Vaksin Nikotin Membantu Pecandu Tinggalkan Kebiasaan Merokok

andy_baex

New member
ORLANDO-MIOL: Satu jenis vaksin baru yang akan bekerja melawan nikotin akan membantu para pecandu rokok untuk melepaskan diri dari kebiasaan buruk tersebut, demikian disampaikan para peneliti dari Swiss seperti yang dilaporkan media massa, Ahad.

Sejumlah tes masih diperlukan namun dari uji terhadap para pecandu berat rokok memperlihatkan 40 persen mampu meninggalkan kebiasaan buruk mereka selang enam bulan setelah vaksin diberikan, demikian dikatakan para peneliti.
Para peneliti dari lembaga Cytos Bioteechnology AG plans telah memasuki penelitian tahap III yang bertujuan untuk memperlihatkan vaksin tidak hanya aman namun juga berhasil dalam mengatakasi kecanduan merokok, dan direncanakan akan mulai dipasarkan pada tahun 2010, demikian dikatakan direktur Cytos Dr Wolfgang Renner .

Berbicara di depan Masyarakat Klinik Onkologi Amerika (Serikat), Dr Jacques Cornuz dari rumah sakit Universitas Laussane mengatakan vaksin nikotin dibuat berdasarkan bakteriophage yaitu satu jenis virus yang menyerang bakteri.

Lembaga Cytos telah membuat vaksin yang menggunakan bagian dari protein dari virus tersebut yang direkayasa secara genetika untuk merangsang sistem kekebalan tubuh terhadap nikotin. Pasien yang menerima vaksin tersebut dapat merangsang antibodi yang dapat menetralisir nikotin. "Sehingga para pecandu tersebut tidak meresasa membutuhkan rokok untuk membuat dirinya merasa nyaman," kata Cornuz dalam wawancara.


Untuk penelitian tahap II berusaha menemukan vaksin yang aman dan juga dapat diterima oleh tubuh. Tim Cornuz melakukan percobaan terhadap 341 orang pecandu berat dan 239 diantaranya menolak menggunakan theraphi pengganti nikotin antara lain permen karet atau kembang gula.

Dua per tiga dari mereka menerima vaksin dengan dosis lima kali dan bervariasi selama empat bulan. Sepertiga menerima placebo yaitu sejenis obat yang secara farmakologis tidak bekerja secara efektif namun memberikan perasaan melepaskan pasein dari penderitaannya karena pasien menaruh kepercayaan akan kemampuan atau efektifitas obat tersebut. Keseluruhan dari jumlah pasien tersebut dianjurkan oleh para dokter yang merawat mereka agar melepaskan diri dari kebiasaan merokok.

Tim Cornuz menguji dan meneliti para pasien yang rela menjadi kelinci percobaan vaksin yang dapat menimbulkan reaksi antibodi, dan menemukan pada sebagian orang, vaksin itu membuat reaksi antibodi menangkal nikotin jauh lebih banyak dari yang lainnya.

Mereka yang menghasilkan antibodi yang lebih banyak setelah diberi vaksin juga adalah mereka yang masuk kelompok yang paling mudah berhenti dari kebiasaan merokok, dengan jumlah sebesar 57 persen.

Semua pecandu rokok yang menerima vaksin nikotin memiliki reaksi antibodi terhadap nikotin yang sangat bervariasi.Tak satupun dari pecandu berat yang menerima placebo memghasilkan antibodi terhadap nikotin walaupun 31 persen diantaranya mampu melepaskan diri dari ketergantungan nikotin selang 24 pekan setelah pemberian vaksin dilakukan.

Rennner mengatakan pihaknya juga menginginkan dapat memproduksi vaksin yang dapat menangani tekanan darah tinggi dan penyakit Alzheimer. Menurutnya vaksin bagi para penderita penyakit tekanan darah tinggi akan ditujukan khusus kepada angiotensin 2 yaitu protein yang mengatur kelancaran peredaran darah, yang pada pasien penderita penyakit hipertensi diberikan obat yang dikenal di pasar dengan nama angiotensin 2 inhibitor.

Renner mengatakan pasien tekanan darah tinggi tidak selalu meminum obat mereka secara teratur dan ia yakin vaksin tersebut dapat lebih diandalkan untuk mengatur tinggi rendahnya tekanan darah.

Merokok adalah hal yang bersifat ketergantungan dan secara rata rata memerlukan upaya yang luar biasa untuk menghentikannya. Merokok merupakan penyebab utama dari penyakit kanker dan berbagai penyakit jantung yang menyebabkan kematian 5 juta orang setiap tahunnya menurut organisasi kesehatan internasional, WHO. (Ant/OL-1)

Sumber: Media Indonesia-online
 
Back
Top