PKL - Satpol PP Bentrok

Kalina

Moderator
Dua Pedagang dan Tiga Petugas Terluka

JEMBER - Bentrokan antara ratusan petugas Satpol PP Pemkab Jember dengan para PKL (pedagang kaki lima) yang mangkal di Jalan Untung Suropati tak bisa dihindari, kemarin. Dua PKL dan tiga petugas terluka saat sekitar 300 petugas satpol PP melakukan penertiban.

Kericuhan ini terjadi setelah PKL melakukan perlawanan saat petugas melakukan penertiban. Para PKL yang sejak pagi sudah berkumpul, langsung menghadang delapan kendaraan pikap yang disiapkan satpol PP untuk mengangkut rombong PKL di Jalan Untung Suropati.

Suasana memanas ketika ada petugas satpol PP yang mengenakan pakaian anti huru-hara terkena siraman bensin orang tak dikenal. Tak pelak, hal itu membuat puluhan petugas satpol PP berang dan langsung mengejar. Sayang, petugas tak berhasil menangkap pelaku penyiraman tersebut. Meskipun begitu, petugas berhasil mengamankan dua PKL. Namun begitu, setelah dilakukan negosiasi, PKL tersebut dilepas kembali.

"Ini bukan penggusuran, tapi hanya menertibkan waktu berjualan sesuai kesepakatan yang tertuang dalam Perda Nomor 6 Tahun 2008," kata Robby Cahyadi, Kabid Penerangan dan Pengembangan Satpol PP kepada wartawan. Dia menjelaskan, pihaknya menertibkan PKL Jalan Untung Suropati sebagaimana PKL di Jalan Samanhudi.

Namun, upaya penertiban yang dilakukan tak semulus yang dibayangkan. Suasana semakin tak terkendali tatkala terjadi kericuhan di sebelah Timur Jalan Untung Suropati, ternyata di sebelah barat juga terjadi aksi bakar dua rombong PKL. Namun, tidak ada yang tahu siapa yang membakar dua rombong PKL tersebut. Setelah terbakar, dua rombong tersebut diletakkan di tengah Jalan Untung Suropati.

Untuk diketahui, 300 personel Satpol PP Pemkab Jember sekitar pukul 08.15 datang ke lokasi PKL dengan menggunakan 31 kendaraan dinas plus delapan kendaraan pikap untuk mengangkut rombong PKL. Begitu tiba, petugas satpol PP langsung bersiap-siap melakukan penertiban. Delapan kendaraan pikap langsung merangsek menuju arah barat Jalan Untung Suropati.

Saat baru berjalan 200 meter, kendaraan pikap yang berada di depan, dihadang beberapa PKL. Melihat itu, petugas satpol PP berseragam lengkap berusaha mengamankan kendaraan pikap. Puluhan petugas langsung menghalau puluhan PKL yang berkumpul.

Tak pelak, aksi dorong antara puluhan satpol PP dengan puluhan PKL tak bisa dihindari. Saat terjadi aksi dorong, ratusan petugas satpol PP lainnya merangsek menuju arah barat. Mereka langsung membuat barikade menghadap ke arah timur. Puluhan PKL pun harus berhadapan dengan dua pasukan dari Satpol PP Pemkab Jember.

Melihat situasi PKL tak menguntungkan akibat penjagaan petugas, beberapa PKL perempuan menangis histeris. Mereka memohon kepada petugas agar tidak melakukan penertiban. Ada PKL perempuan yang hanya bisa menangis di bawah rombong, ada pula yang merengek kepada petugas satpol PP yang bersiap melakukan penertiban.

Suasana semakin memanas tatkala ada petugas satpol PP yang disiram bensin. Tak pelak aksi itu membuat beberapa petugas langsung melakukan pengejaran. Dalam pengejaran tersebut, petugas satpol PP mengamankan dua PKL, Haris dan Muknim.

Melihat ada rekan PKL yang diamankan petugas, PKL lainnya berusaha melawan. Tak pelak, bentrokan antara PKL dan petugas tak bisa dihindari. Beberapa PKL berusaha agar Haris tidak diamankan petugas.

Haris pun berusaha melepaskan diri dari kekangan petugas. Dalam insiden tersebut, kepala Haris sampai bocor dan harus menjalani jahitan. Kaki Haris juga terluka dalam kejadian tersebut.

Sementara, Muknim sempat pingsan saat bentrokan terjadi dan langsung dilarikan ke Puskesmas Sumbersari untuk mendapatkan perawatan. "Haris sampai saat ini (kemarin, Red) masih dirawat di Puskesmas Sumbersari. Haris kepalanya harus dijahit," kata Sodik Mahmud, sekretaris Paguyuban PKL Untung Suropati.

Dikatakan, selain Haris dan Muknim, masih ada beberapa PKL yang menderita luka ringan akibat pentungan petugas satpol PP. Dalam bentrokan tersebut, tak hanya PKL yang terluka. Satu petugas pol PP kepalanya juga bocor terkena lemparan kursi dan satu petugas lagi bibirnya pecah. Ketiga petugas yang terluka kemarin juga dirawat di puskesmas terdekat.

Hingga kemarin, satpol PP belum bersedia mengungkapkan nama-nama petugas yang terluka. "Ada satu yang kepalanya harus dijahit, satu lagi bibirnya pecah kena lemparan kursi," kata Andrianto, Kabid Penindakan Satpol PP Pemkab Jember.
 
Back
Top