eRepublik-Game online yang dimainkan ratusan ribu orang

eIndonesia

New member
eRepublik is about changing the course of history in a huge virtual society. As a citizen in this New World of 374,603 you have the power to make a difference and fulfill your economic, political or military goals like never possible before.

Perang
500px-War_Battlefield.jpg


Politik
500px-Party_elections.jpg


Ekonomi
500px-Company_all.jpg


Pers
tour3.jpg
 
Bls: eRepublik-Game online yang dimainkan ratusan ribu orang

kejayaan Kekaisaran Indonesia dulu:


“Target kita eRumania.”
Gemetar juga banyak warga eIndonesia mendengar pernyataan ini. Maklum eRumania belum pernah kalah satu kali pun dalam permainan eRepublik. Armada tank mereka sangat kuat apalagi ada rumor mereka dibantu Mimin. Tapi bangsa eIndonesia selalu mengejar tantangan baru.
Agar sahabat-sahabat eRumania lainnya tidak tahu menahu akan rencana kita, media eIndonesia tetap mempropagandakan keinginan eIndonesia untuk melabrak eUSA. Hal ini membuat negeri ePaman Sam merasa jerih. Sementara pemerintah eIndonesia berkoordinasi dengan sekutu kita di eThailand, ePakistan, eIran, dan diam-diam mematangkan operasi Sabrina:
Sampai Berjumpa di Ruma(h)Nia.

Aku saat itu sungguh lugu. Tidak sedikit pun bahkan menyangka hal ini akan terjadi meski kata Sabrina sudah seringkali dikumandangkan di koran-koran Pak Presiden. Maka saat kang aban mengumumkan bahwa eIndonesia akan mengadakan latihan perang bersama eThailand di propinsi Thailand Selatan, aku mengira ini hanya latihan perang biasa saja. Latihan perang macam ini pasti akan berakhir dengan dikembalikannya wilayah eThailand itu ke empunya sehabis usai latihan.
Tak nyana meski daerah itu dikembalikan ke eThailand, Indonesia merangsek maju lewat Thailand Selatan menuju provinsi Tamil Nadu, wilayah eIndia yang dikuasai ePakistan. Melalui serangkaian tukar guling wilayah yang telah disepakati antara Presiden eIndonesia dan ePakistan, eIndonesia berhasil mendapatkan wilayah Andhra Pradesh, Gujarat, Jammu dan Kashmir, Maharashtra, India Utara, Rajasthan, dan Tamil Nadu!

Akhirnya eIndonesia kini sampai di depan gerbang Karnataka. Wilayah utama eIndia yang memiliki sumber daya besi yang tinggi! Besi adalah sumber daya langka yang sangat dibutuhkan untuk produksi senjata! Tanah yang kaya mengandung besi pasti menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Sejak dahulu Indonesia tidak pernah memiliki sumber daya yang dimonopoli negara-negara adidaya lainnya seperti eRumania, eSpanyol, dan eUSA ini.

Saat eIndonesia menyatakan perang dengan eIndia, kontan eIndia panik berat. Negeri martabak itu langsung minta bantuan ATLANTIS. Kontan saja eRumania, eUSA, eSwedia, eInggris, dll berbondong-bondong mengalirkan dana dan kekuatan ke eIndia.
Perang hebat agaknya tak terelakkan.

Pada hari Indonesia agaknya hendak menyerbu, seluruh dunia bagaikan menahan napas. Semua media dan berita seakan-akan telah mengultimatum, memvonis, dan memastikan Indonesia akan menyerbu! Udara akan penuh pesawat pembom dan pasukan terjun payung!
Tapi tak ada yang terjadi. eIndonesia diam. Aku pun tertawa. Aku tahu musuh tertawa. Mereka mengira kita takut. Batal menyerbu India. Tapi aku tahu kita memiliki rencana lain. Aku memeras otak memikirkan apa yang akan dilakukan eIndonesia, tapi otakku yang hijau tidak bisa memainkan strateginya…

Kesunyian satu hari penuh berlangsung. Lalu eIndonesia malah mengambil jalan lingkar dan bertukar guling dengan wilayah eIran yang membentang di India Utara, Cina Barat, Sindhu, hingga akhirnya bisa sampai ke Xinjiang!

Wilayah eIndonesia hari itu membentang pernah membentang dari Dataran Pampas hingga Tasmania, dari Laut Kaspia hingga ke Merauke. eRumania yang telah menghabiskan uangnya sia-sia untuk menyatakan perang terhadap eIran pun tak berdaya menyaksikan serangkaian tukar guling yang memunahkan rencana mereka mencengkram wilayah asia. Tidak hanya gagal menyerang iran, tetapi malah rivalnya, eIndonesia, negara nomor dua dunia, kini bertetangga dengannya. Tepat di samping wilayah jajahannya: West Siberia yang merupakan wilayah terkaya di muka bumi .

Kini dua negeri raksasa ini terang-terangan akan segera baku hantam. Seluruh dunia dicekam keheningan mengerikan saat kedua kubu aliansi mulai bersiap-siap dengan segala macam strategi. Mobilisasi umum dan persiapan perang digencarkan. Kala Indonesia memancing reaksi eRumania dengan memasang Rumah Sakit dan Benteng Pertahanan Q5 di Xinjiang, eRumania akhirnya terpaksa menyatakan perang dengan Indonesia.

Dalam dunia eRep, negara yang pertama kali menyatakan perang berhak menyerbu dalam waktu 24 jam pertama. Negara yang menyerbu memiliki banyak keuntungan ketimbang negara yang bertahan. Misalnya, mereka bisa menyerang pada jam yang mereka sukai. Jam sendiri memiliki pengaruh luar biasa karena Indonesia dan Rumania, memiliki selisih zona waktu 6 jam waktu Internasional. Jadi jika di Rumania baru sore hari, di Indonesia sudah tengah malam. Sehingga hal ini jelas membuat para pejuang Indonesia harus begadang, atau demikian juga sebaliknya jika Indonesia menyatakan perang di siang hari, itu berarti subuh di Rumania.

Lalu keuntungan kedua adalah: jika mereka menang, hak untuk menyerang lebih dahulu akan berlaku kembali untuk 24 jam. Untuk mencegah hal ini, maka sekutu eIndonesia, yakni eHungaria kontan menyerbu wilayah eRumania terus-terusan. Tiga medan pertempuran kontan dibuka dan Xinjiang selama 24 jam aman dari gempuran eVampire.

Saat itu, giliran menyerang berpindah ke tangan eIndonesia.
eIndonesia menyerbu tanah suci West Siberia pada tanggal 5 Maret 2009…

PERTEMPURAN WEST SIBERIA 5 MARET 2009

Di hari yang sama, seusai merampungkan semua persiapan, laskar Indonesia plus sekutu-sekutunya pun menyerbu West Siberia. Wilayah West Siberia direbut eRumania dengan cara men-TO eRusia. Wilayah ini memiliki kekayaan alam terbesar di dunia. Ia adalah tambang besi, intan, sekaligus kayu dengan produktivitas tinggi. Jumlah perusahaan Rumania di sana sangat banyak dan telah lama berdiri. Benteng pertahanannya lapis lima, dijaga 1800 penduduk.
Maka saat laskar Indonesia sampai ke perbatasannya, mereka terpukau melihat angka tembok sebesar 144,000 poin damage. Angka tembok rekor sejarah dunia saat itu, yang menjulang bagaikan Gunung Himalaya.

Sebagai informasi perbandingan, seorang nubie divisi BAJA seperti saya hanya bisa meluruhkan paling banter 200 angka tembok, itu pun setelah membeli senjata tercanggih setelah 5 kali serang. Dalam pertempuran epik itu saya menyerbu 16 kali dan hanya bisa loyo selama 2 hari sesudahnya… Sedangkan bagi tanker-tanker alias pemain kakap yang berpangkat Jendral dan Field Marshall (FM), mereka jika didukung dengan uang untuk membeli wellness box, mereka bisa menyumbangkan rata-rata 7000 sampai 15000 damage.

Itu artinya hanya tembok itu saja sudah menggugurkan damage full tank 7 orang Field Marshall kami. Padahal kekuatan eRumania sangat dahsyat. Sebelum perang pun catatan Rumania ibarat seperti Roger Federer, Tiger Woods, atau Lenox Lewis. Mereka tidak pernah kalah dalam peperangan mana pun yang mereka ikuti. Sebagai negara adidaya nomor 1 dunia mereka memiliki cadangan emas, tentara, serta kekuatan mahadahsyat. Belum lagi dipercaya bahwa mereka memiliki kedekatan dengan admin yang diisukan banyak sekali orang spanyol dan rumanianya (alias geng ATLANTIS).

Itu baru negaranya. Hitungan di atas kertas, dan dari statistika potensi perang, jelas ATLANTIS adalah kumpulan negara paling kuat dan paling banyak tentaranya di bumi New World ini. Peluang kemenangan Indonesia sangat tipis… Tapi para pejuang tidak gentar. Media-media mengobarkan artikel-artikel pembakar semangat, menyerukan tantangan untuk menaklukkan sang eGod dan Dracula bahkan dengan bambu runcing sekalipun!

Dalam tempo 5 jam dari 24 jam waktu yang tersisa, 144.000 poin tembok sudah digerus habis hingga bersisa 20.000 saja oleh serangan dahsyat laskar eIndonesia. Setelah gempuran itu, agaknya eRumania baru terbangun dan membalas serangan dengan hebat.

Malam hari itu, pertempuran terus berlangsung dahsyat! Markas Komando ABRI di ruang IRC penuh dengan sirene merah mengaung-ngaung, perintah demi perintah diturunkan di tiap barak divisi mulai dari Baja sampai Elite!

Aku sendiri setelah menerima pembagian senjataku dari komandan, menunggu bersama para prajurit Divisi Baja dengan gelisah. Kami saling bercanda dan melawak demi melawan kegelisahan tapi hanya kegaringan yang muncul.

Semua pikiran tertuju pada satu pemikiran: mungkinkah negeri kesayangan eGod bisa dilawan? Apa sih kegunaan kami yang masih cupu ini? Tapi Komandan dan para pemimpin selalu mengatakan bahwa kami-kami ini ibarat tetesan air. Kecil-kecil lama-lama bisa melubangi batu. Kami memiliki peranan sendiri, dan saat itu aku merasa bangga berada dalam permainan ini. Bahkan seorang prajurit baru lahir pun bisa berkontribusi, tidak seperti halnya permainan lainnya yang kita bisa di-kelantani orang-orang yang mahaperkasa tanpa daya.
Akhirnya turun juga komando!

”TURUN! SEMUA TURUN! HANTAM!” Segera kami kompak berteriak “BAJA! HIDUP BAJA!” Bahkan sampai memekakkan telinga Pak Presiden yang sedang telpon sana telpon sini mengkoordinasikan bantuan dalam dan luar negeri!

Kami langsung main hantam kromo di medan perang, menggempur tembok musuh dengan gegap gempita! Hanya kembali merengek ketika kehabisan senjata. Namun stok baru yang dengan gencar dialirkan komandan divisi; sesekali saat kami sudah sekarat, kami mampir ke divisi suster-suster divisi KOMA yang cantik aduhai, yang segera menyuntikkan wellness kepada kami pakai suntikan berbentuk revolver (abis mereka teriaknya reload-reload terus).

Setelah berjibaku mati-matian di medan perang, penuh debu dan lumpur, kami hanya bisa mengamati terus sampai jauh malam. Aku logoff setelah menempur sebelas kali dengan senjata Q1. Keesokan paginya, ketika baru bangun, saya masuk ke markas komando di irc dan banyak sekali para pejuang kita yang jelas sudah begadang semalam suntuk memantau situasi.
Ternyata kondisi Wallnya masih bertengger di angka 20.000!

Rumania jelas alot bukan main!
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas pagi! Sisa dua jam lagi sebelum pertempuran berakhir! Tembok masih belum juga luruh sampai menjebol pusat pertahanan mereka! Kalau dalam waktu 24 jam temboknya tidak minus, kita terancam terusir dari West Siberia dan eRumania bisa berganti menyerang Xinjiang!

IRC kontan membludak oleh para prajurit yang berkumpul dari mana-mana. Di mana-mana terdengar teriakan minta senjata... Seruan bertanya siapa yang belum turun bertempur... Siapa yang perlu wellness box.

Aku terbakar oleh semangat nasionalisme. Uang hasil hadiah LPM-ku, 25 gold dan 250 IDR kulirik dengan perasaan getir. Namun kegetiran sirna saat kulihat bendera merah putih berkibar di medan tempur.
Lalu aku berteriak: “Aku bisa kasih gold buat wellness box (1 wellness box atau WB = 2 gold), dan senjata Q5! Siapa mau?!”
Segera tangan-tangan para prajurit elit dan jendral terangkat. Aku kontan berbelanja senjata Q5 semahal sebulan gajiku bekerja! Senjata dahsyat yang seumur hidup saja belum pernah saya pakai! Kini saya belikan buat para jendral! Lalu menyalurkan gold wellness box, lalu kembali bolak-balik ke pasar. Berebutan membeli senjata di pasar yang kian mahal, sembari mengejar waktu yang kian tipis.

Terus kukucurkan senjata itu ke tangan-tangan yang agaknya makin banyak saja yang meminta! Akhirnya seluruh uangku ludes mengerikan!
Tapi aku tak jerih… aku merasa bagaikan abu putih panas… hasil bakaran, semuanya sudah kubakar… hanya bisa menonton cemas… sia-siakah upayaku?

Tembok West Siberia terus luruh akibat gelombang serangan terakhir yang telah dipersiapkan laskar Indoensia!! Sebanyak 70.000 damage siap digelontorkan, bahkan lebih! Aku melihat akhirnya poin tembok makin turun…
7k… 5k… 2k… minus!

Naik lagi jadi ratusan, lalu minus lagi!
Medan perang bergolak bagaikan air kolam dihajar ribuan meteor. Tanker-tanker Indonesia dan musuh berebut damage, Field Marshal, jendral, kolonel, kapten, letnan, sersan, kopral, sampai prajurit semuanya turun sampai tetes darah penghabisan!

Ketegangan dan panasnya medan pertempuran menjalar, bahkan sekalipun aku berada di ruang ber-AC, jiwaku bagaikan tengah dipanggang hidup-hidup.

Saat tersisa 30 menit terakhir, kita berhasil membuat skor tembok menjadi minus 10.000! Namun eRumania mengerikan sekali, mereka sempat membalikkan skor hingga plus lagi, lalu minus…
Perut rasanya bagaikan diaduk-aduk ketegangan. Berulang kali layar medan pertempuran terus direfresh… Lebih dari 10,000 orang lebih online di seluruh dunia, menyaksikan laga 2 negara adidaya, laga raksasa 2 aliansi ini! Semua menatap ke satu layar saja! Seluruh dunia menyaksikan dengan tegang siapakah yang akan menjadi pemenang pertempuran maha dahsyat dengan damage mencapai jutaan ini…

Sepuluh menit terakhir layar eRepublik mulai mengerang… Servernya melejang-lejang sekarat. Lambat sekali merefreshnya apalagi yang mengklik menyerang… Maki-makian mulai terdengar. Suara-suara orang menyerukan angka semakin gencar.

”-3k!”
”Bukan! -5k!”
Aku panik sambil terus memencet tombol refresh meski cuma buat tahu angka yang tengah bergulir demikian cepat hingga server nyaris putus!
Lima menit terakhir!
Poin masih rawan mengerikan, hanya 5000 poin antara kita menguasai atau dipaksa mundur!
“Defend!! Defend!!” Teriak warga eIndonesia parau.
Doa dan jeritan bercampur aduk.

Teriakan pembakar semangat dari para prajurit yang sudah kelelahan dan tak mampu bertarung lagi terus menggema! Caci maki makin mewabah saat menjelang 1 menit terakhir! Ngeri betul melihat Tanker-Tanker Rumania dan USA seperti tak kenal lelah!
Mungkinkah kita akan kalah!??
”AYO! HANTAM TERUS!”
”HIDUP BATIK!” Teriak laskar paling elit eIndonesia!
Kala 24 jam telah berakhir, jika angka temboknya minus, maka tombol conquer bisa ditekan dan niscaya kita akan menang! Tapi sial bukan main layar eRepublik makin macet!
Pertempuran masih berlangsung bagaikan gila!
-5k!
-3k!
-1k!

Rasanya seperti menonton adu tembak koboi sama Indian, bedanya mereka semua menembaki perut dan syaraf kita!!

5 detik tersisa… 4…3…2..1…0!!

Sial! Bahkan saat detik menyentuh gempuran-gempuran masih melaju! Saya terpukau, mungkinkah bug merajai di atas kehendak manusia?! Para Jendral dan Field Marshall masih menggempur sambil memaki-maki!
Rupanya tombol merah conquer tidak nyala-nyala!
Admin dihujat dan dilempari sandal dan batu…
Hingga mendadak layar pertempuran beku…
Aku berteriak kelu: “BERAPA??!! BERAPA HASILNYA?!!”
“MENANG!! MENANG KOK! SELISIHNYA MINUS 7k…!!”
Tapi yang muncul di layar malah…

Bendera Rumania dan tulisan:
eRumania has successfully defended West Siberian Region!

Kontan IRC pecah oleh jeritan-jeritan tak percaya!
“Whaaatttt???!!”
Semua dengan tak percaya melihat tampilan di layar!
“WANJIZ!! KITA MENANG KOK DIBILANG KALAH?!!
Maki-makian terhadap Mimin menggelegar hebat bagaikan geledek dan ayam (hidup-hidup) dimasukkin ke air mendidih!
“PRINT SCREEN! PRINT SCREEN! TAE ADMINNYA! LAPORIN!”
“Sip! Gw udah laporin!!:

Teriakan-teriakan yang aku yakin bisa memerahkan telinga admin paling sabar sekalipun berhamburan selama lima menit berikutnya! Suasana tegang penuh ketegangan penantian…
Apakah ketidakadilan mengesalkan ini akan dianggap keputusan resmi oleh Mimin?! Jelas sekali Mimin tak rela bangsa yang dikasihinya dihancurkan negeri Merah Putih dari kepulauan di Asia jauh sana!

Sampai akhirnya kenyataan tak terbantahkan pun terbit dengan perkasanya. Kala keadilan akhirnya menyingsing!

eINDONESIA HAS CONQUERED WEST SIBERIAN REGION.
eINDONESIA HAS SEIZED XXX GOLD FROM eRUMANIA.

Teriakan-teriakan menggelegar di IRC eIndonesia dan PEACEgc!
“YEEEEEEEEEESSSSSSSSSSS!!!”
“MERDEKAAAAAAAA!!”
“Hidup Indonesia!!!”
“KITA MENAAAAAAAAAAAANGGG!!”
Lunglai aku rasanya sedetik saat menyadari bahwa kita benar-benar menang… Mimin dan eVampir menyerah! Mimin dan eVampir takluk untuk pertama kalinya!!
Aku segera larut dalam teriakan kemenangan dan pesta! Aku benar-benar bahagia, senang, seperti disetrum rasanya! Air mataku menggenang penuh haru. Teringat seminggu penuh ketegangan dan aksi ini.

Perjuangan eIndonesia mulai dari merambah melintasi eThailand, meratakan eIndia, melintasi Asia Barat, hingga akhirnya mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Siberia Barat ini! Pengorbanan saudara dari eHungaria yang terus menyerbu eRumania tiada henti di Southern Great Plain tidak ternilai…
Lalu pasukan PEACEgc yang terdiri dari eBelanda, eItalia, ePortugal, ePerancis, eBrazil, eArgentina, eSwiss, eJepang, eCile, eRusia, bahkan eAustralia mantan jajahan kita pun ikut turun membantu!

Ribuan laskar Indonesia terisak haru, saat presiden memimpin mengheningkan cipta. Seluruh IRC sontak hening saat semua laskar menundukkan kepalanya, mengheningkan cipta dan merenungkan apa makna perjuangan dan kemenangan ini, pengorbanan waktu, tenaga, jiwa, dan materi yang telah dikorbankan, semuanya demi kemenangan, keharuman nama bangsa…
Air mata menggenang di pelupuk mataku dan aku tenggelam dalam kesunyian gaib dari keagungan jiwa membara, menyala-nyala memberikan penghormatan dalam keheningan maha keras, dan serasa bagaikan abadi itu.

Aku merasa saat itu aku bukan lagi wander_howard… atau siapa pun. Aku adalah rakyat Indonesia!! Aku adalah bagian dari Indonesia! Aku bersyukur dan bangga menjadi rakyat Indonesia!!

Saat mengheningkan cipta usai, kami semua langsung berlomba mengetikkan seruan kemenangan!
HIDUP eINDONESIA!! HIDUP ABERI!!
HIDUP eHUNGARIA! HIDUP PEACEgc!!
HIDUP eINDONESIA! JAYA eINDONESIA! JAYA INDONESIA! DIRGAHAYU eINDONESIA! DIRGAHAYU INDONESIA!!
Dan aku takkan pernah melupakan pertempuran bersejarah itu… Karena itu adalah pertempuran paling mendebarkan yang kualami selama permainan ini…

Fakta sejarah
Pada tanggal 6 Maret 2009 dalam pertarungan paling dahsyat dalam rekor eRepublik pada masa itu, eIndonesia menghancurkan 140k poin tembok dan menaklukkan West Siberia. Lebih dari 900 penduduk Rumania tertawan dan ratusan perusahaan eRumania tersita eIndonesia.
Lalu 1 minggu berikutnya, seluruh wilayah eHungaria berhasil dibebaskan dari cengkraman eRumania. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama. eHungaria akhirnya utuh kembali! Hubungan dua negara ini: eHungaria dan eIndonesia semakin akrab. eHungaria sering menjuluki eIndonesia sebagai ”Big Brother” mereka.
eIndonesia menjadi negara urutan pertama di eDunia!

“Ketika eRomania menyatakan perang dengan eIndonesia, kami pun melakukan rapat maraton dengan eHungaria dan beberapa negara sekutu kita. Hasilnya, eHungaria pun menyerang eRomania untuk memblok serangan eRomania. Sementara itu, eArgentina menjadi negara pertama yang secara resmi menyatakan akan mengirimkan pasukan untuk membantu eIndonesia, disusul oleh ePortugal, eBelanda, Pasukan Theocrats, eIran, eTurkey, eHungaria, eRusia, eCile dan eItalia. Perang pun pecah di saat jabatan saya hanya bersisa 45 menit dan hasilnya sudah sama-sama kita ketahui bahwa kita berhasil mengambil wilayah West Siberia.

Kita adalah negeri pemenang!!!”
— The Fourth Estate, koran Presiden aban.



copas dari artikel buatan ID "Wonder Forward" di eRepublik
 
Back
Top