nurcahyo
New member
Aplikasi Teknologi Militer ke Sedan Keluarga
Kapanlagi.com - Dunia sedang menyaksikan betapa canggihnya teknologi militer Pasukan Koalisi pimpinan AS di Irak. Bom-bom pintar mengunci sasarannya, peluru kendali yang diarahkan satelit hingga kacamata infrared, penjejak panas tubuh untuk pertempuran malam hari.
Perang mendorong militer mengembangkan teknologi baru yang lebih efisien menghancurkan musuh. Terobosan teknologi sering dari laboratorium militer.
Di masa damai, teknologi ini kemudian dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. Termasuk industri otomotif yang memanfaatkan teknologi militer itu guna meningkatkan safety mobil.
Mereka berlomba-lomba mengadaptasi teknologi pengarah (guidance) dan sistem kendali agar bisa menjadi semacam autopilot untuk mobil.
Seperti misil yang digunakan di Iraq, yang bisa terbang hanya beberapa meter diatas tanah dan bergerak mengikuti kontur permukaan tanah dengan kendali satelit. Pakar otomotif ingin mencangkokkan sistem itu di mobil agar bisa melesat di jalan tol, berbelok, mengerem, ngebut dengan sedikit, -bahkan tanpa- bantuan pengemudi.
Seperti misil, teknologi ini menggantungkan diri pada satelit Global Positioning System (GPS) untuk menjejak rute serta radar untuk mengubah kecepatan sesuai kondisi lalulintas.
Produsen mobil juga berharap pada teknologi militer agar mobil mereka bisa ?menilai? situasi lingkungan kendaraan saat itu. Data itu dimasukkan ke komputer utama yang otomatis mengevaluasi kondisi sekitar dan membantu pengemudi untuk membuat keputusan atau memicu piranti mobil yang lain untuk bekerja.
Seperti misalnya sistem yang mampu mengerem lebih keras daripada yang dapat dilakukan pengemudi bila sensor mobil mendeteksi situasi gawat.
Kini mereka berharap teknologi lebih baik. Misalnya sebuah mobil dapat mendeteksi mobil lain yang melaju kencang dari arah berlawanan dan potensial membentur mobil pertama. Secara otomatis sistem akan mengencangkan sabuk pengaman dan melakukan pengereman mendadak sebelum pengemudi bisa memberikan respon terhadap kondisi itu.
Saat ini sejumlah teknologi militer sudah diaplikasikan di sedan keluarga seperti:
GPS yang menyediakan peta dan petunjuk rute pada sistem navigasi mobil. Saat ini ada aneka jenis, dari yang sederhana hingga yang mahal dan canggih. Acura TSX yang baru diluncurkan menawarkan sistem navigasi canggih yang harganya US$2000.
Night vision, dengan perangkat ini pengemudi dapat melihat lebih jauh dari jangkauan lampu mobil. Sistem ini menggunakan penjejak panas tubuh untuk menghasilkan citra objek. Satu-satunya model yang menawarkan perangkat ini adalah Cadillac DeVille. Night vision Cadillac ini buatan Raytheon, perusahaan senjata yang salah satu misilnya jatuh di pasar Baghdad. Selain Cadillac DeVille, perangkat ini juga dipakai kalangan militer dan polisi.
Head-up display; Dengan sistem ini, informasi-informasi penting terlihat mengawang di kaca depan pengemudi. Jadi pengemudi tidak perlu mengalihkan pandangannya dari jalan. Teknologi ini pertamakali digunakan pada pesawat tempur. Hughes Aircraft, bekas anak perusahaan GM yang kini dikuasai Raytheon, mengembangkan sistem ini untuk mobil buatan GM (Pontiac Bonneville, Grand Prix dan Buick Park Avenue). Selain itu BMW juga pernah mengaplikasikan pada kaca helm pembalap F1 BMW-William, Ralf Schumacher sebelum ditawarkan sebagai option pada BMW Seri 5 mendatang.
Smart cruise control, juga disebut adaptive cruise control, menggunakan radar atau laser untuk menjaga agar mobil tetap berada pada jarak yang aman dengan kendaraan lain didepannya. Sistem ini bisa mengerem atau memacu hingga kecepatan yang diset dengan tetap menjaga jarak aman terhadap mobil lain. Sistem ini banyak digunakan mobil-mobil mewah seperti Lexus LS430 dan VW Phaeton.
Tire pressure monitors, berfungsi mengingatkan pengemudi bila tekanan angin ban terlalu rendah hingga membahayakan pengendara. Banyak digunakan kendaraan militer seperti Humvee, dan mulai akhir tahun ini, semua mobil di AS harus menggunakan sistem ini.
Parking alarm, radar pada bumper belakang dan kadang-kadang juga dipasang di depan akan mengeluarkan suara dan cahaya yang memperingatkan pengemudi bahwa ada penghalang yang tidak terlihat.
Kapanlagi.com - Dunia sedang menyaksikan betapa canggihnya teknologi militer Pasukan Koalisi pimpinan AS di Irak. Bom-bom pintar mengunci sasarannya, peluru kendali yang diarahkan satelit hingga kacamata infrared, penjejak panas tubuh untuk pertempuran malam hari.
Perang mendorong militer mengembangkan teknologi baru yang lebih efisien menghancurkan musuh. Terobosan teknologi sering dari laboratorium militer.
Di masa damai, teknologi ini kemudian dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. Termasuk industri otomotif yang memanfaatkan teknologi militer itu guna meningkatkan safety mobil.
Mereka berlomba-lomba mengadaptasi teknologi pengarah (guidance) dan sistem kendali agar bisa menjadi semacam autopilot untuk mobil.
Seperti misil yang digunakan di Iraq, yang bisa terbang hanya beberapa meter diatas tanah dan bergerak mengikuti kontur permukaan tanah dengan kendali satelit. Pakar otomotif ingin mencangkokkan sistem itu di mobil agar bisa melesat di jalan tol, berbelok, mengerem, ngebut dengan sedikit, -bahkan tanpa- bantuan pengemudi.
Seperti misil, teknologi ini menggantungkan diri pada satelit Global Positioning System (GPS) untuk menjejak rute serta radar untuk mengubah kecepatan sesuai kondisi lalulintas.
Produsen mobil juga berharap pada teknologi militer agar mobil mereka bisa ?menilai? situasi lingkungan kendaraan saat itu. Data itu dimasukkan ke komputer utama yang otomatis mengevaluasi kondisi sekitar dan membantu pengemudi untuk membuat keputusan atau memicu piranti mobil yang lain untuk bekerja.
Seperti misalnya sistem yang mampu mengerem lebih keras daripada yang dapat dilakukan pengemudi bila sensor mobil mendeteksi situasi gawat.
Kini mereka berharap teknologi lebih baik. Misalnya sebuah mobil dapat mendeteksi mobil lain yang melaju kencang dari arah berlawanan dan potensial membentur mobil pertama. Secara otomatis sistem akan mengencangkan sabuk pengaman dan melakukan pengereman mendadak sebelum pengemudi bisa memberikan respon terhadap kondisi itu.
Saat ini sejumlah teknologi militer sudah diaplikasikan di sedan keluarga seperti:
GPS yang menyediakan peta dan petunjuk rute pada sistem navigasi mobil. Saat ini ada aneka jenis, dari yang sederhana hingga yang mahal dan canggih. Acura TSX yang baru diluncurkan menawarkan sistem navigasi canggih yang harganya US$2000.
Night vision, dengan perangkat ini pengemudi dapat melihat lebih jauh dari jangkauan lampu mobil. Sistem ini menggunakan penjejak panas tubuh untuk menghasilkan citra objek. Satu-satunya model yang menawarkan perangkat ini adalah Cadillac DeVille. Night vision Cadillac ini buatan Raytheon, perusahaan senjata yang salah satu misilnya jatuh di pasar Baghdad. Selain Cadillac DeVille, perangkat ini juga dipakai kalangan militer dan polisi.
Head-up display; Dengan sistem ini, informasi-informasi penting terlihat mengawang di kaca depan pengemudi. Jadi pengemudi tidak perlu mengalihkan pandangannya dari jalan. Teknologi ini pertamakali digunakan pada pesawat tempur. Hughes Aircraft, bekas anak perusahaan GM yang kini dikuasai Raytheon, mengembangkan sistem ini untuk mobil buatan GM (Pontiac Bonneville, Grand Prix dan Buick Park Avenue). Selain itu BMW juga pernah mengaplikasikan pada kaca helm pembalap F1 BMW-William, Ralf Schumacher sebelum ditawarkan sebagai option pada BMW Seri 5 mendatang.
Smart cruise control, juga disebut adaptive cruise control, menggunakan radar atau laser untuk menjaga agar mobil tetap berada pada jarak yang aman dengan kendaraan lain didepannya. Sistem ini bisa mengerem atau memacu hingga kecepatan yang diset dengan tetap menjaga jarak aman terhadap mobil lain. Sistem ini banyak digunakan mobil-mobil mewah seperti Lexus LS430 dan VW Phaeton.
Tire pressure monitors, berfungsi mengingatkan pengemudi bila tekanan angin ban terlalu rendah hingga membahayakan pengendara. Banyak digunakan kendaraan militer seperti Humvee, dan mulai akhir tahun ini, semua mobil di AS harus menggunakan sistem ini.
Parking alarm, radar pada bumper belakang dan kadang-kadang juga dipasang di depan akan mengeluarkan suara dan cahaya yang memperingatkan pengemudi bahwa ada penghalang yang tidak terlihat.
