Kenali Gejala Awal Alzheimer

bla_bla_bla

New member
Kenali Gejala Kepikunan Alzheimer

Kenali Gejala Kepikunan Alzheimer


202113p.bmp


KEPIKUNAN atau demensia mungkin adalah hal yang dapat dimaklumi bagi para orang lanjut usia. Tetapi bila kepikunan sudah dalam kategori 'sangat parah' dan mempengaruhi kepribadian, tingkah laku dan aktivitas, tentu patut diwaspadai karena bisa jadi apa dialami adalah Demensia Alzheimer.

Alzheimer adalah jenis kepikunan yang 'mengerikan' karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran fungsi intelektual dan emosional secara progresif dan perlahan sehingga mengganggu kegiatan sosial sehari-hari.

Menurut dr. Samino, SpS (K), Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI), alzheimer timbul akibat terjadinya proses degenerasi sel-sel neuron otak di area temporo-parietal dan frontalis. "Demensia Alzheimer adalah penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel-sel otak," ujarnya dalam edukasi tentang Alzheimer beberapa waktu lalu.

Mereka yang rentan terserang kepikunan alzheimer ini adalah para lansia di atas 60 tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinab bila memiliki faktor risiko keturunan. Bahkan menurut Samino, penderita demensia alzheimer berusia 40 tahun pernah ditemukan di Indonesia.

Deteksi dini adalah hal penting dalam mengatasi Alzheimer, tetapi faktanya seringkali sulit dilakukan karena gelaja kemunduran kerap dianggap sebagai suatu hal yang lumrah. Pasien biasanya hanya menunjukkan gejala biasa seperti lupa, tetapi kemudian berkembang progresif menjadi parah dan memperburuk fungsi kognitif dan fungsi mental lainnya.

Kejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali menutup-nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia mereka.

Kejanggalan biasanya akan dirasakan oleh orang-orang di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan daya ingat. Mereka awalnya belum mencurigai adanya problem besar di balik kepikunan yang dialami pasien, tetapi kemudian tersadar bahwa kondisinya sudah parah.

Nah, agar kepikunan Alzhemier dapat dicegah sejak dini, berikut beberapa tanda atau gejala yang patut diwaspadai kemungkinan hadirnya penyakit pembunuh otak :


- Kemunduran memori/daya ingat.
- Sulit melaksanakan kegiatan / pekerjaan sederhana
- Kesulitan bicara dan berbahasa.
- Disorientasi WTO (Waktu – Tempat – Orang)
- Sulit dalam berhitung
- Salah meletakan benda
- Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias
- Perubahan emosi dan perilaku.
- Gangguan berfikir abstrak. Kemampuan imajinasi penderita terganggu.
- Hilang minat dan inisiatif. Cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul, menyendiri.
- Tidak bisa membedakan berbagai jenis bau-bauan (tanpa penyebab lain misalnya flu, trauma otak, tumor otak).




kompas.com
 
Bls: Kenali Gejala Kepikunan Alzheimer

Kalau pikun biasa gimana tuh jeng, aku memang pikun dalam beberapa hal.
Hihihihihi
 
1208591p.JPG




KOMPAS.com - Alzheimer adalah penyakit kemunduran daya ingat dan daya pikir akibat kematian sel-sel saraf secara cepat. Penyakit yang lebih dikenal sebagai kepikunan ini seringkali terlambat dideteksi sehingga mengakibatkan kelumpuhan daya pikir dan kemampuan sosial penderita.

Para peneliti dari Amerika baru-baru ini menyatakan berkurangnya kemampuan indra penciuman sebagai sinyal awal penyakit alzheimer. Penderita alzheimer memang mengalami gangguan pada indra penciumannya. Namun para peneliti menemukan hubungan langsung antara terbentuknya plak amyloid, kotoran di otak yang menyebabkan alzheimer, dengan berkurangnya kemampuan indra penciuman.

Hal tersebut terbukti lewat penelitian yang dilakukan pada tikus. Para ahli menemukan plak atau kotoran pertama kali terbentuk di bagian otak tikus yang berfungsi untuk penciuman. Saat diuji, tikus yang memiliki plak membutuhkan waktu lebih lama dalam mengendus bau sebelum mengingatnya.

Selain penurunan fungsi indra penciuman, gejala alzheimer bervariasi, antara lain penurunan daya ingat (misalnya lupa nama, lupa tempat menaruh benda), perubahan suasana hati dan perilaku, sulit mencari kata yang tepat untuk suatu benda atau keadaan, serta sering menyasar (disorientasi).

Pada tahap yang lebih lanjut penderita alzheimer tidak ingat apa-apa lagi mengenai diri, keluarga dan lingkungannya, serta tidak mampu lagi berkomunikasi dengan baik sehingga membutuhkan perawatan dan bantuan orang lain.

Yang beresiko terkena alzheimer adalah orang lanjut usia (lebih dari 60 tahun), memiliki riwayat keluarga terkena alzheimer, penderita stroke, gangguan jantung, diabetes, serta cedera kepala atau otak.
 
Back
Top