Kodetifikasi Bilangan Prima dalam Al-Qur'an [download]

MATEMATIKA ALAM SEMESTA
Kodetifikasi Bilangan Prima dalam Al-Qur'an


matematika.bmp


"Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran". (az-Zumar 39: 9).

Matematika adalah bahasa Tuhan ketika Dia menulis alam semesta.
Galilea (1564-1642 M)

Sulit kita mengatakan bahwa al-Qur'an dibuat oleh masyarakat pada abad ke-7, apalagi oleh Muhammad saw, yang tidak dapat membaca dan menulis, bahkan oleh manusia abad kini atau jin sekalipun. Isinya sarat dengan makna. Tiap surat dan ayat ditempatkan dengan "kodetifikasi" tertentu.

Al-Qur'an berpandangan bahwa tidak ada kejadian atau objek di alam semesta yang terjadi secara "kebetulan", segala "sesuatu berdasarkan hitungan yang teliti", al-'adad. Struktur al-Qur'an meliputi hal yang paling sederhana sampai hal yang rumit. Kita dapat membayangkan, struktur dan makna bagaimana lagi yang ditemukan oleh para pembaca di masa mendatang, misalnya masyarakat abad ke25? Hal ini mudah saja, karena kalau kita berbicara 20 atau 30 tahun yang lalu, kita tidak mungkin membahas hubungan alQur'an dengan sejumlah fenomena alam semesta: Metonic cycle, umur alam semesta, multi universes, bilangan prima, atau keajaiban Surat Besi-sebagai salah satu unsur kimia dengan isotop stabil Fe-57.

Berdasarkan kajian mutakhir atas al-Qur'an, ditemukan bahwa Sang Pencipta al-Qur'an dan Alam Semesta menjaga dan memelihara Kitab Mulia ini, antara lain, dengan sistem kodetifikasi berbasis bilangan prima. Dengan memanfaatkan temuan sains modern dan kajian mutakhir para ilmuwan Muslim terhadap al-Qur'an, buku ini mengajak pembaca menangkap isyarat-isyarat al-Qur'an yang tersembunyi dalam kodetifikasi bilangan prima.

Buku di tangan pembaca ini merupakan hasil pencarian penulis "menemukan" sebagian kecil dari kesesuaian ayat-ayat al-Qur'an dengan fenomena alam berdasarkan sejumlah wacana yang berlangsung di dunia sains modern. Ternyata, bilangan prima dengan pelbagai operasinya, yang dalam sains diyakini oleh ilmuwan dan matematikawan sebagai kodetifikasi desain alam semesta, ternyata juga digunakan oleh al-Qur'an, untuk menjaga keterpeliharaannya. Peletakan Surat al-Hadid (Surat Besi, surat ke-57) dalam al-Qur'an ternyata bersesuaian dengan letak unsur besi dalam tabel periodik kimia, demikian juga dengan temuan ilmiah bahwa unsur besi memang benarbenar diturunkan [dari "langit", dari bintang lain] sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an. Selain itu, masih ada beberapa "temuan" penulis lainnya.

Kami menyajikan buku ini dengan harapan dapat menambah keyakinan pembaca bahwa al-Qur'an mustahil dibuat oleh manusia (Muhammad Saw) dan "sistem pengamanan"-nya pun dirancang sedemikian rupa oleh Penciptanya sehingga akan segera diketahui jika ada yang mengubah, memalsukan, menambah atau mengurangi jumlah dan susunan ayat. Buku ini, rencananya akan diikuti oleh sejumlah buku karya penulis yang sama dengan semangat yang sama pula. Mudah-mudahan buku ini dapat meningkatkan penghayatan kita pada al-Qur'an dan membersihkan tauhid kita.

link download (191kb):
http://www.geocities.com/pakdenono30/matematikaalamsemesta.zip
 
Last edited:
Back
Top