Kalina
Moderator
WELLINGTON - Berdalih tidak punya uang untuk membiayai kuliahnya, seorang gadis di Selandia Baru menjual keperawanan online lewat sebuah situs lelang. Kemarin (3/2), mahasiswi 19 tahun yang mengidentifikasi dirinya sebagai "Unigirl" tersebut mengaku sudah menemukan pembeli dengan nilai tawar tertinggi.
"Saya sudah menerima tawaran melebihi USD 32.000 (sekitar Rp 297 juta). Ini jauh di atas harapan saya," tulis Unigirl dalam situs lelang ineed.co.nz seperti dilansir Agence France-Presse.
Sejak menjual diri di situs yang dikelola Ross MacKenzie itu, Unigirl mengaku mendapatkan 12.000 tawaran. Sedangkan, iklan yang dia pasang menarik perhatian tidak kurang dari 30.000 orang.
Dalam iklan jual diri itu, Unigirl memperkenalkan diri sebagai gadis yang menarik dan sehat. Dia juga mengaku belum pernah berhubungan seks sebelumnya. Dan, demi kelangsungan studinya, Unigirl merelakan keperawanannya kepada orang asing yang bersedia membayar tubuhnya dengan sejumlah besar uang.
"Tidak ada alasan bagi kami untuk menolak iklan lelang ini. Asal tidak ilegal dan berbau kekerasan, kami pasti menayangkannya," tegas MacKenzie kepada harian Waikato Times. Sebagai pengelola situs, dia juga mengaku diberi mandat oleh Unigirl untuk menjatuhkan lelang kepada penawar tertinggi.
Bruce Pilbrow dari organisasi Parents Inc. menyesalkan tindakan nekat Unigirl. Apalagi, alasannya untuk membayar kuliah. Tapi, seksolog Blair Bishop tetap mengategorikan tindakan Unigirl itu sebagai transaksi seks. "Ini hanyalah bentuk lain jual beli seks yang dikemas lebih sopan," ungkapnya.
"Saya sudah menerima tawaran melebihi USD 32.000 (sekitar Rp 297 juta). Ini jauh di atas harapan saya," tulis Unigirl dalam situs lelang ineed.co.nz seperti dilansir Agence France-Presse.
Sejak menjual diri di situs yang dikelola Ross MacKenzie itu, Unigirl mengaku mendapatkan 12.000 tawaran. Sedangkan, iklan yang dia pasang menarik perhatian tidak kurang dari 30.000 orang.
Dalam iklan jual diri itu, Unigirl memperkenalkan diri sebagai gadis yang menarik dan sehat. Dia juga mengaku belum pernah berhubungan seks sebelumnya. Dan, demi kelangsungan studinya, Unigirl merelakan keperawanannya kepada orang asing yang bersedia membayar tubuhnya dengan sejumlah besar uang.
"Tidak ada alasan bagi kami untuk menolak iklan lelang ini. Asal tidak ilegal dan berbau kekerasan, kami pasti menayangkannya," tegas MacKenzie kepada harian Waikato Times. Sebagai pengelola situs, dia juga mengaku diberi mandat oleh Unigirl untuk menjatuhkan lelang kepada penawar tertinggi.
Bruce Pilbrow dari organisasi Parents Inc. menyesalkan tindakan nekat Unigirl. Apalagi, alasannya untuk membayar kuliah. Tapi, seksolog Blair Bishop tetap mengategorikan tindakan Unigirl itu sebagai transaksi seks. "Ini hanyalah bentuk lain jual beli seks yang dikemas lebih sopan," ungkapnya.
laper