Ilmuwan Pecahkan Misteri Penyebab Tsunami Aceh

Redbastard

New member
245582.jpg


Lima tahun setelah tsunami Aceh yang merupakan salah satu bencana paling dahsyat dalam sejarah, para ilmuwan dunia mulai memahami apa yang menyebabkan bencana itu.

Lima tahun yang lalu bumi bergetar dan hampir seperempat juta orang kehilangan kehidupannya, karena tsunami yang bergolak di Samudera Hindia.

Ilmuwan menilai sumber gelombang mematikan itu jelas adalah gempa bumi Sumatera-Andaman 9,2, yang merupakan salah satu yang paling kuat dari yang pernah ada.

Menurut beberapa studi terbaru, justru patahan jauh lebih kecil yang mengirim tembok air setinggi 100 kaki meluncur ke provinsi Aceh.

Jika benar, penemuan itu akan menjelaskan apa yang benar-benar melahirkan bencana tahun 2004.

Gempa terjadi akibat dari patahnya rekahan sepanjang 1.600 kilometer di mana lempeng tektonik India bertabrakan di bawah lempeng Sunda. Rekahan diperkirakan telah tergelincir 20-25 meter dalam waktu hampir seketika.

Banda Aceh terletak dekat bagian dari rekahan yang tidak bergerak sama sekali, namun daerah itu yang paling parah.

Bagaimana mungkin Aceh mengalami kerusakan yang sangat besar seperti itu? Para ilmuwan berpikir sekarang mereka tahu mengapa. Patahan yang lebih dekat ke pantai Sumatra yang diabaikan sebelumnya, pecah hampir pada waktu yang sama dibandingkan sepupunya yang jauh lebih besar.

Felix Waldhauser dari Columbia University dan tim peneliti menganalisis ribuan gempa susulan di wilayah tersebut sejak 2004. Epicenters dari gempa kecil berbaris dengan patahan yang tidak biasa menunjukkan hal itu dan bukan patahan utama yang telah aktif di daerah itu.

Patahan penting yang oleh tim disebut patahan splay (miring ) itu, mengiris plat Sunda jauh lebih dekat ke pantai barat Sumatra, dan dengan sudut yang lebih curam ke dasar laut daripada patahan utama.

Ini berarti bahwa setiap kali patahan melebarkan, hal itu mendorong dasar laut ke atas lebih keras, menyebabkan tsunami yang lebih besar.


"Pengamatan gempa bumi di sepanjang (patahan utama) tidak cukup untuk menghasilkan tsunami yang besar," kata Waldhauser. Ia menyajikan temuan tim pada pertemuan tahunan American Geophysical Union awal bulan ini.

Tim peneliti lain yang dipimpin oleh Satish Singh dari Institut de Physique du Globe de Paris di Prancis menunjukkan dalam model komputer, bahwa patahan miring hanya perlu bergeser 5 meter untuk menghasilkan tsunami besar-besaran yang menelan Banda Aceh, setara dengan gempa 7,8 atau 7,9 Magnitudo.

"Kekhawatiran kami adalah bahwa peristiwa kecil dapat menghasilkan efek yang merusak seperti itu, dan itu tidak akan mendapat perhatian,"
kata Singh.

Gempa yang lebih kecil itu kemungkinannya akan berulang lebih sering daripada gempa bumi besar, setiap 100-200 tahun sekali.

Singh mengingatakan patahan miring serupa di lepas pantai Padang yang berpenduduk 750 ribu jiwa. Dia mengatakan patahan bisa terjadi dalam dekade berikutnya.[ito]

sumber : lintasberita
 
Bls: Ilmuwan Pecahkan Misteri Penyebab Tsunami Aceh

benar ngak sih sebelum terjadi tsunami di aceh ada penampakan ufo di langit aceh
 
Oh begitu ya analisa ilmunya... Menurut Info tersebut kejadian bisa saja terjadi di Padang untuk masa yang akan datang... Ngeri juga jika hal terbut benar2 terjadi
 
Tsunaminya sih teratasin Buat saja tiang2 pemecah gelombang dibibir pantai berjarak 50m/selebar badan kapal besar. lalu 100m kedarat buat dinding beton kira2 100m tingginya dg lobang2 dibawah buat lewat air, tebal dinding bisa diperhitungkan. pasti arusnya bisa tertahan.
(pakai duit siapa ya?)
Gempanya? rumahnya dari baja2 kontainer kira2 agak nulung. palagi kedap air juga kalo pintu jendela bener2 ditutup.
Kosongkan dari hunian 5-10 km dari pantai selatan, tanamin sawit/kelapa. paling air tsunami juga arusnya sudah nurun kalo2 air nyampai perumahan.

- n1 -
 
Satoshi-Ide-U-Tokyo.jpg

Satoshi Ide, pakar seismologi dari Universitas Tokyo meneliti tentang catatan sejarah gempa bumi di Jepang, California, Amerika Serikat, dan di berbagai belahan Bumi. Dilansir dari USA Today, Jumat (16/9/2016), selama 15 hari sebelum setiap gempa terjadi, Ide mencari informasi tentang gelombang pasang di Bumi. Ia menemukan bahwa gempa besar, seperti yang menimpa Jepang pada 2010 dan Chile pada 2011 terjadi berdekatan dengan puncak gelombang pasang atau bertepatan dengan bulan baru atau bulan purnama.

Ia bahkan menemukan bahwa lebih dari 10 ribu gempa bumi berkekuatan sekitar 5,5 skala Richter yang terjadi bertepatan dengan gelombang pasang akan cenderung bertambah kuat menjadi 8 skala Richter bahkan lebih besar.

Lebih jauh, Ide menemukan bahwa sembilan dari 12 gempa bumi besar dalam sejarah dunia terjadi di sekitar bulan purnama dan bulan baru, termasuk di antaranya adalah Gempa Aceh pada 2004 yang memicu tsunami dan korban jiwa hingga 230 ribu orang.

Studi ini menguatkan teori sebelumnya yang mengatakan bahwa gempa besar bisa terjadi pada saat gelombang pasang, tetapi penelitian Ide dan timnya adalah yang pertama yang menunjukkan adanya hubungan statistikal tegas antara gempa bumi besar dan gelombang pasang.


~jadiberita.com
 
Gak yakin blas kalo efek bulan purnama menyebabkan sesuatu di bumi.
---
Kajian2.
1. Gravitasi bumi jauh lebih besar dibanding bulan.
(2 gaya misal berinteraksi dg arah kebalikan akan saling mengurangi)
kenyataan garis edar bulan tidak makin mendekat ke bumi. gravitasi bumi tidak mempengaruhi bulan. misal gravitasi bumi berpengaruh dibulan lama2 bulan bisa nubruk/jatuh ke bumi pasti.
2. Geseran lapis bumi arahnya keluar turun kelapisan yg lebih rendah. kalo gravitasi bumi berkurang/menurun gara2 efek gravitasi bulan pasti arah geseran bisa keluar naik tidak ke arah lebih rendah.
3. Gara2 gravitasi bulan, masa bumi mengecil; volume bumi lama2 membesar pasti.
Ternyata volume bumi juga gak berubah dari dulu. waktu edar bumi masih 24 jam.
....

- n1 -
Dari dulu aku nentang efek gravitasi bulan kalo purnama saat pasang naik gara2 pengaruh gravitasi bulan.
 
Back
Top