Refleksi Natal

alanlejac

New member
Beberapa hari lagi, kita selaku umat Kristen akan merayakan Natal ! Natal dirayakan dengan sukacita, karena peristiwa natal merupakan pemenuhan nubuatan kitab-kitab para nabi di Perjanjian Lama tentang kedatangan seorang Juruselamat yang akan membebaskan umat manusia ! Natal juga merupakan ungkapan kasih dari Allah Bapa bagi umat manusia dalam rangka rencana keselamatan agar umat manusia bebas dari hukuman kekal akibat dosa ! Dengan peristiwa natal, Allah Yang Maha Tinggi merendahkan dirinya menjadi sama dengan manusia, karena dengan peristiwa natal, Allah Anak sebagai salah satu Pribadi dari Allah Tritunggal mengambil rupa menjadi manusia, walaupun Dia dalam pribadi manusia tidak memiliki dosa, karena kelahirannya yang unik dari seorang anak perawan !

Setiap tahun kita merayakan natal ! Dan sudah dipastikan natal menjadi suatu perayaan YANG MERIAH DAN rutin dari umat kristen! karena, natal berarti pohon terang ! Natal berarti lagu-lagu natal yang syahdu ! Natal berarti kue-kue dan makanan enak ! Natal berarti banyak perayaan berupa drama atau konser natal ! Dan khususnya bagi anak-anak, natal berarti hadiah ! Setiap tahun dari bulan September atau Oktober, gereja – gereja sudah mulai membentuk panitia natal, entah umum, pemuda, remaja, komisi wanita, dah sudah pasti sekolah minggu ! Natal adalah keceriaan ! Natal adalah kegembiraan ! Natal adalah sukacita !

Bagi para pelaku bisnis, perayaan natal dan tahun baru adalah salah satu momen kedua disamping hari raya Idul fitri bagi umat Muslim untuk mendapatkan keuntungan yang lebih daripada yang biasa ! Makanya kita nggak heran hampir semua mal dan pusat-pusat perbelanjaan besar, dept store-dept store besar berlomba-lomba membuat program acara yang berhubungan dengan sukacita natal, entah christmas sale, enchanting christmas, christmas wonderland, dsbnya ! Yang mana semua hal tersebut adalah untuk memacu nafsu tingkat konsumsi masyarakat kita yang memang sudah sangat konsumtif untuk berbelanja lebih dan lebih lagi..!

Yang pasti Natal mendatangkan keceriaan bagi siapa saja ! Gereja, orang – orang Kristen baik tua dan muda, pria dan wanita, anak-anak dan remaja, bagi para pelaku bisnis, panti -panti asuhan dan panti werdha juga akan kecipratan sumbangan atau bantuan, entah dari gereja, orang-orang kaya atau siapapun yang memberikan sumbangan kepada mereka !

Natal mendatangkan sukacita ! Natal membawa keceriaan ! Natal memberikan keuntungan bagi para pelaku bisnis dari pengusaha besar sampai dengan ibu-ibu yang menjadi pengusaha dadakan yang membuat kue-kue penganan natal ! Tidak ada yang cerita sedih dalam natal, tidak ada kisah tragis dalam natal, tidak ada kenangan pahit dalam natal ! Apalagi hari natal hanya berbeda 1 minggu dari perayaan tahun baru yang juga dirayakan dengan amat meriah !

Pernahkah kita selaku umat kristen atau orang-orang kristen membayangkan, Natal tanpa perayaan ? Natal tanpa pohon terang ? Natal tanpa kue dan makanan enak ? Natal tanpa baju baru ? Natal tanpa hadiah ? Natal tanpa christmas sale ? Natal tanpa panitia dan anggaran natal bagi gereja-gereja ?

Wah kalau bener-bener kejadian seperti ini, banyak pendeta-pendeta yang protes ! Karena buat mereka, perayaan natal berarti sudah pasti persembahan lebih banyak ! Karena banyaknya orang kristen NAPAS (orang kristen yang ke gereja hanya pada saat hari Natal dan Paskah ) ! Para pendeta tersebut pasti akan mendebat habis-habisan dari sisi teologis, kebudayaan dan sejarah gereja, agar perayaan natal tetap seperti sekarang dan kalau bisa lebih meriah lagi !

Para Pelaku bisnis juga pasti akan teriak termasuk juga ibu-ibu yang dadakan jadi pedagang kue-kue natal !

Anak -anak sekolah minggu juga pasti akan protes, karena kehilangan untuk dapat hadiah natal, entah dari sinterklas, dari sekolah minggu dan juga dari orang tua mereka !

Para ibu-ibu akan protes, karena tidak bisa memamerkan baju, sepatu, dan tas baru mereka saat perayaan natal !

Para bapak-bapak juga akan protes, karena nggak ada panitia natal dan nggak ada dari mereka yang jadi ketua natal !

Para pemuda dan remaja juga pasti akan protes, karena nggak ada lagi latihan drama atau konser natal, sehingga pergi ke gereja kayaknya nggak “nendang” nih !

Sudah pasti ! Ya sudah pasti mayoritas orang kristen dan mereka yang punya kepentingan dengan perayaan natal, gereja dan pendeta akan protes habis-habisan kalau natal tidak dirayakan semeriah mungkin !

Pernah waktu saya masih SMP bertanya kepada tante saya yang menjadi majelis gereja GMIM di Manado, “ kenapa Natal lebih dirayakan dari pada Paskah ? Padahal kalau kita perhatikan, Paskah lebih penting dari natal ! Karena peristiwa kematian dan kebangkitan adalah puncak dari karya Kristus di muka bumi ! “
Dengan enteng, tante saya bilang, “ Kalo nggak ada natal, maka paskah juga nggak ada ! Karena ada kelahiran, maka ada kematian dan kebangkitan Yesus yang kemudian diikuti dengan kenaikanNya ke Surga ! “ Waktu itu karena masih SMP, saya pikir benar juga apa yang dikatakan tante saya tersebut ! Tetapi apa yang sebenarnya dikatakan oleh Alkitab tentang peristiwa natal ?

Kelahiran Yesus disambut dengan sukacita ? itu sudah pasti ! Karena Alkitab mengisahkan bagaimana para malaikat bersuka cita ketika bayi Yesus lahir ! Peristiwa natal penting ? Itu juga sudah pasti, karena para gembala dan orang-orang majus dengan hadiah yang mewah yang mengunjungi bayi Yesus dalam palungan mewakili golongan miskin dan kaya ! Ditambah lagi ketakutan Herodes akan kelahiran sang juruselamat yang dia pikir akan merebut tahta kekuasaannya, sehingga melakukan pembunuhan brutal kepada bayi-bayi yang berumur dua tahun ke bawah di kota Betlehem ! Untungnya bayi Yesus sudah dibawah menyingkir terlebih dahulu ke Mesir, oleh Yusuf !

Berarti memang bener dong, Natal harus dirayakan dengan suka cita dan keceriaan ….! Berarti bener dong natal musti dirayakan dengan pesta-pesta dan hadiah serta makan-makan enak dan baju baru ! Terutama untuk menghormati kedatangan Tuhan sendiri ke dalam dunia dalam bentuk sebagai manusia ! Jadi nggak salah dong kalo orang-orang kristen dan gereja-gereja merayakannya dengan kemewahan ! Wong yang kita rayakan adalah kelahiran seorang raja lho...!

Eeeiitt...! Tunggu dulu ! Alkitab tidak berkata seperti itu ! Makna Natal disambut dengan sukacita itu memang benar, tetapi sukacita dan kegembiraan tidak harus selalu disamakan dengan kemewahan, pesta-pesta, segala sesuatu yang baru atau hadiah ! Sukacita dan kegembiraan natal juga bisa dilaksakan dan disambut dengan kesederhanaan dan keprihatinan ! Mau bukti ?

Ini lho buktinya..: Yesus tidak lahir di rumah sakit mewah dan dalam kamar kelas super vip, Dia tidak dibaringkan diatas ranjang emas dengan kasur latex yang empuk ! Dia tidak dibungkus dengan selimut tebal yang mahal ! Dia tidak ditemani para suster yang cantik dan bersih ! Dia lahir di kandang yang kotor ! Di taruh dalam palungan tempat makanan binatang ! Dia hanya dibungkus dengan kain lampin ! Dia hanya ditemani oleh binatang-binatang ternak yang ada, disamping Yusuf dan Maria sebagai kedua orang tuanya ! Jadi Alkitab mengisahkan bahwa sukacita natal terjadi dan diterima dalam kesederhanaan, bukan kemewahan ! Sukacita natal dilaksanakan dengan barang-barang yang bisa dikatakan tidak berharga dan bukan dengan barang-barang yang baru !

Alkitab juga mengisahkan bahwa Sukacita Natal disambut dengan keprihatinan ! Ya ..Keprihatinan, kalau tidak mau dikatakan kesedihan atau penderitaan..! Entah dari sisi keluarga Yesus Sendiri dan masyarakat yang ada pada waktu itu ! Bisa kah kita membayangkan, Maria yang masih lemah karena habis melahirkan serta bayi Yesus yang masih lemah juga, harus bersusah payah dan tergesa-gesa mengungsi ke Mesir untuk menghindari pembantaian yang dilakukan oleh raja Herodes ?

Dan bisakah kita membayangkan bagaimana perasaan keluarga atau orang tua yang anak bayi mereka yang berusia dua tahun ke bawah dibantai oleh pasukan Herodes yang kejam ? Yang pasti adalah kepedihan dan penderitaan serta kesedihan yang mereka rasakan, disamping pengalaman traumatis yang amat dalam !

Oleh karena itu, Sukacita dan makna natal yang diajarkan oleh Alkitab adalah berbeda dengan apa yang kita lakukan hari-hari ini ! Suka cita dan kebahagiaan karena kelahiran Juruselamat, dimana Allah sendiri yang mengambil rupa menjadi manusia yang tidak berdosa untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa dari hukuman kekal, bagi mereka yang percaya ! Kita wajib merasa sukacita, gembira dan bahagia, karena dengan mengenang kelahiranNya, kita diingatkan bahwa karya keselamatan Allah yang terakhir bagi manusia telah dilaksanakan, dan karena kita telah percaya kepada sang juruselamat tersebut, maka kita masuk rencana keselamatan dalam keluarga besar kerajaan Allah ! Oleh karena itu momen natal bisa dijadikan momen kita mengenang saat-saat kita pertama kali mengenal dan mengakui Dia sebagai Juruselamat kita, entah saat kita di baptis baik dengan percik atau selam, entah saat kita melakukan sidi dan mengaku percaya, entah saat kita berteriak dalam kesesakan kita dan meminta Dia masuk dalam hati ! Atas keselamatan yang kita terima, kita wajib bersukacita ! Dan hari natal bisa menjadi momen untuk mengenangnya !

Tetapi kisah natal juga meminta kita untuk bersikap prihatin, sederhana dan berusaha selalu bersikap wajar dan tidak berlebih-lebihan dalam merayakannya, apalagi masih banyak ketidak adilan dan ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat kita ! Makna natal juga meminta kita untuk bersikap prihatin dan mau membuka tangan bagi mereka yang menderita, dan seharusnya itu dilakukan tidak hanya dalam suasana natal seperti saat ini, tetapi terus menerus setiap hari selama kita masih bernafas ! Natal bisa dirayakan dengan kesederhanaan tanpa sesuatu yang serba baru, tanpa makanan yang enak-enak dan wah ! Kadang-kadang saya membayangkan seandainya anggaran natal dari seluruh gereja yang ada di Indonesia dikumpulkan dan kemudian digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, berapa banyak beban penderitaan yang bisa kita kurangi dari mereka yang megalami penderitaan dan kesusahan ! Seandainya anggaran paling kecil dari satu gereja adalah Rp. 10 juta, dengan ribuan gereja yang ada, sudah pasti bermilyar-milyar rupiah yang dihabiskan untuk melaksanakan perayaan-perayaan natal, yang setelah dilaksanakan akan dilupakan sampai dengan perayaan tahun berikutnya !

Umat kristen di Indonesia seharusnya bersyukur bisa merayakan natal dengan bebas, padahal indonesia adalah negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia ! Kita seharusnya bersyukur bisa hidup di tengah mayoritas penduduk dan juga pemerintahan yang mempunyai sikap toleransi yang tinggi dan moderat ! Tidak bisa saya bayangkan kalau Indonesia adalah negara dengan pemerintahan Islam yang fundamentalis seperti Iran misalnya ! Apa yang kita rasakan ini sudah seharusnya kita syukuri dengan saling berbagi dan bahu membahu dengan umat dari agama lain dalam rangka memerangi kemiskinan, penderitaan dan ketidak adilan yang terjadi !

Akhir kata, “ SELAMAT HARI NATAL, 25 DESEMBER 2009, SEMOGA SUKACITA NATAL MEMBAWA KITA UNTUK BERSYUKUR DENGAN BERSIKAP SEDERHANA DAN PRIHATIN”
 
Bls: Refleksi Natal

Selamat Natal untuk teman2 yang merayakannya.

ii80.gif
 
Bls: Refleksi Natal

Akhir kata, “ SELAMAT HARI NATAL, 25 DESEMBER 2009, SEMOGA SUKACITA NATAL MEMBAWA KITA UNTUK BERSYUKUR DENGAN BERSIKAP SEDERHANA DAN PRIHATIN”

selamat natal juga
semoga natal di tahun 2009 ini membuat bapak tetap jadi berkat bagi orang lain...
 
Back
Top