Atur Menu dan Pola Makan

BambangAja

New member
Atur Menu dan Pola Makan
Kenali fase sistem pencernaan sebelum mengkonsumsi makanan.


Berbagai variasi hidangan disediakan saat berbuka. Makanan makanan itu memang menggiurkan namun
belum tentu sehat.Muhammad SAW bersabda, ‘Perut adalah rumah segala penyakit
penjagaan atas makanan adalah pengobatan. Permulaan segala .penyakit adalah mengisi perut
dengan berlebihan. Anggota Ikatan Dokter Pemerhati Pengobatan Timur, dr Sukarliono, menjabarkan cara
memilih makanan sehat kala berpuasa. ia menyebutkan, sistem pencernaan dibagi dalam tiga fase, yaitu saat pukul 04,00 hingga 12.00
sebagai fase pembersihan. Pukul 12.00 sampai 20.00 itu fase mencerna, dan pukul 20.00 hingga 04.00 adalah fase penyusunan.

Karena itulah, Menurut dr Sukarliono, saat sahur sebaiknya kita jangan mengonsumsi makanan yang terlalu berat.
Bahkan, kalau bisa tidak makan nasi. ‘Cukup minum susu kedelai, jangan susu sapi karena tidak bisa dicerna. Ditambah dengan makan pisang

jelasnya.
Bisa juga makan nasi, namun dalam jumlah yang tidak banyak.
Nasi mi sebaiknya ditambah dengan lauk pauk yang bagus dan mengandung kedelai,
seperti tempe. ‘Hindari konsumsi daging atau ayam, karena susah dikunyah,
dan akhirnya akan terjadi pembusukan. Makanlah sayur-sayuran yang banyak,” jelasnya.
Jika ingin makan telur, yang baik adalah didadar setengah matang.
Telur seperti jul lembut dan mudah dicerna. Selain itu, minum merupakan kebutuhan yang sangat penting,
misalnya 3-4 gelas air putih ataupun jus saat sahur.


Menu buka
Sedangkan untuk berbuka, dr Sukarlino menganjurkan di awali
dengan makanan manis, seperti kolak. “mi berfungsi untuk menaikkan gula darah. Habis turun dinaikan dulu, ‘katanya.
Setelah itu, Shalat Maghrib dahulu, supaya memberi kesempatan pada tubuh untuk bersiap. ‘Karena peneernaan merupakan pekerjaan yang berat,” katanya.
Untuk makanan ringan (snack), Ia menganjurkan asupan yang dikukus.
Makanan seperti mi jauh lebih baik daripada yang digoreng. “Makanan atau tepung yang digoreng itu mengandung acrilmida toksin,
dan mi akan membebani liver. Kita akan jadi lemah/’ katanya.
Setelah selesai shalat, barulah makan berat. Tidak apa mengonsumsi nasi asalkan tidak banyak, dua eentong cukup,
kalau bisa satu centong, Untuk lauk, pilihanya


sama, hindari daging dan ayam. “Untuk minum pun sama, sebaiknya empat gelas, bisa minum es buah atau air putih,” katanya.
Dilanjutkan dengan shalat tarawih. Sehabis tarawih, bisa mengonsumsi buah. Misalnya pepaya, nanas,
atau yang lebih bagus adalah apel karena mengandung banyak serat.
“Kita inemang harus banyak mengonsumsi sayur dan buah. Supaya proses
pembuangan lancar, toksin rendah, dan beban liver ringan,” ujarnya.
Menu makanan sehat seperti mi bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
di luar bulan puasa.


Kandungan kalori
Sementara dr Siti Setiati menawarkan menu berbeda, yaitu yang mengandung 1.700 kalori.
Saat sebelum shalat Maghrib, makanlah kurma sebanyak tiga buah dan slada buah satu mangkuk keel.
Setelah shalat Maghrib, barulah makan makanan berat seperti nasi 1,5 piring,
opor ayam satu potong, pepes tahu tiga sendok makan, sayur sop satu mangkuk,
dan pisang satu buah.ia menambahkan, sesudah shalat Tarawih,
kita bisa mengonsumsi roti tawar dua iris, dengan setengah butir telur.
Sedangkan saat sahur, kita bisa makan nasi 1,5 piring, semur daging satu potong,
tumis tempe satu potong, sayur asem satu mangkuk, dan jeruk satu buah.








Sumber : TempoNews
 
Back
Top