Film Indonesia: Hari Untuk Amanda

Kalina

Moderator
film22071.jpg


Amanda (Fanny Fabriana) perempuan pertengahan 20-an tiba-tiba diselimuti rasa bimbang yang amat sangat. Pasalnya Hari (Oka Antara), mantan pacarnya hadir kembali dalam kehidupannya, ketika Amanda 10 hari lagi akan menikah dengan Dody (Reza Rahardian). Amanda dan Hari pernah membina hubungan selama 8 tahun sampai akhirnya mereka putus. Setahun setelah mereka putus, akhirnya Amanda memiliki rencana menikah dengan orang lain, Dody (Reza Rahardian)

Hari persiapan pernikahan itu seharusnya jadi hari yang biasa saja bagi Amanda. Namun kebersamaan mereka itu mengungkit kenangan-kenangan indah masa lalu yang tidak bisa dilupakan begitu saja

Amanda berharap Dody adalah laki-laki yang didambakan dalam hidupnya. Oleh karena itu pernikahannya dengan Dody harus menjadi moment yang sangat sempurna. Dody, ia adalah seorang junior brand manager yang sedang merintis karir di sebuah advertising company. Waktunya habis untuk karier. Sedangkan Hari adalah orang yg memiliki motto hidup “santai kayak di pantai, slow kayak di pulaw”. Apa yang membuat Amanda bimbang melangsungkan pernikahannya bersama Dody? Pada siapakah Amanda menjatuhkan pilihan hatinya?

“Hari Untuk Amanda” adalah everybody’s story… cerita tentang suatu hubungan, pilihan dan kepastian hati”

Jenis Film :
Drama
Produser :
Dedy Abdurachman
Produksi :
Mnc Pictures
Durasi :
0


Pemain :
Reza Rahadian
Fanny Fabriana
Oka Antara
Kinaryosih
Aida Nurmala
Indra Herlambang
Sutradara :
Angga Dwimas Sasongko
Penulis :
Ginatri S Noer
 
Bls: Film Indonesia: Hari Untuk Amanda

gue baru tahu ada film kayak gini.
tentang itu ya, boleh juga di tonton nih
 
Bls: Film Indonesia: Hari Untuk Amanda

109708large.jpg


JAKARTA - Berakting sebagai Amanda di Hari untuk Amanda (HUA) merupakan pengalaman pertama Fanny Fabriana syuting dalam film layar lebar. Perempuan yang sebelumnya membintangi puluhan judul FTV itu ditantang untuk menyulap peran biasa agar menjadi luar biasa.

Dengan membaca skenarionya, kata Fanny, sebagian orang akan menilai bahwa menjadi Amanda tidak akan banyak kesulitan. Hanya menjadi perempuan yang menghadapi dilema karena terjebak nostalgia dengan mantan pacar, sementara tanggal pernikahan dengan pria baru pilihannya sudah di depan mata.

Meski begitu, bagi Fanny, peran Amanda justru penuh tantangan. Ada banyak konflik batin dan adegan penuh emosi meskipun tidak meluap-luap. ''Tantangan pertama, saat syuting film ini, usia saya baru 23 tahun, sedangkan peran Amanda itu usia 26 tahun,'' ucapnya di FX Lifestyle kemarin (5/1).

Perempuan kelahiran 29 Januari 1985 itu juga merasa dikuras kemampuan aktingnya saat adegan marah sambil makan, kemudian menangis. ''Itu adegan yang sangat susah sekaligus paling saya sukai. Untung saja ada reading dan workshop sebelum syuting,'' ujarnya.

Itulah film, kata Fanny, berbeda dengan FTV. Akting untuk film lebih sulit karena lebih detail. Maka, saat filmnya sudah jadi dan beberapa pemain lain menonton, Fanny belum berani. Dia merasa gugup melihat hasil akting pertamanya di film. Padahal, saat HUA baru jadi, dua film lain Fanny, Serigala Terakhir dan Preman in Love, yang syutingnya belakangan justru sudah diputar di bioskop.

Porsi akting Fanny sebagai pemain utama di HUA jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan dua film lainnya. ''Aku tunggu premier saja, menontonnya sama mama. Mau premier-nya ini saja sampai nggak bisa tidur tadi malam karena kepikiran dan berkhayal terus. Takut mikirin film ini hasilnya kayak gimana,'' ujar sarjana di bidang manajemen itu.

Tadi malam film HUA yang juga dibintangi Oka Antara dan naskahnya ditulis pasangan suami istri Salman Aristo- Ginatri S.Noer itu premiere dan serempak akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai besok (7/1).
 
Back
Top