Cerbung : Salamku Untuk Mefi (1)

whiteboardcom

New member
***

“Ari Munandar”, lamunanku terjaga oleh suara dewan juri yang terdengar samar-samar. Dewan juri menyebut lagi namaku, “Ari Munandar”. Dan untuk yang ketiga kalinya, dewan juri memanggil namaku dengan sangat keras,” Ari Munandar, segera ananda naik ke atas podium!”. Aku pun berdiri kemudian melangkahkan kakiku ke atas podium. Entah mengapa, baru kali ini langkahku terasa berat sekali seakan-akan kakiku terpatri pada dinding keramik lantai aula lomba. Sorak sorai dan tepuk tangan penonton riuh bergemuruh mengetarkan dinding aula, tapi bagiku suara-suara itu terasa menyesakkan dada karena aku adalah seorang anak SMA yang mempunyai sifat demam panggung sejati . Tanganku tampak gemetar saat memegang gelas Piala emas yang bertuliskan Juara 1 Putra Siswa Teladan Sekabupaten Cirebon. Satu kata yang mampu aku ucapkan saat itu adalah Alhamdulillah!
Saat itu adalah hari-hari yang paling membahagiakan dalam hidupku, betapa tidak, baru kali ini aku memenangkan perlombaan akademik, penghargaan yang paling bergengsi di kabupaten Cirebon karena banyak siswa-siswa SMA yang menginginkan gelar Siswa Teladan sekaligus pengakuan prestasi terbaik dalam bidang akademik dari seluruh anak SMA khususnya yang ada di kabupaten Cirebon. Dengan kemenangan ini, aku terbukti mampu bersaing dengan puluhan siswa terbaik dari masing-masing sekolah yang ada di kabupaten Cirebon. Itulah modal dasar-anugerah dari Tuhan Yang Maha Pengasih-yang akan merubah masa depan hidupku.

***


“Ari, selamat kamu telah menjadi juara 1!” kata-kata yang terdengar begitu manis di telingaku. Sambil bersalaman tangan, aku pun membalas ucapannya,”Mega juga menjadi juara 1, selamat ya…!.
Mega, nama yang kudengar saat dewan juri menyebutnya sebagai Juara 1 Siswi Teladan. Gadis yang paling cantik di antara peserta lainnya. Aku dengar dari teman-teman, katanya dia yang paling cerdas di sekolahnya bahkan mungkin juga gadis yang paling cerdas di kabupaten Cirebon karena sering menjuarai berbagai perlombaan di tingkat kabupaten. Kepiawaiannnya dalam bernyanyi juga tak kalah hebat dengan prestasi akademiknya. Dia juga pernah menjuarai kontes penyanyi terbaik kategori The Best Singer of Woman yang diselenggarakan oleh stasiun radio swasta. Tampaknya berbagai penghargaan telah lekat dengan namanya, hal ini berbeda dengan diriku yang baru kali ini menjuarai lomba.

Rupanya aku mulai terpana dengan keanggunannya ketika Mega naik ke atas menuju podium, secara tak sadar aku begitu mengaguminya. Gadis dengan segudang prestasi, telah menyihir mataku sampai-sampai aku melamun seandainya aku bisa menjadi seperti dia yang mempunyai banyak prestasi, seandainya aku…, dan seandainya aku…., hingga Suara dewan juri telah membuyarkan semua lamunanku itu. Dan akhirnya aku merasa laki-laki yang paling beruntung di dunia karena telah di pilih Tuhan menjadi pendampingnya di atas podium .

Bagiku, saat itu adalah pertemuan yang paling berkesan karena telah mendapatkan senyum yang manis dari gadis yang aku kagumi. Senyum yang membekas di hatiku karena ucapan selamatnya telah membakar semangatku. Pertemuan yang tak akan aku lupakan selamanya, dan saat itu pula aku berharap pada Tuhan agar aku dapat dipertemukan kembali dalam ajang perlombaan seperti ini bahkan jika Tuhan mengizinkan aku ingin bertemu dengannya setiap hari.
***
 
Last edited:
Bls: Cerbung : Salamku Untuk Mefi (1)

Bagiku, saat itu adalah pertemuan yang paling berkesan karena telah mendapatkan senyum yang manis dari gadis yang aku kagumi. Senyum yang membekas di hatiku karena ucapan selamatnya telah membakar semangatku. Pertemuan yang tak akan aku lupakan selamanya, dan saat itu pula aku berharap pada Tuhan agar aku dapat dipertemukan kembali dalam ajang perlombaan seperti ini bahkan jika Tuhan mengizinkan aku ingin bertemu dengannya setiap hari.

Romantika ini masih merupakan sensasi yang memiliki nilai estetika percintaan remaja. Beranjak usia dari situ problema cinta akan menjadi warna berbeda dalam pemaparan cinta yang lebih dewasa lagi.
 
Back
Top