Alasan Ke 13 Yesus harus Mati untuk Menhapus Sunat & Ritual Keselamatan Lainnya.

alanlejac

New member
Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakan sunat
... salib bukan batu sandungan lagi. - [ Galatia 5:11 ]

Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri,
merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat,
hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya
karena salib Kristus. - [Galatia 6:12 ]


Sunat telah menjadi perdebatan besar dalam gereja mula-mula. Sunat telah ada seJak dahulu kala, sejak Allah memerintahkannya dalam Kejadian 17:10. Kristus adalah orang Yahudi. Kedua belas murid-Nya adalah orang Yahudi. Hampir semua petobat pertama adalah orang Yahudi. Kitab Suci orang Yahudi adalah (dan memang) merupakan bagian dari Alkitab. Maka, tidaklah mengejutkan jika ritual-ritual Yahudi juga terbawa-bawa dalam gereja.

Dan memang ritual-ritual itu sempat masuk ke dalam gereja. Dan bersama itu muncul kontroversi. Berita tentang Kristus disebarkan sampai ke kota-kota nonYahudi seperti Antiokhia di Siria. Orang-orang nonYahudi menjadi percaya kepada Kristus, sehingga menjadikan pertanyaan ini menjadi semakin penting: Apa hubungan ritual-ritual Yahudi, seperti sunat, dengan inti kebenaran Injil? Apa hubungan ritual-ritual tersebut dengan Injil Kristus - jawabannya, karena berita yang mereka terima adalah jika Anda beriman kepada Kristus, maka dosa Anda diampuni, Anda dibenarkan di hadapan Allah. Allah menjadi berkenan kepada Anda. Anda memiliki hidup kekal.

Di seluruh wilayah non Yahudi, para rasul memberitakan pengampunan dan pembenaran oleh iman semata. Petrus berkhotbah: "Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya" (Kisah Para Rasul 10 : 43). Paulus berkhotbah: "Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara... di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak kamu peroleh dari hukum Musa" (Kisah Para Rasul 13:38-39).

Tetapi, bagaimana dengan masalah sunat? Sebagian orang Yahudi di Yerusalem menganggapnya penting. Antiokhia menjadi pusat perdebatan. "Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, 'Jikalau kamu tidak disunat ... kamu tidak
dapat diselamatkan'" (Kisah Para Rasul 15:1). Sebuah konsili diadakan, dan masalah tersebut dibahas .

Tetapi beberapa orang ... datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa .” ... Berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudarasaudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Inji! dan menjadi percaya. ... Mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia [anugerah] Tuhan Yesus Kristus kila akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga. " Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain. (Kisah Para Rasul 15:5-12)
Tidak ada seorang pun yang bisa melihat akar masalah ini dengan lebih jelas selain dari pada Rasul Paulus. Arti dari penderitaan dan kematian Kristus sedang dipertaruhkan. Apakah iman kepada Kristus cukup membuat kita benar di hadapan Allah? Atau apakah sunat juga diperlukan? Jawabannya jelas. Jika Paulus memberitakan sunat, "salib bukan batu sandungan lagi" (Galatia 5:11). Salib berarti bebas dari perbudakan ritual ritual. "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus te1ah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan" (Galatia 5:1).
 
Bls: Alasan Ke 13 Yesus harus Mati untuk Menhapus Sunat & Ritual Keselamatan Lai

saya kasih bintang ya Den, tulisannya bagus ;)
 
Back
Top