Puisi Jepang

shisio

New member
1. Waka (Puisi Jepang)

Waka adalah puisi Jepang yang sudah mempunyai bentuk dan susunan tertentu. Waka lahir pada zaman Joudai. Pada zaman ini belum mengenal system tulisan, karenanya Waka hanya disampaikan secara lisan. Setelah Jepang mengimpor tulisan kanji dari Tiongkok, waka dapat ditulis dengan tulisan yang saat itu disebut dengan manyogana. Puisi Jepang ini pada zaman Joudai terdapat dalam suatu kumpulan puisi yang disebut Manyoshu. Maka tidak berlebihan jika Manyoshu dikatakan sebagai sumber dan jantung dari puisi Jepang untuk zaman-zaman berikutnya sampai sekarang. Setelah zaman Joudai, waka ditulis dengan huruf kanji dan huruf kana.
Contoh waka yang ditulis oleh Arimano Miko, seorang pangeran dan keponakan dari Saimei Tenno yang terdapat dalam Manyoshi
Iwashiro no Hamamatsu ga eo hikimu subi
Masakuku araba matakaheri mimu
Dengan mengikat daun pohon cemara yang tumbuh di pantai Iwashiro, aku berpikir seandainya jiwaku selamat aku pasti dapat melihatnya kembali.

2. Kanshi (Puisi Cina)
Tiongkok adalah panutan Jepang pada zaman kuno dalam segala bidang. Tak heran, mahasiswa pada zaman itu dikirim ke Tiongkok untuk menuntut ilmu di sana. Pada zaman itu jika seseorang dapat mengerti dan menuliskan huruf kanji, serta dapat menggunakannya, maka mereka disebut sebagai orang yang berintelektual. Para intelektual Jepang meniru ilmuwan China dari golongan Shidayu dalam pembuatan puisi. Kumpulan puisi Jepang pertama yang dibuat oleh penyair Jepang disebut Kaifusho. Jika dilihat dari sejarahnya, dapat dikatakan bahwa puisi tersebut merupakan suatu penelitian dan dapat pula dikatakan sebagai tiruan puisi di China.
Pembuat kanshi adalah Otsunamiko. Dia adalah putra kaisar Tenmu dan dikenal sebagai ilmuwan yang pandai di segala bidang. Puisi kanshi mulai sempurna dibuat di Jepang sekitar permulaan abad ke -9. Kanshi ini berbeda dengan yang ada di China karena sangat keras dan lebih mengekspresikan pemikiran dan perasaan orang Jepang. Dengan adanya pembuatan Kanshi di Jepang yang berbeda dari negeri asalnya tersebut, seolah-olah pengaruh kebudayaan China yang sangat besar itu berakhir. Karya-karya yang dapat mewakili kanshi pada akhir abad ke-9 menjelang abad ke-10 ialah karya Sugawara Michizane.

3. Kindaishi (Puisi modern bentuk syair)
Puisi ini berbentuk syair yang timbul akibat pengaruh dari syair barat yang masuk sejak zaman Meiji 15 (1882). Sejak itu berkembanglah bentuk puisi yang sama sekali berbeda dengan bentuk puisi yang sebelumnya. Puisi modern ini tidak terikat oleh jumlah suku kata, baris dan ketentuan-ketentuan lain yang terdapat dalam Tanka, Waka, choka, maupun dalam haiku. Oleh karena itu, bentuk puisis ini disebut shintaishisho atau puisi baru berbentuk syair dengan untaian syair bebas. Pada tahun 1889 timbul syair baru yang romantic berjudul omokage (bayangan hati) yang merupakan kumpulan syair terjemahan dari karya penyair Inggris dan Jerman, yaitu Byron, Goethe, Heine, Shakespeare, dan lainnya. Dengan adanya pembuatan puisi ini, diletakkanlah dasar penulisan dengan gaya klasik romantic dan bahasa yang indah.

4. Syair bebas dan syair beraliran estetis
Pada tahun 1908 bentuk sastra dan puisi dalam syair mendapat pengaruh besar dari aliran naturalism. Gaya pengungkapan ini berbeda dengan gaya sebelumnya. Syair ini bergaya bebas dan berbahasa lisan, yang kemudian dikembangkan oleh Kawaji Ryuko, Soma Gyofu, dan penyair-penyair lainnya. Puisi ini berkembang setelah diperkenalkan melalui majalah Subaru (1910). Kitahara Hakushu, Kinoshita Makutaro, dan Miki Rofu berpindah aliran dari aliran puisi bebas berbahasa lisan dan menjadi puisi bebas berbahasa tulisan yang beraliran estetis.

5. Syair modern pada zaman taisho
Syair pada zaman Taisho awal dipelopori oleh Takamura Kotaro dan kawan-kawan yang mendapat pengaruh dari aliran Shirakabaha. Kelompok ini memiliki gaya pengungkapan idealism. Kemudian menjelang pertengahan zaman Taisho berkembanglah gerakan orang-orang beraliran demokrasi yang dipelopori oleh Shiratori Shogo dan kawan-kawan. Selanjutnya dari perriode pertengahan hingga akhir zaman Taisho, gaya pengungkapannya tertuju pada kegiatan penyair individualism yang dipelopori oleh penyair Hagiwara Sakutaro, Sato Haruo, Horiguchi Daigaku, dan kawan-kawan lainnya.

6. Syair beraliran protelar
Bentuk syair ini timbul bersamaan dengan aliran demokrasi, yang berkembang pada zaman pertengahan Taisho. Dalam perkembangannya, syair ini bergaya penulisan puisi berbahasa lisan. Penyair beraliran ini diantaranya adalah Fukuda Masao, Shiratori Shogo, Momota Shoji, dan Tomita Saika. Aliran ini timbul sebagai lawan dari orang-orang yang tergabung dalam kelompok bakat seni syair yang mereka anggap gaya penuturannya sangat ganjil dengan berbagai ekspresi dan penuturan gaya lisan secara bebas
 
Bls: Puisi Jepang

waah keren..kembaranku...hmm ada aturan khusus ga ya dalam penulisan puisi Jepang?
 
nih puisi salah satu temen blog namanya de Egg

senryu.jpg


Apa ya artinya?
 
gag tau deh...
baru juga belajar bahasa jepang...
paling cuma ngerti watashi wa Echa desu...
yg lain g ngerti...
 
wha, si shishio udah kelelep.
nih misa kasih beberapa puisi jepang, kekesu-kun ;)

天智天皇

秋の田の
かりほの庵の
苫をあらみ
わが衣手は
露にぬれつつ

lafalannya:
Tenchi Tenno

Aki no ta no
Kariho no io no
Toma o arami
Waga koromode wa
Tsuyu ni nure tsutsu

inggrisnya:
Emperor Tenchi

Coarse the rush-mat roof
Sheltering the harvest-hut
Of the autumn rice-field;
And my sleeves are growing wet
With the moisture dripping through.
 
山辺赤人

田子の浦に
打ち出でてみれば
白妙の
富士の高嶺に
雪はふりつつ

lafalannya:
Yamabe no Akahito

Tago no Ura ni
Uchi idete mireba
Shirotae no
Fuji no takane ni
Yuki wa furi tsutsu

inggrisnya:
Yamabe no Akahito

When I take the path
To Tago's coast, I see
Perfect whiteness laid
On Mount Fuji's lofty peak
By the drift of falling snow.
 
wha, si shishio udah kelelep.
nih misa kasih beberapa puisi jepang, kekesu-kun ;)

天智天皇

秋の田の
かりほの庵の
苫をあらみ
わが衣手は
露にぬれつつ

lafalannya:
Tenchi Tenno

Aki no ta no
Kariho no io no
Toma o arami
Waga koromode wa
Tsuyu ni nure tsutsu

inggrisnya:
Emperor Tenchi

Coarse the rush-mat roof
Sheltering the harvest-hut
Of the autumn rice-field;
And my sleeves are growing wet
With the moisture dripping through.

ngomong opo iki>>>???
 
Ada jenis puisi jepang populer yang patokan dan rumusnya bisa dipakai di banyak bahasa. Namanya Haiku, yang terdiri dari 3 baris dan 17 suku kata dengan baris pertama 5 suku kata, kedua 7 suku kata dan ketiga 5 suku kata. atau bisa juga 3-5-3.

Contoh:
Daun berderai
Daun berganti warna
Musim gugurku


Atau yang lebih rumit dari Haiku, ada yang namanya Tanka. Teknik dasar membuat Tanka yang memiliki 31 suku kata dalam 5 baris kalimat dengan bentuk susunan suku kata 5,7,5,7,7. Tapi di sastra Jepang sendiri, tanka ini ditulis dalam satu baris. Untuk di luar sastra jepang yang mengadopsi Tanka, biasa ditulis dalam 5 baris.

Contoh:
Mama bangunkanku
Ku meregangkan tubuh
Menggosok gigi
Merapikan rambut
Pergi sekolah


Ada satu bentuk lagi yang namanya Renga, tapi aku belum belajar karena lebih rumit...:))


-dipi-
 
humm....sepertinya aku dapat sumber yang sama dengan mbak dipi...

Renga

Format Renga sama seperti halnya Tanka Jepang. Puisi Renga dapat memiliki banyak versi sesuai dengan keinginan, masing-masing versi terdiri atas 31 suku kata dalam 5 baris dengan hitungan suku kata per baris yaitu 5,7,5,7,7. Hampir sama dengan Tanka , hanya saja dalam kenyataannya Renga menjadi suatu kompetisi.

Mengapa disebut demikian?, karena tak lain dalam membuat sebuah Renga diperlukan dua orang penyair, seorang menulis baris pertama dan kedua dan seorang lainnya melanjutkan sisanya. Tantangan dalam membuat Renga dimulai dari penyair yang pertama yang membuat baris pertama dan kedua yang kemudian menyulitkan penyair yang kedua. Dalam hal ini penyair yang kedua dituntut untuk lebih pintar dalam melanjutkan dua baris pertama yang tak lain merupakan pikiran seseorang yang memang sangat berbeda.

Puisi di bawah ini sebagai contohnya, dibuat oleh dua orang yang berlainan, mereka bekerja sama dalam membuatnya dengan tidak melupakan juga pola 5,7,5,7,7.


Pujaan Hati


Memulai hari

Bersamamu kekasih

Diri terguncang

Tersipu malu

Kududuk di sampingmu


Hangat mendera

Ia meminta cintaku

Hati berdebar

Jiwaku menggelegar

Diungkapkannya kasih


Aku terima

Dalam lipatan nota

Tertutup rapat

Kubuka dan kubaca

Ku juga cinta kamu
 
Re: Bls: Puisi Jepang

によると、単語のバイアス
行で私の、私の心と
状況は、肝臓周囲の
非常に問題を抱えた
無意味な
ない...

Coba baca sebisaku ah (huruf yang nggak bisa kubaca aku tulis sebagai "BLA"):
Niyoruto, BLAgo no bias
Iku de watashi no, watashi no kokoro to
BLABLA wa, BLABLABLABLAno
BLABLA ni BLABLA wo BLAeta
BLABLABLA na
nai...

Hmmm... 15 huruf nggak bisa kubaca, ya ampun...

Oya, 非 bacanya gimana & artinya apa? Aku tebak artinya "beban", bener nggak? Aku nebak gitu soalnya Kanjinya "Kanashii" (Kesedihan) bentuknya Kanji 心 (Hati) dengan Kanji 非 di atasnya, jadi aku mikir kalau mungkin itu maksudnya "hati yang terbebani"?
 
Back
Top