Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

Bls: Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

ngerahin ilmu tauhid saat itu rasanya juga ga akan didenger non....

nggak bisa langsung kalau ngehadepin orang kayak gitu, menurutku sih harus pendekatan dulu, sulit mau masukin ajaran agama secara tiba-tiba sama orang begitu, pandangannya dah beda soalnya...so, ya klo lain waktu ketemu ntu orang lagi atau orang yang serupa...mending bertahan buat berteman dulu..
menurut aku sih

Iya, kalo orang itu yang terpengaruh. Kalo dia yang pengaruhin mbak kalin gimana?
Hiiih, amit-amit deh.
 
Bls: Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

Wah, hebat tuh ibunya Titto. Ayo, cepat tanya Titto...
Ini ilmu yang bagus nih buat ibu rumah tangga kayak aq. Aq tunggu jawabannya ya Titto...
 
Bls: Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

siggy tito gak kuatttt. . .

einsten bukan atheis. . .einstein agamanya yahudi. . .dia pernah ditawarin jadi presiden israel. tapi, teori einsten patut di coba tuh. . .
 
Bls: Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

wekekeke.. iyo koreksi dikit... Bahkan pada waktu jadi mahasiswa, Einsten berani mengungkapkan teorinya yang berkesimpulan bahwa Tuhan itu memang ada kepada salah seorang pengajarnya.. :p


gw quote yak ceritanya... :p

suatu hari, disebuah kelas terjadi perbincangan yang sangat serius dan menjurus ke arah debat,,,begini kronologisnya:

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?
Apakah kejahatan itu ada?
Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, 'Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?'.

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, 'Betul, Dia yang menciptakan semuanya'.

'Tuhan menciptakan semuanya?'
Tanya professor sekali lagi.
'Ya, Pak, semuanya' kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, 'Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.'

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, 'Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?'
'Tentu saja,' jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, 'Profesor, apakah dingin itu ada?'

'Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?' Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, 'Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut.

Kita menciptakan kata 'dingin' untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, 'Profesor, apakah gelap itu ada?'

Profesor itu menjawab, 'Tentu saja itu ada.'
Mahasiswa itu menjawab, 'Sekali lagi anda salah Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.

Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.'
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, 'Profesor, apakah kejahatan itu ada?'

Dengan bimbang professor itu menjawab, 'Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.'

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, 'Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, 'kejahatan' adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia.

Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.'
Profesor itu terdiam.

tahukah anda siapa mahasiswa tersebut? yup.. tak lain, adalah Albert Einstein muda

wekekkeke... :p
 
Bls: Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

tanya aja,
apa kamu punya akal?
pasti dia jawab iya :D
(kalo dia jawab nggak, tinggalin aja, percuma :D )
trus tanya: apa buktinya? kamu pernah lihat akalmu? bentuk/warnanya?
wah kalo blm pernah lihat akalmu sendiri, berarti gak punya akal dong

intinya: sesuatu yg tidak nampak dimata bukan berarti tidak ada. akal ada karena kita merasakannya (bisa berfikir), Tuhan itu ada karena kita "bisa merasakannya"

bukti paling jelas agar kita "bisa merasakan keberadaanNya" adalah penciptaan alam semesta yg tidak mungkin tercipta dengan sendirinya.

contoh kecilnya, jika ada sebuah lukisan "masterpiece" pasti ada pelukis yg membuatnya.
tidak mungkin ada sebuah kanvas kosong yg tanpa sengaja terkena tumpahan cat, lalu tergores kuas, bisakah menghasilkan sebuah karya seni yg hebat?
 
Bls: Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

pernah kena sakit gigi? apakah itu ada? bagaimana bentuknya? kok sakit?? :D
 
Bls: Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

trus, cara meyakinkan mereka bahwa Tuhan itu ada.. gimana?

keluarga besar ayahku adalah mayoritas atheis. Ak pikir lingkunganlah yg menyebabkan mereka tidak percaya adanya Tuhan sebab mereka lahir dan d besarkan di negara sosialis. Kadang2 saat kami kumpul2 keluarga ak sering bertanya apa pandangan mereka tentang agama dan rata2 mereka menjawab bahwa agama adalah salahsatu alat komunitas demi terwujudnya peradaban. Sedangkan alat lain adalah sosialis itu sendiri yaitu suatu paham yg mengedepankan persamaan status dari yang lain. Dan ak bertanya kenapa mereka tak menganut salahsatu agama yg d anut manusia d belahan bumi lainnya dan rata2 berkata bahwa tanpa memeluk sebuah agamapun kita bisa hidup dalam damai.. Terbukti bahwa para pemeluk agamalah yang membuat kekacauan di muka bumi ini kata mereka..
 
Bls: Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

weh, kalo ada yang mau nanggepin perkataan seperti itu, gw bakal ngasi perkataan: itu, sama aja gw nyalahin pihak asuransi. karenanya, aku telah kecelakaan atau mati.

yang artian luasnya gini: gw menyalahkan "si pemberi kejaminan". karenanya aku tidak dapat dijamin "keselamatan" sama sekali.

padahal tau sendiri kan, kalau misalnya tidak ada sangkut pautnya antara"kecelakaan" dan "asuransi"
 
Bls: Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

keluarga besar ayahku adalah mayoritas atheis. Ak pikir lingkunganlah yg menyebabkan mereka tidak percaya adanya Tuhan sebab mereka lahir dan d besarkan di negara sosialis. Kadang2 saat kami kumpul2 keluarga ak sering bertanya apa pandangan mereka tentang agama dan rata2 mereka menjawab bahwa agama adalah salahsatu alat komunitas demi terwujudnya peradaban. Sedangkan alat lain adalah sosialis itu sendiri yaitu suatu paham yg mengedepankan persamaan status dari yang lain. Dan ak bertanya kenapa mereka tak menganut salahsatu agama yg d anut manusia d belahan bumi lainnya dan rata2 berkata bahwa tanpa memeluk sebuah agamapun kita bisa hidup dalam damai.. Terbukti bahwa para pemeluk agamalah yang membuat kekacauan di muka bumi ini kata mereka..

trus.. pernah gak, kamu bilang pada mereka, atau sekedar meyakinkan (bukan hal main-main, si.. maaf kalo gak tepat kata-katanya), bahwa TUHAN ITU ADA?
 
Bls: Bagaimana caramu Meyakinkan Seseorang.. Bahwa Tuhan itu Ada

capek juga ngebacanya yah... dan karena capek aku gak bisa nangkap inti ceritanya... nanti aja deh baca lagi...
 
Cara untuk meyakinkan adanya Tuhan, adalah dengan melihat seberapa jauh kecenderungan kuat seseorang di dalam memahami sesuatu, cenderung kuat menggunakan logika atau juga cenderung mudah tersentuh perasaannya.

Dari sini dapat diketahui kejelasan pintu gerbang menuju pemahaman yang lebih baik, kemudian sejauh kemampuan berikan penjelasan tentang pembuktian keberadaan Tuhan yang selaras dengan kecenderungan dirinya tadi. Perlu juga ada kesesuaian penalaran di antara pembicara atau jika tidak justru akan terjadi ketidaklancaran di dalam menolak atau bersepakat :)
 
Last edited:
cukup share-kan keyakinan kita dan biarkan dia tetap dengan keyakinannya. tidak perlu dihiraukan, selama dia tidak menyerang keyakinan kita. jika menyerang keyakinan kita cukup diam, itu adalah jawaban terbaik dalam diskusi/debat untuk orang bodoh (orang yang menyerang keyakinan orang lain adalah orang bodoh). jadi kita juga tidak boleh menyerang keyakinannya.

Kalo menurutku sih semua manusia BerTuhan, dan pengenalan manusia terhadap tuhan itu berbeda pada setiap manusia termasuk manusia atheis, karena mereka masih percaya magic/keberuntungan atau menuhankan sesuatu (AKAL, SAINS, DLL), walaupun tidak mau menyebutnya sebagaii TUHAN.

NB: Eh, ada juga manusia yang percaya tuhan tapi tidak menganut agama. paham ini diesbut Agnostic. Kalo Atheis itu tidak bertuhan, apalagi beragama.
 
tuhan itu ada, jika tak percaya, bayangkan apakah semua benda di bumi dan langit ada secara tiba2+tanpa ada sang pencipta, dan pada penciptaannyapun tuhan menandainya dengan kebesarannya, coba saja anda lihat telapak tangan anda yang berlafaz Allah, kalau masih kurang, ada lagi anpka romawi pada garis tangan yang berjumlah 99, itu berarti Asmaul husna.
 
Back
Top