Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Lalu, datanglah Kera Sakti dan Dewa Ai Cien Nien. Mereka ikut membantu.
Ai Cien Nien: "Buah cinta memang manis.."
Saat ia akan memakannya, tiba-tiba Yi Qun merebutnya.
Yi Qun: "Eh.. jangan makan sembarangan. Kurang satu saja, kami bisa celaka."
Ai Cien Nien: "Bilang saja, buahnya busuk."
Yi Qun: "Apel merah di Kebun Bidadari ini, tidak bisa busuk. Yang Mulia Ratu Langit memantrainya dengan mantra pengawet."
Ai Cien Nien: "Ya sudah. Aku tidak jadi makan."

Malamnya, Istana Bidadari mengadakan Pesta Apel Merah. Kaisar dan Ratu Langit gadis. Para dewa dewi, pesta bidadara juga datang.
Saat semuanya berkumpul, Kaisar Langit merasa ada yang kurang.
Kaisar: "Mana Bidadari Zhao An Xin?"
Selama ini, Kaisar Langit mengira An Xin ada di Huan An Yong Xin.
Lalu, Kera Sakti menjawabnya.
Kera Sakti: "Dia sedang ikut menderita bersama Huan Yong di Bumi."
Kaisar: "Apa maksudmu?"
Kera Sakti: "Apakah anda lupa, dengan yang terjadi pada Huan Yong? Anda sendiri kan, yang menurunkannya ke Bumi jadi orang jahat?"
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Kaisar Langit mengelus jenggotnya yang panjang, dan manggut-manggut.
Kaisar Langit: "Aku mengerti perasaannya. Tapi, hukum telah dijatuhkan dengan tepat. Bukankah aku telah memberikan keringanan? Ai Cien Nien juga tau itu."
Lalu, Dewa 3 Mata ikut bicara.
3 Mata: "Apa saja yang dilakukan An Xin bersama reinkarnasi Huan Yong?"
Ai Cien Nien: "Membantu Huan Yong melawan nasibnya. Yang semula jahat, akhirnya bertobat."
3 Mata: "Bagaimana caranya?"
Kera Sakti: "Bagaimana pun caranya.. aku rasa itu bukan urusanmu. Kau bukan siapa-siapanya An Xin atau Huan Yong."
3 Mata merasa tersinggung dengan ucapan Kera Sakti. Ia menghampiri si kera.
3 Mata: "Kenapa kau bicara seperti itu padaku? Seolah aku suka ikut campur dengan urusan An Xin."
Kera Sakti: "Bukankah memang seperti itu?"
3 Mata menarik pakaian Kera Sakti. Emosinya meluap-luap.
3 Mata: "Kau jangan sembarangan bicara!"
Pesta Apel Merah mulai kacau. Kera Sakti melepaskan diri kuat-kuat dari cengkeraman 3 Mata.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Kera Sakti: "Siapa yang mendesak Kaisar Langit untuk segera menghukum Huan Yong? KAU! Siapa yang bersikeras ikut campur tentang masalah Siluman Cermin? KAU! Siapa yang usil tanya-tanya tentang yang dilakukan An Xin bersama reinkarnasi Huan Yong? Lagi-lagi adalah KAU!"
3 Mata: "Bukan berarti aku ikut campur masalah An Xin, kan?"
Kera Sakti: "Ada lagi.. siapa yang suka duduk melamun menghadap Huan An Yong Xin, ketika An Xin sedang bertapa di sana? HANYA KAU! Siapa yang suka marah-marah setiap kali melihat kemesraan Huan Yong dan An Xin? Lagi-lagi HANYA KAU! Kau.. tidak bisa diam, sebelum mereka berdua berpisah. Ya, kan?"
3 Mata: "Jangan sembarangan! Kau bicara ngawur! Lagi pula, dari mana kau tau itu semua?"
Kera Sakti: "Yi Qun, pinjam Mangkuk Ajaib mu."
Awalnya, Yi Qun takut sekali. Melihat ketiga mata si 3 Mata seolah mau lepas. Tapi..
Kaisar: "Yi Qun.. perlihatkan yang sebenarnya."
Yi Qun: "Ba, baik, Yang Mulia.."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Yi Qun menunjukkan Mangkuk Ajaibnya yang mulai bekerja. Kata-kata Kera Sakti bukan sembarangan. 3 Mata tidak terima dengan bukti itu.
3 Mata: "Yang Mulia, itu sama sekali tidak benar. Hamba tidak pernah melakukannya."
Kaisar Langit mengecek kebenaran Mangkuk Ajaib itu. Ternyata memang benar. 3 Mata menyukai Bidadari Zhao An Xin.
Kaisar Langit tampak murka.
Kaisar: Er Lang.. kau benar-benar berani! Dewa tidak boleh jatuh cinta! Kau telah melanggarnya!"
Tiba-tiba mata di kening 3 Mata berangsur-angsur hilang.
Kaisar: "Kau tidak bisa menjadi dewa lagi. Jabatanmu dicabut!"
3 Mata terperangah.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

12

Semua orang memperhatikan peristiwa itu. Si 3 Mata tidak bisa berbuat apa-apa. Ia berlutut di hadapan Kaisar dan Ratu Langit.
3 Mata: "Aku tidak bisa mengelak lagi rupanya. Baik. Aku mengakuinya. Bidadari Zhao An Xin.. Cantik, baik, sempurna. Siapa yang tidak bisa tergoda untuk menyukainya? Aku rasa.. Kera Sakti juga suka."
Kera Sakti langsung membantahnya.
Kera Sakti: "Amitabha.. Sudah jatuh jangan menarikku juga."
3 Mata tersenyum kecut.
3 Mata: "Tidak usah mengelak. Semuanya suka pada An Xin. Cing Ce saja sampai menciptakan Shen Hua. Aku tidak bisa melihatnya dekat dengan orang lain. Aku juga tidak mungkin memilikinya. Maka, tak ku biarkan orang lain memilikinya, termasuk Huan Yong!"
Pengakuan 3 Mata sontak mengejutkan semua yang mendengarnya. Pesta Apel Merah pun berantakan.
Yan Zhi berbisik pada Yi Qun dan Wei Ping.
Yan Zhi: "Yang ku katakan waktu itu benar, kan? Ini bukan gosip murahan belaka. Tapi.. kalian dengar sendiri."
Wei Ping: "Aku sungguh tidak menyangka.."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Di kalangan bidadara, juga terjadi bisik-berbisik. Antara Liang Hai dan Jie Cu.
Jie Cu: "An Xin memang sempurna. Siapa yang tidak suka..?"
Liang Hai: "Beruntung sekali Huan Yong.. bisa berjodoh abadi dengannya."
Kemudian, Shan Tian menimpali.
Shan Tian: "Tapi.. Huan Yong dan An Xin memang saling mencintai."

Sebagai hukumannya, mantan Dewa 3 Mata, Er Lang dikurung di Goa Ni Cie untuk 500 tahun ke depan. Setelah itu, akan menjadi manusia biasa di Bumi.

An Xin terkejut mendengar yang terjadi pada Er Lang. Ia segera ke Ni Cie.
An Xin: "Aku tidak menyangka, kau begitu menyebalkan. Kenapa?"
Er Lang: "Sebaiknya kau kembali ke Bumi. Temani Bidadaramu."
An Xin: "Aku tidak mengerti bagaimana jalan pikiranmu. Kau telah menggali lubang yang sangat dalam. Sulit untuk kembali."
Er Lang menatap An Xin. Ling, ia hanya punya dua mata.
Er Lang: "Perlu kau tau, An Xin.. Aku mencintaimu. Sama seperti Huan Yong."
An Xin tidak tahan lagi. Ia pun meninggalkan Er Lang.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

An Xin melihat Liang Lian tertidur dengan tubuh masih terkubur hingga leher.
An Xin: "Huan Yong.. aku ingin kau peluk.. aku rindu sekali padamu.."
Ia menggali tanah yang mengubur tubuh Liang Lian dengan kedua tangannya.
An Xin: "Aku benar-benar rindu padamu.."
Liang Lian terbangun. Ia melihat yang dilakukan An Xin.
An Xin: "Aku tidak mau terus seperti ini. Aku tidak tahan lagi.."
Liang Lian tidak mengerti yang diucapkan An Xin.
Liang Lian: "Kau kenapa, Nona?"
An Xin terkejut mendengar teguran Liang Lian. Buru-buru ia menghapus air matanya.
An Xin: "Tidak apa-apa. Aku sedang mencoba mengeluarkanmu dari sini."
Liang Lian: "Tapi, kau kan perempuan. Suruh orang lain saja.."
Liang Lian: "Apa kau tidak malu, orang lain melihatmu seperti ini?"
Liang Lian: "Benar juga. Tapi, kau tidak perlu menggalinya untukku."
An Xin: "Tidak apa-apa. Musim dingin segera tiba. Aku tidak bisa membiarkanmu jadi beku.."
Ia terus menggali dan menggali. Hingga kedua tangannya terluka. Ia tak peduli. Liang Lian pun bisa keluar dari tanah.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Liang Lian: "Terimakasih, Nona.."
Ia menyentuh kedua tangan An Xin.
Liang Lian: "Kedua tanganmu.. terluka."
An Xin: "Tidak apa-apa.. sebentar juga sembuh.
Liang Lian membawa An Xin ke rumahnya. Mengobati lukanya, dan merawatnya.
Liang Lian: "Sebenarnya.. kau berasal dari mana?"
An Xin: "Tien Ni.."
Liang Lian: "Di mana itu?"
An Xin: "Sangat jauh dari sini.. Sebuah tempat yang tidak bisa dijangkau oleh hari, minggu, dan bulan. Bila beruntung, 300 tahun baru sampai."
Liang Lian: "Mana ada tempat seperti itu di dunia ini? Kecuali Langit."
An Xin tersenyum.
An Xin: "Pokoknya.. aku berasal dari tempat yang sangat jauh.."
Kemudian, ia menatap Liang Lian, dengan tatapannya kepada Huan Yong. Rindu itu semakin bergejolak.
An Xin: "Sudah malam.. Aku ingin istirahat."
Liang Lian: "Baiklah. Aku.. juga ingin istirahat."
An Xin menyihir Liang Lian supaya mengantuk, dan segera tidak pulas.
Setelah memastikan Liang Lian terlelap dan sulit bangun, inilah kesempatan An Xin. Ia memeluk tubuh Liang Lian sambil menangis.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

An Xin: "Huan Yong.. aku rindu sekali padamu. Aku tau, jiwamu mendengarku. Huan Yong, aku tidak tahan lagi. Taukah kau, yang terjadi di Istana Langit? Pada Cing Ce dan Er Lang? Aku hanya ingin hidup untukmu. Izinkan aku ada hanya untukmu. Setelah kita bertemu lagi nanti, aku hanya ingin kau yang mencintaiku. Hanya kau yang menyayangiku. Hanya kau yang bersedia hidup dan mati untukku. Jangan ada yang lain. Aku tak ingin jadi sempurna, bila harus mengecewakanmu. Aku lebih baik mati, bila kau marah padaku.."
Setelah puas menangis dan meratap, An Xin kembali ke kamarnya. Ia duduk di depan cermin. Melihat wajahnya yang begitu cantik.
An Xin: "Kecantikanku hanya membawa petaka untuk orang lain. Sebaiknya, aku tidak usah cantik lagi.."
Ia mengambil pisau di meja. Lalu, menggores pipi kirinya dengan empat sayatan. Memang sangat sakit dan perih. Tapi, hati An Xin lumayan lega.
An Xin: "Semoga bekasnya tidak hilang. Dengan begini, aku akan menjadi bidadari paling jelek."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Beberapa saat kemudian..
An Xin terlelap dengan mata yang masih tergenang air mata dan wajah yang masih berlumur darah dari pipinya.
Dalam tidurnya, ia bermimpi. Ia melihat Huan Yong. Pria itu tidak tersenyum. Di wajahnya nampak sekali, kalau dia begitu sedih.
Huan Yong: "An Xin.. apa yang kau lakukan? Kau putus asa? Tapi kenapa harus seperti ini? Kau menyakiti dirimu sendiri. An Xin, aku mengerti yang kau rasakan. Jiwaku juga menderita. Kita sama-sama menderita. Bangkitlah, kekasihku..! Bangkitlah dari keterpurukan ini! Lanjutkan hidupmu! Karena aku ingin kita bersama kembali."
Berangsur-angsur bayangan Huan Yong hilang di antara hujan deras dan kabut yang kian menebal.
An Xin: "Huan Yong.. Aku tidak tahan lagi.."

Liang Lian terkejut melihat wajah An Xin. Di pipinya ada beberapa sayatan. Lukanya belum kering.
Liang Lian: "An Xin, wajahmu kenapa?"
An Xin menjawabnya dengan suara pelan.
An Xin: "Tidak apa-apa.."
Liang Lian ingin bertanya lebih lanjut. Namun, An Xin langsung mengalihkan pembicaraan.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

13

An Xin: "Aku mau membagikan mantao untuk anak jalanan. Sebaiknya, kau ikut aku saja.."
An Xin menggandeng tangan Liang Lian. Tapi, pria itu melepaskan tangannya.
Liang Lian: "Tunggu dulu! Kau mengajakku ke mana?"
An Xin: "Membagikan mantao untuk anak jalanan. Kenapa?"
Liang Lian: "Untuk orang-orang malas itu? Oh.. aku tidak mau.."
An Xin sadar. Meski Liang Lian baik padanya, tapi hatinya tetaplah hati Liang Lian yang jahat.
An Xin: "Ikut saja dulu. Kalau kau tidak betah, kau boleh pergi."
Liang Lian pun ikut.
Mereka ke pasar membeli dua keranjang penuh mantao.
Liang Lian: "An Xin, yang kau lakukan adalah buang-buang waktu. Kau hanya memanjakan mereka. Dan mereka akan terus malas."
An Xin: "Ini bukan masalah malas. Nasib mereka saja yang kurang beruntung. Tapi, kalau ada yang berbaik hati mau membantu mereka, dengan memberi pekerjaan yang baik pula, pasti mereka tidak semalas yang kau pikir.."
Liang Lian: "Kau selalu punya jawaban untuk menentang pendapatku."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

An Xin: "Karena pendapatmu itu keliru. Jadi, aku punya kewajiban untuk memberikan pendapat yang benar."
Mereka mulai beradu argumen. An Xin: "Coba kau pikir. Gunakan sisi baikmu. Apakah pantas, kau bilang mereka malas?"
Liang Lian: "Baiklah.. baiklah.. Aku mengaku kalah."
An Xin tersenyum.
Mereka mulai membagikan mantao pada anak-anak jalanan yang sedang mengemis.

Di Istana Bidadari..
Wei Ping mondar-mandir di aula. Sepertinya, ada yang dipikirkan. Yi Qun menegurnya.
Yi Qun: "Kau kenapa, Wei Ping?"
Wei Ping: "Aku.. mencemaskan An Xin. Belakangan ini, aku merasakan semacam firasat. Entah baik atau buruk. Pokoknya, aku cemas sekali."
Yi Qun mengeluarkan Mangkuk Ajaibnya, dan melihat keadaan An Xin bersama Liang Lian.
Yi Qun: "Aku rasa.. dia baik-baik saja."
Kemudian, Wei Ping melihat ada yang aneh di wajah An Xin.
Wei Ping: "Kenapa dengan wajah An Xin?"
Yi Qun juga heran saat menyadari itu. Wajah An Xin terluka.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

ini beneran cerita buatan kamu kalkal? weeww, bisa memikirkan hal-hal yang kayak gini, keren, kalah misa :huaa
OPnya keren pas dimulai An xinnya bernyanyi, kata-kata awal dan berkata "mungkin senarnya menipis" great Be ge Te!
tapi, setelah itu agak bingung, mungkin karena banyak nama2 yang susah untuk dibaca, kwakwa, maapkan saia penglafalan saia memang selalu dapat nilai merah, fufufu
oiya awalnya juga pas liat bacaan kalkal yang di OP "cerita ini akan berhubungan dengan kera sakti, tom san chong, kaisar langit" kwakwa misa kira itu bercanda, ternyata beneran yak ada di hal sebelumnya kan, fufufu
manthap, lanjutkaaaaan!!!
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

hehehe nah ini gue agak bingung ama covernya :D cuman udah ada bayangan bakal seperti apa -_-a

hehehe iya Misa.. keren pokoknya.. bakal jadi saingannya Queen Seon Duk.. hahahaha strategi perangku juga lumayan loh :D
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Yi Qun: "Dia tidak mungkin dilukai manusia biasa."
Wei Ping: "Lalu.. bagaimana sekarang?"
Yi Qun: "Ayo, kita tanya langsung pada An Xin."
Wei Ping menganggukkan kepala.
Saat mereka sampai di depan istana, mereka bertemu dengan Cheng Jie dan Ci Fei.
Ci Fei: "Kalian mau ke mana?"
Yi Qun: "Kami mau menemui An Xin."
Wei Ping: "Ada sesuatu yang terjadi padanya."
Cheng Jie: "Memangnya ada apa?"
Yi Qun: "Seperti ada yang melukai wajahnya. Dan itu, membuat kami sangat cemas."
Cheng Jie: "Kami ikut kalian menemui An Xin."
Mereka pun pergi ke Ling An.

Senja telah tiba. An Xin duduk di serambi belakang rumah. Tidak jauh darinya, Liang Lian sedang membersihkan pedang.
Kemudian, diam-diam An Xin menyihir sehelai daun menjadi kecapi 50 senar. Ia mulai bernyanyi.

Senja kini telah tiba
Menghantarkan sore menjadi malam
Bulan dan bintang-bintang siap menjalankan tugasnya
Aku di sini duduk berdua dengan bayangan menatapi waktu
Kapan akan bertemu denganmu lagi
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Gunung-gunung begitu tinggi
Sungai-sungai pun begitu jauh
Melihatmu sudah di depan mata
Tapi aku tak dapat memelukmu
Mengapa..?

Kemudian..
Liang Lian: "Lagu yang sedih. Kau rindu siapa?"
An Xin tersenyum.
An Xin: "Tidak rindu siapa-siapa. Ini.. hanya lagu."
Liang Lian: "Dari mana.. kau dapat kecapi?"
An Xin: "Ng.. kemarin aku memesannya. Tadi baru datang."
Liang Lian: "Oh.. kenapa aku tidak tau?"
An Xin tersenyum lagi. Ia tidak bisa bohong terus.
Lalu, terdengar suara pintu diketuk orang.
An Xin terkejut dengan kedatangan Yi Qun, Wei Ping, Cheng Jie, dan Ci Fei.
An Xin: "Apa yang kalian lakukan?"
Tidak ada yang menjawab. Mereka memperhatikan wajah An Xin.
Wei Ping: "Kenapa bisa seperti ini?"
Yi Qun: "Siapa yang melukaimu? Bilang pada kami, An Xin.."
An Xin: "Tidak. Bukan siapa-siapa. Tapi aku sendiri."
Ci Fei: "Kenapa, An Xin?"
Cheng Jie: "Iya. Kalau kau ada masalah, tidak perlu sampai melukai wajah seperti itu, kan?"
An Xin mengajak mereka bicara di suatu tempat, agak jauh dari rumah Liang Lian."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

An Xin: "Aku melakukan ini, agar tak ada lagi yang celaka karena kecantikanku. Aku tidak ingin jadi sempurna.."
Wei Ping: "Tapi, An Xin.."
An Xin: "Aku ingin.. hanya Huan Yong yang mencintaiku."
Yi Qun: "Kalau Huan Yong melihat keadaanmu ini, disangkanya, kami tidak menjagamu dengan baik."
Ci Fei: "Ya. Dia akan menyalahkan kami."
An Xin: "Tidak akan. Aku yakin, Huan Yong pasti mengerti keadaanku.."
Cheng Jie: "Sebaiknya, obati lukamu dengan baik. Jangan berpikir yang aneh-aneh. Kecantikan adalah harta yang sangat berharga bagi wanita."
An Xin menggelengkan kepala.
An Xin: "Aku tidak mau.."
Mereka semua kehabisan akal. An Xin sudah mantap dengan keputusannya.
Yi Qun: "Ya sudahlah.. Kami tidak khawatir lagi. Tapi, kau tetap harus jaga dirimu baik-baik."
An Xin: "Iya, aku tau."
Wei Ping: "Jangan menambah luka lagi di wajahmu. Mengerti?"
An Xin tersenyum.
Cheng Jie: "Kalau kau butuh bantuan untuk mengatasi Liang Lian, bilang saja pada kami."
An Xin: "Kalian tidak perlu khawatir.."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

An Xin kembali ke rumah Liang Lian. Ia melihat pria itu duduk membaca buku.
An Xin: "Apa yang kau baca?"
Liang Lian: "Cerita tentang sepasang bidadari dan bidadara yang dianugrahi Jodoh Abadi."
Jodoh Abadi.. An Xin terhenyak mendengarnya.
Liang Lian: "Sungguh konyol. Mana ada Jodoh Abadi? Setelah mati, ya habislah jodoh itu."
An Xin bisa maklum dengan pendapat Liang Lian.

Di tempat lain, yaitu di Taman Teratai, hidup seorang penentang Budha bernama Ng Lam, bersama para anak buahnya. Ng Lam adalah siluman buaya. Ia sangat berkuasa di Taman Teratai itu. Anak buahnya berupa siluman kecoa, kadal, tikus, dan macam-macam siluman menjijikkan lainnya."
Kali ini, ia sedang berpesta arak.
Ng Lam: "Mari semuanya.. kita minum arak sampai puas!"
Siluman cacing betina Ciu Yin melayaninya.
Ng Lam: "Lezat sekali.."
Beberapa anak buahnya ikut minum. Si Yi (kadal), Lau Su (tikus), dan Si Su (kecoa).
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Si Yi: "Kak Ng.. salah satu bidadara sudah terjebak, dan dihukum turun ke bumi menjadi manusia jahat selama 20 kehidupan."
Lau Su: "Di Istana Langit juga sudah kehilangan Dewa 3 Mata, dan belum ada penggantinya."
Si Su: "Ayo, kita kacaukan Langit, sebelum mereka memulihkan keadaan."
Ng Lam: "Kita harus menyingkirkan Kera Sakti. Lalu Bidadari He Yi Qun, dan Zhao Suo Cin. Bidadara Su Cheng Jie, Su Jie Cu, dan Ai Shan Tian. Setelah itu, culik bidadari Zhao An Xin. Kita main dulu dengannya. Setelah itu baru kita bunuh dia."
Lau Su: "Tapi, bagaimana dengan Bidadara Ai Huan Yong?"
Ng Lam: "Itu akan jadi urusanku!"
Ia tertawa.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

14

An Xin mengajak Liang Lian beramal lagi. Kali ini memberikan sumbangan untuk orang-orang yang tinggal di rumah penampungan.
Lagi-lagi, Liang Lian menyebut mereka malas.
An Xin: "Kau lihat, di penampungan ini.. rata-rata anak kecil dan orang lanjut usia. Mereka bisa kerja apa? Anak-anak.. harus hidup di dunia anak-anak dengan baik. Iya, kan?"
Liang Lian: "Bagaimana dengan yang lanjut usia?"
An Xin: "Mereka mulai lemah. Lebih mudah lelah. Siapa yang mau mempekerjakan orang yang lemah dan mudah lelah? Sebaiknya mereka menghabiskan masa tua dengan tenang, kan?"
Liang Lian: "Jawaban yang bagus. Karena itulah, aku betah ikut denganmu melakukan hal seperti ini."
An Xin tersenyum.

Tanpa disadari, dari balik pepohonan rindang, seekor kadal mengawasi mereka. Dia adalah Si Yi.

Anak-anak di penampungan senang menyambut kedatangan An Xin dan Liang Lian.
An Xin: "Adik-adik, kakak membawakan makanan, pakaian, dan keperluan lainnya untuk kalian."
 
Back
Top