Wanna Be a Mother???

andy_baex

New member
\r\n\r\nHmm?, baru dua bulan usia pernikahan kami, tapi kami sudah ingin cepat-cepat menggendong bayi. Terutama suamiku, beliau ingin segera ingin punya jundi kecil. Beliau ingin punya 6 orang anak, masya Allah\r\n\r\nPagi itu, tepat pukul 04.35 subuh, sesaat setelah alarm alert di HPku berbunyi, aku terbangun dan segera berlari menuju kamar mandi, karena perutku terasa sangat mual. Suamiku pun terbangun dan segera membuatkan the hangat untukku. \r\n\r\nSetelah aku merasa lebih baik, kamipun bersuci dan shalat berjamaah dirumah, namun ketika ruku? aku merasa mual kembali, syukurlah tertahankan, sehingga aku tidak sampai muntah. Walaupun suamiku harus memendekan sujud dan ruku?. Ba?da subuh aku tidur kembali, karena suamiku terasa sangat pusing.\r\n\r\nAlhamdulilah, jam 8 pagi aku bangun dengan kondisi yg labih baik dan kami melewati hari itu, seperti biasa, hanya saja aku merasa sangat pusing dan sangat mual. Suamiku mengajak aku untuk memeriksakan diri ke Dokter, tapi aku menolak.\r\n\r\n***\r\n\r\nJam di dinding kamarku menunjukan pukul 01.30 pagi, aku terbangun setelah tertidur selama 2 jam, tiba-tiba aku merasa sangat lapar, namun kemarin aku tidak masak, jadi tidak ada makanan lain kecuali mie instant. Karena tak berselera dengan mie instant, maka aku bangunkan suamiku ?Mas, keluar yuk, beli makanan, aku lapar nih.? Suamikupun terbangun dan melihat jam dinding di kamar kami, sambil seketika berkata ?Beli makanan??? ?Iya, aku lapar nih? jawabku.\r\n\r\nAkhirnya kamipun keluar dan berkeliling mencari makanan yang bias membuatku berselera, tapi, di sepanjang jalan disekitar tempat tinggal kami, hanya ada penjual nasi dan mie goring, juga pecel lele. Semuanya tidak menarik bagiku, saat itu.\r\n\r\nSuamiku heran, lalu bertanya ?kalo semuanya gak mau, terus mau makan apa?? Sejenak aku berpikir dan tiba-tiba aku teringat ?mie ayam?. ?Subhanallah, jam segini cari mie ayam dimana?? Tanya suamiku, tapi aku terus merajuk minta mie ayam, dan akhirnya suamikupun menurut. \r\n\r\nDini hari itu, kami berboncengan motor dari rumah di rorotan, sampai ke cilincing, lalu ke buaran di kawasan cakung Jakarta-Timur, hanya demi ?mie ayam? padahal pagi itu gerimis dan udara sangat dingin. Wallahul Musta?aan?\r\n\r\nSetelah berkeliling akhirnya ketemu juga penjual ?mie ayam? yang buka sampai pagi. Alhamdulilah. Setelah memesan 2 bungkus mie ayam, akhirnya kamipun pulang dan setelah sampai di rumah, aku menghabiskan 2 bungkus mie ayam tersebut. Disaat aku makan beliau berkata ?Mungkin kamu hamil, dah telat 3 hari kan??, aku hanya mengangguk dan tersenyum.\r\n\r\nKeesokan paginya, aku dan suamiku pergi ke Apotek, untuk membeli alat tes kehamilan. Sesampainya di rumah, aku bergegas menuju kamar mandi dan segera memakai alat tes kehamilan tersebut. Setelah menunggu beberapa saat, ternyata hanya ada satu garis merah yang muncul, NEGATIVE, berarti aku tidak hamil. \r\n\r\nDengan malas, aku masuk kekamar, dan benar saja, suamiku sudah menunggu disana. ?Bagaimana?? Tanya beliau, lalu aku menjawab ?Negative? aku berpikir suamiku pasti akan sangat kecewa, tapi ternyata beliau justru lebih ?biasa? daripada aku ?Laa Ba?saa inshaa Allah, mungkin belum saatnya? jawab beliau, sambil tersenyum dengan senyuman yang sungguh menentramkan. Masya Allah?\r\n\r\nSepanjang hari itu aku mencoba untuk bersikap biasa, tapi tetap saja, tak bias menutupi kesedihanku. Terutama di depan suamiku. Beliau paling bias membaca peresaanku.\r\n\r\n?Ya Zaujati, manusia boleh berharap, tapi segala sesuatu, Allah-lah yang mengaturnya, jika Allah belumj memberikan sesuatu yang kita harapkan, kita tidak boleh berputus asa, terus berusaha dan janga pernah lelah untuk berdo?a, lagipula 2 bulan bukanlah waktu yang lama. Mungkin Allah akan mengabulkan permohonan kita, bulan depan, atau 2,3 bulan lagi, atau mungkin tahun depan, Wallahu A?lam? Air mataku menetes mendengar tausiyah suamiku, dan aku menyadari kesedihanku memanglah sangat berlebihan, padahal waktu itu kami baru menikah selama 2 bulan.\r\n\r\nAnehnya. Setelah aku tahu bahwa aku tidak hamil, pusing dan mual-mualku hilang begitu saja. Salah seorang temanku yang seorang calon psikolog berkomentar ?Anti mual dan pusing-pusing itu, mungkin hanya karena masuk angin biasa atau mungkin bias jadi karena anti tersugesti dengan keinginan yang sangat kuat untuk hamil.?\r\n\r\n***\r\n\r\nAku mencoba untuk menepis keinginan yang berlebihan untuk hamil, tetapi tetap saja, di bulan ke-3 dan ke-4 pernikahan kami, aku selalu kecewa dan menangis, setiap kali dating bulan. Wallahul musta?aan?\r\n\r\n?Kenapa aku belum juga hamil?? pertanyaan itu selalu muncul di benakku setiap aku teringat dengan ukhti-ukhti yang sudah hamil pada bulan pertama atau bulan ke-2 pernikahan mereka.\r\n\r\nSampai suatu hari, di bulan ke-4 aku menanti, Allah menegurku dengan sangat indah. \r\n\r\nDi sebuah Toko Buku di kawasan Jakarta-Pusat, aku bertemu dengan seorang ukhti, kami berkenalan dan mengalirlah cerita di antara kami, sampai ukhti itu bercerita tentang usia pernikahannya yang sudah menginjak tahun ke-15, tapi belum juga dikaruniai seorang anak. Bahkan Dokter memvonis bahwa beliau mandul, dan tidak mungkin mengandung. Subhanallah, dengan kondisi yang seperti itu pun, Beliau terlihat sangat ceria, bahkan beliau tidak menyerah dengan ?vonis? Dokter. Beliau bilang jika Allah berkehendak maka tidak ada yang tidak mungkin. Sampai sekarang, beliau masih berusaha dengan meminum obat-obatan tradisional, dan juga beberapa pengobatan alternative (yang tidak bertentangan dengan syari?at, tentunya).\r\n\r\nSubhanallah, memang tugas kita sebagai manusia adalah berikhtiar semaksimal mungkin, dan kemudian bertawakal kepada Allah. \r\n\r\n***\r\n\r\nMalam itu, sebelum terlelap, terbayang kembali wajah penuh syukur ukhti yang ku temui siang tadi, dan tiba-tiba saja muncul bayangan wajah ukhti-ukhti lain yang sudah menikah selama 3,4, bahkan 5 tahun, tapi mereka masih menunggu dengan sabar hadirnya seorang jundi kecil di tengah kehidupan mereka.\r\n\r\n?Hmm, semoga Allah merahmati mereka?\r\n\r\n?Duhai Allah, sungguh? tak pantas aku mengeluh dan tak akan aku berputus asa dari rahmat-Mu?\r\n\r\n▪ Special 4 Ummu Abdullah and my self?!\r\n\r\nwww.geocities.com/happy_with_islam\r\n
 
Back
Top