822 Aquarium & Betta Bite Competition 2006

Status
Not open for further replies.

nurcahyo

New member
822 Aquarium & Betta Bite Competition 2006
Oleh trubus



Hebatnya, gelar terbaik itu digaet serit merah di kontes perdananya. Cupang milik Ronald Kusuma itu memang tampil perkasa hingga akhir kontes. Itu ditunjang mental bertanding yang baik. Serit-seritnya rapi dan bersih. Tidak ada cacat, kata Peter Chan juri asal Singapura.

Maskot bukan tak layak juara. Cupang andalan Roy Kick Collection asal Indonesia itu juga memiliki serit kekar dan kondisi tubuh prima. Bahkan kombinasi warna biru dan merah di tubuh menjadi nilai lebih di mata juri. Sayang, beberapa serit ekornya tampak cacat. Penghuni akuarium D7 -07 itu menduduki posisi kedua.

Namun, perjalanan serit merah menapak gelar di kontes internasional itu penuh rintangan. Di kelasnya ia harus melawan 5 serit merah asal Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Jagoan Roy Kick Collection misalnya, menjadi pesaing terberat. Ditopang corak merah yang solid, ia kalah tipis dari sang jawara. Seritnya bagus. Mental dan kondisi tidak kalah dengan jawara. Ia cuma kalah di ukuran tubuh, ucap Jesda.

Bertarung di babak final, kampiun serit merah perlu berjuang lebih keras menundukkan 6 jawara lain seperti kampium black, steel and royal blue, green and dark body metallic, non-red, white, pattern, dan AOC . Jawara pattern dan AOC hampir mengalahkan kampiun. Jawara pattern, milik Wallet FC asal Indonesia memang tampil elegan dengan kombinasi biru dan merah di tubuh. Sirip atas dan bawah mulus. Secara keseluruhan penampilan maskot juga bagus, ujar Jesda. Kekurangannya hanya sirip ekor tidak rata.
Plakat ramai

Tak hanya serit yang sikut-sikutan demi merebut gelar bergengsi itu. Sebanyak 53 halfmoon berkualitas dunia berusaha menjadi terbaik di kelasnya. Di kelas bukaan ekor 180o itu halfmoon biru andalan Ahmad Nazari asal Singapura menjadi terbaik. Walaupun ukuran tubuh kecil, tapi warna, sirip, dan ekor sempurna hingga mendapat nilai tinggi.

Halfmoon biru itu sukses menekuk saingan terberatnya, jawara dark body metallic . Tampil dengan tubuh besar dan seimbang, halfmoon hitam andalan Pichet asal Filipina nyaris melumatkan impian sang kampiun. Namun, kehadiran noda metalik di tubuh mengurangi kecantikan. Tak pelak gelar juara pun lepas dari genggaman.

Kelas plakat menyuguhkan tontonan seru. Maklum, peserta di kelas ekor pendek itu mencapai 156 ekor. Plakat andalan Irvin Seah asal Singapura berhasil merebut grand champion. Mengusung warna salamander butterfly dan lis putih di ekor dan sirip, ia memukau juri serta pengunjung. Keistimewaan lain, tubuh simetris dan seimbang. Bukaan ekor pun sempurna. Wajar gelar terhormat bisa direngkuh.
Kontes FloRia

Serunya persaingan merebut gelar grand champion juga terjadi di tanahair. Dua minggu setelah kontes di Negeri Singa itu, InBS juga menggelar lomba serupa. Kontes bertajuk FloRia 2006 itu menorehkan sejarah baru. Untuk pertama kali plakat menjadi grand champion. Klangenan milik Betta Quinox asal Bandung itu sangat istimewa. Tubuh berwarna emas mengkilap. Ukuran tubuh besar dan simetris dengan anal tipe pointed. Plakat itu luar biasa. Semua kriteria penilaian mendapat poin tertinggi, ujar Joty Atmadjaja, juri kontes yang mengganjarnya dengan gelar best of show.
Kontes serupa juga berlangsung di Cirebon pada 6 -9 April 2006. Di sana serit maskot milik Wallet FC asal Jakarta berhasil meraih grand champion di kategori serit. Di kelas halfmoon, senior kombinasi andalan Ricky Senjaya juga berhasil merebut gelar serupa. Kemenangan penghuni akuarium nomor 03 itu mengukuhkan posisi juara umum yang direbut Ricky Senjaya asal Jakarta.
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top