11 Trik Menghindari "Slip of Tongue"

resi_dj

New member
Dalam urusan kerja, cara bicara bisa menentukan laju tidaknya Anda. Walau bukan merupakan faktor utama lancar tidaknya karir Anda, namun pengolahan kata-kata dengan bijak akan memberikan nilai lebih bagi diri Anda.

160210_career_1slip.jpg

Hindari terlalu seringnya salah-salah kata yang menyebabkan bertambah buruknya suasana kerja, karena salah-salah Anda bisa dijuluki Mr/Ms Slip of the tongue! Jadi pelajarilah ilmu ‘membungkus’ kata-kata ini, sehingga Anda selalu bisa menghembuskan suasana yang kondusif bagi iklim kerja di lingkungan Anda.

Berikut ini adalah rahasianya.

1. Sampaikan Berita Buruk Seindah Mungkin.
Ketika berita buruk itu tiba, jantung dan kepala siap meledak. Tapi jangan dituruti. Apalagi sampai berlari-lari panik menerobos kamar kerja bos.
Cobalah cara ini: tenangkan diri, tarik nafas dalam-dalam dan mulailah berpikir kalimat apa yang paling sesuai disampaikan untuk kabar tersebut.

Hindari penggunaan kata ‘problem’, ‘masalah’ dan sejenisnya. Anda bisa mengatakan dengan tenang, misalnya, “Kita baru saja menabrak dinding dengan kecepatan tinggi..!”, bandingkan dengan “Gawat, bahaya, Bu! Proyek kita yang hampir satu milyar ternyata gagal total!”

“Menghindari kata-kata explosif bisa mengurangi kepanikan,” demikian menurut Mel Silberman, penulis People Smart: Developing Your Interpersonal Intelegence.

2. Siap Jadi Bumper.

Bayangkan bisa seseorang mengatakan siap mengurusi masalah yang Anda hadapi. Sungguh melegakan bukan? Itulah yang akan dirasakan oleh atasan setiap mendengar anak buahnya mengajukan diri menyelesaikan masalah genting.

Kalimat, “Biar saya yang menangani masalah ini, Pak” seakan-akan mengangkat beban yang memberati pundak atasan Anda. Reaksinya berbeda jika atasan mengajukan masalah, namun Anda justru panik.

3. Jadi Pemain Kelompok.
Seorang rekan kerja dalam kelompok tiba-tiba mengajukan ide yang sangat cemerlang. Kesal boleh, tapi cukup dalam hati. Langkah yang paling jitu adalah mengambil keuntungan dari kehebatan teman Anda tersebut.

Caranya, saat bersama teman-teman lain sampaikan kehebatannya. Pujian ini akan membuat orang lain -dan juga atasan Anda- memandang Anda sebagai seorang yang sportif, misalnya “Ide Saudara Nala ini saya kira bagus sekali!”
Harry Chambers, penulis Getting Promoted (Perseus, 1999) mengatakan, “Banyak orang merasa tidak nyaman untuk memberikan pujian pada rekan kerja. Dengan melakukan hal tersebut, Anda justru akan tampil sebagai pemenang.”

4. Berbeda pendapat.
Beda pendapat dengan rekan kerja atau atasan, sangat mungkin terjadi. Namun jangan sampai hal tersebut menjadikan hubungan Anda dengan rekan kerja, tegang. Apabila Anda yakin bahwa pendapat Anda benar dan dilengkapi dengan data-data akurat dan bukti yang kuat, maka Anda tidak perlu berdebat kusir dengan rekan kerja.

Cukup sampaikan, “Menurut pengalaman dan sejauh pengetahuan saya, hal tersebut sudah sesuai perhitungan. Bahwa ada yang beranggapan berbeda, hal itu sangat mungkin terjadi dan kemungkinan hal tersebut merupakan pengecualian yang tentu saja patut menjadi masukan kita semua.”

5. Minta Bantuan Lewat Rayuan.
Kalau Anda menghadapi pekerjaan yang sulit dan membutuhkan pertolongan, coba tengok rekan kerja yang memiliki kemampuan untuk melakukan tugas ini. Langkah berikutnya, rayu dia untuk membantu Anda.

Caranya? Puja Puji dia. Katakan padanya bahwa hanya dia yang dapat membantu Anda menyelesaikan tugas-tugas penting. Karena hanya dia yang memiliki pengetahuan yang tepat. Sampaikan dengan manis sambil menyelipakn pujian, misalnya “Aduh ide-idemu pasti sangat diperlukan untuk proyek ini!”
Menurut Silberman, “Anda telah menyentuh egonya dengan memproklamirkan keebatannya. Dengan begitu ia akan tertantang untuk memperlihatkan kemampuannya.”

--perempuan -- semoga bermanfaat @-->@-->
 
Back
Top