[ROMAN] Bahasa Hati di Jogja

bejanacinta

New member
Perkenalan

Bercerita tentang kisah hidup dan romansa petualangan Galuh, yang juga bernama Arjuna Indra Putra, bersama 'si gajah putih', Vespa Rally 200 (Super Sport) asli dari Piaggio, dan 'si kuda hitam', Yamaha RX-King, juga gitar kesayangannya.

Bersama Mitha, Sugeng Waluya, Maryati Dewi, dan teman-temanya, Galuh menceritakan kisah hatinya selama di Jogja, yang menatah cintanya.



Episode 1

Pagi-pagi benar, aku di atas sahabatku yang penuh setia memikulku, Super Sport Rally 200 1967, Vespa klasik yang tak pernah tua, memasuki wilayah bertetangganya Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kunikmati sungguh hembusan angin yang menyambut laju rinduku. Di atas scooter jiwaku gelisah, menata ulang kenang-kenangan tercantik dalam hidupku, sewaktu Sang Cinta yang menghidupi ayahku, memerintahkan ia, untuk sering mengajakku pulang ke Jogja.

Ketika scooter-ku memasuki wilayah sawah dan pertanian, aku melihat pepadian melenggang dan kudengar ramai suara pipit kecil bersahutan. Bunyi jantung scooter memutar rodanya, menggetarkan nadi-nadiku, karena darahku berlari cepat menyampaikan rinduku kepadamu, Jogja. Rinduku demikian kuat, berjingkat-jingkat sepanjang perjalanan cintaku, melewati pukauan mata melihat batang-batang tebu, jagung, dan ketela pohon, yang melukiskan karya lukis terbaik dari Sang Cinta, sepanjang Kutoarjo menuju Purworejo, Purworejo menuju Sentolo, sampai ambang masuk pintumu, Jogja.

Selengkapnya...
 
Bls: [ROMAN] Bahasa Hati di Jogja

Episode 2

Perlahan-lahan gajah putih kesayanganku, menunjukkan ketentramannya menapak tanah Jogja. Mesinnya bersuara lembut, badannya berayun anggun, sinar matahari pagi ditangkapnya dan dipantulkan kembali, jadi warna pelangi menawan bidadari.

Di Malioboro, rodanya perlahan melambat. Pagi ini aku melihat manisnya gadis-gadis, sibuk menampilkan cinta di wajah mereka. Cinta di dada mereka merekah, memerah muda di rona pipi, dan di binar mata, cinta tengah menyala, membakar wewangian dan dupa, mengharumkan kata-kata yang berlompatan dari mulutku, meloncant-loncat di permukaan lidahku, karena kenyamanan Jogja di rasa tahu baceman yang kukunyah.

Selengkapnya...
 
Back
Top