Jelang operasi keamanan di Irak, 24 tewas akibat bom mobil

naruto

New member
Jelang operasi keamanan di Irak, 24 tewas akibat bom mobil
Baghdad (Espos)
Tiga bom mobil meledak di Baghdad, Senin (5/2), menewaskan 24 orang serta melukai puluhan lainnya. Sementara itu, kelompok bersenjata menyerang kawasan Sunni serta terlibat bentrokan dengan warga setempat dan membakar sejumlah rumah.
Aksi kekerasan tersebut terjadi sehari setelah keluarnya pernyataan komandan militer AS di Irak yang menyebut akan segera menerapkan operasi gabungan di negara tersebut.
Ledakan yang terjadi Senin kemarin, membidik sebuah stasiun pengisian bahan bakar di kawasan Saidiya yang penduduknya terdiri atas campuran warga Syiah dan Sunni. Dalam insiden tersebut 10 orang tewas dan melukai 62 orang, sedangkan sebuah bom mobil lainnya meledak di sebuah garasi kawasan yang sama hingga menewaskan 6 orang dan melukai 40 lainnya. Ledakan terakhir terjadi di dekat Rumah Sakit Anak Andalus di pusat Kota Baghdad, menewaskan enam orang dan melukai sembilan orang.
Di lain tempat, dua anggota kunci organisasi Syiah radikal anti-AS pimpinan Moqtada al-Sadr, tewas dalam bentrokan melawan gerilyawan Sunni dan juga pasukan koalisi.
Dengan operasi keamanan Irak yang diperkirakan akan segera berlangsung dalam beberapa hari atau jam ke depan, militer AS menegaskan Letnan Jenderal Abboud Gambar, akan memimpin operasi seperti yang ia umumkan sebulan lalu lewat media. Dia ditunjuk untuk menduduki posisi tersebut atas tekanan dari militer AS, yang menolak pilihan pertama Perdana Menteri Nouri al-Maliki, Letnan Jenderal Mohan al-Freiji.
Gambar akan mempunyai dua wakil dari militer Irak, masing-masing akan ditempatkan di sisi Sungai Tigris yang memisahkan Baghdad utara dan selatan. Kota itu dibagi atas sembilan distrik, di mana ada sebanyak 600 personel pasukan AS di masing-masing distrik untuk mem-back-up pasukan Irak yang akan mengambil alih kepemimpinan keamanan.
Pasukan koalisi AS-Irak tengah menyiapkan untuk meluncurkan operasi perburuan besar-besaran di Baghdad dengan menempatkan sejumlah tank dan kendaraan lapis baja untuk mendukung Garda Nasional, serta kepolisian di berbagai lokasi menuju Sadr City.
Sementara itu di Washington, Presiden Amerika Serikat George W Bush mengajukan bujet baru kepada Kongres senilai US$2,9 triliun. Dari jumlah tersebut, miliaran dolar AS akan digunakan untuk membiayai perang Irak.
Dalam cetak biru anggaran tahun 2008, Bush meminta tambahan untuk diseimbangkan hingga tahun 2012, dengan menekankan pada peningkatan layanan kesehatan, anggaran pendidikan dan pengamanan energi. Irak kemungkinan akan menjadi bahan debat tersendiri dalam pembahasan anggara Bush di hadapan Kongres. - tya/AP
 
Back
Top