Botak, Awas Risiko Jantung Koroner

nurcahyo

New member
Botak, Awas Risiko Jantung Koroner
Lihat Gambar

KapanLagi.com - Berkepala botak ala Bruce Willis, jagoan di film DIE HARD atau seperti mantan bintang James Bond 007 Sean Connery, atau bahkan selicin kepala pesebakbola asal Perancis Zinedine Zidane harus berhati-hati. Pasalnya kepala 'tandus' mereka menandakan kemungkinan terkena resiko jantung koroner.

Mungkin selama ini tak banyak yang tahu jika botak bisa memicu sakit jantung, sementara biang keladi dari kebotakan itu sendiri enzim MPS (Male Pattern Baldness) telah dibawa pria sejak lahir, meskipun tak semua pria membawa 'musibah' ini, seperti yang ditulis dalam Archives of Internal Medicine.

Penelitian menemukan hubungan antara letak dan besar bidang kebotakan dengan resiko terkena penyakit jantung koroner. Dalam Archives of Internal Medicine dilaporkan hasil penelitian Brigham and Women's Hospital di Boston terhadap 22.071 pria pada usia sekitar 40-84 tahun dimana sekitar 19.112 responden tak mengalami jantung koroner.

Penelitian yang dilakukan selama 11 tahun ini meminta para responden untuk melengkapi kuisioner tentang perkembangan kesehatan mereka sesuai catatan medis. Mereka melakukan ini di enam bulan pertama dan melanjutkan nya sebagai rutinitas tahunan.

Para peneliti menegaskan penyakit jantung koroner seperti myocardial infarction (serangan jantung), angina pectoris (kejang jantung), atau coronary revascularization (pada kasus bedah jantung) dialami sekitar satu dari 1.500 responden.

Riset juga memandang secara retrospektif pola kerontokan rambut pada pria di usia 45. Dalam hal ini para peserta juga diminta untuk mengisi kuisioner termasuk apakah mereka mengalami rambut rontok, kebotakan frontal (hanya bagian depan), atau kebotakan frontal dengan kategori lunak, sedang, atau parah dibagian puncak kepala (mahkota kepala).

Dari hasil kuisioner tersebut para periset menemukan:

- Pria dengan botak di daerah depan kepala memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner 9 persen lebih tinggi daripada yang tidak mengalami kebotakan sama sekali.
- Pria dengan kebotakan ringan di puncak kepala berisiko 23 persen lebih tinggi.
- Pria dengan kebotakan sedang di puncak kepala berisiko 32 persen lebih tinggi.
- Pria dengan kebotakan parah di puncak kepala berisiko 36 persen lebih tinggi.

Penelitian ini menambahkan hasil penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa pria yang mengalami kebotakan di puncak kepala cenderung memiliki lebih banyak androgen dan kadar testoteron dalam darah. Untuk mengurangi risiko tersebut pria yang membawa MPS harus mulai membiasakan diri hidup sehat, rajin berolahraga dan memperhatikan pola makan. (ohsuhealth/rit)
 
Back
Top