pengertian dewasa (manusia) ?

Status
Not open for further replies.
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

pengertian dewasa menurut manusia ?
Soal kurang greget untuk diperdebatkan. Adakah sesorang yang mau memberikan kontribusi agar topik menjadi hangat dan bermanfaat?
 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

Manusia dewasa menurut saya adalah manusia yang:
- Mampu menilai segi positif & negatif dari setiap tindakan yg dilakukannya.
- Mampu untuk menilai yang mana yg benar & mana yg salah.
- Mampu mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas keputusan yg diambilnya.
- Mampu mandiri atw berkurangnya ketergantungan pada orang tua.
- Mampu bereproduksi.
- Mampu berinteraksi secara lbh baik dengan lingkungannya.
 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

Manusia dewasa menurut saya adalah manusia yang:
- Mampu menilai segi positif & negatif dari setiap tindakan yg dilakukannya.
- Mampu untuk menilai yang mana yg benar & mana yg salah.
- Mampu mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas keputusan yg diambilnya.
- Mampu mandiri atw berkurangnya ketergantungan pada orang tua.
- Mampu bereproduksi.
- Mampu berinteraksi secara lbh baik dengan lingkungannya.

yang poin pertama kayaknya orang dewasa sering melakukannya padahal dia tahu itu salah....apakah dia masuk kategori dewasa..
 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

@Hulk
menurut saya sih karena kedewasaan kan gak didapatkan "blegh" begitu saja,tapi secara bertahap baik dr pengalaman pribadi atw dr pengajaran2 yg didapat dr lingkungan sekitarnya.
Lg pula kedewasaan kan bisa dinilai dari berbagai sisi,jadi bisa saja org yg dewasa scr umur/biologis blm tentu dewasa juga secara mental/kejiwaan atw rohani/spiritual.
 
Last edited:
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

Dewasa itu cuma kiasan. . .alias bullshit belaka. Tidak ada yang namanya orang dewasa, orang kanak-kanak dan orang2 lainnya. . .

seperti pertanyaan bang hogan. Itu mengindikasikan dewasa memang tidak pernah ada. Kenapa? karena semua keputusan adalah yang menentukan pilihan. Bukan berarti dewasa adalah pilihan seseorang. Jadi, seberapa bijaknya kamu mengambil keputusan, tidak bisa kamu mengatakan, "wah dia sudah dewasa"

semua orang butuh menjadi anak-anak lagi. Semua orang bisa menjadi anak-anak lagi. Semua orang punya sisi anak-anak juga.

kita tidak butuh menilai kedewasaan orang. Bukan maksud "gak-ringan-pujian-dukungan" tapi untuk diri kita sendiri, hal tersebut sangat tidak bermamfaat. Bahkan merugikan! Setiap kamu menilai seseorang dengan kata, "wah nih orang dewasa banget" muncul sikap rendah diri dan akhirnya merasa kalah dengan orang tersebut. Dan yang terparah, kamu bakal bergantung sama dia, ikut dengan pendapat dia tanpa dipikirkan serta hal-hal yang mengekor lainnya.

Sama halnya dengan menilai orang terlalu "childish". akhirnya, kamu akan memandang rendah orang tersebut dan sebagainya yang membuat dia bisa menjadi kehilangan potensi diri.

Lebih baik pandangan tentang ini orang dewasa, ini orang kekanakan banget, dihilangkan dalam menilai seseorang. Kalau sekedar memuji bagus itu (kecuali kekanakan).

stop, menilai seseorang seperti itu.

Singkatnya: Orang dikatakan dewasa hanya ketika ia sudah menunjukkan gejala biologis yang menyatakan bahwa ia bisa mendapatkan anak setelahnya :D
 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

ketakutan tambahan:

ada lagi efek kelanjutan dari penilaian seperti ini. Yaitu ketika kamu berpikir menggunakan A ke B (logis). Sering orang-orang mengaitkan orang yang berpikir logis adalah indikator kedewasaan. Sehingga ia melewatkan poin penting dalam cara pikir. Yaitu menggunakan logika dan imajinasi!

apa yang terjadi selanjutnya, orang akan menilai seseorang dewasa dengan menjawab dan memecahkan masalah dengan logika. Itu benar! dan seharusnya memang seperti itu. tapi ia lupa, bahwa nilai terpenting adalah siapa yang mengajukan pertanyaan? dan tidak bisa kamu membawa dari A ke B jika A tidak ditemukan/tidak ada A sama sekali.

sehingga kamu akan berkutat disitu-situ aja, tidak ada pengembangan karena kamu tidak pernah bertanya. itulah pentingnya imajinasi di kehidupan.

jadi, stop deh yang namanya menilai kedewasaan dengan seberapa cantiknya seseorang menjawab (logika). Itu adalah cara pikir yang lumayan sudah banyak penentangan jaman sekarang, alias ketinggalan jaman kalau kata gw. Lebih bagus lagi kalau stop menilai orang dengan indikator kedewasaan adalah logika.

Seberapa cantiknya kamu menjawab (logika), lebih indah dan lebih berbobot adalah sebuah pertanyaan itu sendiri (imajinasi).
 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

eit eit eit, kumisnya nih ye, wkakwkawka.
okeh, KLIK buat bjhe, jhe, ehem, bales yak.
 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

eit eit eit, kumisnya nih ye, wkakwkawka.
okeh, KLIK buat bjhe, jhe, ehem, bales yak.

udah udah. . .huahahahaha serasa jadi clarck gable di gone with the wind:

GABLE01.jpg


 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

Logika & Imajinasi... :)
he..he..he...
Keren... Keren...
Ada hubungannya sama realita & fantasi...?
Mohon pencerahannya... :D
 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

Logika & Imajinasi... :)
he..he..he...
Keren... Keren...
Ada hubungannya sama realita & fantasi...?
Mohon pencerahannya... :D

realita dan fantasi? tentu saja tidak ada. . .kita bisa menggunakan logika kita baik itu untuk realita atau fantasi. kita masih bisa menggunakan imajinasi kita baik itu untuk realita atau fantasi.

realita dan fantasi hanya berupa keterangan kesadaran didalam sebuah pernyataan. Seluruh profesi menggunakan keduanya baik itu di realita atau fantasi. . .

jadi yang menggunakan logika, bukan berarti artinya dia hidup didalam realita. Bagaimana kalau gitu hidup2 penulis fiksi bahkan yang paling tidak waras sekalipun seperti hans christian andersen? dan juga yang menggunakan imajinasi, bukan berarti artinya dia hidup didalam fantasy. Bagaimana kalau begitu hidup2 para arsitek yang merancang sebuah bangunan yang selama ini dipikirannya dan sama sekali belum menjadi realita?

jadi, kedewasaan tidak dapat di ukur melalu kedua kemampuan otak ini bang. . . :)
 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

nice output.. bjhe....
gumbala bala heum heum.. bala...


hee hee. . .ditambahin dong. Pasti abang anak teater. . .orang teater lebih mengenal tentang gituan daripada psikolog kalo kata gw :D
 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

realita dan fantasi? tentu saja tidak ada. . .kita bisa menggunakan logika kita baik itu untuk realita atau fantasi. kita masih bisa menggunakan imajinasi kita baik itu untuk realita atau fantasi.

realita dan fantasi hanya berupa keterangan kesadaran didalam sebuah pernyataan. Seluruh profesi menggunakan keduanya baik itu di realita atau fantasi. . .

jadi yang menggunakan logika, bukan berarti artinya dia hidup didalam realita. Bagaimana kalau gitu hidup2 penulis fiksi bahkan yang paling tidak waras sekalipun seperti hans christian andersen? dan juga yang menggunakan imajinasi, bukan berarti artinya dia hidup didalam fantasy. Bagaimana kalau begitu hidup2 para arsitek yang merancang sebuah bangunan yang selama ini dipikirannya dan sama sekali belum menjadi realita?

jadi, kedewasaan tidak dapat di ukur melalu kedua kemampuan otak ini bang. . . :)

yup,saya setuju...
tapi saya rasa yang membedakannya hanya porsi yang kita gunakan.
seorang anak kecil lebih banyak menggunakan fantasi/daya khayalnya dari pada logikanya bukan begitu,Bjhe...??
cara berpikir seorang anak dan seorang remaja berbeda,cara berpikir seorang remaja dan dewasa muda berbeda,dan seterusnya.
lagipula ada hal2 lainyang mendukung cara berpikir seseorang diantaranya kemampuan intelektual,kemampuan menganalisa suatu persoalan atw masalah,kemampuan belajar,kontrol emosi dan lain-lain yang tidak didapat secara begitu saja,tapi melewati tahapan2 yang secara alami juga kita lalui.
jadi kalimat yang den Bjhe tulis ini => Tidak ada yang namanya orang dewasa, orang kanak-kanak dan orang2 lainnya. . . saya rasa kurang tepat,yah...
he..he..he... mohon dikoreksi kalau salah,ya... :)
 
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

yup,saya setuju...
tapi saya rasa yang membedakannya hanya porsi yang kita gunakan.
seorang anak kecil lebih banyak menggunakan fantasi/daya khayalnya dari pada logikanya bukan begitu,Bjhe...??
cara berpikir seorang anak dan seorang remaja berbeda,cara berpikir seorang remaja dan dewasa muda berbeda,dan seterusnya.
lagipula ada hal2 lainyang mendukung cara berpikir seseorang diantaranya kemampuan intelektual,kemampuan menganalisa suatu persoalan atw masalah,kemampuan belajar,kontrol emosi dan lain-lain yang tidak didapat secara begitu saja,tapi melewati tahapan2 yang secara alami juga kita lalui.
jadi kalimat yang den Bjhe tulis ini => Tidak ada yang namanya orang dewasa, orang kanak-kanak dan orang2 lainnya. . . saya rasa kurang tepat,yah...
he..he..he... mohon dikoreksi kalau salah,ya... :)

are you sure bung AST?

huehehehe. . .
banyak kok gambarannya yang terjadi bahwa kedewasaan juga bisa didapat waktu muda.



menurut cara pandang gw yah (kita bahas satu-satu poin kedewasaan abang):
- lebih banyak menggunakan fantasi/daya khayalnya dari pada logikanya bukan begitu,Bjhe...??
jawabannya: dalam kegiatan seperti apa? porsinya sama pas dengan seumuran kita sekarang ini. kalau gw rasa anak-anak juga berpikir secara logis dan tidak mengkhayal atau berfantasi ketika berhadapan dengan orang tuanya/orang lain. ambil contoh seperti ini, "suatu hari orang tua si anak pulang telat malam. Si anak masih tertidur. Ketika terdengar suara berisik di depan pintu rumah, si anak mendekati. Ia bertanya kepada ayah/ibunya (yang telat), 'kenapa telat? kakak belum membuatkan susu dan adek lapar' " dan banyak alasan lainnya yang membawa sebuah pertanyaan tersebut dari A ke B. Tidak pernah gw mendengar atau membayangkan (nginget waktu kecil dulu) kalau gw bisa tidur dengan tenang dan membayangkan orang tua gw sedang membasmi penjahat dengan kekuatan supernya atau gabung jadi power ranger :D

poin A si anak: orang tua telat pasti ada apa-apanya. Timbul rasa bertanya-tanya (misalnya tanpa kabar)
poin B si anak: mendapatkan jawaban/respon dari pertanyaannya dan dia mengangguk.

Bandingkan dengan seorang ABG yang berbicara dengan orang tuanya ketika salah, dengan seorang anak-anak biasa. Si ABG cendrung melindungi dirinya sendiri, sedangkan si anak mengatakan sejujurnya apa yang terjadi dan berusaha minta maaf. apakah si ABG kekanakan karena menggunakan daya imajinasinya untuk berkelit dan si anak kedewasaan karena ia hanya mengatakan sebab akibat suatu perkara dan tau apa yang harus dilakukan?

===============================================================================================

-cara berpikir seorang anak dan seorang remaja berbeda,cara berpikir seorang remaja dan dewasa muda berbeda,dan seterusnya.
jawabannya gw: gak sama sekali. Kita masih menggunakan cara pikir umumnya yang terdapat diseluruh manusia yang ada. Kalau misalnya berbicara tentang pengetahuan tentu saja, senior yang paling banyak tahu.

===============================================================================================

-
kemampuan intelektual,kemampuan menganalisa suatu persoalan atw masalah,kemampuan belajar,kontrol emosi dan lain-lain yang tidak didapat secara begitu saja,tapi melewati tahapan2 yang secara alami juga kita lalui.
jawaban gw: Itulah hidup. Pengalaman menjadikan kita banyak menceritakan hal yang baru saja kita lewati, Tapi tidak pernah membuktikan kalau dari sanalah kita dapat indikator kedewasaan. Seperti contoh gw yang pertama deh: siapa yang pandai mengarang cerita? Apakah ketika ada seseorang yang suka berbohong berarti dia kekanakan? Dan hampir seluruh anak sudah menjadi seseorang yang dewasa karena ia mampu berpikir secara logis dan mengolah perasaan-perasaan yang ada didalam dirinya menjadi sebuah pertanyaan yang membawa dari A ke B?

seperti pernyataan gw yang di kedua, berkaitan dengan yang ini juga. Dalam artian seperti ini, seluruh manusia diberkati oleh kemampuan yang sama semuanya semenjak ia mampu membangun sebuah hubungan dengan orang tuanya. Dan tahapan-tahapan yang ada tidak membuat seseorang dewasa (sesuai dengan pengertian dewasa yang diperbincangkan). Kemampuan intelektual sama, kemampuan analisa sama, kemampuan belajar yang sama, kontrol emosi dan lain-lainnya. Apakah seorang anak yang masuk playgroup lebih dewasa ketimbang yang tidak ikut? Apakah seorang anak yang menyatakan ia lapar tidak lebih dewasa dari seorang anak yang menceritakan bahwa ia sudah menghapal seluruh isi RPUL? Seorang anak dapat menganalisa bahwa orang tuanya sedang bertengkar dan ia segera melerainya karena mengetahui bahwa itu tidak baik. Sedangkan kakaknya yang telah mendapatkan berbagai pengalaman emosional dan membentuk kepribadian 'cuek' hanya diam saja. Apa itu bisa membuktikan bahwa ia tidak dewasa dan si anak dewasa?

================================================================================================

nah, untuk itu saya menekankan segala macam bentuk pengetahuan digunakan untuk bertahan hidup di dunia ini. Bukan sebagai indikator kedewasaan (kedewasaan yang dalam artian diatas yang bung AST coba terangkan; ). Indikator kedewasaan bang AST sebenarnya sudah dimiliki kok sama semua orang di dunia ini. Saya menyangkal jika ada yang namanya cara pikir yang lebih baik, kemampuan intelektual lebih baik, kemampuan menganalisa suatu persoalan atw masalah lebih baik, kemampuan belajar lebih baik, kontrol emosi lebih baik dan lain-lain. Karena, sudah banyak contohnya anak-anak yang lebih pintar semua poin diatas daripada orang tuanya sendiri. apa itu berarti orang tuanya kekanakan dan anaknya kedewasaan? Tidak kan? berarti semua orang mampu menjadi hal yang sama, baik itu tua atau muda. Baik itu memberi saranan bijak 1x atau 50x, jika diberi kesempatan yang sama. Itu berarti memang semua orang sudah memiliki cara pikir yang tetap, cara analisa tetap dan cara2 lainnya tanpa ada perubahan sama sekali. Bayangkan jika semua anak yang lahir langsung mendapat paket pengetahuan langsung, apa yang terjadi? Jadi, tidak adil jika indikator kedewasaan adalah hal-hal dari permainan-permainan yang ada di dunia ini. Tujuan pelajaran dan pembelajaran hanya mengasah bukan memperbaharui. Atau bisa disebut memberi ruangan/memperlebar bukan merubah sesuatu. Kalaupun ada suatu hal/pengetahuan/wawasan baru bagi seseorang, maka dia akan bertambah dan semakin banyak yang ia miliki. Keputusan untuk memakai atau tidak suatu pengetahuan untuk suatu problem, tidak berdampak sebagai cara pikir yang baru. Dan tidak dapat pula dikatakan seseorang berubah menjadi sesuatu yang berbeda ketika membuat keputusan berdasarkan apa yang telah ia ketahui. Andai kata ada seorang anak yang juga telah mengetahuinya (pengetahuan yang sama), dan ia menganalisa juga dan mempertimbangkan dengan pengetahuan yang lainnya, lalu memutuskan hal yang sama pula, apa ia bisa dikatakan sama dewasanya dengan si anak? hanya butuh kesempatan yang sama, itu aja.

Sedangkan yang biasanya saya dengar tentang kekanakan dan kedewasaan, itu seperti perbedaan menuju perubahan dengan siklus: kekanakan -> dewasa. Berarti sama seperti memberi jarak bagi seorang anak dengan orang tuanya dalam sebuah jajak pendapat. Inilah kadangkala alasannya orang tua jarang mendengarkan anaknya. Karena suatu peremehan terhadap anak-anak yang kebanyakan orang berpikir memiliki, cara pikir yang tidak dewasa.

makanya, menurut saya kedewasaan hanya faktor biologis. . .

======================================================================================================================
 
Last edited:
Bls: pengertian dewasa (manusia) ?

Wekekekeke.. dewasa itu mencakup banyak hal...
Misal:
Dewasa secara Biologis/ Fisik,----->Ditunjukkan dengan rate usia yang memasuki masa produktif.. timbulnya perubahan fisik baik pada pria maupun wanita.. dll etc...
Dewasa secara Psikologis/ Cara Berpikir, (penjelasan ntar aja kalo gw dah nyampe kerjaan :p)


Sedangkan Dewasa versi Bjhe karena pemikiran beliau masih betah di satu sisi kanak2nya yang penuh dengan imajinasi dan kreasi..

Kesimpulannya sedewasa apapun sifat manusia dia akan tetap memiliki kecenderungan untuk mempertahankan sifat bawaan kanak2nya.. :

Ndak iso dipungkiri kalo dewasa itu merupakan bagian dari proses pertumbuhan manusia.... dan hal itu adalah hal yang lazim... :p
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top