrat. Komite Pemantau dan Pemberdayaan Panlemen Indonesia (KP3I) mendesak KPK agar konsisten menelusuri kejahatan Nazaruddin yang merugikan negara hingga triliunan rupiah, serta tidak terlena dengan hiruk pikuk penangkapannya. Menurut Direktur Eksekutif KP3I Tom Pasaribu, ia sudah melaporkan dugaan ke jahatan Muhammad Nazaruddin sebagai mafia anggaran di beberapa kementerian kepada KPK dan Presiden SBY Namun, ia menambahkan, pihaknya merasa kecewa, karena ternyata KPK tidak kunjung menyelidiki secara tuntas semua kejahatan Nazaruddin yang sudah dilaporkan itu “Semua dugaan kejahatan Nazanaddin sudah kami laporkan kepada KPK. Kami harap, KPK tidak main-main dan mengusut semuanya,” ujarnya.
Selain kasus suap Sesmenpora, Tom menjelaskan, Nazaruddin juga diduga terlibat dalam kasus korupsi pembangunan pabrik vaksin flu burung oleh PT Anugerah Nusantara (AN) senilai Rp 700 miliar, korupsi pengadaaan alat bantu belajar mengajar dokter/dokter spesialis pada rumah sakit pendidikan dan RS rujukan oleh PT Mahkota Negara (MN) senilai Rp 492 miliar. Selain itu, PT Telekomunikasi Indonesia termasuk salah satu BUMN yang menjadi ajang bermain Nazaruddin,
Dalam menggolkan usahanya, Nazaruddin diduga menggunakan berbagai cara. Dalam pembangunan pabrik vaksin flu burung, rekayasa dilakukan Nazaruddin, mulai dari pengalokasian anggaran di DPR hingga penunjukkan langsung tanpa tender. Cara serupa juga diimplementasikan dalam proyek pengadaan alat bantu belaj an mengajar dokter/dokter spesialis.
Terkait desakan agan Nazaruddin. dilindungi sebagai whistle blower, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Abdul Harus Semendawal mengatakan, jangan terburu-buru untuk memberi label tertentu kepada Nazaruddin. “Baru menjadi fakta hukum apabila itu disampaikan kepada penyidik dan disertal bukti-bukti hukum,” ujarnya.


Sumber : republika
 
Back
Top