Dajjal

ryadi19

New member
Dajjal adalah seorang anak laki laki dari anak manusia (anak Adam) dari kaum Yahudi yang buruk, berperangai dan berbentuk seperti setan. la dikelilingi oleh setan setan dan diikuti oleh 70.000 orang Yahudi yang bertoga di kepala.

Adapun tentang dua orang tuanya, telah bersabda Rasulullah SAW:

“Orang tua dajjal tidak pemah mendapatkan anak selama 30 tahun, kemudian terlahirlah dari keduanya seorang anak laki laki yang hanya bermata satu, berperangai buruk dan sangat sedikit manfaatnya. Ketika matanya tertidur, hatinya tidaklah ikut tertidur. Kemudian beliau SAW menerangkan tentang dua orang tuanya dengan bersabda: Ayahnya adalah seorang laki laki yang berpostur tinggi, berdaging tidak teratur, berhidung panjang, seakan akan hidungnya adalah paruh burung. lbunya adalah seorang wanita besar, bertangan panjang dan berpayudara besar.” (HR. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi)

Adapun tentang postur tubuh dan bentuk dajjal, Rasulullah SAW telah menerangkan hal tersebut dengan lengkap dan jelas, hingga tidak perlu diragukan lagi untuk mengenalnya. Diantaranya ada ciri ciri yang kelihatan dari jauh dan ciri-ciri yang kelihatan dari dekat.

Apabila anda melihatnya dari jauh, maka ia adalah seorang laki-laki yang pendek, berbadan sangat gemuk, berkulit coklat merah yang mumi, pipinya merah, berkepala besar, seakan akan kepalanya adalah (seperti kepala) ular, berambut sangat keriting yang berbintik bintik, seakan akan rambutnya terbuat dari air dan kerikil, tebal berkelok-kelok, seakan-akan rambutnya itu adalah dahan dahan pohon (diriwayatkan oleh Imam Ahmad), dan ujung kedua tapak kakinya berdekatan, sedangkan tumitnya berjauhan.

Apabila anda melihatnya dari jarak dekat, maka ia adalah seperti setan. Dimana bagian kanan wajahnya terhapus, tidak bermata dan tidak beralis, mata kirinya menyala berwarna hijau, seakan akan ia adalah bintang yang berkilau, seakan akan ia adalah kaca hijau yang mengembung, terbelalak dan membengkak di atas pipinya seperti sebiji anggur yang terapung, atau seperti ludah di dinding.

Jadi, dajjal itu adalah bermata sebelah, mata kanannya terhapus, tak bercahaya, sedangkan mata kirinya menjulur keluar, membelalak dan mengembung atau menjulai di atas pipinya.

Adalah Rasulullah ingin mencukupkan keterangannya tentang ciri-ciri dajjal yang terperinci sampai di sini saja. Akan tetapi, Allah SWT berkehendak untuk menerangkannya dengan lebih jelas, sehingga tak seorang pun yang meragukannya, sebagai¬ mana yang, disebutkan oleh Rasulullah SAW:

“Tertulis diantara dua matanya kata kafir yang dieja oleh Rasulullah SAW kaf, fa’, ra’ yang dapat dibaca oleh setiap Mukmin yang pandai membaca maupun yang buta huruf. Menurut kami, hal ini tidak akan tersembunyi (meragukan) lagi bagi siapa saja.”

Hadits hadits lain yang menerangkan tentang ciri ciri dajjal adalah sebagai berikut:

1. Telah bersabda Rasulullah SAW: “Ternyata ia adalah seorang laki laki yang berbadan besar, merah, berambut keriting dan bermata sebelah.” (HR. Bukhary)

2. Telah bersabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Al Masihuddajjal adalah seorang laki laki yang pendek, ujung telapak kakinya berdekatan, sedangkan tumitnya berjauhan, berambut keriting, bermata sebelah dengan mata yang terhapus.” (HR. Abu Dawud dan Imam Ahmad)

3. Telah bersabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya kepala dajjal itu dari belakang terlihat tebal dan berkelok-kelok.” (HR. Ahmad)

4. Telah bersabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya dajal itu terhapus matanya yang sebelah kiri.” (HR. Ahmad)

5. Telah bersabda Rasulullah SAW: “Pada matanya yang sebelah kanan, seakan akan ia adalah satu biji anggur yang terapung.” (HR. Bukhary)

6. Telah bersabda Rasulullah SAW: “Bukan¬kah sesungguhnya ia itu bermata sebelah, dan tertulis di antara kedua mata dajjal itu kata kafir, yang dapat dibaca oleh setiap Mukmin.” (Muttafaqun ‘alaih) Dan dalam riwayat yang lain dinyatakan: “Tertulis diantara dua matanya huruf kaf, fa’, dan ra’.” (HR. At-Tirmidzi)

Al Masih adalah ejaan yang betul dalam semua hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Al Hafizh Ibn Hajar dalam kitabnya Fathul Baari berkata: “Dan siapa yang membacanya dengan ‘Al Masikh’, maka ia telah salah dan membuat buat.”

Beliau (Ibn Hajjar) juga berkata; Al Qadhi Ibn ‘Arabi barkata: “Orang orang yang membaca nama dajjal dengan ‘Al Masikh’ (dengan huruf ‘kh’) atau dengan ‘Al Massih’ (dengan mentasydidkan huruf ‘s’, ,sin’) adalah salah, walaupun mereka bertujuan untuk membedakannya dengan “At Masih ‘Isa Ibn Maryam”. Sedangkan Nabi Muhammad SAW membedakan Masih Adh Dhalalah (Al Masih kesesatan) untuk dajjal dan Masih Al Huda (Al Masih kebenaran) untuk Isa Ibn Maryam. Jadi, orang orang yang bermaksud membesarkan Al Masih Ibn Maryam itu telah merubah ubah hadits Nabi SAW (dengan Al Masikh atau Al Massih).

Dengan demikian kita dapat mengetahui, bahwa panggilan Al Masih digunakan untuk dua orang:

1. Dajal.
2. ‘Isa Ibn Maryam.


Sedangkan Al Masih dalam bahasa ‘Arab berarti ‘yang menghapus’, ‘yang terhapus’, dan ‘yang mengembara’.

‘Isa Ibn Maryam disebut dengan Al Masih, karena ia menghapus penyakit penyakit manusia melalui tangannya dengan izin Allah.’

Dajjal disebut dengan Al Masih, karena mata kanannya terhapus (tak bercahaya) dan alis mata kanannya juga terhapus, atau karena ia akan mengembara ke seluruh penjuru dunia.

Apabila kita ingin bermaksud menyebut Al Masih dengan. dajjal, maka kita harus menyebutnya dengan Al Masihuddajjal. Dan apabila kita hanya menyebut kata Al Masih tanpa. ikatan majemuk, maka kita adalah bermaksud dengan ‘Isa Ibn Maryam.

Adapun kata dajjal berasal dari kata dajlun, yang secara bahasa adalah bermakna “penutup”. Hal itu karena ia menutup kebenaran dengan kebatilan.

Al Masihuddajjal bukanlah dajjal yang pertama, akan tetapi ia adalah dajal yang paling terakhir, sesuai dengan. sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya menjelang terjadinya kiamat terdapat 30 dajjal dajjal pendusta.” (HR. Imam Ahmad)

Sebagian ulama berpendapat, bahwa terbitnya matahari dari tempat terbenamnya (Barat) adalah merupakan tanda kiamat besar yang pertama, dengan berdasarkan kepada sebuah hadits shahih yang diriwayatkan dari ‘Abdullah Bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dari Nabi SAW:

“Sesungguhnya tanda tanda kiamat besar yang pertama keluar adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya seekor binatang (ajaib) kepada manusia pada waktu Dhuha. Tanda yang mana pun diantara dua tanda ini yang lebih dahulu keluar, maka yang lainnya akan muncul dalam waktu yang berdekatan.” (HR. Muslim)

Apa yang mereka katakan tersebut adalah tidak benar. Akan tetapi yang benar adalah, bahwa terbitnya matahari dari arah terbenamnya didahului oleh tiga tanda yang besar, yaitu: Munculnya dajjal. Turunnya ‘Isa Ibn Maryam. Dan keluarnya Ya’juj serta Ma’juj. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Pertama: Dengan terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, maka tertutuplah pintu taubat, dan untuk apalagi gunanya, Iman bagi seseorang yang belum pernah beriman sebelumya, atau berbuat baik dalam Imannya. Sedangkan yang sudah menjadi ketetapan yang maklum, bahwa dengan turunnya ‘Isa Ibn Maryam ke bumi, ia akan menyeru manusia kepada agama Islam. Dan berimanlah kepadanya beberapa kaum dari orang orang Nasrani, sebagaimana telah berfirman Allah SWT:

“Tidak ada seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. “ (QS. An Nisa’, 159)

Untuk itu, sekiranya terbitnya matahari dari arah terbenamnya mendahului turunnya ‘Isa Ibn Maryam, maka tidaklah berguna Iman mereka terhadap ‘Isa ketika ia turun. Karenanya:

1. Berkata Al Hafizh Ibn Hajar: “Sesungguhnya masa hidup dajjal adalah sampai ia dibunuh oleh ‘Isa Ibn Maryam. Sedangkan turunnya ‘Isa Ibn Maryam serta keluarnya Ya’juj dan Ma’juj adalah mendahului terbitnya matahari dari arah terbenamnya. Kesimpulan kuat yang dapat diambil dari semua riwayat adalah, bahwa keluarnya dajjal adalah tanda pertama dari tanda tanda besar kiamat. Yang menjadi isyarat akan perubahan umum di muka bumi, yangmana hal itu akan berakhir dengan matinya ‘Isa Ibn Maryam. Sedangkan terbitnya matahari dari arah Barat adalah merupakan tanda besar yang pertama yang menjadi isyarat akan terjadinya perubaban alam atas (angkasa, langit), yangmana hal itu semua akan berakhir dengan kiamat.”

2. Telah berkata Al Baihaqi dalam kitab A/ Ba’tsu wa An Nusyur: “Al Hulaimi menyebutkan, bahwa tanda tanda besar kiamat yang pertama adalah munculnya dajjal, kemudian turunnya ‘Isa Ibn Maryam. Dengan alasan, apabila tanda terbitnya matahari dari arah terbenamnya adalah sebelum turunnya ‘Isa, maka tidaklah ada gunanya bagi orang rang kafir untuk beriman dengan seruan-seruannya. Padahal Iman tersebut tetap bermanfaat bagi mereka. Karena, jika tidak, maka agama pada saat itu tidak akan menjadi satu dengan masuk Islamnya orang orang kafir.”

3. Sebagaimana pendapat yang sudah ditetapkan oleh Ibn Hajar dan Al Baihaqi. Sementara Ibn Katsir juga mempunyai pendapat yang sama, akan tetapi dengan penjelasan yang berbeda. Ibn Katsir berkata: “Bahwa hadits yang menyatakan bahwa tanda tanda besar kiamat yang pertama adalah terbitnya matahari dari arah terbenamnya”, merupakan tanda tanda luar biasa dari hukum alam. Akan tetapi, munculnya dajjal dan turunnya ‘Isa Ibn Maryam begitu juga keluarnya Ya’juj dan Ma’juj adalah merupakan hal hal yang biasa, karena semua mereka adalah manusia yang dapat disaksikan atau makhluk seperti mereka adalah sudah biasa. Sedangkan terbitnya matahari dari arah Barat adalah berlawanan dengan kebiasaan atau ia merupakan tanda tanda samawi.”

Kedua: Munculnya dajjal, turunnya ‘Isa dan keluarnya Ya’juj serta Ma’juj adalah tanda tanda yang harus mendahului tanda terbitnya matahari dari arah Barat. Dengan alasan, bahwa ‘Isa akan hidup di bumi setelah membunuh dajjal dan setelah binasanya Ya’juj serta Ma’juj selama 7 tahun (sebagaimana yang termaktub dalam hadits shahih Muslim), atau 40 tahun (sebagaimana yang termaktub dalam hadits shahih oleh Abu Dawud, dari Abi hurairah).

Maka dari itu, kami mengatakan dan menekankan, bahwa keluarnya dajjal adalah tanda besar kiamat pertama yang akan dilihat oleh manusia. Marilah kita mengawasi hal ini, sehingga kita tidak tersesat nantinya.

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari an Nawwas bin Sam’an bahwa Rasulullah saw bersabda,”…. Sesungguhnya dia (dajjal) akan keluar dari sebuah jalan yang terletak antara Syam dan Irak, maka ia berbuat kerusakan di sebelah kanan dan membuat kerusakan disebelah kiri, wahai hamba Allah bersiteguhlah kamu.” Kami bertanya,”Wahai Rasulullah berapa lama dia berada di bumi?’” beliau saw menjawab,”Empat puluh hari. Sehari bagai setahun, sehari bagai sebulan, sehari bagai satu jum’at dan hari-hari seperti hari-hari kalian.”

Sementara itu, Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Bakar ash Shiddiq bahwa Rasulullah saw bersabda,”Dajjal akan keluar dari bumi sebelah timur, yang disebut Khurasan…”

Al Qurthubi mengatakan,”Terkadang disebutkan bahwa dia (dajjal) keluar dari Khurasan, dan dari Isfahan. Untuk menggabungkannya bahwa tempat pertama keluarnya adalah dari Khurasan di sebuah tempat Isfahan kemudian dia keluar menuju Hijaz antara Irak dengan Syam. (Hasyiayatus Sindiy ala Ibni Majah juz VII hal 437)

Isfahan sendiri—menurut Amin Muhammad Jamal, penulis buku Umur Umat Islam--berada diantara perbatasan Rusia dan Iran sekarang.

Syeikh Muhammad Shaleh al Munjid mengatakan bahwa dia (dajjal) keluar dari sebelah timur, diantara tempat fitnah dan kejahatan, sebagaimana sabda Nabi saw,”Fitnah ada di sini.” Beliau saw mengisyaratkan ke sebelah timur. Belahan timur merupakan sumber kejahatan dan fitnah, yang akan keluar dari sebelah timur itu, dari Khurasan melintasi Isfahan, masuk ke pulau kecil antara Syam dan Iraq, dan dia tidaklah memiliki keinginan kuat untu memasukinya kecuali Madinah karena di kota inilah terdapat orang yang memberi kabar gembira dan peringatan, yaitu Nabi saw sehingga dia merasa perlu untuk menguasai penduduk Madinah. Akan tetapi kota itu diharamkan baginya sebagaimana sabda Nabi saw,”disetiap pintu masuknya terdapat malaikat yang menjaganya.”

Lelaki ini (dajjal) keluar dari tempat antara Syam dan Iraq yang diikuti oleh orang-orang Yahudi Isfahan yang berjumlah 70.000 yang merupakan tentara-tentaranya. Yahudi adalah hamba-hamba Allah yang paling buuk dan paling sesat, mereka mengikuti dajjal, melindungi dan menolongnya. Mereka dan orang-orang yang mengikutinya menjadi tentara-tentaranya. Nabi saw bersabda,”Wahai hamba-hamba Allah bersiteguhlah, wahai hamba-hamba Allah bersiteguhlah.” Rasulullah saw menginginkan kita bersiteguh karena keadaan saat itu teramat genting, sehingga Nabi saw berabda,”Barangsiapa yang mendengar dajjal maka dia akan menjauhinya demi Allah sesungguhnya seorang laki-laki akan mendatanginya sementara dia mengira bahwa dirinya adalah seorang yang beriman sehingga dia mengikutinya (dajjal) dikarenakan munculnya berbagai syubuhat.” Seorang akan mendatanginya dan mengatakan,”Dia (dajjal) tidaklah menyesatkanku dan tidaklah aku terpengaruh olehnya akan tetapi dajjal terus menunjukkan kepadanya berbagai syubuhat sehingga orang itu mengikutinya. Naudzu billah. (Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu Utsaimin juz II hal 4)

Mekah dan Madinah Tidak Terkena Fitnah Dajjal

Fitnah dajjal adalah fitnah yang terbesar, sebagaimana yang dirwayatkan oleh Ahmad dari Hisyam bin ‘Amir bahwa Rasulullah aw bersabda,”Tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah dajjal.” Serta yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,”Semenjak Adam diciptakan sampai berdirinya kiamat tidak ada hal (cobaan) yang lebih besar dari dajjal.”
Kemunculannya dari persembunyiannya selama ini—baca : Misteri al-Jassasah di Hadits Dajjal—pada akhir zaman membawa fitnah syubuhat dan syahwat yang luar biasa yang berhasil menundukkan hati dan iman yang lemah dari kaum muslimin, apalagi terhadap orang-orang musyrikin dan atheis.

Dan tidaklah satu tempat pun di bumi kecuali tempat itu telah disinggahi oleh dajjal dan menyebarkan berbagai fitnahnya di sana kecuali Mekah dan Thibah (Madinah)

Sebagaimana disebutkan didalam hadits al jassasah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,”…. Aku adalah al masihuddajal dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar. Maka aku akan keluar dan berjalan di muka bumi dan tidak ada satu pun kampung (negeri) kecuali aku memasukinya dalam waktu 40 malam selain Mekah dan Thaibah, kedua negeri itu terlarang bagiku. Setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari negeri itu maka aku dihadang oleh malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan disetiap celahnya terdapat malaikat yang menjaganya.

Ia (Fathimah, si perawi hadits) berkata,”Rasulullah saw bersabda sambil menghentakkan tongkatnya diatas mimbar,”Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah (maksudnya kota Madinah). Bukankah aku sudah menyampaikan kepada kalian tentang hal itu?’ Orang-orang (para sahabat) menjawab,”Benar.” (HR. Muslim)

Membentengi Diri Dari Fitnah Dajjal

Rasulullah saw telah mengajarkan kita bagaimana cara menyelamatkan diri dari fitnah dajjal diantaranya adalah :

1. Selalu menjaga doa-doa yang disuruh membacanya oleh Rasulullah saw pada akhir setiap shalat (setelah tahiyat akhir) yaitu :

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَأَعُوذُ بِك مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَأَعُوذُ بِك مِنْ فِتْنَةِ الْمَ�*ْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَأَعُوذُ بِك مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِي�*ِ الدَّجَّالِ

Artinya : “Wahai Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka jahanam, dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan mati, dan berlindung kepada-Mu dari fitnah al masihuddajjal.”

2. Menghafal surat al Kahfi atau sepuluh ayat yang diawalnya atau sepuluh ayat yang diakhirnya. Bahkan orang yang menghafal tiga ayat saja diawal surat al Kahfi, maka ia akan terjaga dari dajjal.

Telah bersabda Rasulullah saw,”Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat dari awal surat al Kahfi, maka ia akan terjaga dari fitnah dajjal.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)
Sedangkan didalam hadits Muslim dan Abu Daud disebutkan,”sepuluh ayat diakhir surat al Kahfi.” Dan didalam hadits yang lain disebutkan,”tiga ayat dari awal surat al Kahfi.”

Barangsiapa yang ditakdirkan oleh Allah melihat dajjal hendaklah ia meludahi mukanya seakan-akan ia adalah Khindzib, yaitu setan penggangu shalat. Dan hendaklah ia membaca ayat-ayat awal atau akhir dari surat al Kahfi, semoga Allah menyelamatkannya dari dajjal.

3. Barangsiapa yang mendengar kemunculan dajjal, hendaklah ia berlindung ke kota Madinah atau Mekah, karena kedua negeri itu tidak akan dapat dimasuki oleh dajjal.

4. Barangsiapa yang tidak mampu melakukan tiga hal diatas maka hendaklah ia lari dari depan dajjal, karena ia tidak akan membahayakannya dengan tetap berzikir dan berdoa.

sumber : [Diambil dari buku “Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal” karya Amin Muhammad Jamaluddin. Halaman 91-95. Terjemahan diterbitkan oleh Penerbit Cendekia, cetakan keempat belas, Mei 2004.] (Umur Umat Islam hal 117 – 118)
 
Last edited:
Bls: Dajjal

kok rambutnya keriting mas?
orang negro pa?

Barangsiapa yang ditakdirkan oleh Allah melihat dajjal hendaklah ia meludahi mukanya seakan-akan ia adalah Khindzib, yaitu setan penggangu shalat. Dan hendaklah ia membaca ayat-ayat awal atau akhir dari surat al Kahfi, semoga Allah menyelamatkannya dari dajjal.

berarti dajjal juga manusia?lha selama ini kemana?makan apa?

1. Berkata Al Hafizh Ibn Hajar: “Sesungguhnya masa hidup dajjal adalah sampai ia dibunuh oleh ‘Isa Ibn Maryam. Sedangkan turunnya ‘Isa Ibn Maryam serta keluarnya Ya’juj dan Ma’juj adalah mendahului terbitnya matahari dari arah terbenamnya. Kesimpulan kuat yang dapat diambil dari semua riwayat adalah, bahwa keluarnya dajjal adalah tanda pertama dari tanda tanda besar kiamat. Yang menjadi isyarat akan perubahan umum di muka bumi, yangmana hal itu akan berakhir dengan matinya ‘Isa Ibn Maryam. Sedangkan terbitnya matahari dari arah Barat adalah merupakan tanda besar yang pertama yang menjadi isyarat akan terjadinya perubaban alam atas (angkasa, langit), yangmana hal itu semua akan berakhir dengan kiamat.”

aku bingung mas...khan Isa sudah mati?..berarti Dajjal sudah mati juga dong?


bingung-bingung....
belum bisa diterima akal gue.
 
Bls: Dajjal

kok rambutnya keriting mas?
orang negro pa?

wekekeke.. hal itu merupakan salah satu ciri fisik dari dajjal laknatullah berdasarkan hadist nabi.. (bisa di lihat di atas)

berarti dajjal juga manusia?lha selama ini kemana?makan apa?

Sedikit mengutip dari TS
“Orang tua dajjal tidak pemah mendapatkan anak selama 30 tahun, kemudian terlahirlah dari keduanya seorang anak laki laki yang hanya bermata satu, berperangai buruk dan sangat sedikit manfaatnya. Ketika matanya tertidur, hatinya tidaklah ikut tertidur. Kemudian beliau SAW menerangkan tentang dua orang tuanya dengan bersabda: Ayahnya adalah seorang laki laki yang berpostur tinggi, berdaging tidak teratur, berhidung panjang, seakan akan hidungnya adalah paruh burung. lbunya adalah seorang wanita besar, bertangan panjang dan berpayudara besar.” (HR. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi)

Berdasarkan banyak riwayat dan sumber, saya pribadi meyakini bahwa sesungguhnya dajjal adalah seorang manusia dari keturunan Yahudi. Dia bukan Jin atau apajua makhluk lain selain ia sebagai manusia yg ditangguhkan ajalnya “MinalMunzharin”

Umm.. mengenai nabi Isa A.S, apakah beliau A.S telah meninggal atau hanya di 'angkat' oleh Allah SWT, kita bisa melihat salah satu sumbernya dari Q.S. AN-Nisa' Ayat 157-158 yang berbunyi :

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِي�*َ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَـكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa. (Q.S. An Nisa' : 157

dan


بَل رَّفَعَهُ اللّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزًا �*َكِيمًا

"Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat 'Isa kepada- Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Q.S. An Nisa' : 158)
 
Back
Top