Cek Ban, Mudik Aman

nurcahyo

New member
Cek Ban, Mudik Aman


Kapanlagi.com - Kegembiraan Lebaran sudah terbayang di pelupuk mata. Handai taulan tidak sabar untuk berjumpa. Persiapan mudik hampir rampung. Tapi jangan lupa untuk cek kondisi tekanan angin ban.

Tekanan angin ban kurang, seringkali diabaikan, padahal potensial menyebabkan kecelakaan fatal. Bukan hanya di Indonesia, di AS yang kesadaran terhadap safety sudah tinggi-pun hal ini masih sering terjadi. Penelitian terakhir yang dilakukan NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration), menemukan 27% mobil dan 32% light truck (termasuk minivan dan SUV) melaju di jalan dengan satu atau lebih bannya dalam kondisi kempes.

Ban kempes menyebabkan dinding ban tertekuk sedemikian rupa, sehingga meningkatkan panas dalam ban yang bisa berakhir dengan pecah ban. Selain itu, ban lebih cepat aus yang akan mengurangi kemampuan handling dan daya angkut, serta meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Banyak kasus kecelakaan yang sebenarnya bisa dihindari, bila pengemudi rajin mengecek kondisi ban. Masalahnya, mengetahui kondisi tekanan angin ban tidak dilakukan secara visual. Lebih-lebih pada ban modern. Menyusupnya udara keluar dari ban, pada kenyataannya berlangsung sedikit demi sedikit, hingga tidak disadari pengemudi.

Semua ban, seperti yang diungkapkan produsen-produsen utama, ban mobil tidak ada yang 100% mampu menahan udara tetap dalam ban. Setiap ban kehilangan rata-rata 7 Psi (Pounds per square inch) per tahun.

Angka itu setara dengan pengujian yang dilakukan Consumer Report. Consumer Report menguji 108 ban dari 36 merek 18 model yang di isi udara dengan tekanan tertentu, setelah sebelumnya dipastikan ban tidak dalam keadaan bocor.

Seluruh ban disimpan dalam ruangan yang sama, dalam temperatur kamar (sekitar 27derajat celcius). Dengan alat ukur tekanan angin ban yang sangat presisi, tekanan masing-masing ban dicatat tiap bulan.

Ternyata, setelah enam bulan tidak satu pun ban yang tekanan anginnya sama dengan kondisi awal percobaan. Semuanya berkurang. Rata-rata tekanan yang hilang 4.4 Psi, dengan rentang mulai 3 Psi hingga 8 Psi.

Yang menarik, tidak ada korelasi antara harga/performa dengan hilangnya tekanan angin ban. Disimpulkan udara menerobos keluar selain dari lobang-lobang sangat kecil di seputar velg dan pentil, juga menyusup keluar lewat dinding ban.

Sedikit tip:

- Belilah alat pengukur tekanan ban yang baik.

- Ukurlah tekanan masing-masing ban secara berkala setiap bulan.

- Pertahankan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrik pembuat mobil.

- Pengguna sering salah kaprah, menggunakan patokan tekanan angin ban maksimal seperti yang tertera di dinding ban.

Jangan lupa tekanan angin ban bervariasi sesuai temperatur udara, biasanya terjadi perubahan 1 ? 2 Psi setiap perubahan 10 derajat. Jadi kalau sudah lupa kapan terakhir kali mengecek tekanan angin ban, sebaiknya kini dicek lagi.
 
Tekanan ban harus aman dan jangan sampai kurang atau lebih. Karena memang semua itu membutuhkan kenyamanan dalam berkendara.
 
Back
Top