Film Hollywood: Edge of Darkness

Kalina

Moderator
film22221.jpg


Thomas Craven (Mel Gibson), seorang veteran detektif pembunuhan di Kepolisian Boston dan seorang ayah tunggal. Saat anak semata wayangya, Emma (Bojana Novakovic), 24 tahun, dibunuh saat Thomas dalam perjalalan pulang, semua orang menduga bahwa Thomas lah target utamanya. Thomas akhirnya mengetahui rahasia kehidupan putrinya serta pembunuhannya. Penyelidikan Thomas membawanya kepada penyamaran, persekongkolan dan pembunuhan – dan ini membayangi Darius Jedburgh (Ray Winstone), orang yang ditugaskan untuk membersihkan semua bukti-bukti. Usaha Craven untuk mencari penyebab pembunuhan putrinya berubah menjadi petualangan penuh emosi

Jenis Film :
Action

Produser :
Graham King, Michael Wearing

Produksi :
Gk Films

Durasi :
108

Pemain :
Mel Gibson
Ray Winstone
Danny Huston
Bojana Novakovic


Sutradara :
Martin Champbell


Penulis :
William Monahan
Andrew Bovell
 
Bls: Film Hollywood: Edge of Darkness

baru ya jeng..dah ada lom bioskopnya...besok aku mau nonton soalnya
 
Bls: Film Hollywood: Edge of Darkness

Siapkan Chiropractor

TUJUH tahun vakum dari dunia akting, Mel Gibson kembali unjuk gigi. Tujuh tahun bukan waktu singkat. Sejak peran utama terakhirnya di Signs pada 2002, beberapa hal disiapkan Gibson untuk menyiapkan diri berakting di film Edge of Darkness ini. Ada satu hal unik yang dilakukan Gibson.

Gibson menyiapkan seorang ahli chiropractor sebagai satu-satunya persiapan yang dilakukannya. Untuk apa? Tentu untuk mengembalikan kondisi tubuhnya yang pegal-pegal setelah melakoni scene berkelahi dengan Shawn Roberts dalam film ini.

''Satu-satunya yang kulakukan adalah menyiapkan seorang chiropractor untuk hari itu. Sebab, aku tahu bagaimana rasanya setelah menjalani adegan itu. Aku akan bangun dengan tubuh yang rasanya seperti remuk dan aku benar-benar merasakannya. Setelah beberapa lama tidak melakukannya, tubuhku tidak bisa sembuh cepat," ujar Gibson.

Lama berhibernasi dari dunia akting membuat Gibson lupa beberapa hal yang berkaitan dengan dunia akting. ''Aku ingat saat sutradara tak henti-hentinya mengingatkanku beberapa kali untuk lebih memelankan volume suaraku," kata pemeran utama Braveheart itu.
 
Bls: Film Hollywood: Edge of Darkness

Mel Gibson Berakting Lagi setelah Sewindu Absen

LOS ANGELES - Setelah absen delapan tahun, para penggemar bisa menikmati lagi aksi Mel Gibson di layar lebar. Pemeran utama Lethal Weapon tersebut bermain sebagai bintang utama dalam film aksi Edge of Darkness yang dirilis di Amerika Utara lusa (29/1).

Kali terakhir, Gibson menjadi pemeran utama pada 2002 dalam film M. Night Shyamalan, Signs. Selanjutnya, bintang berusia 54 tahun tersebut lebih disibukkan menjadi sutradara. Dua di antara karyanya adalah film Passion of the Christ dan Apocalypto.

Namun, sejak 2006 Gibson lebih sering berurusan dengan rehabilitasi kecanduan minuman keras dan ditahan polisi karena pernyataannya yang bernada anti-Semit. Kebintangan Gibson semakin redup ketika tahun lalu istrinya yang dinikahi selama 30 tahun mengajukan tuntutan cerai. Dia semakin terpuruk, bahkan mempertimbangkan untuk tak pernah berakting lagi. "Saya sudah sangat serius mempertimbangkan pensiun. Tapi, ketika disodori naskah bagus, saya berpikir harus mencobanya lagi," tuturnya dikutip dari Associated Press kemarin (26/1).

Gibson mengatakan tak mudah bagi dirinya untuk comeback. Selain memulihkan kondisi psikologis yang terpuruk karena perceraian, ketergantungan miras, dan penahanan oleh polisi, dia harus melawan kondisi fisik yang menua. "Sering setelah akting, badan saya tak bisa pulih cepat dari pegal-pegal," ucap dia.
 
Bls: Film Hollywood: Edge of Darkness

112822large.jpg


Ungkap Konspirasi Pemerintah

Perjuangan Seorang Ayah dalam Menyibak Kematian Putrinya

MENGUNGKAP kasus kejahatan dan adu cerdik melawan para penjahat kelas kakap adalah hal yang biasa di dunia kepolisian. Namun, bagaimana jika lawan yang dihadapi adalah konspirasi antara para penegak hukum dan pemerintah?

Thomas Craven (Mel Gibson) adalah seorang detektif senior dari Police Department di Boston. Tugasnya, mengungkap berbagai kasus pembunuhan dan tentu saja menegakkan keadilan. Berjibaku dengan penjahat licik kelas kakap sudah jadi makanan kesehariannya.

Namun, semuanya berubah saat sebuah peristiwa mengguncang hidupnya. Suatu hari putri semata wayangnya, Emma Craven (Bojana Novakovic), ditemukan tewas dalam sebuah peristiwa misterius di rumahnya sendiri.

Emma yang seorang aktivis lingkungan dan tewas dalam usia yang masih sangat muda, 24 tahun, membuat banyak pihak menduga bahwa sebenarnya Thomas-lah sasaran utama, bukan Emma.

Sebagai seorang detektif kepolisian, naluri Thomas terusik. Dia tak mau tinggal diam. Bangkit dari duka mendalam yang dirasakannya, Thomas segera menemukan fakta mengejutkan bahwa ada sesuatu di balik pembunuhan putrinya.

Thomas pun memulai penyelidikan tak resminya untuk mengungkap kebenaran. Dalam misi itu, Thomas berusaha menyibak misteri pembunuhan sekaligus mengungkap rahasia yang selama ini disembunyikan putrinya.

Investigasi tersebut akhirnya membawa Thomas pada sebuah kesimpulan akan adanya konspirasi tingkat tinggi dalam sebuah industri nuklir milik pemerintah. Tak hanya itu, Thomas juga bertemu dengan seorang agen CIA Matt Jedburgh yang ternyata ditugasi untuk men- yingkirkan bukti-bukti yang mampu mengungkap fakta misteri kematian Emma. Mungkinkah kematian Emma berhubungan dengan suatu rahasia besar?

Perjuangan seorang ayah dalam mencari sebuah jawaban atas kematian putrinya akhirnya berubah menjadi sebuah perjalanan yang emosional. Berhasilkah Thomas mengungkap kebenaran seorang diri?

Edge of Darkness adalah sebuah film layar lebar adaptasi dari serial televisi dengan judul sama, yang pernah disiarkan BBC pada 1985. Sang sutradara Martin Campbell adalah sutradara yang juga mengarsiteki serial televisi dari serial televisi Edge of Darkness.

Di masa itu, serial televisi Edge of Darkness diapresiasi banyak pihak. Termasuk, berhasil memenangi enam kategori British Academy of Film and Television Arts (BAFTA) pada 1986. Salah satunya untuk kategori Best Drama Series/Serial.

Ide awal kembali mengulang kesuksesan Edge of Darkness ke layar lebar sebenarnya muncul sejak lima tahun lalu.

''Kupikir itu adalah sebuah gagasan yang hebat. Aku selalu merasa bahwa Edge of Darkness punya cerita yang sangat kuat. Tentang seorang ayah yang kehilangan putrinya hingga akhirnya harus menempuh perjalanan panjang untuk menemukan kebenaran," ujar Campbell. "Pada akhirnya dia akan menemukan sebuah kenyataan yang mengejutkan," imbuh Campbell.

Did U Know

Edge of Darkness menandai kembalinya Mel Gibson memainkan peran karakter utama sejak Signs (2002).

Mel Gibson adalah penggemar serial televisi Edge of Darkness. Untuk mendalami aktingnya sebagai seorang detektif kepolisian, Gibson menghadiri klub menembak bersama dua polisi.

Robert De Niro sebenarnya didapuk untuk memerankan agen CIA, Darius Jedburgh. Namun akhirnya, De Niro memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama setelah menyatakan adanya perbedaan visi.

Dalam serial televisinya, peran Thomas Craven dimainkan aktor Bob Peck, sedangkan peran agen CIA Darius Jedburgh dimainkan Joe Don Baker.
 
Bls: Film Hollywood: Edge of Darkness

wah ini baru film yang penuh konspirasi tingkat tinggi,seperti kisah nyata di republik indonesia ku tercinta,banyak kasus yang penuh konspirasi
 
Bls: Film Hollywood: Edge of Darkness

Edge of Darkness: Panggung Nanggung Mel Gibson

Jakarta - 'Edge of Darkness' seharusnya adalah film yang penting, karena film ini menandakan kembalinya Mel Gibson ke dunia akting setelah absen lebih dari tujuh tahun. Tapi nilai penting film ini ternyata ya hanya itu, ajang kembalinya Mel Gibson. Selebihnya, 'Edge of Darkness' hampir tidak menawarkan nilai lebih apa pun.

Film ini berkisah tentang upaya detektif polisi Tom Craven (Mel Gibson) untuk mencari keadilan atas pembunuhan putrinya (Bojana Novakovic). Cerita tentang balas dendam yang kemudian diperumit dengan konspirasi politik dan pesan tentang kejahatan korporasi. Sekilas memang terdengar menarik, sayang, film ini dirusak dengan minimnya adegan aksi serta dangkalnya intrik cerita.

Alih-alih film aksi penuh laga ala 'Taken' seperti yang sekilas terlihat di trailer filmnya, durasi film 'Edge of Darkness' ternyata lebih banyak didominasi oleh dialog tipikal film konspirasi semisal 'Michael Clayton'. Sayangnya lagi, dialog-dialog itupun terkesan dangkal dan hanya membuang-buang waktu. Bisa dibilang bahwa film ini nanggung dan kurang jelas arahnya, walaupun sudah dipegang oleh sutradara hebat, Martin Campbell, yang membuat 'Casino Royale'.

Hal ini masih diperparah dengan lemahnya akting pemeran-pemeran pendukung, sehingga karakter Mel Gibso yang memang bermain bagus jadi terlihat sangat kuat. Tapi mungkin juga itu adalah hal yang bagus. Karena tujuan utama film ini memang untuk mengobati kerinduan kita akan kehadiran Mel Gibson di depan layar. Bagi mereka yang tidak menyukai sosok yang belakangan rajin menjadi sutradara tersebut, mungkin bisa berpikir dua kali sebelum memilih Edge of Darkness.
 
Bls: Film Hollywood: Edge of Darkness

kalau mel gibson bagi ku tetap yang terbaik karya karya film nya

dari pada sutradara indonesia yang hobi nya bikin film film berbau porno
 
Back
Top