Bandung Membara dengan Halfmoon

Status
Not open for further replies.

nurcahyo

New member
Bandung Membara dengan Halfmoon
Oleh trubus


Halfmoon merah menyala berjaya di Bandung. Tanpa noda warna lain, ia menekuk perlawanan serit dasar senior. Saingan beratnya itu takluk lantaran sang grand champion juga sanggup membuka ekor 1800 tanpa sobek. Di Samarinda, halfmoon kombinasi merajai arena.

Predikat terbaik itu pantas disandang halfmoon merah jagoan Serpong Betta Farm, Tangerang. Cupang berumur 5 bulan itu memiliki struktur tubuh sempurna dan sirip rapi. Ikan itu agak langka. Corak tubuh ngejreng tanpa ada campuran warna lain, ujar Ahmad Yusuf, koordinator juri kontes.

Menurut Adhie G. D, anggota juri, grand champion itu layak diraihnya. Pemilik farm Bettaquinox di Bandung itu menilai halfmoon memiliki bukaan ekor sempurna 180o tanpa sobek.

Saingan terberatnya di akuarium CDS-04. Serit dasar senior milik Jane C. C asal Bandung juga tak kalah cantik. Seritnya kuat tidak bengkok. Sayang, warna merah agak pudar dan kurang agresif, kata Gunawan, ketua panitia.

Perjalanan sang jawara meraih takhta tertinggi butuh perjuangan ekstra. Saat bertarung pada babak 5 besar, jagoan Joty Atmadjaja itu mesti menekuk 15 halfmoon lain asal Bandung, Jakarta, Tangerang, Malang, dan Karawang.

Halfmoon kelas bebas junior misalnya, nyaris mengalahkan kekuatan grand champion. Cupang milik Asep asal Karawang itu sebenarnya banyak diunggulkan sejak awal penjurian. Namun, di tengah kontes mental bertandingnya melorot. Ikan itu kurang impresif saat dinilai, kata Setiawan, kontestan asal Bandung.
Serit meriah

Di kategori serit, persaingan menapak tangga juara berlangsung sengit. Semua serit tampil dengan performa terbaik, ucap Ahmad. Contoh di perebutan juara kelas. Serit kombinasi senior andalan Hafiyyan dari Bandung sukses mengungguli ikan jagoan Serpong Betta Farm asal Tangerang. Serit Hafiyyan pantas juara karena tampil indah dengan warna kombinasi di sekujur tubuh, tutur Rudi, pengunjung asal Banten.

Di kelas maskot junior, serit milik Ronny dari Bandung bernasib sama. Ikan bernomor akuarium CMJ-01 itu mendepak cupang milik Michael asal Bandung. Ia pantas juara lantaran bercorak solid dengan tubuh proporsional, kata Adhie sambil menunjuk sang juara.

Padahal, kualitas pesaingnya itu sulit dibedakan dengan sang kampiun. Tulang serit kuat. Tubuh simetris. Spasi ekor mantap. Ia kalah karena ekor belakang renggang, sehingga bukaannya kurang maksimal, ucap Gunawan. Di kategori plakat, ikan milik Dedy/Goldenfish menjadi wakil satu-satunya dari Jakarta yang menjuarai kelas kombinasi. Ia sukses menendang plakat milik Michael dan Imam asal Bandung.
Kontes Samarinda

Serunya persaingan merebut gelar terhormat juga terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur. Pada kontes bertajuk Arjuna Cupang Samarinda itu, plakat kombinasi milik Aji Oni asal Samarinda tampil sebagai grand champion. Dengan tubuh dan sirip sempurna ia berhasil memikat juri. Fisiknya memang sempurna sehingga kriteria penilaian terpenuhi, ujar Abdul Muis, ketua Asosiasi Cupang Hias Samarinda (ACHS).

Pesaing utama, plakat dasar terang milik Agus Gepuk dan plakat bebas milik Junaidi berhasil didepak lantaran kalah di ukuran tubuh. Keduanya kalah karena ukuran tubuh kecil dan kurang proporsional, kata Iang, ketua juri.

Di kategori bukaan ekor 1800, halfmoon kombinasi Thomas meraih gelar grand champion. Ia tampil menawan lantaran ekor mengembang sempurna dengan dasi panjang. Ekor tebal menjadi modal utama jadi juara, ujar Shaleh, anggota juri.

Perjuangan halfmoon terus berlanjut. Berhasil merebut posisi pertama di kelas sendiri, ia kembali bertarung melawan jawara halfmoon warna bebas dan dasar terang di babak grand champion. Kampiun dasar terang andalan Aji Oni mencoba menahan laju sang pemenang. Tampil dengan bukaan ekor sempurna dan warna terang di sekujur tubuh membuatnya tampil meyakinkan. Sayang, ia kurang agresif dan sirip bawah pudar, ucap Abdul. Jawara halfmoon bebas pun memiliki cacat di sirip bawah. Otomatis keduanya harus rela memberikan gelar terbaik pada halfmoon kombinasi.

Persaingan ketat juga terjadi di kategori serit. Serit bebas andalan BB berhasil meraih grand champion. Adu molek di kategori serit itu memang menegangkan. Di perebutan gelar terbaik itu, serit kombinasi berhadapan dengan dasar terang. Jawara serit dasar terang tampil sebagai lawan tangguh. Tubuh kekar berpadu indah dengan sirip atas dan bawah yang mengembang. Sayang, beberapa serit ekor patah sehingga gelar grand champion lepas dari cengkeraman.

Kontes yang diikuti 158 peserta itu diselenggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kota Samarinda yang ke-339 tahun. Lomba itu juga menarik pemain baru seperti penghobi burung dan lou han yang mulai beralih menggeluti cupang. (
 
Bls: Bandung Membara dengan Halfmoon

Photo_081510_035.jpg

IMG0044A.jpg

IMG0039A.jpg

IMG0037A.jpg
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top