Ikan Lou Han

Status
Not open for further replies.

Movistar

New member
ikan lau han

Kontes Lou Han Aquatrend 2003


JAKARTA – Kontes lou han berskala nasional baru saja usai. Perhelatan yang bertajuk Aquatrend 2003 Accessories Exhibition & Fish Competition Indonesia Flower Horn Championship itu berhasil memunculkan nama Omi/Susanto untuk juara kelas Grand Champion dan juara I Ching Hwa A. Selain lomba, acara yang digelar sejak 10 Mei dan ditutup pada 18 Mei ini, juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menyaksikan dari dekat jago-jago kontes saat ini.
Menurut Desy, panitia dari Phoenix Communications pemenang grand champion itu berhak membawa pulang Piala Direktorat Jenderal Kapasitas dan Kelembagaan dan Pemasaran Departemen Kelatuan dan Perikanan, satu unit Kijang SX dan sertifikat kemenangan. Lokasi kontes sendiri berada di Plaza Maspion, Jakarta dengan penyelenggara, Wahidin Aquarium dan Nusa Aquarium. Plaza Maspion memang dikenal memiliki tempat khusus berkumpulnya pehobi lou han, Jakarta Lou Han Center.
Lomba yang diikuti sekitar tiga ratus ikan itu dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu marking, non-marking dan spesial. Untuk kelas marking dibagi jadi dua kategori, Cencu dan Ching Hwa, masing-masing punya dua kelas, yaitu kelas A (untuk ikan dengan panjang lebih dari 15 cm) dan kelas B (di bawah 15 cm). Sedang non-marking syaratnya lou han dari Thailand dan Malaysia dengan panjang di atas 15 cm. Asal tahu saja, pengukuran ikan diukur dari ujung mulut sampai ujung ekor.
Pada kelas marking, pembagian yang menganut kelas A dan B itu dikeluhkan beberapa peserta. Salah seorang peserta, Andy Irawan dari Gallery of Lou Han beralasan bahwa pembagian itu agak memberatkan peserta dengan ikan yang postur tubuhnya pas-pasan. ”Biasanya di kontes lain, kelas marking dibagi sampai kelas C atau D, jadi persaingannya makin ketat. Kalau cuma A dan B kasihan kan ikan yang panjangnya antara 16 sampai 20 cm harus beradu dengan ukuran 24 cm ke atas,” tandas peserta dari Semarang ini.lanjut

1_hobi03.jpg
3_images.jpg
1_tgegegergerggg.jpg
 
Last edited:
gw pernah punya ikan lou han tetapi mati.
Dia mati karena perutnya membesar akibat salah makan.
duh kasiah kalo gw inget ikan lohan gw lagi.
 
ia berhubung populasi ikan lauhan makin banyak dan mudah
di ternak harga ikan hias ini makin turun harganya ...
bukan seperti hari di mana ikan lauhan baru keluar orang2 banyuak yang mencari dan harganya pun cukup tinggi .....dan hampir setiap rumah pasti
ada yang nama nya ikan lau han......
 
Maskoki dan Lou Han
Para Jawara Sepanjang 2006
Oleh trubus


Siapakah pemilik maskoki dan lou han paling wah sepanjang 2006? Yopie Samiaji dan Rennes Harjono. Yopie asal Temanggung sukses mendulang 3 grand champion di adu cantik-cantikan maskoki; Rennes dari Makassar juga menggaet 3 grand champion di kontes lou han.

Adu molek klangenan di dalam air itu pada 2006 diawali oleh kemenangan ryukin jumbo milik Ferdinandes pada Kontes Ikan Hias WTC Manggadua 2006. Trubus mencatat selama kurun Januari-Desember 2006 terdapat 8 kontes maskoki. Sementara lou han hanya menggelar 7 kali kontes.

Perjalanan kontes maskoki selama 2006 mulai menuju titik terang. Itu terlihat dari meningkatnya frekuensi kontes hingga lebih dari 300%. Pada 2005 hanya digelar sekitar 3 kali. Dominasi ranchu kembali mencorong dalam merebut gelar grand champion pada 2006. Tahun sebelumnya posisi itu diduduki ryukin senior. Padahal dari catatan Trubus beberapa jawara ryukin 2005 masih ikut berlaga. Sayang, kini sudah melewati masa puncak sehingga agak loyo.

Yang menarik tentunya keberhasilan ranchu jumbo milik Yopie Samiaji asal Temanggung di kontes Jogya Goldfish Competition 2006. Bentuk tubuhnya cakram dengan posisi kepala seimbang kiri dan kanan. Meski bongsor, ranchu berukuran sekitar 23 cm itu sukses mengalahkan ikan-ikan lain yang lebih muda dan segar. Sukses itu didukung oleh gaya renangnya yang gesit.

Seperti pada tahun sebelumnya, kemalau mendominasi kontes lou han. Bersama kemalau, Rennes Harjono asal Makassar menjadi bintang kontes cantik-cantikan lou han selama 2006. Lewat keistimewaan 2 kemalaunya, Rennes berhasil mendulang grand champion di Alfamart Makassar Lou Han Competition 2006 dan Alfamart Lou Han Competition & Expo 2006.
 
Lahirkan Lou han Jawara ala KLC

Lahirkan Lou han Jawara ala KLC
Oleh trubus



Karaeng Lou han Club (KLC) dari Makassar kerap melahirkan lou han jawara di setiap kontes yang diikuti. Contoh sang grand champion Alfamart Lou han Competition & Expo 2006 di WTC Manggadua, Jakarta Pusat. Lou han yang dibeli dari Boen Yauw Ibrahim seharga Rp8,5-juta itu, setelah dirawat Rennes Harjono semakin tampil memikat. Wajar harganya kini tak kurang dari Rp200-juta.

Menurut Rennes yang juga pengurus KLC itu, kualitas air menjadi unsur pendukung penting. Selain pH terjaga, air selalu bersih. Rennes kerap mengganti air minimal seminggu sekali. Perawatan tetap fokus pada pembentukan warna, ujar Rennes.

Memelihara kemalau perlu perawatan intensif. Kemalau butuh pakan berprotein tinggi untuk menjaga kesehatan dan warna tubuh. Pakan itu berupa bloodworm berbobot yang dikombinasi cacing tanah. Dalam kondisi basa lou han terangsang makan lebih banyak, ujar Rennes.

Untuk memacu warna, udang air tawar bisa diberikan. Cukup udang kecil-kecil ukuran 1 cm sebanyak 5-10 ekor per hari, ujar Boen Yauw. Berselang 3 jam, berikan cacing tanah sebanyak 2-3 ekor seukuran lidi. Setelah diberi pakan, ajaklah ikan bermain-main 3-5 menit untuk membiasakan ia tampil agresif
 
Kontes Lou Han & Maskoki WTC Manggadua 2006

Kontes Lou Han & Maskoki WTC Manggadua 2006
Oleh trubus


Cencu andalan Anton itu memang layak menjadi terbaik. Meski ukuran tubuh kecil, kurang dari 17 cm, ia tampil dengan performa tinggi. ?Hampir mendekati sempurna. Gradasi warna bagus. Mutiara penuh dari kepala hingga ekor,? kata Tommy. Keistimewaan lain terletak pada marking flower yang bagus. Saat berenang pun tampak lincah dan atraktif, pertanda mental dan kesehatan ikan benar-benar prima.

Sukses sang jawara meraih posisi terbaik tidak gampang. Ia harus melawan 13 cencu berkualitas asal Jakarta, Bandung, dan Makassar. Cencu jagoan Heru Desanto asal Jakarta, misalnya menempel ketat sang jawara. Penghuni akuarium CCB051 itu memiliki nongnong besar. Gradasi warna pun tak kalah cantik. ?Kualitas ikan hampir setara, ? ujar Tommy. . Namun, mutiara dan markingnya belum dapat mengungguli cencu milik Anton. Dengan selisih nilai 1, 05 ia harus puas berada di posisi kedua.

Golden base seru
Di kelas golden base juga menyuguhkan pertandingan seru. Sebanyak 12 ikan asal Jakarta dan Makassar beradu cantik merebut perhatian ketiga juri. Golden base jagoan Suwito asal Jakarta, akhirnya keluar sebagai juara. Berbekal warna jingga terang ia memukau mata juri. ?Warnanya hidup dan alami, ? kata Phangramlie. . Menurut Acin ?sapaan akrabnya ?selain warna, pengisi akuarium GB079 itu mempunyai keseimbangan tubuh yang baik.

Pesaing sang kampiun, golden base milik Kaisar sebenarnya layak juara. ?Dari penilaian tubuh dan sirip bawah, ia menang, ? kata Acin. Sayang, warna tubuhnya kurang solid dan sirip dayung cacat. Dengan selisih nilai 8, 1, golden base menempati urutan kedua.

Pertarungan merebut juara pertama di kelas cinhua A tak kalah ramai. Ikan kebanggaan Suwito menoreh prestasi terbaik dengan total nilai 199, 325. Angka itu didapat dari kesempurnaan gradasi warna, kepala, ekor, hingga totol mutiara yang penuh. ?Rivalnya kalah karena gradasi warna dan bentuk muka kurang bagus, ? ujar Acin.

Kontes lou han bertaraf regional itu terbilang sukses. Buktinya banyak pemain baru berpartisipasi di kontes bertajuk Kontes Lou Han Pemula &Bazaar 2006 itu. Panitia mencatat 118 peserta, di antaranya dari Jakarta dan Makassar mendominasi. ?Kontes ini bertujuan menarik pemain baru agar lou han tetap eksis,? ucap Acuan, ketua panitia lomba.

Kontes maskoki
Di tempat yang sama juga digelar lomba maskoki. Ryukin jumbo kebanggaan Kiking Zamorano, Bandung, berhasil merebut grand champion. ?Ia pantas juara karena jarang ada ryukin berwarna hitam. Biasanya merah kombinasi putih,? kata Akhim, peserta kontes.

Tak hanya keunikan warna yang membawa penghuni akuarium 78 itu menuju puncak kejayaan. Kombinasi kepala kecil dan tubuh bulat besar membuat juri kagum. Keistimewaan kian mencorong dengan punuk yang tinggi. ?Ikan itu sangat bagus dan prima, ? ucap Hariantono, juri internasional asal Jakarta.

Sebelum merebut gelar grand champion, sang jawara bertemu dengan 2 rival abadinya, ranchu jumbo dan oranda jumbo. Kedua pesaing itu tampil memikat. Ranchu jumbo andalan Wallet FC dari Batang, Jawa Tengah, itu mengandalkan tubuh kekar bak pesumo. Selain itu, kombinasi warna putih dan merah juga menarik. ?Secara keseluruhan ikan itu bagus. Keseimbangan kepala dan tubuh sempurna, ? ujar Hariantono. Sayang, bentuk jambul di kepala tidak seimbang.

Jawara oranda jumbo andalan Oki Odang asal Jakarta sebenarnya berpeluang mengalahkan ryukin. Berbekal ekor dan sirip yang bagus, ia bisa mengimbangi kecantikan sang grand champion. Namun, corak warna tidak simetris dan tampil kurang impresif. Ia pun menyerah kalah.

?Gaya renangnya kurang cantik,? ucap Chen Han, juri asal Singapura. Kontes maskoki itu sukses besar. Sebanyak 168 peserta dari Jakarta, Batang, dan Temanggung meramaikan lantai 3 WTC Manggadua di Jakarta Utara itu. ?Untuk menarik pemain baru, kontes harus sering dilaksanakan, ? kata Robert, panitia lomba. (Rahmansyah Dermawan)
 
Alfamart Lou han Competition & Expo 2006

Alfamart Lou han Competition & Expo 2006
Sinar Kemilau di Tubuh Kemalau
Oleh trubus



Kemalau jagoan Rennes Harjono asal Makassar benar-benar menyinari kontes lou han Alfamart. Usai merebut grand champion di Makassar, gelar serupa diraih lagi di Kota Metropolitan. Kemalau tetap terbaik. Belum ada yang mengalahkan mutiara pasirnya, ujar Budihartono, koordinator juri kontes. Pantas, bila keistimewaan itu diganjar dengan gelar grand champion pada Alfamart Lou han Competition & Expo 2006 di WTC Manggadua, Jakarta Pusat.

Gelar bergengsi bagi kemalau itu sudah diprediksi para pengunjung yang menyesaki arena kontes. Ikan ini pasti juara, ujar Effendi, dari Batavia Lou han Club, Jakarta. Dengan gaya renang elegan, kemalau itu berlenggak-lenggok memamerkan corak tubuh merah-kuning terang berhias mutiara pasir dan marking penuh. Gradasi warnanya sempurna, ujar Tommy Adi Prasetyo, juri lain.

Menurut Acuan Kirtajaya, ketua panitia kontes, kemalau itu layak menyabet gelar terhormat. Tubuhnya kotak dan proporsional. Sirip atas-bawah seimbang. Hal senada diamini Pudjianto, managing director Alfamart, yang langsung mengawasi jalannya lomba. Keistimewaan lou han milik tim Karaeng Lou han Club itu sulit ditandingi lou han lain. Semuanya tampak bagus, ujar Pudjianto.
Kemalau cantik

Meski begitu, perjuangan kemalau meraih posisi tertinggi tidak gampang. Sebelum memasuki babak grand champion, ia harus menumbangkan 9 kemalau lain asal Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Makassar. Di kelas bergengsi itu semua lawan tampil mempesona. Namun, dengan keunggulan gradasi warna yang mencolok di sekujur tubuh, ia sukses melibas semua lawan. Warnanya mengkilap dan bersih, ujar Budihartono. Tak pelak, rival terberatnya, kemalau andalan Anton asal ILC Jakarta, dibuat tak berkutik.

Di babak final, kemalau mendapat perlawanan sengit dari jawara cinhua klasik dan cinhua B. Keduanya terus-menerus membuntuti. Cinhua klasik milik Rennes Harjono tampil dengan mutiara penuh di tubuh dan kepala. Warna merah kombinasi jingga khas cinhua klasik menambah nilai. Sayang, saat babak akhir kondisinya menurun. Ia tampak termenung di pojok akuarium. Mental bertandingnya turun saat penilaian, ujar Tommy.

Begitu pula nasib jawara cinhua B kebanggaan Titto Rusbagja asal Bandung. Di babak grand champion ia tampil memikat. Tubuh kotak, nongnong jumbo, dan semua sirip meliuk sempurna. Namun, ia belum bisa mengungguli sang jawara. Kualitasnya beda tipis dengan kemalau, ujar Ferry dari Makassar.
Cencu A seru

Persaingan ketat untuk menjadi yang terbaik juga terjadi di kelas cencu A. Kualitas 10 besar cencu dari berbagai daerah di tanahair nyaris setara. Kualitasnya sama, sulit dibedakan, ujar H Tony Sudarmedi, peternak di Jakarta. Cencu jagoan Suwito asal Jakarta dinobatkan sebagai jawara. Meski tubuh tidak kotak, ia memiliki keunggulan nongnong bulat dan besar.

Cencu klangenan Anton asal Jakarta sebenarnya tampil cantik. Itu ditunjang bentuk tubuh proporsional dan sirip serta ekor sempurna. Sayang, ukuran kepala dan nongnong kurang besar sehingga ia terpuruk ke posisi kedua.

Di kelas cencu B juga menyuguhkan pertandingan seru. Sebanyak 10 ikan yang didominasi hobiis asal Jakarta dan Makassar beradu molek merebut perhatian ketiga juri. Cencu B milik Heru Desanto dari Indonesian Lou han Club, Jakarta keluar sebagai jawara. Berbekal taburan mutiara di sekujur tubuh dan warna merah terang, ia memikat hati juri.

Fisiknya sempurna. Gradasi warnanya menyala, ujar Irwansyah, pengunjung kontes. Menurut Irwan-panggilan akrab Irwansyah-selain warna, penghuni akuarium CCB-210 itu mempunyai keseimbangan tubuh yang baik, agresif, dan mutiaranya putih bersih.

Pesaing sang kampiun, cencu B milik Warsa asal tim Mamiri, Makassar sebenarnya layak jadi jawara. Marking sempurna. Gradasi warna tidak pudar. Tubuh berbentuk kotak, ujar Lucky, kontestan lomba. Sayang, mutiaranya kurang dominan dan sirip atas serta bawah tidak seimbang. Penghuni akuarium CCB- 239 itu pun harus puas di posisi kedua.

Perebutan jawara pertama di kelas free marking juga tak kalah seru. Ikan klangenan K. J Lou han asal tim Indonesian Lou han Mania, Solo, kembali mengukuhkan dirinya sebagai jawara sejati. Prestasi itu diperoleh dari kesempurnaan gradasi warna hingga totol mutiara penuh. Free marking andalan H Dalle asal Makassar itu mempunyai warna menyala dan marking prima. Pesaingnya kalah karena bentuk muka dan mutiara kurang sempurna tapi nilainya hanya beda tipis, terpaut 0,95, ujar Budihartono. Penghuni akuarium FM-067 itu hanya menduduki juara kedua dengan total nilai 200,15.

Di kelas golden base pertandingan tak kalah ramai. Golden base jagoan Rennes Harjono terpilih sebagai juara. Berbekal tubuh kotak ia memikat mata juri. Bentuk tubuh dan muka sempurna, ujar Tommy. Menurut Tommy, kelebihan lain, pengisi akuarium GB-171 itu gradasi warnanya solid.

Musuh bebuyutan sang jawara, golden base milik Koh Tjai/Haryanto asal Solo sebenarnya layak juara. Namun, penampilan ikan kurang agresif dan sirip dayung cacat memaksa ia bertengger di urutan kedua. Kontes bertajuk Alfamart Lou han Competititon & Expo 2006 di WTC Manggadua itu sukses besar. Terbukti sebanyak 203 lou han dari penjuru tanahair turut bertanding. Setiap ada kontes lou han di sini selalu diikuti banyak peserta, ujar Pudjianto. Jumlah peserta sebenarnya bisa mencapai 300 ekor. Namun, karena keterbatasan tempat dan akuarium, panitia membatasi jumlah peserta. Kontes lou han putaran ketiga itu menobatkan ILC sebagai tim terbaik disusul KLC di posisi kedua.
 
Alfamart Bandung Lou han League & Expo 2006

Alfamart Bandung Lou han League & Expo 2006
Oleh trubus

Sepak terjang jawara kemalau seharga Rp115-juta itu memang bak ratu kecantikan. Dengan gaya renang elegan, kemalau berlenggak-lenggok memamerkan warna merah terang berhias mutiara pasir dan marking penuh. Penampilannya makin memikat dengan lychee head dan variasi mutiara di nongnong. Tak heran bila mata juri dan para pengunjung enggan berkedip menatap kecantikannya.

Keistimewaan gradasi warna dari kuning menuju merah di tubuh sang juara membuat cinhua sekaliber Beethoven tak berkutik. Padahal, jawara cinhua asal Makassar itu pun memiliki segudang prestasi. Pada putaran ketiga liga Alfamart Makassar Lou han Competition & Expo 2005 , Makassar, ia menjadi jawara di kelas cinhua C. Sebulan kemudian cinhua kebanggaan Rennes Harjono itu meraih grand champion di kontes bertaraf nasional . ?Ia memiliki tubuh sempurna. Perbandingan ekor, tubuh, dan kepala bagus,? ujar Effendy, pakar lou han. Berbekal sirip dan ekor sempurna ia kembali menorehkan prestasi terbaik di penghujung liga Alfamart 2005 di Makassar.

Bersaing ketat
Berbekal prestasi dan keistimewaan masing-masing, kedua musuh bebuyutan itu bersaing ketat mengukir prestasi terbaik. Untuk maju ke babak grand champion, sang juara harus melawan 10 kemalau unggulan dari Jakarta, Bandung, Solo, dan Yogyakarta. Di kelas itu, kemalau andalan Heru menjadi rival utama. Kemenangan di kontes lou han tingkat regional Bandung pada Februari 2006 menjadi modal utama melawan grand champion. ?Tubuhnya bagus. Ekor dan sirip pun tidak cacat, ? ujar Phangramlie, juri kontes. Sayang, marking tidak penuh dan ukuran kepala kurang besar membuatnya terjungkal dengan selisih nilai 17 poin.

Begitu pun dengan Beethoven. Cinhua asal Kota Daeng itu juga harus menekuk 10 pesaing di kelasnya. Di kelas cinhua 23 cm ke atas itu ia berjuang mati-matian melawan musuh terberatnya, cinhua kebanggaan Yohannes asal Jakarta. Bermodal top performance dan gradasi warna lembut, ia berhasil mematahkan kecantikan warna dan marking milik sang penantang. Dengan poin 209, 75 ia menjadi terbaik di kelasnya.

Di babak grand champion, kedua jawara kemalau dan cinhua saling sikut dalam perolehan nilai. ?Kedua ikan tampil pada kondisi puncak. Semua kriteria penilaian meraih poin tertinggi, ? ujar Budihartono.

Namun, kemalau tampil lebih cantik dan sempurna. Menurut Budi - panggilan akrab Budihartono -kemalau memiliki warna merah terang dan alami. Mutiara pasir penuh dari kepala hingga tubuh membuat ia makin mewah. Penghuni akuarium KML 133 itu berhasil meraup poin tertinggi, 221 terpaut 11,25 poin dari jawara cinhua A itu. Ketiga juri - Effendy, Budihartono, Phangramlie - akhirnya sepakat menyematkan gelar grand champion pada kemalau.

Kontes louhan itu mengukuhkan Karaeng Louhan Club sebagai pemenang dengan nilai 1. 230. Disusul Jaka Team 1. 220 poin, ILC 1. 060 poin, dan LIM 420 poin.

Kontes cupang
Di tempat yang sama, persaingan meraih gelar grand champion juga terjadi di kontes cupang. Sebanyak 158 Betta splendens dari seluruh tanahair beradu molek menjadi terbaik di kategori halfmoon, serit, dan plakat. Di kategori bukaan ekor 180o, halfmoon kombinasi Ricky Senjaya meraih gelar grand champion. Ia istimewa lantaran ekor kembang kol berwarna biru kombinasi putih mengembang sempurna. ?Kondisi tubuh bagus. Ekor juga tebal,? kata Mustofa Kamil, juri kontes.

Kisah sukses penghuni akuarium No. 03 itu terbilang terjal. Di kelasnya ia harus menekuk 5 jawara kombinasi. Di kelas yang menilai paduan warna itu, ia berhadapan dengan halfmoon kombinasi andalan Betta Aduhai, Jakarta. Tampil dengan kombinasi biru dan putih di ekor, ia mampu memukau juri. Sayang, bukaan tidak maksimal membuatnya tersingkir.

Perjuangan halfmoon terus berlanjut. Berhasil merebut posisi pertama di kelas sendiri, ia kembali bertarung melawan jawara halfmoon warna bebas, dasar terang, dasar gelap, dan junior di babak grand champion. Jawara warna bebas dan terang maju sebagai rival terberat. Berbekal kemenangan di kontes sebelumnya di Jakarta City Center , kampiun dasar terang andalan Roy Kick Collection mencoba menahan laju sang pemenang. Tampil dengan bukaan ekor sempurna dan warna oranye terang di sekujur tubuh membuatnya tampil meyakinkan. ?Sayang, ia kurang agresif. Sirip bawah pudar,? ucap Edy Sugandi, juri kontes. Jawara halfmoon bebas pun memiliki cacat di sirip bawah. Otomatis keduanya harus rela memberikan gelar terbaik pada halfmoon kombinasi.

Persaingan ketat juga terjadi di kategori serit dan plakat. Di kelas serit, kombinasi junior andalan Fantasy Aquatic, Bogor berhasil meraih grand champion. Sedangkan di kelas plakat, jawara plakat bebas milik Ricky Senjaya tampil sebagai terbaik. Perebutan gelar terbaik dikategori serit, serit kombinasi berhadapan dengan serit junior dan senior dasar terang. Jawara serit senior dasar terang tampil sebagai lawan tangguh. Tubuh kekar berpadu indah dengan sirip atas dan bawah yang mengembang. Warna merah menyala dari ujung ekor hingga kepala. Sayang, beberapa serit ekor patah sehingga gelar grand champion lepas dari cengkeraman.

Tepat pukul 18. 00 pengukuhan gelar terbaik di kontes lou han dan cupang dilaksanakan. Hadiah jutaan rupiah diperoleh sang pemenang. Pengakuan dari mania lou han dan cupang berupa piagam dan sertifikat menjadi lambang ketangguhan di arena kontes. Kehormatan tertinggi itu menjadi modal untuk mengukir prestasi di kontes selanjutnya.
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top