resi_dj
New member
Sebuah keluarga modern dapat berfungsi optimal apabila masing-masing anggotanya saling mendukung. Hal itu berarti memberi ruang dan dorongan supaya masing masing anggota keluarga dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.
Mewujudkannya memerlukan cara tersendiri, yang bisa dibilang tidak mudah. Karena memahami anggota keluarga jauh lebih rumit daripada sahabat atau rekan kerja. Memang mengherankan apabila Anda memiliki toleransi yang lebih tinggi untuk semua tingkah laku sahabat atau siapapun kenalan yang bukan anggota keluarga. Tetapi jika, misalnya saja, salah satu anak Anda berbohong, tentu Anda takkan lagi memberikan 100 % kepercayaan kepadanya.
Karena itulah, prinsip pertama adalah
Jangan jadikan keluarga sebagai tempat bersaing. Sebagaimana umumnya persaingan, selalu saja mengundang konflik, dan berujung kepada terpilahnya anggota keluarga, yang muncul akibat rasa tidak bisa menerima sebuah kekalahan. Bahkan ketika sebuah kekalahan diterima dengan sikap ksatria pun, persaingan selalu mengajak mereka yang terlibat untuk selalu berseteru.
Kemudian, landasi keluarga dengan sebuah kerja sama yang kompak. Tunjukan kepada siapapun bahwa setiap permasalahan keluarga, terlepas siapa anggota yang mendapatkan masalah, selalu dirundingkan bersama-sama dalam satu ruangan. Mudahnya, masalah adik berarti masalah kakak pun juga ibu dan ayah.
Selalu bersiap memberi bantuan kepada setiap anggota keluarga sekaligus tak perlu merasa enggan untuk menerimanya.
Maka terbuka menjadi satu-satunya jalan agar anggota keluarga yang lain mampu mengetahui masalah yang menghinggapi salah satu anggota keluarga. Untuk itu budayakan bercerita dan berbagi pengalaman hari ini, selalu, setiap malam, tanpa terkecuali.
Sehingga bercerita akan menjadi tradisi keluarga, dan tak perlu lagi Anda memaksa salah satu anggota untuk bercerita. Mulailah dari anggota keluarga yang tengah dewasa, kemudian mereka yang masih kecil, pun biarkan remaja Anda untuk mengikuti alur, tak perlu memaksa mereka. Sebab remaja memang memiliki kecenderungan tertutup, dan menyelami mereka perlu dilakukan secara personal.
Jika tak ada pengalaman yang menarik hari ini, isilah cerita hangat bersama keluarga dengan membicarakan rencana-rencana yang kreatif. Misalnya mengajak anak untuk membersihkan kamar mereka bersama, bukan menyuruh atau menasihati mereka untuk mengerjakannya sendiri, pun lihat reaksinya, dan ikuti alur mereka.
Beranjaknya usia tentu akan mengubah perilaku dan peran anggota keluarga.
(misalnya pada anak - anak) katakan adik yang dahulu tidak pernah mendapatkan tugas menyapu, kini memiliki peran baru, sama halnya dengan kakak yang mendapatkan tugas baru untuk mencuci piring. Transisi macam ini biasanya tidak mulus serta diikuti dengan keengganan mereka untuk mengerjakannya.
Tak perlu Anda mengalah dan membiarkan mereka kepada tugas mereka yang lama, ajari mereka dengan ketekunan dan kesabaran, biarkan mereka beradaptasi seiring waktu bergulir. Namun, seberapapun menariknya peran atau fungsi-fungsi baru, jangan tinggalkan peran dan fungsi yang lama. Sederhananya, perubahan fungsi tak perlu berarti mengubah sifat serta karakter sebagai identitas yang telah diterima keluarga sebelum mendapatkan fungsi baru.
(perempuan.com)
-semoga bermanfaat-@-->@-->
Mewujudkannya memerlukan cara tersendiri, yang bisa dibilang tidak mudah. Karena memahami anggota keluarga jauh lebih rumit daripada sahabat atau rekan kerja. Memang mengherankan apabila Anda memiliki toleransi yang lebih tinggi untuk semua tingkah laku sahabat atau siapapun kenalan yang bukan anggota keluarga. Tetapi jika, misalnya saja, salah satu anak Anda berbohong, tentu Anda takkan lagi memberikan 100 % kepercayaan kepadanya.
Karena itulah, prinsip pertama adalah
Jangan jadikan keluarga sebagai tempat bersaing. Sebagaimana umumnya persaingan, selalu saja mengundang konflik, dan berujung kepada terpilahnya anggota keluarga, yang muncul akibat rasa tidak bisa menerima sebuah kekalahan. Bahkan ketika sebuah kekalahan diterima dengan sikap ksatria pun, persaingan selalu mengajak mereka yang terlibat untuk selalu berseteru.
Kemudian, landasi keluarga dengan sebuah kerja sama yang kompak. Tunjukan kepada siapapun bahwa setiap permasalahan keluarga, terlepas siapa anggota yang mendapatkan masalah, selalu dirundingkan bersama-sama dalam satu ruangan. Mudahnya, masalah adik berarti masalah kakak pun juga ibu dan ayah.
Selalu bersiap memberi bantuan kepada setiap anggota keluarga sekaligus tak perlu merasa enggan untuk menerimanya.
Maka terbuka menjadi satu-satunya jalan agar anggota keluarga yang lain mampu mengetahui masalah yang menghinggapi salah satu anggota keluarga. Untuk itu budayakan bercerita dan berbagi pengalaman hari ini, selalu, setiap malam, tanpa terkecuali.
Sehingga bercerita akan menjadi tradisi keluarga, dan tak perlu lagi Anda memaksa salah satu anggota untuk bercerita. Mulailah dari anggota keluarga yang tengah dewasa, kemudian mereka yang masih kecil, pun biarkan remaja Anda untuk mengikuti alur, tak perlu memaksa mereka. Sebab remaja memang memiliki kecenderungan tertutup, dan menyelami mereka perlu dilakukan secara personal.
Jika tak ada pengalaman yang menarik hari ini, isilah cerita hangat bersama keluarga dengan membicarakan rencana-rencana yang kreatif. Misalnya mengajak anak untuk membersihkan kamar mereka bersama, bukan menyuruh atau menasihati mereka untuk mengerjakannya sendiri, pun lihat reaksinya, dan ikuti alur mereka.
Beranjaknya usia tentu akan mengubah perilaku dan peran anggota keluarga.
(misalnya pada anak - anak) katakan adik yang dahulu tidak pernah mendapatkan tugas menyapu, kini memiliki peran baru, sama halnya dengan kakak yang mendapatkan tugas baru untuk mencuci piring. Transisi macam ini biasanya tidak mulus serta diikuti dengan keengganan mereka untuk mengerjakannya.
Tak perlu Anda mengalah dan membiarkan mereka kepada tugas mereka yang lama, ajari mereka dengan ketekunan dan kesabaran, biarkan mereka beradaptasi seiring waktu bergulir. Namun, seberapapun menariknya peran atau fungsi-fungsi baru, jangan tinggalkan peran dan fungsi yang lama. Sederhananya, perubahan fungsi tak perlu berarti mengubah sifat serta karakter sebagai identitas yang telah diterima keluarga sebelum mendapatkan fungsi baru.
(perempuan.com)
-semoga bermanfaat-@-->@-->
