Bls: Mengatasi kamar/kantor yang panas? ga bisa kerja dengan baik jadinya nih!
Pernahkah Anda berfikir agar rumah Anda selalu mengalami hujan meski sedang terik matahari. Efeknya tentu kita akan merasakan rumah kita akan selalu sejuk bukan ?
Nah, aku berfikir ingin menciptakan sebuah alat yang bisa membuat hujan diatas atap rumah. Caranya ?
Saya akan mengajukan contoh ide yang sangat sederhana.
Alat-alat yang diperlukan :
1. Tangki air berkapasitas 100 liter
2. Pompa akuarium 1 unit
3. Selang bolong-bolong
5. Talang air mengitari pinggiran atap rumah
Teorinya
1. Air dari tangki disemprot dengan pompa akuarium secara spray ke seluruh atap melalui selang bolong-bolong. Posisi tangki berada di bawah talang air untuk menerima buangan air dari atap.
2. Air yang jatuh ke talang air ditampung oleh tangki yang melalui filterisasi kemudian disedot kembali dan disebarkan ke atap.
Mungkin ini akan mengkonsumsi air setiap hari yang diakibatkan penguapan. Anda cukup hanya menambahkan air ke tangki setiap hari.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ada lagi cara yang pernah aku lihat di Jerman dengan gaya back to nature. Ruangan diberi dinding yang terbuat dari daun atap. Daun atap tersebut dialiri air sama dengan teori di atas. Tapi udara akan terasa lebih sejuk lagi dengan cara ini, karena dibalik dinding tersebut juga dihembuskan kipas yang mendorong hawa sejuk ke arah ruangan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Atau dengan mengganti genteng rumah Anda dengan
genteng metal yang terbuat dari lembaran galvalum yang dilapisi bahan anti panas dan peredam suara, genteng ini sangat ringan dan harganya juga terjangkau
Source :
http://kayukondangmurah.indonetwork.co.id
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tips lainnya yaitu, bagi yang tinggal di rumah sendiri dan merasa kegerahan, ada baiknya mengecek beberapa alasan di bawah ini kenapa bisa terjadi hal tersebut:
1) Terkena sinar matahari secara langsung (tanpa pelindung atap) apalagi pada saat terik tanpa protektif awan dan mendung, yakni pada jam-jam sibuk radiasi panas (13.00-15.00) …
2) Rumah yg tidak memiliki sirkulasi udara yg baik, yakni lubang ventilasi yg minim, jendela banyak bermaterial kaca tapi jarang dibuka dan sering menerima panas matahari scr langsung. Hingga
menimbulkan “efek rumah kaca” atau dlm fisika disebut “efek black-hole”, yakni radiasi (kalor) bisa masuk tapi kalor tidak mampu lagi dibuang keluar … sehingga mengendap dalam rumah dan membuat
perubahan suhu meningkat disana …
3) Desain lapisan pelindung panas (atap) langsung bersisian/berhadapan dg kulit tubuh manusia …. Sebaiknya rumah memiliki “rongga antara” atau “rongga peredam panas” (hot air barrier space-HABS) yakni antara atap (genteng) dan papan plafon.
Panas di dalam rumah sering terjadi ketika HABS ini tidak memiliki lubang keluar-masuk udara yang diharapkan mampu membuang uap kalor yg masuk agar tidak mengendap di sana, sehingga rumah tidak merasakan kelembaban udara luar rumah yg panas luar biasa scr langsung. Atau tidak menciptakan “efek black-hole” baru.
Jangan sampai tidak ada lubang ventilasi untuk membuang kalor (panas) dalam ruangan itu secara teratur dan cepat (seketika) …. Banyak rumah berplafon tinggi, kadang bidang plafonnya sejajar dengan bidang atap (genteng), lalu main tutup saja HABS-nya, tidak disisakan lubang untuk pembuangan panas sehingga menimbulkan “efek rumah kaca”, ruang panas yang tercipta tersebut mirip selimut panas yg memanaskan ruangan didalamnya, seperti cara kerja AC (AIR CONDITIONER), namun fungsinya kebalikan, kalo AC bukan memanaskan, tapi mendinginkan suhu yang diprotektifnya …
Walaupun di sisi dinding telah banyak dibuang rongga, entah itu berupa jendela/pintu (telah dibuka daunnya), lubang ventilasi diperbanyak, namun suhu tidak menurun jg secara “signifikan”, masih terasa panas saja.
Udara panas didalam ruangan antara plafon dan atap yang tidak mampu keluar tersebut, dan menyimpan suhu panas yg semakin meningkat (terutama pada jam sibuk radiasi tadi), bisa kita disebut pula dengan istilah: “hidden hot air” (H2O) … yakni rongga panas yang jarang terduga … Itulah kenapa, telah merubah desain apapun pada dinding rumah dengan membuat banyak ventilasi atau jendela, tapi panas tak kunjung menurun secara signifikan, kasus-kasus ini banyak kita temukan pada rumah-rumah yg bersuhu panas seperti di Jakarta (Utara), Semarang (utara), dan lain lain yg memang kota-kota itu sendiri sudah terkenal dengan udara panasnya, mungkin dekat pantai ya, ditambah lagi pendekatan desain peredam panas yg kurang mengena pada bangunannya … maka makin panas saja …
Source :
http://makhrus.jagakarsa.ac.id/
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx